TRAGEDI KECELAKAAN KENDARAAN SEBAGAI INTERPRETASI DALAM KEHIDUPAN

(1)

SKRIP KARYA TUGAS AKHIR

TRAGEDI KECELAKAAN KENDARAAN SEBAGAI

INTERPRETASI DALAM KEHIDUPAN

Oleh

I Gede Jaya Putra NIM : 2006.04.010 Program Studi Seni Lukis Jurusan Seni Rupa Murni

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR


(2)

HALAMAN PENGESAHAN/ PERSETUJUAN PROPOSAL TA

Proposal Tugas Akhir dengan judul : Tragedi Kecelakaan Kendaraan Sebagai Simbolik dalam kehidupan

yang diajukan oleh :

Nama : I Gede Jaya Putra NIM : 2006.04.010 Prodi : Seni Lukis

Jurusan : Seni Rupa Murni

Telah disetujui untuk dilaksanakan sebagai karya Tugas Akhir Penciptaan Karya Seni/ Desain/ Skripsi, dan untuk itu ditetapkan :

Dosen Pembimbing I : Dra. Ni Made Rinu, M.Si Dosen Pembimbing II : Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn

Ditetapkan di

Denpasar………

Ketua Jurusan Ketua Minat Lukis

Drs. I Wayan Kondra,M.Si Drs.A.A.Ngr.Gde Surya Buana,M.Si


(3)

i

SKRIP KARYA TUGAS AKHIR

TRAGEDI KECELAKAAN KENDARAAN SEBAGAI

INTERPRETASI DALAM KEHIDUPAN

Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar

Oleh

I GEDE JAYA PUTRA NIM : 2006.04.010

PROGRAM STUDI SENI LUKIS JURUSAN SENI RUPA MURNI

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR


(4)

ii

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

Skrip Karya Tugas Akhir ini disusun oleh :

Nama : I Gede Jaya Putra NIM : 2006.04.010 Jurusan : Seni Rupa Murni Program Studi : Seni Lukis

TRAGEDI KECELAKAAN KENDARAAN SEBAGAI INTERPRETASI DALAM KEHIDUPAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

Denpasar,...

Pembimbing I Pembimbing II

(Dra, Ni Made Rinu, M.Si) (Drs. I Made BendiYudha, M.Sn) NIP.195702241986012002 NIP.196112251993031002


(5)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA

Skrip Karya Tugas Akhir ini disusun oleh :

Nama : I Gede Jaya Putra

NIM : 2006.04.010

Jurusan : Seni Rupa Murni

Program Studi : Seni Lukis

TRAGEDI KECELAKAAN KENDARAAN SEBAGAI

INTERPRETASI DALAM KEHIDUPAN

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tgl ..., sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah.

Dewan Penguji

Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Sidang : Dra. Ni Made Rinu, M.Si NIP.195702241986012002

...

Sekretaris : Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn NIP.196112251993031002

...

Penguji Utama : Drs. I Nyoman Marsa, M.Si NIP.195212311975031008

...

Anggota :

Anggota :

Dra. N i Made Purnami Utami, M.Erg NIP.196901021993032001

Drs. A.A.Ngurah Gede Surya Buana, M.Sn NIP.195403071984121001

...

...

Mengesahkan Mengetahui

Denpasar, ………. Ketua Jurusan Seni Lukis

Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar Institut Seni Indonesia Denpasar

(Dra. Ni Made Rinu, M.Si) (Drs. I Wayan Kondra, M.Si)


(6)

iv

PERSEMBAHAN

Skrip Ka rya ini ku persembahkan untuk kedua Ora ng Tua ku

ya ng telah mendukung ku hingga sa a t ini.

MOTTO


(7)

v

ABSTRAK

TRAGEDI KECELAKAAN KENDARAAN SEBAGAI INTERPRETASI DALAM KEHIPUDPAN

Skrip karya ini merupakan deskripsi dan uraian tentang penciptaan seni lukis dengan judul “Tragedi kecelakaan Kendaraan sebagai interpretasi dalam kehidupan”. Berangkat dari pengalaman pribadi pencipta hingga observasi langsung kelapangan tentang tragedi kecelakaan, di mana pencipta menemukan ketertarikan terhadap lekuk- lekuk besi pasca tabrakan dan warna-warna aneh yang muncul baik itu karat maupun noda yang memberikan kesan estetik di mata pencipta. Setelah melakukan beberapa kali observasi dan bereksperimen akhirnya pencipta menginterpretasikan tragedi kecelakaan tersebut ke dalam kehidupan manusia, agar bisa dikaitkan dengan fenomena- fenomena yang terjadi saat ini. Namun bagaimanakah menciptakan karya estetis dari objek yang mengalami tragedi kecelakaan kendaraan. Adapun tujuan dan manfaatnya untuk mencari dan mempresentasikan keindahan dari tragedi kecelakaan kendaraan, dan agar dapat membuka wawasan pencipta tentang suatu fenomena kehidupan yang terjadi baik itu bencana maupun berkah yang dikaitkan dengan tragedi kecelakaan kendaraan bermotor.

Melalui paduan berolah estetik dengan aneka ba hasa simbolis pencipta memadukan ide gagasan dan penyusunan elemen seni rupa hingga terwujud karya seperti “Tersudut”, “Tanda”, dan juga “Bantu Kami Keluar” adalah hasil dari eksplorasi panjang pemaknaan tentang tragedi kecelakaan sebagai subjek matternya dan terinspirasi dari fenomena- fenomena kehidupan saat ini sehingga karya yang diwujudkan memiliki makna yang ingin disampaikan.

Pada akhirnya terwujudlah karya terkait dengan judul yang diangkat yaitu “Tragedi Kecelakaan Kendaraan Sebagai Interpretasi Dalam Kehidupan”, dan diharapkan dengan tercapainya karya ini dapat berguna bagi khalayak dan dapat memberikan kesadaran bagi kita tentang Tragedi kecelakaan dan fenomena Kehidupan.


(8)

vi

ABSTRACT

VEHICLE ACCIDENT TRAGEDY AS INTERPRETATION IN THE LIFE

The script of this work is the description and the description of the creation of the painting titled "The Tragedy of vehicle accidents as an interpretation of life". Departing from personal experience the creator to direct observation in the field about the tragedy of accidents, where the creators find interest in the contours of post-collision iron and colors to appear either rust or stain which gives aesthetic impression in the eyes of the creator. After making several observations and experiment ultimately interpret the creator of the accident into a tragedy of human life, to be associated with phenomena that occur at this time. But how to create works of aesthetic objects that experienced the tragedy of a vehicle accident. The purpose and benefits to find and present the beauty of tragedy vehicle accidents, and in order to bring more information about the creator of a phenomenon of life that occurred either disaster or a blessing that is associated with the tragedy of motor vehicle accidents.

Through a blend of aesthetic exercise with various symbolic language of the creator of the idea of combining ideas and compilation element to true works of art like "cornered", "Signs", and "Help Us O ut" is the result of a long exploration of the meaning of the tragedy of the accident as a matter subject and inspired of the phenomena of life at this time so the work is embodied to have meaning to be conveyed.

At the end of the work associated with the realization that lifted the title of "Vehicle Accident Tragedy As Interpretation In the Life", and with the expected achievement of this work can be useful for the audience and can provide for our awareness about the tragedy of the accident and the phenomenon of Life.


(9)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nyalah skrip karya tugas akhir yang berjudul “Tragedi Kecelakaan Kendaraan Sebagai Interpretasi Dalam Kehidupan” ini selesai tepat pada waktunya. Pengantar karya ini merupakan persyaratan mengikuti Tugas Akhir Program Studi S1 Seni lukis, Jurusan Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa Dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar tahun akademik 2010/2011

Pencipta menyadari sepenuhnya bahwa skrip karya ini jauh dari sempurna. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki pencipta. Untuk lebih sempurnanya skrip karya ini maka pencipta mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun dari pembaca.

Dalam kesempatan baik ini pencipta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof.DR. I Wayan Rai S, M.A, sebagai Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar.

2. Dra. Ni Made Rinu, M.Si sebagai Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia dan juga selaku pembimbing I pencipta yang telah banyak memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian Skrip Karya dan Karya Seni Tugas Akhir.


(10)

viii

3. Drs. I Made Bendi Yudha, M.Sn sebagai Pembantu Dekan II Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar dan juga selaku pembimbing II pencipta yang telah banyak memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penyelesaian Skrip Karya dan Karya Seni Tugas Akhir.

4. Drs. I Wayan Kondra,M.Si sebagai Ketua Jurusan Seni Rupa Murni Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar.

5. Drs.A.A.Ngr.Gde Surya Buana,M.Si selaku Ketua Program Studi Seni Lukis Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. 6. Drs. I Wayan Gulendra, M.Sn selaku Pembimbing Akademik pencipta

selama masa perkuliahan.

7. Ibu/Bapak Dosen Seni Rupa Institut Seni Indonesia Denpasar yang telah banyak membimbing tugas-tugas akademik selama masa perkuliahan.

8. Seluruh Civitas Akademik Institut Seni Indonesia Denpasar atas dorongan moril dan spiritual dalam proses belajar.

9. Seluruh staf dan karyawan perpustakaan Institut Seni Indonesia Denpasar atas bantuan peminjaman buku dan dorongan moril dalam proses belajar.

