Kajian Sumbe r Te rtulis

9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Sumbe r Te rtulis

Denga n menyaks ikan kejadian ata u traged i kecelakaan kendaraan sebagai suatu ha l yang me nar ik dapat me la hirkan bent uk karya se ni yang d ic iptakan. Sebagai suat u pert imbangan yang bers ifat teor it is unt uk me ma ntapkan nila i ekstrensik maup un intr ins ik pe ncipta me nggunakan beberapa sumber dari buku- buku yang ma mpu mend ukung te ma yang akan d iungkap. Sumber - sumber ini tentu me milik i perana n ya ng sangat pent ing dala m mene mukan s uatu pe maha man secara teoritis serta infor mat if me nge na i konsep karya yang akan diciptaka n. Sumber- sumber kaj ian tersebut berupa sumber tert ulis sepert i, buku, maja la h, koran, katalog dan sumber ya ng t idak tertulis seperti karya - karya seni dari senima n- senima n baik luar maup un da la m neger i yang dapat mewakili ide pencipta. Adapun beberapa contoh buku serta wacana yang me ndukung tema serta judul TA pencipta adalah Sa fet y karangan Darwis 2008 ; 97 di mana dala m wacana tersebut darwis menuliskan tenta ng baga imana terjadinya kecelakaan hingga faktor- faktor penyebab kecelakan itu terjad i. Adapun faktor- faktor yang me nyebabkan terjadinya kecelakaan, pertama adalah faktor manus ia, faktor yang paling dominan da la m kecelakaan. Hampir se mua kejadian kecelakaan didahului dengan pela nggaran ra mbu- rambu la lu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja me la nggar, ketidaktahua n terhadap arti aturan yang berlaku ataup un 10 tidak me lihat ketentua n ya ng d iberlakuka n atau pula pura - pura tidak tahu. Seperti yang dikatakan Direktur La lu Lintas Kepolis ian Daerah Ba li Komisaris Besar Polis i Ba mbang Sugeng, bahwa t ingkat kemat ia n ak ibat kecelakaan di Ba li dapat dikategorikan t inggi karena dalam sat u har i rata- rata mencapai t iga orang. Dar i data kami, ada t iga orang set iap har inya yang me ningga l karena kecelakaan. Faktor utamanya karena kurang d is ip linnya mereka di jala n ra ya, katanya kepada wartawan di Denpasar, Rabu 25 november 2009. Menurut be liu, korban meningga l sebagian besar didominas i us ia produkt if, yakni antara 16 hingga 24 tahun. Mereka umumnya bersikap uga l- uga lan d i ja la nan yang t idak me mperhat ikan sta ndar kesela matan da lam berkendara , tidak menghiraukan rambu- rambu la lu lintas serta tidak me mperhat ikan penge ndara la in. Koran Jakarta, 19 April 2011 Faktor kendaraan yang paling sering terja di adalah ban pecah, rem tidak berfungs i sebaga imana sehar usnya, kelela han loga m yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah “aus” tidak diganti dan berbagai penyebab la innya. Keseluruhan faktor kend araan sangat terkait dengan te knolo gi ya ng digunakan, perawatan yan g dilakuka n terhadap kendaraan. Contohnya tragedi yang terjad i d i kawasan GWK yang se mpat me ngge mparkan masyarakat Ba li dengan adanya perist iwa kecelakaan ma ut yang mene la n 7 korban dengan keadaan mat i d ite mpat sungguh me mb uat mata mas yarakat tertuj u kesana. Kecelakaan yang terjad i pada pukul 01.30 siang har i terse but d iakibatkan o leh sebuah truk pe nga ngk ut pasir ya ng hila ng kenda li d isebabkan oleh rem blo m sehingga menabrak 13 pengendara motor dan sebuah mob il pick up dihadapanya 11 dan merobohkan 