1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Be lakang
Seni adala h segala kegiatan dan has il karya manus ia yang mengutarakan penga la man bat innya ya ng disaj ikan secara menar ik, me mungkinkan t imb ulnya
pengalaman atau kegiatan batin pada diri orang”. Seni luk is adalah sa lah sat u cabang kesenian yang me milik i kapasitas
me namp ung ide, ekspresi, pemaknaan kembali seseorang atas dunianya me lalui gar is, warna, bentuk dan tekstur.
Tragedi kecelakaan mer upakan kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda la in dan menyebabkan kerusakan. Kadang kala
kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka- luka, kemat ian manus ia atau b inatang. Kecelakaan merujuk kepada perist iwa yang terjadi se cara tidak sengaja. Sebagai
contoh kecelakaan la lu lintas, Kecelakaan la lu- lintas mene la n korban jiwa sekitar 1,2 juta manus ia set iap tahun me nurut WHO . Darwis, 2008 : 97
Tragedi kecelakaan me njadi perengut nyawa ma nus ia pa ling banyak di dunia, kecelakaan lalu lintas bagi sebagia n orang mer upakan suat u kejadian ya ng
me nger ikan. Berda lih dari a nggapan tersebut, k ecelakaan t idak sela lu me mbawa dampak negat ive na mun me mberikan hik mah bagi yang te lah me ngala minya .
Seperti ha lnya sete lah kecelakaan terjad i, secara tidak la ngs ung korban atau
2 orang- orang yang me nga la mi akan lebih waspada saat mengendara i kendaraan
bermotor. Adapun 4 faktor penyebab terjadinya kecelak aan. Pertama faktor manus ia
mer upakan faktor ya ng pa ling do minan da la m kecelakaan. Hamp ir se mua kejadian kecelakaan d idahului dengan pe langgaran ra mbu- ramb u la lu lintas.
Kedua faktor kendaraan yang paling ser ing terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungs i sebaga imana seharus nya . Ketiga Faktor jalan terkait denga n kecepatan
rencana jala n, geo metr ik ja lan, pagar pengama n d idaerah pegunungan, ada tidaknya media n ja lan. Keempat Faktor cuaca, hari hujan j uga me mpengaruhi
unj uk kerja kendaraan seperti jarak pengere ma n menjad i leb ih jauh, ja lan me njadi leb ih lic in.
Secara kasat mata tragedi kecelakaan merupakan suat u ha l ya ng sangat me nger ikan. Namun d i s is i la in s udut panda ng ke indahan, tra gedi kecelakaan
banyak me nyimpa n nila i- nila i estet ik ya ng dapat me mber ikan inspiras i bagi penciptaan karya seni.
Seperti yang d ilo ntarkan o leh I mmanue l Kant 1724-1804 dalam Djela nt ik, 1999:124 ia t idak setuju denga n obyektifitas konsep keindaha n. Ia
me nga nggap obyektivikasi akan menimb ulkan kekelir uan da lam me ncari jawaban tentang apa itu keindaha n. Ia t idak me mbanta h penga la man e mp ir is - dengan
me nye lid ik i sebanyak mungk in orang b isa d idapatkan
st anda rd of t a st e
atau ukuran perasaan indah ole h orang.
3 Oleh karena maraknya kejadian kecelakaan yang ser ing terjadi, ak ibat
kelala ia n orang- orang me nge ndarai kendaraannya, dan bahkan ser ingnya me langgar rambu- ramb u la lu lintas ya ng terjadi d i kota- kota besar di indones ia
seperti Jakarta, Bandung, S urabaya ter masuk De npasar. Dala m ka ita nnya dengan penciptaan ini penc ipta me la lukan observasi langs ung se hingga me nemukan
ketertarikan d ibalik kecelakaan ke ndaraan tersebut. Ada pun ketertarikan pencipta d ibalik kece lakaan tersebut ia lah pada lekuk - lekuk bes i atau karat- karat
motor ya ng terjad i secara spontan, sehingga me nyebabkan bentuk yang aneh yang t idak pernah terpik irkan dan menimb ulkan war na - warna yang t idak terduga.