10.I Nengah Dendi dan Ni Ketut Suarniti selaku orang tua pencipta serta Kadek Dewi Jayanti dan Komang Tutik Tri Cahyati selaku adik-adik pencipta yang telah memberikan dukungan yang sangat besar baik moril maupun materil.


(11)

ix

11.Teman – teman serta semua pihak yang sangat membantu kelancaran Tugas Akhir ini yang pencipta tidak bias sebutkan satu persatu atas bantuan dan kerja samanya selama pencipta dalam proses belajar.

Akhirkata, pencipta persembahkan skrip karya ini dengan segala kekurangannya, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 7 Juni 2011

Pencipta I Gede Jaya Putra


(12)

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA... iii

PERSEMBAHAN……… iv

MOTTO... iv

ABSTRAK………. v

ABSTRACT……….. vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI……….. x

DAFTAR FOTO SUMBER ACUAN ... xii

DAFTAR FOTO SKETSA ... xii

DAFTAR FOTO BAHAN DAN PROSES BERKARYA ... xiii

DAFTAR FOTO KARYA... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah... 5

1.3 Tujuan Penulisan... 5

1.4 Manfaat Penciptaan... 6

1.5 Ide Penciptaan... 7

1.6 Ruang Lingkup Penciptaan... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 9

2.1 Kajian Sumber Tertulis... 9

2.2 Pengertian Judul... 15

2.3 Pengertian Seni... 17

2.4 Pengertian Seni Lukis... 20

2.5 Pengertian Seni Instalasi... 21

2.6 Elemen – elemen Seni Rupa... 22

2.7 Prinsip – prinsip Penyusunan Karya Seni Lukis... 26


(13)

xi

BAB III PROSES KREATIVITAS... 43

3.1 Tahap Penjelajahan (Eksplorasi)... 44

3.2 Tahap Percobaan ( Eksperimentasi )... 46

3.3 Tahap Pembentukan ( Forming )... 52

BAB IV WUJUD KARYA... 59

4.1 Aspek Ideoplastis... 60

4.2 Aspek Fisikoplastis... 60

4.3 Wujud Karya ditinjau dari Aspek Ideoplastis dan Fisiolpastis...… 62

BAB V PENUTUP... 92

5.1 Kesimpulan... 92

5.2 Saran……... 93

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

xii

DAFTAR FOTO SUMBER ACUAN

1. In Between Motorcyle………...……32

2. Illusive Wall………..34

3. Untitlle………..36

4. Foto Dokumentasi,21-09-2010 ……….37

5. Foto Dokumentasi,06-05-2010 ……….39

6. Foto Dokumentasi,13-10-2010 ……….40

7. Foto Street Art ………...………42

8. Foto Street Art 2………42

DAFTAR FOTO SKETSA 1. Sketsa 1……….………47

2. Sketsa 2 .…..……….48

3. Sketsa 3 ..……….……….49

4. Sketsa 4 ..………..50


(15)

xiii

DAFTAR FOTO BAHAN DAN PROSES BERKARYA

1. Alat dan Bahan…….………..………...56

2. Proses Melukis …..………57

3. Proses Instalasi…..……….………58

DAFTAR FOTO KARYA 1. Tersudut……….63

2. Tanda ……….………...65

3. Semiotika ………..………67

4. Si Cantik dan Buruk Rupa ...………69

5. Dialektika ...………..72

6. Mutilasi ………..………...74

7. Obsesi ………..……….76

8. Siklus ………....79

9. Melanggar Batas ………...82

10. Sendiri ………...84

11. Si Cantik dan Buruk Rupa 2 ……….86

12. Teropong Tragedi ………..88


(16)

ABSTRAK

TRAGEDI KECELAKAAN KENDARAAN SEBAGAI INTERPRETASI DALAM KEHIPUDPAN

Skrip karya ini merupakan deskrips i da n ura ian te ntang pe nciptaan seni lukis dengan judul “Tragedi kecelakaan Kendaraan sebagai interpretasi dalam kehidupan”. Berangkat dar i penga la ma n pribad i penc ipta hingga observasi la ngs ung ke lapanga n tenta ng tra gedi kecelakaan, di ma na penc ipta me nemukan ketertarikan terhadap lekuk - lekuk besi pasca tabrakan dan warna - warna aneh yang munc ul ba ik it u karat ma upun noda yang me mber ikan k esan estet ik di mata pencipta. Setelah me lakukan beberapa kali observas i dan bereksperimen akhir nya pencipta me nginterpretasikan traged i kecelakaan tersebut ke dala m kehidupan ma nus ia, agar bisa d ika itkan dengan feno mena - fe nome na yang terjad i saat ini. Namun baga imanakah menc iptakan karya estetis dari objek yang me nga la mi tragedi kecelakaan kendaraan. Adapun tujua n dan ma nfaatnya unt uk me ncari dan me mpresentas ikan ke indaha n dar i tra gedi kecelakaan kendaraan, dan agar dapat me mbuka wawasan penc ipta te ntang suat u fe nome na kehidupan ya ng terjadi ba ik it u benca na maup un berkah yang d ikaitkan dengan traged i kecelakaan kendaraan bermotor.

Mela lui paduan bero lah estet ik dengan aneka bahasa s imbolis penc ipta me madukan ide gagasa n dan penyusunan e le men seni r upa hi ngga terwuj ud karya seperti “Tersudut”, “Tanda”, dan juga “Bantu Kami Keluar” adalah hasil dari eksplorasi panja ng pemaknaan tenta ng traged i kecelakaan sebaga i s ubjek matter nya dan ter insp iras i dar i feno me na - feno mena kehid upan saat ini sehingga karya yang d iwujudkan me milik i makna ya ng ingin d isampa ikan.

Pada akhirnya terwuj udla h karya terkait de nga n j udul ya ng d iangkat yaitu “Tragedi Kecelakaan Kendaraan Sebagai Interpretasi Dalam Kehidupan”, dan diharapkan denga n tercapainya karya ini dapat berguna bagi k ha layak dan dapat me mber ikan kesadaran bagi k ita tentang Traged i kecelakaan dan feno me na Kehidupan.

Kata Kunci : Seni Traged i kecelakaan : Fenome na Kehidupa n.


(17)

v

ABSTRACT

VEHICLE ACCIDENT TRAGEDY AS INTERPRETATION IN THE LIFE

The scr ipt o f this work is t he descr iptio n a nd t he descript ion of t he creation of the paint ing t it led "The Traged y of vehic le accidents as an interpretatio n of life ". Departing from persona l experie nce the creator to direct observation in t he fie ld about the traged y of acc idents, where t he creators find interest in t he contours of post- collis io n iron and colors to appear either rust or stain whic h gives aesthetic impressio n in t he eyes of the creator. After mak ing severa l observat ions a nd exper iment ult imate ly interpret the creator o f t he accident into a tragedy of huma n life, to be associated with phe nome na that occur at this t ime. But how to create works of aesthet ic objects tha t exper ienced the tra gedy o f a ve hic le accident. The purpose and bene fits to find and present t he beaut y of tragedy ve hic le accidents, a nd in order to bring more infor mat ion about the creator of a phenome non of life that occurred either disaster or a blessing that is associated wit h the tragedy o f motor ve hic le accidents.

Through a blend of aesthet ic exerc ise with vario us symbo lic la nguage o f the creator o f t he idea of combining ideas and comp ilat ion ele ment to true works of art like "cornered", "Signs ", and "He lp Us Out " is the result of a long exp loratio n of the meaning of t he tragedy of t he accident as a matter s ubject and insp ired of t he pheno mena o f life at this time so the work is embodied to have mea ning to be conveyed.

At the end o f the work associated wit h t he realizat io n that lifted t he tit le o f "Ve hic le Accident Tragedy As Interpretat ion I n the Life ", and with the expected achieve ment o f this work can be useful for the aud ience and can provide for our awareness about the tragedy o f the accident and t he pheno menon o f Life.


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Be lakang

Seni adala h segala kegiatan dan has il karya manus ia yang mengutarakan penga la man bat innya ya ng disaj ikan secara menar ik, me mungkinkan t imb ulnya pengalaman atau kegiatan batin pada diri orang”.

Seni luk is adalah sa lah sat u cabang kesenian yang me milik i kapasitas me namp ung ide, ekspresi, pemaknaan kembali seseorang atas dunianya me lalui gar is, warna, bentuk dan tekstur.

Tragedi kecelakaan mer upakan kejadian di mana sebuah kendaraan bermotor tabrakan dengan benda la in dan menyebabkan kerusakan. Kadang kala kecelakaan ini dapat mengakibatkan luka- luka, kemat ian manus ia atau b inatang. Kecelakaan merujuk kepada perist iwa yang terjadi se cara tidak sengaja. Sebagai contoh kecelakaan la lu lintas, Kecelakaan la lu- lintas mene la n korban jiwa sekitar 1,2 juta manus ia set iap tahun me nurut WHO . (Darwis, 2008 : 97)

Tragedi kecelakaan me njadi perengut nyawa ma nus ia pa ling banyak di dunia, kecelakaan lalu lintas bagi sebagia n orang mer upakan suat u kejadian ya ng me nger ikan. Berda lih dari a nggapan tersebut, k ecelakaan t idak sela lu me mbawa dampak negat ive na mun me mberikan hik mah bagi yang te lah me ngala minya . Seperti ha lnya sete lah kecelakaan terjad i, secara tidak la ngs ung korban atau


(19)

2 orang- orang yang me nga la mi akan lebih waspada saat mengendara i kendaraan bermotor.