9 toko dip inggir jala n. Tra gedi kecelakaan tersebut terjadi pada bula n Oktober 2010. liputa n 6.com 13 10 2010 Faktor jalan terkait denga n kecepatan rencana jalan, geo metr ik jala n, pagar pengama n di daerah pegunungan, ada tidaknya media n ja lan, jarak pandang dan kondis i permukaan ja lan. Jala n ya ng r usakberlobang sangat me mbahayakan pemakai ja la n terutama bagi pe makai sepeda motor. Seperti yang d ilontarkan Kapolda Bali Irjen Po l As hik in Huse in d i Denpasar, Selasa 2912 me ngungkapkan,mas ih cuk up t ingginya a ngka kecelakaan la lu lintas pada tahun ini se lain d ikarenakan me nta litas penge mud i ya ng be lum seperti d iharapkan, juga ada faktor rekayasa atau kondisi ja la n. Ja la n raya mas ih c ukup banyak ya ng semp it, menik ung taja m da n menur un, serta t idak dile ngkapi marka med ian jalan sesua i kebut uhan , sehingga sering menimbulkan kecelakaan” ucapnya. berita.kapanlagi.co m Faktor cuaca, hari hujan j uga me mpengaruhi unj uk kerja kendaraan seperti jarak pengerema n menjad i leb ih ja uh, ja la n menjadi leb ih lic in, jarak pandang juga terpengar uh karena penghapus kaca t idak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan me ngakibatkan jarak pandang me njadi leb ih pendek. Cuaca salju akan lebih berbahaya karena kinerja kendaraan t idak akan berjalan semaksima l mungk in karena terha la ng o le h sa lju. Angin, asap dan kabut juga b isa me ngganggu jarak pandang, teruta ma didaerah pegunungan. 12 Hubungan Estet ik Seni dengan Realitas karanga n C her nyshevsky dalam bukunya dipaparkan bahwa “Sebuah objek hidup tidak mungkin indah, semata - mata disebabkan berlangsungnya proses kehidupan yang keras dan kasar di dalamnya. “Sebuah karya seni adalah sebuah objek yang tidak hidup , karena ia tampak aman dar i ce laan ini ”. Tetapi kesimpulan seperti itu adalah suatu kedangkalan. Kenyataan- kenyataan bertentangan denga nnya. Sebuah karya seni adalah sebua h proses kehid upan, c iptaan seorang ma nus ia ya ng hid up, ya ng me nciptakannya t idak tanpa perjuangan berat, dan karya itu me muat tanda- tanda keras dan kasar dari perjuanga n it u di da lam produksinya. 2005 : 65 Dalam ur ian tersebut dapat ditar ik kesimpula n bahwa me mbuat sesuatu yang bersifat estetik har us berdasarkan perjuangan yang berat. Jika dika itkan dengan kar ya pencipta, di mana penc ipta me njadikan kendaraan ha ncur sebaga i subje k matter nya penc ipta secara sadar menga mb il ha l yang t idak bersifat estetik secara awam dan d iubah me njadi ses uatu yang estet ik denga n me la lukan berbagai proses baik itu observasi maup un eksperimen denga n penuh perjuangan penc ipta berharap agar karya yang d ic iptakan dapat menjadi sebuah karya yang estet ik dengan menggunakan e le me n- eleme n se ni r upa ya it u gar is, war na, bent uk, rua ng dan tekstur Krisis Seni Kris is Kesadaran karangan S oetomo, “Dialektika kehidupan sehari- hari” Analisis Lukacs mengenai hubungan antara esensi dan penampakan luar yang dapat k ita tangkap me libatkan dua mo men pent ing. Pertama, Lukacs me negaskan bahwa pena mpakan dan fe nome na ya ng me nga ndung ideologi me nye mbunyikan dan me ngalie nas ikan kita dari apa yang hakik i sebagai 13 ma nus ia. Leb ih la nj ut, kedua ia me ncoba me mbangun baga imana ma nus ia dapat me njadi perwujuda n dala m le