Pencipta t idak bermaksud unt uk me ngga mbarkan perwuj udan ya ng kasat mata saja, me lainkan juga me makna i nila i- nila i yang ters impan d ibalik tra gedi
kecelakaan tersebut kemud ian d iinterpretasikan dan dika itkan dengan feno me na kehid upan saat ini. Perwuj udan tersebut mungk in mer upakan sebuah hasil
penga matan ata u e mosi ya ng d irasakan, bukan yang ko munikat if secara jelas dan efektif. Tra gedi kecelakaan kendaraan dipilih sebagai sumber insp irasi dala m
me lukis dan sebaga i med ia dala m mengungkapkan atau mengkr it ik tenta ng kehid upan di mana kehidupan t idak sela lu berjalan dengan baik atau mulus.
Dala m pengekspresiannya vis ua lisas i karya akan d ivis ualka n dala m bentuk dua dimens i dan t iga dime ns i. Pada karya dua dimens i, karya- karya yang
diungkapkan ke dalam bahasa vis ua l cenderung mendekat i bent uk aslinya atau
r ea l
dengan kombinas i abstrak, yang kemud ian menggunakan e leme nt - ele ment visua l ya it u gar is, war na, bent uk, rua ng dan teksrur yang d is usun secara
har monis sehingga dapat mewak ili ide - ide yang ingin d isampa ikan. Seperti ide
4 tentang sala h satu luk isan penc ipta ya itu karya ya ng berjudul
“Tanda” di mana ide tersebut ter insp irasi dari maraknya bencana ala m ya ng sering terjad i d i Bumi
ini, ya ng mengakibatkan keha ncura n dan dampak bur uk bagi manus ia. Adapun teknik yang d igunakan penc ipta dala m pengekspresian karya dua d imens i adalah
dr a wing, spra y pa int , st encil
, tekstur dan le leha n. Pencipta me lakukan pengkolaborasia n teknik ber maksud a gar luk isa n leb ih ter lihat variat if. Pada
karya tiga dime ns i, pencipta me nggunakan bahan fiber, plat besi dan cat sebagai med ia ungkap pada karya pencipta.
Adapun beberapa karya seniman ya ng me njad i inspiras i bagi penc ipta antara la in karya senima n luar Jean- Michae l Basquiat
yang berjudul “
U nt it led
, 1984” di mana pencipta tertarik pada kebebasan Basquiat dalam menempatkan
teks atau tulisan- tulisa n sehingga karyanya terkesan bebas. Adapun karya senima n lokal Agus Cahaya
yang berjudul “
Ilusive Wa ll
, 2009” di mana pencipta tertarik pada goresan- goresan dan teknik
st encil
yang digunakan agus caha ya dalam pengko laborasian luk isannya serta ide konsep ya ng d ia ngkat j uga
berkaitan denga n kehid upan saat ini. P enc ipta secara sadar menga mb il se mua dari it u sebaga i re frens i, na mun secara ide dan pengo la han estet ik dan bahasa
ungkap tetap dalam kerangka estetik yang menjad i p iliha n penc ipta. Begitu j uga dalam wuj ud vis ua l penc ipta tidak menta h- menta h me minda hkan teknik - teknik,
desain gra ffit i dan
st encil
ke dalam karya luk is, na mun hanya menjadikan panduan ata u la ndasan penc ipta dala m proses berkarya seni, pada karya penc ipta
ingin me namp ilkan karya- karya yang berbeda dengan me nggunakan teknik - teknik ya ng d iterapkan ole h se niman- seniman d i atas, agar me milik i kehasan
5 karya dan me mbedakan pada karya- karya seniman di atas sehingga diharapkan
dari penemuan ini akan me ne mui nila i- nila i baru dala m karya.
1.2 Rumus an Mas alah