Adapun 4 faktor penyebab terjadinya kecelak aan. Pertama faktor manus ia mer upakan faktor ya ng pa ling do minan da la m kecelakaan. Hamp ir se mua kejadian kecelakaan d idahului dengan pe langgaran ra mbu- ramb u la lu lintas. Kedua faktor kendaraan yang paling ser ing terjadi adalah ban pecah, rem tidak berfungs i sebaga imana seharus nya . Ketiga Faktor jalan terkait denga n kecepatan rencana jala n, geo metr ik ja lan, pagar pengama n d idaerah pegunungan, ada tidaknya media n ja lan. Keempat Faktor cuaca, hari hujan j uga me mpengaruhi unj uk kerja kendaraan seperti jarak pengere ma n menjad i leb ih jauh, ja lan me njadi leb ih lic in.

Secara kasat mata tragedi kecelakaan merupakan suat u ha l ya ng sangat me nger ikan. Namun d i s is i la in s udut panda ng ke indahan, tra gedi kecelakaan banyak me nyimpa n nila i- nila i estet ik ya ng dapat me mber ikan inspiras i bagi penciptaan karya seni.

Seperti yang d ilo ntarkan o leh I mmanue l Kant (1724-1804) dalam Djela nt ik, (1999:124) ia t idak setuju denga n obyektifitas konsep keindaha n. Ia me nga nggap obyektivikasi akan menimb ulkan kekelir uan da lam me ncari jawaban tentang apa itu keindaha n. Ia t idak me mbanta h penga la man e mp ir is - dengan me nye lid ik i sebanyak mungk in orang b isa d idapatkan st anda rd of t a st e atau ukuran perasaan indah ole h orang.


(20)

3 Oleh karena maraknya kejadian kecelakaan yang ser ing terjadi, ak ibat kelala ia n orang- orang me nge ndarai kendaraannya, dan bahkan ser ingnya me langgar rambu- ramb u la lu lintas ya ng terjadi d i kota- kota besar di indones ia seperti Jakarta, Bandung, S urabaya ter masuk De npasar. Dala m ka ita nnya dengan penciptaan ini penc ipta me la lukan observasi langs ung se hingga me nemukan ketertarikan d ibalik kecelakaan ke ndaraan tersebut. Ada pun ketertarikan pencipta d ibalik kece lakaan tersebut ia lah pada lekuk - lekuk bes i atau karat- karat motor ya ng terjad i secara spontan, sehingga me nyebabkan bentuk yang aneh yang t idak pernah terpik irkan dan menimb ulkan war na - warna yang t idak terduga. Pencipta t idak bermaksud unt uk me ngga mbarkan perwuj udan ya ng kasat mata saja, me lainkan juga me makna i nila i- nila i yang ters impan d ibalik tra gedi kecelakaan tersebut kemud ian d iinterpretasikan dan dika itkan dengan feno me na kehid upan saat ini. Perwuj udan tersebut mungk in mer upakan sebuah hasil penga matan ata u e mosi ya ng d irasakan, bukan yang ko munikat if secara jelas dan efektif. Tra gedi kecelakaan kendaraan dipilih sebagai sumber insp irasi dala m me lukis dan sebaga i med ia dala m mengungkapkan atau mengkr it ik tenta ng kehid upan di mana kehidupan t idak sela lu berjalan dengan baik atau mulus.

Dala m pengekspresiannya vis ua lisas i karya akan d ivis ualka n dala m bentuk dua dimens i dan t iga dime ns i. Pada karya dua dimens i, karya- karya yang diungkapkan ke dalam bahasa vis ua l cenderung mendekat i bent uk aslinya atau r ea l dengan kombinas i abstrak, yang kemud ian menggunakan e leme nt - ele ment visua l ya it u gar is, war na, bent uk, rua ng dan teksrur yang d is usun secara har monis sehingga dapat mewak ili ide - ide yang ingin d isampa ikan. Seperti ide


(21)

4 tentang sala h satu luk isan penc ipta ya itu karya ya ng berjudul “Ta nda” di ma na ide tersebut ter insp irasi dari maraknya bencana ala m ya ng sering terjad i d i Bumi ini, ya ng mengakibatkan keha ncura n dan dampak bur uk bagi manus ia. Adapun teknik yang d igunakan penc ipta dala m pengekspresian karya dua d imens i adalah dr a wing, spra y pa int , st encil, tekstur dan le leha n. Pencipta me lakukan pengkolaborasia n teknik ber maksud a gar luk isa n leb ih ter lihat variat if. Pada karya tiga dime ns i, pencipta me nggunakan bahan fiber, plat besi dan cat sebagai med ia ungkap pada karya pencipta.

Adapun beberapa karya seniman ya ng me njad i inspiras i bagi penc ipta antara la in karya senima n luar Jean- Michae l Basquiat yang berjudul “U nt it led, 1984” di mana pencipta tertarik pada kebebasan Basquiat dala m me ne mpatkan teks atau tulisan- tulisa n sehingga karyanya terkesan bebas. Adapun karya senima n lokal Agus Cahaya yang berjudul “ Ilusive Wa ll, 2009” di mana penc ipta tertarik pada goresan- goresan dan teknik st encil yang digunakan agus caha ya dalam pengko laborasian luk isannya serta ide konsep ya ng d ia ngkat j uga berkaitan denga n kehid upan saat ini. P enc ipta secara sadar menga mb il se mua dari it u sebaga i re frens i, na mun secara ide dan pengo la han estet ik dan bahasa ungkap tetap dalam kerangka estetik yang menjad i p iliha n penc ipta. Begitu j uga dalam wuj ud vis ua l penc ipta tidak menta h- menta h me minda hkan teknik - teknik, desain gra ffit i dan st encil ke dalam karya luk is, na mun hanya menjadikan panduan ata u la ndasan penc ipta dala m proses berkarya seni, pada karya penc ipta ingin me namp ilkan karya karya yang berbeda dengan me nggunakan teknik -teknik ya ng d iterapkan ole h se niman- seniman d i atas, agar me milik i kehasan


(22)

5 karya dan me mbedakan pada karya- karya seniman di atas sehingga diharapkan dari penemuan ini akan me ne mui nila i- nila i baru dala m karya.

1.2 Rumus an Mas alah

Ada beberapa permasalahan yang menyangkut konsep dan cara me nterjema hkan menjadi karya seni luk is, ada pun masa lah- masa lah tersebut sebagai berikut :

a. Baga imanakah me nc iptakan karya estet is dari objek yang menga la mi tra gedi kecelakaan kendaraan yang ma mp u mewak ili ide- ide yang d iinginkan?

b. Dapatkah media d ua dime ns i, t iga dime ns i dan tek nik apa saja yang digunakan dala m mewuj udkan ide- ide tersebut kedalam proses berkarya seni? c. Baga imanakah langkah la ngkah ya ng d ilakukan da lam mewuj udkan karya -karya seni luk is yang d ic iptakan agar dapat mewak ili ide - ide yang ingin disa mpaikan?

1.3 Tujuan Pe nciptaan

Adapun tuj uan penc itaan ini adalah :

a. Unt uk mencar i dan me mpresentas ikan ke indahan dar i tra gedi kecelakaan kendaraan.

b. Unt uk dapat mengungkapkan fe no mena kehid upan sosia l me la lui teknik pembuatan karya dengan me ngusung jud ul Traged i kecelakaan kendaraan sebagai interpretasi da lam kehid upan.


(23)

6 c. Unt uk me ngungkapkan makna- makna yang terkandung dala m suat u perist iwa

atau feno me na yang dala m ha l ini divis ua lisasikan me la lui karya seni luk is.

1.4 Manfaat Pe nciptaan

Besar harapan penc ipta dari proses penciptaan kar ya seni ini dapat bermanfaat bagi dir i penc ipta, mas yarakat, dan insta n akademik. Adapun ma nfaat yang diperole h penc ipta dalam proses penciptaan sebagai berikut :

a. Agar dapat memb uka wawasan penc ipta te ntang s uatu feno mena kehidupan yang terjad i ba ik it u be ncana ma upun berkah yang d ika itkan de nga n tra gedi kecelakaan kendaraan bermotor.

b. Agar kha layak dapat mengetahui baga imana akibat dari kela la ian me nge ndarai ke ndaraan bermotor me la lui dokume ntas i yang d ivisua lisa ikan lewat luk isa n.

c. Agar dapat me ngeta hui s is i posit if diba lik Tra ged i kecelakaan me lalui karya seni luk is.

d. Agar tragedi kecelakaan bisa menjadi suat u contoh unt uk proses pembelajaran kepada anak- anak tentang kedis ip linan berla lu lintas dija lan.

e. Agar traged i kecelakaan dapat menjad i contoh b uruk bagi k ha layak ya ng ge mar kebut- kebutan dija lan raya.

f. Agar proses penciptaan karya pencipta yang bertajuk kecelakaan ini dapat me njadi re frens i bagi insta n akademik da la m pembuata n skrip maup un karya pada jenjang ber ikut nya.