ve l pena mpakan luar. 2003 : 70 Dari uraia n d iatas pencipta dapat menarik kesimpula n bahwa analis is Lukacs mengena i kehidupan adalah baga imana manus ia dapat berfik ir secara ideolo gi agar bisa me njadi contoh ya ng ba ik sebagai manus ia. Jika dika itkan denga n karya pencipta, di ma na penc ipta menggunakan kata Dia lekt ika sebagai j udul karya pe ncipta ya ng divis ua lkan dengan dua figur e manus ia yang satu berident itas polis i dan satunya berident itas te ntara. Pencipta ingin me nerapkan ana lis is Lukas ter hadap satu ideolo gi d i ma na manus ia b isa me njadi contoh ya ng baik da la m kehidupa n. Dala m karya penc ipta polis i d an tentara d iinterpretasikan sebagai symbo l ba ik atau pertahanan. Seni Rupa Modern karangan Kart ika dalam bukunya dipaparkan bahwa senima n t idak bermaksud unt uk mengga mbarkan perwujudan ya ng kasat mata, me la inkan ingin me nceritakan tenta ngnya. Perwujudan tersebut mungk in mer upakan hasil penga matan atau e mos i ya ng d irasakan, bukan yang komunikat if secara jelas dan efektif secara wadhag. Seni memilik i pengert ia n yang berbeda pada orang yang berbeda dan dalam wakt u yang berbeda. 2004 : 24 Kesimp ulan me nur ut penc ipta tentang pemaparan d i atas adalah di mana pada setiap orang akan me milik i pengert ian atau pe maknaan ya ng berbeda tentang sesuat u, dala m ha l ini ada lah se ni. Pencipta mencoba me lihat sesuat u dengan d imens i ya ng berbeda saat banyak orang menila i hal tersebut mer upakan hal yang tabu. Sesua i dengan te ma penc ipta, yait u kecelakaan kendaraan di ma na pencipta mencoba me mvisua lkan ha l tersebut ke dala m b idang dua d imens i da n mult imed ia ya ng 14 ma na pencipta t idak mengga mbarkan perwujudan ya ng kasat mata, me la inkan hanya me njadikan kecelakaan tersebut sebagai subjeck matter pada luk isan pencipta. Seperti pada karya pencipta yang berjudul “Tersudut” di mana pencipta me ngga mbarkan empat buah sepeda motor dengan t iga kondis i motor baik atau bagus dan satunya denga n kondis i r usak atau bur uk. Pencipta t idak ingin me nceritakan te ntang motor tersebut me la inkan mena fs irkannya kedalam kehid upan ma nus ia. Imma nue l Kant 1724-1804 dalam Dje la nt ik, dala m bukunya berjudul Estetika menyebutkan K ant tidak setuju denga n obyektivitas konsep keindaha n. Ia menga nggap obyektivikasi akan menimb ulkan kekelir uan da la m me ncari jawaban tentang apa it u ke indaha n. Ia t idak me mbantah penga la man emp ir is - dengan me nye lid ik i sebanyak mungk in orang b isa didapatkan st anda rd of ta ste atau ukura n perasaan indah o le h orang. 1999 : 124 Setelah ditar ik kesimp ulan me nur ut penc ipta mas ing- nas ing orang me milik i rasa indah yang berbeda karena me milik i penga la ma n e mp ir is yang berbeda -beda juga. Sama hal nya de nga n apa yang d irasakan penc ipta, pada saat menjad ikan kecelakaan ke ndaraan sebagai subjek matter dala m luk isannya semata - mata bukan hanya ingin mena mp ilkan ha l yang a neh tetap i mer upakan has il dar i penga la man e mpir is penc ipta tenta ng kecelakaan. Selain s umber tertulis, ada juga s umber tak ter tulis seperti : karya seni, foto, med ia elektronik, ya ng se muanya dapat memba ntu dan me mber i rangsangan ide pada pencipta dalam penc iptaan karya seni luk is. 15

2.2 Pe nge rtian Judul