(24)

7

1.5 Ide pe nciptaan

Ide dalam penc iptaan ini terdapat pada inte rpretasi dala m kehidupan ma nus ia yang d ivis ua lisas ikan me la lui s ubjeck matter kendaraan ha ncur atau tragedi kecelakaan, di mana penc ipta tertarik dan me ne mukan ide dari observasi la ngs ung kelapangan dan me lihat secara langs ung terjadinya kecelakaan tersebut. Secara kasat mata tragedi kecelakaan merupakan suat u ha l ya ng sangat me nger ikan. J ika di lihat dar i sebuah kaca mata yang berbeda, tragedi kecelakaan banyak me nyimpan nila i- nila i estetik. Contohnya lekuk- lekuk besi atau karat-karat motor yang terjadi secara spontan, sehingga menyebabkan bentuk yang aneh ya ng t idak pernah terpik irkan dan me nimbulkan war na - warna yang t idak terduga. Da la m vis ualisas inya bent uk - bentuk akan dib uat sedetail mungk in sehingga me ncer minkan karakter yang je las kemud ian d iko mbina s ikan dengan goresan- goresan abstrak agar tercapai ide ya ng ingin d iwujudkan na mun ide tersebut tetap diinterpretas ikan kedalam kehidupa n ma nus ia.

1.6 Ruang Lingkup Pe ncipta

Mengingat cukup luasnya per masala han yang d ia ngkat penc ipta yaitu tentang “Traged i Kecelakaan Kendaraan”, disini pencipta mencoba me mpersemp it r ua ng lingkup dar i per masala han tersebut ya itu tenta ng Tra gedi Kecelakaan Kendaraan yang dika itkan denga n kehidupan, di mana kehidupan tersebut tidak selalu berjala n denga n mulus atau bagus. Pencipta dis ini mencoba me mvisua lisas ikan Tra gedi Kecelakaan kendaraan ke dalam bent uk karya seni dua dimens i (kanvas) dan mult imed ia me lalui pe manfaatan e le men visua l yaitu


(25)

8 gar is, warna, bent uk, r uang bahkan tekstur dan j uga pema nfaat pr ins ip - prins ip penyus unan karya seni ya it u komposis i, proporsi, pusat perhatian, kesatuan, keseimbanga n, ira ma dan kontras pada karya-karya yang konvens iona l, kemud ian pada karya mult imed ia me ngap likasikan mater ial seperti bes i, fiber, cat dan kaca dalam mewuj udkan ide- ide yang ingin d icapai a gar karya terkesan har monis seperti karya-karya pencipta yang berjudul : .Tersud ut, Tanda, Semiot ika, Dia lekt ika, Mut ilas i, Obsesi, Sendir i, Mela nggar batas, Siklus, Si cant ik dan Bur uk Rupa, Si ca nt ik dan Bur uk Rupa 2, Teropong Tra gedi d an Ba nt u Kami Keluar.


(26)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Sumbe r Te rtulis

Denga n menyaks ikan kejadian ata u traged i kecelakaan kendaraan sebagai suatu ha l yang me nar ik dapat me la hirkan bent uk karya se ni yang d ic iptakan. Sebagai suat u pert imbangan yang bers ifat teor it is unt uk me ma ntapkan nila i ekstrensik maup un intr ins ik pe ncipta me nggunakan beberapa sumber dari buku-buku yang ma mpu mend ukung te ma yang akan d iungkap. Sumber - sumber ini tentu me milik i perana n ya ng sangat pent ing dala m mene mukan s uatu pe maha man secara teoritis serta infor mat if me nge na i konsep karya yang akan diciptaka n. Sumber- sumber kaj ian tersebut berupa sumber tert ulis sepert i, buku, maja la h, koran, katalog dan sumber ya ng t idak tertulis seperti karya - karya seni dari senima n- senima n baik luar maup un da la m neger i yang dapat mewakili ide pencipta.

Adapun beberapa contoh buku serta wacana yang me ndukung tema serta judul TA pencipta adalah Sa fet y karangan Darwis (2008 ; 97) di mana dala m wacana tersebut darwis menuliskan tenta ng baga imana terjadinya kecelakaan hingga faktor- faktor penyebab kecelakan itu terjad i. Adapun faktor- faktor yang me nyebabkan terjadinya kecelakaan, pertama adalah faktor manus ia, faktor yang paling dominan da la m kecelakaan. Hampir se mua kejadian kecelakaan didahului dengan pela nggaran ra mbu- rambu la lu lintas. Pelanggaran dapat terjadi karena sengaja me la nggar, ketidaktahua n terhadap arti aturan yang berlaku ataup un


(27)

10 tidak me lihat ketentua n ya ng d iberlakuka n atau pula pura - pura tidak tahu. Seperti yang dikatakan Direktur La lu Lintas Kepolis ian Daerah Ba li Komisaris Besar Polis i Ba mbang Sugeng, bahwa t ingkat kemat ia n ak ibat kecelakaan di Ba li dapat dikategorikan t inggi karena dalam sat u har i rata- rata mencapai t iga orang. "Dar i data kami, ada t iga orang set iap har inya yang me ningga l karena kecelakaan. Faktor utamanya karena kurang d is ip linnya mereka di jala n ra ya," katanya kepada wartawan di Denpasar, Rabu 25 november 2009. Menurut be liu, korban meningga l sebagian besar didominas i us ia produkt if, yakni antara 16 hingga 24 tahun. Mereka umumnya bersikap uga l- uga lan d i ja la nan yang t idak me mperhat ikan sta ndar kesela matan da lam berkendara , tidak menghiraukan rambu- rambu la lu lintas serta tidak me mperhat ikan penge ndara la in. (Koran Jakarta, 19 April 2011)

Faktor kendaraan yang paling sering terja di adalah ban pecah, rem tidak berfungs i sebaga imana sehar usnya, kelela han loga m yang mengakibatkan bagian kendaraan patah, peralatan yang sudah “aus” t idak diga nt i dan berbagai penyebab la innya. Keseluruhan faktor kend araan sangat terkait dengan te knolo gi ya ng digunakan, perawatan yan g dilakuka n terhadap kendaraan. Contohnya tragedi yang terjad i d i kawasan GWK yang se mpat me ngge mparkan masyarakat Ba li dengan adanya perist iwa kecelakaan ma ut yang mene la n 7 korban dengan keadaan mat i d ite mpat sungguh me mb uat mata mas yarakat tertuj u kesana. Kecelakaan yang terjad i pada pukul 01.30 siang har i terse but d iakibatkan o leh sebuah truk pe nga ngk ut pasir ya ng hila ng kenda li d isebabkan oleh rem blo m sehingga menabrak 13 pengendara motor dan sebuah mob il pick up dihadapanya


(28)

11 dan merobohkan 9 toko dip inggir jala n. Tra gedi kecelakaan tersebut terjadi pada bula n Oktober 2010. (liputa n 6.com / 13 / 10 / 2010)

Faktor jalan terkait denga n kecepatan rencana jalan, geo metr ik jala n, pagar pengama n di daerah pegunungan, ada tidaknya media n ja lan, jarak pandang dan kondis i permukaan ja lan. Jala n ya ng r usak/berlobang sangat me mbahayakan pemakai ja la n terutama bagi pe makai sepeda motor. Seperti yang d ilontarkan Kapolda Bali Irjen Po l As hik in Huse in d i Denpasar, Selasa (29/12) me ngungkapkan,mas ih cuk up t ingginya a ngka kecelakaan la lu lintas pada tahun ini se lain d ikarenakan me nta litas penge mud i ya ng be lum seperti d iharapkan, juga ada faktor rekayasa atau kondisi ja la n. "Ja la n raya mas ih c ukup banyak ya ng semp it, menik ung taja m da n menur un, serta t idak dile ngkapi marka / med ian jalan sesua i kebut uhan, sehingga sering menimbulkan kecelakaan” ucapnya. (berita.kapanlagi.co m)

Faktor cuaca, hari hujan j uga me mpengaruhi unj uk kerja kendaraan seperti jarak pengerema n menjad i leb ih ja uh, ja la n menjadi leb ih lic in, jarak pandang juga terpengar uh karena penghapus kaca t idak bisa bekerja secara sempurna atau lebatnya hujan me ngakibatkan jarak pandang me njadi leb ih pendek. Cuaca salju akan lebih berbahaya karena kinerja kendaraan t idak akan berjalan semaksima l mungk in karena terha la ng o le h sa lju. Angin, asap dan kabut juga b isa me ngganggu jarak pandang, teruta ma didaerah pegunungan.


(29)

12 Hubungan Estet ik Seni dengan Realitas karanga n C her nyshevsky dalam bukunya dipaparkan bahwa “Sebuah objek hidup tidak mungkin indah, semata -mata disebabkan berlangsungnya proses kehidupan yang keras dan kasar di dalamnya. “Sebuah karya seni adalah sebuah objek yang tidak hidup , karena ia tampak aman dar i ce laan ini”. Tetap i kesimp ulan sepert i itu ada lah s uatu kedangkalan. Kenyataan- kenyataan bertentangan denga nnya. Sebuah karya seni adalah sebua h proses kehid upan, c iptaan seorang ma nus ia ya ng hid up, ya ng me nciptakannya t idak tanpa perjuangan berat, dan karya itu me muat tanda- tanda keras dan kasar dari perjuanga n it u di da lam produksinya. (2005 : 65) Dalam ur ian tersebut dapat ditar ik kesimpula n bahwa me mbuat sesuatu yang bersifat estetik har us berdasarkan perjuangan yang berat. Jika dika itkan dengan kar ya pencipta, di mana penc ipta me njadikan kendaraan ha ncur sebaga i subje k matter nya penc ipta secara sadar menga mb il ha l yang t idak bersifat estetik secara awam dan d iubah me njadi ses uatu yang estet ik denga n me la lukan berbagai proses baik itu observasi maup un eksperimen denga n penuh perjuangan penc ipta berharap agar karya yang d ic iptakan dapat menjadi sebuah karya yang estet ik dengan menggunakan e le me n- eleme n se ni r upa ya it u gar is, war na, bent uk, rua ng dan tekstur

Krisis Seni Kris is Kesadaran karangan Soetomo, “Dialektika kehidupan sehari-hari” Analisis Lukacs mengenai hubungan antara esensi dan penampakan luar yang dapat k ita tangkap me libatkan dua mo men pent ing. Pertama, Lukacs me negaskan bahwa pena mpakan dan fe nome na ya ng me nga ndung ideologi me nye mbunyikan dan me ngalie nas ikan kita dari apa yang hakik i sebagai


(30)

13 ma nus ia. Leb ih la nj ut, kedua ia me ncoba me mbangun baga imana ma nus ia dapat me njadi perwujuda n dala m le ve l pena mpakan luar. (2003 : 70) Dari uraia n d iatas pencipta dapat menarik kesimpula n bahwa analis is Lukacs mengena i kehidupan adalah baga imana manus ia dapat berfik ir secara ideolo gi agar bisa me njadi contoh ya ng ba ik sebagai manus ia. Jika dika itkan denga n karya pencipta, di ma na penc ipta menggunakan kata Dia lekt ika sebagai j udul karya pe ncipta ya ng divis ua lkan dengan dua figur e manus ia yang satu berident itas polis i dan satunya berident itas te ntara. Pencipta ingin me nerapkan ana lis is Lukas ter hadap satu ideolo gi d i ma na manus ia b isa me njadi contoh ya ng baik da la m kehidupa n. Dala m karya penc ipta polis i d an tentara d iinterpretasikan sebagai symbo l ba ik atau pertahanan.

Seni Rupa Modern karangan Kart ika dalam bukunya dipaparkan bahwa senima n t idak bermaksud unt uk mengga mbarkan perwujudan ya ng kasat mata, me la inkan ingin me nceritakan tenta ngnya. Perwujudan tersebut mungk in mer upakan hasil penga matan atau e mos i ya ng d irasakan, bukan yang komunikat if secara jelas dan efektif secara wadhag. Seni memilik i pengert ia n yang berbeda pada orang yang berbeda dan dalam wakt u yang berbeda. (2004 : 24) Kesimp ulan me nur ut penc ipta tentang pemaparan d i atas adalah di mana pada setiap orang akan me milik i pengert ian atau pe maknaan ya ng berbeda tentang sesuat u, dala m ha l ini ada lah se ni. Pencipta mencoba me lihat sesuat u dengan d imens i ya ng berbeda saat banyak orang menila i hal tersebut mer upakan hal yang tabu. Sesua i dengan te ma penc ipta, yait u kecelakaan kendaraan di ma na pencipta mencoba me mvisua lkan ha l tersebut ke dala m b idang dua d imens i da n mult imed ia ya ng


(31)

14 ma na pencipta t idak mengga mbarkan perwujudan ya ng kasat mata, me la inkan hanya me njadikan kecelakaan tersebut sebagai subjeck matter pada luk isan pencipta. Seperti pada karya pencipta yang berjudul “Tersudut” di ma na penc ipta me ngga mbarkan empat buah sepeda motor dengan t iga kondis i motor baik atau bagus dan satunya denga n kondis i r usak atau bur uk. Pencipta t idak ingin me nceritakan te ntang motor tersebut me la inkan mena fs irkannya kedalam kehid upan ma nus ia.

Imma nue l Kant (1724-1804) dalam Dje la nt ik, dala m bukunya berjudul Estetika menyebutkan K ant tidak setuju denga n obyektivitas konsep keindaha n. Ia menga nggap obyektivikasi akan menimb ulkan kekelir uan da la m me ncari jawaban tentang apa it u ke indaha n. Ia t idak me mbantah penga la man emp ir is -dengan me nye lid ik i sebanyak mungk in orang b isa didapatkan st anda rd of ta ste atau ukura n perasaan indah o le h orang. (1999 : 124) Setelah ditar ik kesimp ulan me nur ut penc ipta mas ing- nas ing orang me milik i rasa indah yang berbeda karena me milik i penga la ma n e mp ir is yang berbeda -beda juga. Sama hal nya de nga n apa yang d irasakan penc ipta, pada saat menjad ikan kecelakaan ke ndaraan sebagai subjek matter dala m luk isannya semata - mata bukan hanya ingin mena mp ilkan ha l yang a neh tetap i mer upakan has il dar i penga la man e mpir is penc ipta tenta ng kecelakaan.

Selain s umber tertulis, ada juga s umber tak ter tulis seperti : karya seni, foto, med ia elektronik, ya ng se muanya dapat memba ntu dan me mber i rangsangan ide pada pencipta dalam penc iptaan karya seni luk is.


(32)

15

2.2 Pe nge rtian Judul

Agar t idak terjadi salah pengert ian ter hadap judul ya ng dimaksud dala m penciptaan ini, dibawah akan penc ipta jelaskan dari mas ing- mas ing kata yang dimaksud antara la in :

Tragedi ada lah je nis drama ya ng tokoh uta manya menjad i konflik moral besar yang berakhir dengan bencana. Istilah “Tragedi” berasal dari bahasa yunani t r agos yang berarti domba jantan. (Ens ik lopedi Nasiona l Indones ia,2004 : 417) Dari ura ian d iatas pencipta dapat menar ik kesimp ulan bahwa tra gedi mer upakan suatu bencana. Jadi dala m ha l ini bencana yang d imaksud ada lah kecelakaan kendaraan yang d ima na setiap kejad ian, tokoh uta ma atau pengendara akan me ndapatkan mus ibah.

Kecelakaan, dilihat dar i ilmu kedokteran, biasanya terjadi d i luar rencana korban kecelakaan, dan timbul sebaga i akibat ruda paksa atau trauma yang tak dapat dihindar i. Kejadiannya dapat di mana- ma na, misa lnya dala m r uma h, dija lan ra ya, dan dite mpat kerja. Walaupun umumnya terjadi ta npa disengaja, kecelakaan biasanya t imb ul ak ibat keaadan, sikap, atau tindakan ya ng me ngaba ikan faktor keamanan. (Ens ik lopedi Nasiona l Indones ia, 2004 :271) Menur ut kesimp ulan pe ncipta, kecelakaan merupakan suat u ke jadia n yang terjadi tanpa disengaja dan me ngak ibatkan sesuatu ya ng fata l yang b iasanya terjadi diluar rencana.


(33)

16 Kendaraan adalah sesuatu yang d igunakan unt uk dikendara i atau d inaik i (kuda, kereta, mobil) untuk mene mp uh jarak jauh.(KBBI, 2002 : 543) Jika ditar ik kesimpulan, menur ut pencipta kendaraan adalah sebuah alat atau media antar – me nga ntar kita kesuatu te mpat, baik itu me nggunakan kuda, kereta, atau bahkan mob il.

Interpretasi adalah pe mberia n pendap at, kesan, teoritis, me nafs irka n. (KBBI,2002 : 439) Dalam ha l ini interpretasi yang dimaksud adala h tafs ira n ya ng dikaitka n dengan objek kecelakaan kendaraan dengan kehidupan saat ini.

Kehidupan ada lah feno me na atau perwuj udan adanya hidup, ya it u keadaan yang me mbedakan organis me (makhluk hidup) denga n benda mati. (Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitche ll, L.G. : 2002) Dari penje lasan di atas dapat pencipta simpulka n bahwa ke hidupan mer upakan s ebuah s iklus yang me mbedakan organis me denga n benda mat i.

Dari pe maparan d iatas pencipta me makna i jud ul tersebut sebaga i s uatu pesan di ma na tragedi kecelakaan tersebut berkaitan denga n kehid upan manus ia. Seperti contoh traged i kecelakaan ident ik d is ikapi o leh kha la yak sebagai ses uatu yang menger ikan atau menyera mkan, j ika dikaitka n dala m kehidupan ma nus ia sebenarnya traged i merupakan war na dala m kehidupa n di ma na denga n adanya tragedi ma nus ia akan leb ih me ma ha mi art i dari hid up dan kehidupan. J ika dite lit i dan dia mat i leb ih me ndala m ter nyata apa yang ada dibalik traged i tersebut, oleh sebab itu penc ipta tertarik untuk me lakukan eksplorasi ter hadap nila i- nila i ya ng terkandung diba lik tragedi yang tela h menjad i penga matan penc ipta.


(34)

17

2.3 Pe nge rtian Se ni

Upaya untuk me mvisua lkan s uat u ga gasan me mang bukan merupakan ha l baru, hal ini berla ngsung se la ma peradaban ini ada. Dala m set iap gerakannya ma nus ia se la lu ingin me nc iptakan apa yang me njadi ke inginannya, yaitu me nciptakan sesuat u ya ng baru, ya ng berdasar atas cita rasa atau pengala man batinnya. Seni me milik i definis i ya ng sangat luas, dan mas ing- mas ing definis i me milik i ukuran yang berbeda- beda. Di bawah ini akan d iura ikan beberapa pendapat para teorit is tentang seni sebagai ber ikut :

Read dalam Sony Kart ika (2004 : 2), me nyeb utkan bahwa se ni mer upakan usaha manus ia unt uk me nc iptakan bentuk - bentuk yang menyena ngka n. Bent uk yang menyena ngkan dala m art i bent uk ya ng dapat me mb ingka i perasaan keindaha n dan perasaan keindahan it u dapat terpuaskan apabila dapa t me nangkap har moni ata u sat u kesatuan dari be ntuk yang d isaj ikan. Dar i pemaparan di atas, dapat pencipta tarik kesimp ulan bahwa seni merupakan suatu bentuk- bentuk atau susunan yang unik dan menar ik hingga dapat menimb ulkan perasaan keindaha n. Dala m ha l ini pencipta dapat merasakannya pada bentuk -bentuk atau lekuk- lekuk motor akibat kecelakaan yang me ndorong niat penc ipta unt uk memvis ua lkannya ke dalam karya seni. Jika dika itkan denga n karya pencipta d i ma na bent uk- bentuk atau lekuk- lekuk tersebut mer upakan faktor domina n da la m me ndukung estet ik dar i set iap karya penc ipta, baik itu karya d ua dimens i dan t iga dimens i.


(35)

18 Suzanne K. Langer da la m Sony Kartika, me ngatakan seni mer upakan simbo l dari perasaan. Seni merupakan kreasi bent uk simbo lis dari perasaan ma nus ia. Bent uk- bentuk simbo lis ya ng me nga la mi trans for mas i ya ng mer upakan universa lisasi dari pe nga la man, dan bukan mer upakan terje maha n dari penga la man terte nt u dala m kar ya seninya me la inkan for mas i penga la man emos iona lnya ya ng bukan dari p ik irannya semata . (Kartika,2004 : 2) kesimp ulan me nur ut penc ipta tentang pemaparan diatas adalah di ma na seni mer upakan kreasi bentuk- bentuk yang b isa merangkai s imbol dar i penga la man e mos iona l yang universa l da n bukan dari mas ing- mas ing pemik ira n se mata. J ika dika itkan dengan karya pencipta, di mana penc ipta me ncari s imbol- s imbol atau berbicara tentang simbo l seperti pada karya pencipta yang berjudul Semiot ika pencipta me mperbincangkan masa lah s imbo l la lu lintas sebaga i suat u perarutaran ya ng harus ditaat i, j ika diinterpretas ikan dala m kehidupan s imbol la lu lintas tersebut sebagai suatu tata krama ya ng harus dipat uhi o leh ma nus ia.

Achille Bo nito Oliva adala h seorang kr it ik us seni yang pa ling berpengaruh d i Eropa, dalam t iga de kade terakhir me la lui penerbita n buku nya The Ita lia n Tra ns -Avantga rde dan The Int er nat iona l Tra ns -Avantga rde. Dalam bukunya Ar t Beyond The Yea r Two Thousa nd ia menyatakan bahwa tidak ada kesadaran inter nasio na l dala m se ni, tetapi ada kesadaran atas karya seni, ya ng ma mpu me mfor mulas ikan vis i dunia yang mela ngkah jauh me la mpaui pembuatnya. (Oliva, 1991 : 65) dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimp ulan me nur ut penc ipta bahwa seni itu universal t idak terikat o leh apapun karena t idak adanya kesadaran yang mendasar na mun ada kesadaran dalam kar ya seni seperti


(36)

19 pada contohnya karya seni set idaknya harus ber landasan estet ika seperti pada karya mult imed ia penc ipta dima na j ika dilihat secara sudut pandang awa m ide dari karya tersebut t idak akan me milik i uns ur seni, na mun sete lah divis ua lkan ke dalam karya t iga dime ns i me la lui med ia plat besi, kaca, cat dan fiber ada kesadaran tentang seni yang terkandung pada karya pencipta.

Dari pendapat- pendapat di atas, setelah dis impulka n ole h penc ipta jelas lah bahwa seni merupakan pengungkapan perasaan ya ng da la m dan d it uangkan kedalam suat u med ia baik it u media gerak maup un med ia dua deme ns i (kanvas) dan tiga d imens i ( mult imed ia) atau p un ke giatan terte ntu seseorang berdasarkan penga la man- penga la man estet is nya sehingga ma mpu me mber ikan kesenangan bagi s i pe ncipta dan s i penik mat seni. Dar i sana j uga dapat dis impulkan pengert ian dar i seni luk is adala h pengungkapan perasaan yang da la m, dan dit uangkan kedalam b idang dua dimens io na l ya ng berupa simbo l- simbol atau penga la man- penga la man estet is s i senima n denga n me nggunakan unsur- unsur seni r upa ya itu : gar is, bidang, warna, rua ng, tekstur dan bent uk - bentuk yang disaj ikan secara indah dan me nar ik, sehingga ma mpu me mber ikan rasa puas bagi si penc ipta dan s i penik mat se ni it u send ir i. Je las lah bahwa sebenarnya t uj uan seni it u adala h unt uk me mbahagiakan seseorang me la lui proses ataupun has il karya sehingga kedua be lah p ihak merasa puas, nik mat da n me mpunya i harapan-harapan, serta dapat member ikan pesan antara si penc ipta dan si penikmat seni it u send ir i.


(37)

20

2.4 Pe nge rtian Se ni Lukis

Soedarso Sp dalam M ikke Susanto me nje laskan bahwa Seni Luk is adalah pengungkapan atau pengucapan ide, penga la man art ist ik ya ng d ita mpilka n dala m bidang dua dimens i dengan me nggunakan gar is dan warna. (2011 : 241)

Dari pe maparan di atas dapat pencipta tar ik kesimpula n bahwa se ni lukis mer upakan has il dari ide atau gagasa n yang d idasari ole h penga la man-penga la man ma nus ia. J ika dika itkan denga n karya penc ipta di mana penc ipta secara mur ni menggunakan penga la man pr ibadinya ya it u kecelak aan kendaraan sebagai dasar landasan dala m berkarya seni.

Dala m buk u Ens ik lopedia Umum d isebutkan bahwa seni lukis mer upakan bentuk luk isan pada dua b idang d imens io na l berupa hasil dari pencamp uran warna- warna yang mengandung maksud tertent u. (Pringgodigno, A.G, 1977) Dala m ha l ini kesimp ulan me nur ut penc ipta adalah seni luk is merupakan ekspresi yang d it uangkan kedala m bida ng dua d imens i berupa has i l dari pencamp uran warna- warna yang mas ing- mas ing warna menga ndung mak na tertent u. Contohnya pada karya pencipta warna maup un be ntuk sengaja dib uat mendekati aslinya, adapun maksud dar i se mua it u adala h a gar karya yang d ita mp ilkan kepublish me ma ng r ea l begit u adanya na mun penc ipta t idak mut lak me mindahkan se mua itu kedala m kanvas, tapi ada bagia n- bagia n ya ng d ita mbah ataupun yang dik urangi ole h pencipta.

Dari uraia n di atas dapat pencipta simpulkan bahwa seni luk is adalah ungkapan batin seseorang (penc ipta) yang d it uangkan ke dalam med ia dua dimens i yang berupa has il dari penca mpura n warna - warna yang menga ndung


(38)

21 maksud tertent u agar dapat mewakili ide yang ingin dit ua ngkan o leh penc ipta tersebut.

2.5 Pe nge rtian Se ni Ins talas i

Asal mula dari berbagai seni insta las i konte mporer tidak terlepas dari gerakkan seni rupa garda depan pada awal abad ke- 20, seperti Futur is me, eksperimen Ba uhaus, Dadais me, surrealis me dan konstrukt ur is me.

Dala m buku Seni Rupa Penyadaran Moelyo no dipaparkan bahwa seni insta lasi merupakan hak ikat seni yang ter letak pada la ndasan konseptua lnya, dan selanj ut nya se ni insta las i b iasanya te rwuj ud nyata pada saat perupanya berusa ha unt uk me ndefinis ikan ulang ruanga n pameran yang akan dite mpat inya. (F akih, 1997 : 24) dari pemaparan d i atas dapat pencipta s imp ulkan bahwa seni instalas i mer upakan seni yang diwuj udkan secara nyata me lalui b idang t iga dime ns i ya ng terletak pada la ndasan konseptua lnya. J ika d ikaitkan denga n karya penc ipta di ma na seperti ya ng diura ikan di atas bahwa se ni insta las i ter letak pada landasan konseptualnya, pada karya pencipta d i mana tra gedi kecelakaan kendaraan sebagai la ndasan dari ide penc ipta yang d ivisua lisas ikan me lalui media t iga dimens i.

Dala m buk u Diks i Rupa me ngura ikan bahwa instalas i adalah seni ya ng belum me milik i kesepakatan arti secara baku, baik bagi penga mat ma upun pelaku seni. Secara teknis seni insta las i lahir dar i perkembangan leb ih la nj ut dari sa lah satu teknik dala m se ni r upa (patung) ya itu teknik Asembling. (Susanto, 2002 : 56) Dari uraia n diatas dapat pencipta simpulkan bahwa seni insta lasi mer upakan


(39)

22 evolus i dari seni patung yang bersifat lebih bebas dan modernis me, karena tidak terikat dala m segi apapun baik ide ma upun mater ia l. Dala m ha l ini, karya pencipta juga mena mp ilkan insta lasi yang da lam proses penciptaannya me nggunakan kebebasan dalam berkarya denga m me nggunakan plat besi, fiber, kaca dan cat.

Dari dua penje lasan di atas dapat pencipta simpulkan secara men nye lur uh bahwa seni insta las i mer upakan seni yang ber landaskan konseptua l sebagai pondasinya, dan merupakan evo lus i dar i seni patung yang me milik i kapasitas leb ih bebas dalam pengo la han ide maup un med ia.

2.6 Ele me n-Ele me n Se ni Rupa

Berik utnya merupakan ele men- ele me n vis ual seni luk is yang mend ukung karya pencipta :

a. Garis

Ada perbedaan antara sebuah gar is dan gar is pada umumnya. Sebuah gar is adalah goresan yang d ibuat o leh suat u a lat sepert i pena, pens il, crayo n, lid i dan la in- la innya. Da lam pe ngert ia n ilmu uk ur, sebuah gar is adalah ”serentetan titik yang tidak ada habisnya”. (Arsana dan Supono, 1983 : 31)

Dala m seni lukis gar is dapat pula d ibentuk dari perpaduan antara dua warna, sedang dala m seni t iga d ime ns i gar is dapat dibent uk karena belokan, sudut ya ng mema njang maup un perpaduan teknik dan


(40)

bahan-23 bahan la innya, denga n penggunaan gar is secara matang dan benar, dapat pula me mbentuk kesan tekstur (bar ik), nada, dan nuansa rua ng serta volume. (Susanto, 2001 : 45)

Dari beberapa pernyataan tersebut di atas pencipta dapat me nar ik kesimpulan bahwa gar is t idak semata - mata batas limit, mela inkan e le men rupa ya ng me mbangun a neka kesan, fis io logis sebagaima na wuj ud gar is it u d ita mpilka n. Garis yang kencang me mber ikan rasa yang berbeda pada gar is yang me mbe lok atau me le ngk ung. Yang pertama me mberika n kesan kaku, keras, dan berikut nya me mberikan kesan luwes maupun le mbut. J ika dikaitka n pada karya pencipta, di ma na penc ipta leb ih dominan me nggunakan gar is ya ng spontan baik it u gar is lur us ma upun gar is ya ng le ngk ung agar luk isan leb ih tekesan bebas.

b. Warna

Suatu benda dapat dikenali sebagai war na sep erti merah, kuning, hija u, dan la inya, karena secara alami mata kita dapat menangkap cahaya yang dipant ulkan dari permukaan benda tersebut sehingga dapat dime ngert i bahwa warna mer upakan cahaya yang dit imbulkan pada mata. (Kartika, 2004 : 48) Setelah pencipta menar ik kesimpula n menur ut ura ia n di atas, warna terbentuk dar i reaksi pant ulan ca haya yang me nge na i benda dan dipant ulkan pada mata kita sehingga t imb ul reaksi yang disebut warna. Warna- warna pada karya pencipta leb ih bnyak terkesan warna skunder karena unt uk mend ukung karakterist ik cat motor atau mob il dala m luk isan


(41)

24 pencipta, tidak jarang pula menggunakan warna- warna baru unt uk me ndukung sis i estet ik pada karya luk is pencipta.

c. Bent uk

Bent uk merupakan wujud yang d iga mbarkan, bentuk me milik i s ifat : Geometr is dan organis, bent uk geo metr is struktur nya searah misa lnya segit iga, se gie mpat, lingkaran dan sebagainya. Be ntuk or ganis susunan/str uktur nya bentuk- bentuk ilmia h (Sur yahad i, 1994 : 5)

Bent uk me nur ut penc ipta adalah wujud ya ng diga mbarkan dengan me nggunakan ele me n- ele men seni r upa sehingga me mbent uk suat u karya yang harmo nis. Dengan goresan gar is, ak an me nciptakan bent uk, juga dari penyus unan war na dan kontras war na. Dala m karya luk is penc ipta bent uk-bentuk yang d ita mpilka n adalah bent uk- uk-bentuk atau figur- figur kendaraan yang hanc ur akibat tra gedi kece lakaan ya ng d iluk iskan secara detail agar dapat mendekati aslinya, denga n atau adanya pena mbaha n maup un pengura ngan pada objek lukisa n.

d. Ruang

Ruang kump ulan dar i beberapa bidang akan me mbent uk rua ng ya ng me mpunya i dime ns i panjang, lebar dan tinggi. Rua ng pada aslinya adalah sesuatu yang kosong t idak ada is inya. Ruang yang se luruhnya teris i benda disebut denga n massa, dan bila benda itu kenta l massanya akan me njadi besar. Karena selain t iga d imens i, massa me mpunya i berat badan seolah-olah yang keempat. (Djlant ik,1999 : 24)


(42)

25 Dala m seni rupa orang ser ing mengk aitkannya denga n bidang ya ng me milik i batas atau limit, wa laup un kadang- kadang ruang me milik i sifat yang tak terbatas dan tidak terjama h. Ruang j uga dapat diart ikan secara fis ik adalah rangga ya ng terbatas maup un t idak terbatas oleh bidang. (Susanto,2002 : 99) Dari pemaparan diatas dapat pencipta s impulkan bahwa rua ng merupakan kumpula n dar i beberapa bidang yang akan me mbent uk ruang ya ng me mp unya i dime ns i panjang, lebar dan tinggi. Ruang juga dapat diart ika n secara fis ik adalah rangga yang terbatas ma upun tidak terbatas oleh bidang.

Ruang pada karya pencipta dibentuk dari war na- warna dalam bidang latar belakang karya penc ipta. Rua ng dis ini j uga tercipta dengan adanya warna -warna kontras objek utama denga n objek pendukung sebaga i latar belakang.

e. Tekstur

Tekstur mer upakan nila i raba pada permukaan baik nyata maup un se mu, tekstur nyata apabila diraba, secara fis ik akan betul- betul terasa sedangkan tekstur semu hanya ke lihata nnya saja berbeda, namun apabila diraba t idak nyata, sedangkan kekerasan dari tekstur nyata ada lah nyata. (Sid ik, 1981 : 41- 42)

Tekstur dapat me luk iskan per mukaan objek, seperti kulit ra mbut, dan b isa merasakan kasar lemb utnya, teratur t idaknya suatu objek. Tekstur dimunc ulkan de nga n me ma nfaatkan kanvas atau bahan- bahan la inya


(43)

26 seperti pasir, serbuk kayu, zinc white dan baha n- bahan la innya yang b isa me nyebabkan terbentuknya tekstur.

Pada karya pencipta menggunakan tekstur nyata dengan bant uan zinc white, t issu dan la in- la in agar luk isan ter lihat lebih art ist ik dan leb ih var iat if baik secara teknik maupun media ya ng digunakan.

2.7 Prins ip-prins ip Pe nyus unan Karya Se ni Lukis

Terwuj udnya karya seni t idak terlepas dari uns ur - unsur ke indaha n ya ng terbentuk dari penyus una n komposis i, proporsi, pusat perhatia n, keseimbanga n, ira ma dan kontras.

a. Komposisi

Komposisi mer upakan penyus una n atau pen gorga nisasia n dari unsur- unsur seni r upa. (Sidik, 1981 : 44)

Dala m ura ia n di atas me nje laskan bahwa komposis i dapat dicapai me lalui pengatura n atau penyusunan unsur- uns ur seni r upa seperti garis, b idang, ruang, warna, bent uk dan tekstur secara bertump uk unt uk mencapai kedina misan dala m s uatu karya.

Jadi kompos is i yang d ita mp ilkan o leh pe ncipta ada lah pengat uran atau penyus unan dar i unsur gar is, r uang, warna, b idang, bent uk dan tekstur baik it u secara simetr is atau no n s imetr is.


(44)

27 b. Proporsi

Proporsi menunj ukan hub unga n bagian dala m keselur uha n dan bagian yang satu de nga n ya ng la innya. Konteks seni rupa me nunj ukan apakah ukuran d ibaca sebagai ke le luasaan, ke lebaran, ketinggia n ata u kedala ma n. Sejak semula t idak ada peraturan yang sah dan ber laku sa mpai sepanja ng waktu yang menetapkan adanya proporsi yang “benar” atau selaras. (Arsana dan Supono, 1983 : 73) Dari ura ian d i atas dapat pencipta tarik kesimpulan bahwa sa mpai saat ini be lum ada peraturan yang me netapkan adanya proporsi yang ba ik dan benar sehingga pada karya penc ipta, me nggunakan dua proporsi ya it u proporsi idea l dan imaj inat if agar bentuk- bentuk yang d igambarkan me ngik ut i perasaan- perasaan yg dibayangkan o leh penc ipta.

c. Pusat Perhatian

Pusat perhatian b iasanya d isebut denga n tit ik fokus dari suat u susuna n. Suatu p usat perhat ian di e le men- ele men la in ya ng bertebaran dan t und uk me mbant unya sehingga ya ng kita fokuskan menonjo l, tetapi t idak lepas dari yang la in atau lingk unga nnya. (Arsana da n Supono, 1983 : 66) Dar i ura ian di atas pencipta dapat menar ik kesimpulan bahwa pusat perhat ian mer upakan bagian ya ng terpent ing da la m luk isan karena j ika t idak adanya pusat perhatia n luk isan akan ter lihat flat ata u datar bahkan terkesan ringan Dan kosong. Da la m karya pe ncipta p usat perhat ia n dapat dicapa i dengan me ns imua las i warna, baik it u ge lap terang ma upun dengan me ngatur kontras.


(45)

28 d. Kesatuan

Kesatuan ini berart i estetis it u tersus un secara baik ataupun semp urna bentuknya dan me milik i s uatu kesatua n b ent uk, antara bagia n- bagian sampai keselur uha n. (Liang Gie, 1976 : 48)

Jadi menur ut kes impula n penc ipta kesatuan mer upakan penyus usuna n dari ele men- ele men seni r upa sehingga t iap- tiap bagia n tidak terlepas dengan bagia n la innya. Kesatuan pada karya pencipta dapat dicapai dengan me nyusun bent uk abstrak dan bentuk r ea l sehingga dapat me mbent uk suatu karya yang har mo nis.

e. Bala nce/Keseimbangan

Persesuaian mater i- mater i dari ukuran berat dan member ikan tekanan pada stabilitas pada suatu komposisi da la m karya se ni. (Susanto, 2002 : 20) Dala m uara ian d i atas pencipta dapat menimp ulkan bahwa kepekaan perasaan terhadap suatu unsur dala m se ni luk is ya ng me mberikan kesan stabil dala m suat u susuna n.

Di da la m karya seni luk is keseimbangan infor mal ata u asimetr is b iasanya leb ih me narik karena leb ih ko mpleks (kelihatan lebih mulus, rumit) dapat me mber i kemungk inan yang lebih kaya dala m penyusunan, sehingga dapat me mber ikan kesan bergerak atau dinamis. Se mentara keseimbangan for ma l atau s imetr is me mber ikan rasa agung, tenang dan kepersisan karena bentuk maup un war na yang ada persis antara bagian yang kir i dan bagia n kanan. Sehingga terkesan agak dia m dan t idak bergerak. Dalam


(46)

29 karya pencipta kebanyakan me nggunakan kese imbanga n infor mal karena baik warna maup un bent uk - bentuk lebih ditekankan untuk mendekati bentuk aslinya atau r ea l.

f. Irama

Irama adalah at uran atau pengula nga n ya ng terat ur dari suat u bent uk atau uns ur- uns ur lainya. Bentuk- bentuk pokok irama adalah berula ng- ula ng (r event it if), berganti- gant i (a lt er nat if), berselang- selang (pr ogr esif),dan me nga lir (flowing). (Arsana dan Supono, 1983 : 70)

Dapat pencipta tambahka n bahwa ira ma dala m se ni luk is d iper lukan unt uk me mbant u me mber ikan pusat perhat ian ma upun unt uk mence gah s uatu kebosanan atau kejenuha n. Jika dika itkan pada karya pencipta, irama b isa munc ul dar i pengulanga n bentuk, gar is, warna yang d igoreskan penc ipta pada karya luk isnya.

g. Kontras

Kontras adalah perbedaan antara ele me n- ele men da la m sebua h ta nda ya ng ada pada sebuah komposis i ata u desain. Kontras dapat dimunculkan dengan me nggunakan warna, bent uk, tekstur, uk uran da n ketajama n. Kontras di gunakan untuk me mber i ketegasa n dan me ngandung oposis i-oposisi seperti gelap terang, cerah buram, besar kec il dan la in- la in. (Susanto,2000 : 66) Dari ura ian d i atas dapat pencipta simpulkan bahwa kontras merupakan perbedaan ele men yang sat u dengan e le men ya ng la innya na mun mas ih da lam satu wadah atau kor idor. Jika dika itkan


(47)

30 dengan karya penc ipta kontras pada karya pencipta sela in untuk me mbuat pusat perhatian, kontras juga digunakan unt uk me mbent uk kesan ruang.

2.8 Kajian Sumbe r Lain

Di da la m me nciptakan karya seni luk is, penc ipta juga mengkaj i karya seni me la lui penga matan dala m eve nt- event pameran. Di sana pencipta banyak me njadikan karya tersebut sebagai refre ns i ma upun perbandinga n dala m karya pencipta.

Pencipta t idak menj ip lak mut lak atau menjad ikan karya tersebut sebagai suatu ide dala m lukisa n, mela inkan sebaga i sumber acuan kedepan untuk leb ih me ningkatkan le ve l karya pencipta agar leb ih bervar iat if.

Di sa mp ing me la lui kepustakaan, pencipta juga me lakukan observasi la ngs ung terjun kelapangan seperti dijala n raya, bengkel dan bahkan kantor polis i unt uk mencar i objek dan infor masi me nyangkut tra gedi kecelakaan kendaraan yang penc ipta a ngkat sebaga i s ubjek matter dala m luk isannya. Tidak hanya observasi te ntang kendaraan saja, pencipta j uga ser ing observas i mengena i st r eet a rt karena dalam karya penc ipta, ingin mengkolaborasikan beberapa teknik agar luk isa n leb ih terkesan var iat if dan aktraktif. Adapun sa la h satunya dengan me madukan st r eet a r t dalam luk isan pencipta dan teknik st encil agar hasil karya yang d icapai penc ipta sesua i dengan ide dan harapan penc ipta . Pencipta j uga belajar me la lui karya- karya senima n pendahulu ma upun senima n k ini unt uk me namba h wawasan, pengetahuan, dan penga la man estet ik ter uta ma tenta ng


(48)

31 visua lisa i karya ba ik itu dari se gi ide, warna - warna, komposis inya dan bahkan var iasi berupa penempatan teks ataupun penggunaan media .


(49)

32

Foto-foto karya se ni lukis se bagai s umbe r acuan

Foto 1

Karya Lukis I Wayan Hendra Kusuma

Judul : In Bet ween Mot or cyle

Ukuran : 135 x 180 cm

Bahan :Cat Minyak pada Kanvas

Tahun 2008

(Katalog Real[ i]t i, 2009 : 51)

I Wayan Hendra Kus uma merupakan seorang pe lukis ya ng menjadikan kendaraan bermotor sebagai s ubjek matternya, di s ini penc ipta tertarik akan pengga mbaran kendaraan yang d ibuat nya sedetail mungkin. Ya ng me mbedakan


(50)

33 karya pencipta dan karya senima n ada lah penc ipta me njadikan kendaraan bermotor yang r usak sebagai subjek matternya dan visua lisas i penc ipta leb ih terkesan minima lis.


(51)

34

Foto 2

Karya Lukis Agus Cahaya

Judul : Illusive Wa ll

Ukuran : 140 x 188 cm

Bahan : Oil, Charcoal, & Spray Paint padaK anvas

Tahun : 2009

(Katalog Real[ i]t i, 2009 : 23)

Pada karya ini penc ipta banyak ter inspiras i dar i kebebasan dalam me nggoresnya, juga dari berbaga i banyak nya me nggunakan med ia hingga teknik. Pencipta sangat tertar ik dar i pengkola borasian teknik st encil yang d ilakukan senima n, sehingga t idak ada kesan ragu ya ng ter lihat pada karya senima n.


(52)

35 Pencipta t idak me nj ip lak mut lak karya senima n, na mun hanya menjad ikannya suatu perbandinga n terhadap karya pencipta.


(53)

36

Foto 3

Karya Lukis Jean Mic hael Basquiat Judul : U nt it led, 1984

Ukuran : 223.5 cm x 196.6 cm

Bahan : Acrylic, Silkscreen dan Oilst ick padaK anvas

Tahun : 1984

(The Art Book, 1994 : 29)

Karya ini me nginsp iras i penc ipta tentang kebebasan mene mpatkan objek ma upun teks di da la m b idang ga mbar, j uga keberanianya dala m me masa ng warna ya ng kesannya t idak d iperhit ungkan na mun menjad i visua lisas i ya ng me narik, coret- coretan yang spontan mena mbah kesan artis t ik dalam luk isannya.


(54)

37

Foto-foto obse rvas i se bagai s umbe r acuan

Foto 4

( Foto Dokumentas i Penc ipta, 21/ 09/ 2010 11 : 51 am)

Tragedi kecelakaan yang terjadi d i ja lan Ha ya m Wur uk pada pukul 04.00 dini har i, disebabkan oleh pengendara yaitu anak SMA yang sedang me nge mud ikan kendaraannya denga n kesadaran minim atau ngant uk sehingga


(55)

38 me nyebabkan terjadinya kecelakaan. Tra gedi ini terjad i p ada bulan September, yang t idak mene la n korban. Makna ya ng ingin d isa mpa ikan o leh penc ipta adalah berhati- hat ilah pada saat mengendara i kendaraan di ja lan a gar t idak berakibat fata l.


(56)

39

Foto 5

( Foto Dokumentas i P enc ipta, 06/ 05/ 2010 04 : 00 am )

Pada pukul 03.30 dini har i tepatnya pada bulan Mei d i sekitar kawasan Simpang Siur terjad i sebuah kecelakaan hebat, yang terjadi karena pengemud i kendaraan mabuk berat sehingga kosentrasinya me nur un dan mengak ibatkan mob il yang d ikendarainya keluar ja lur dan me nabrak sebuah pohon pe mbatas jalan ya ng mengakibatkan mob il tersebut terge linc ir, terseret dan terbalik kura ng leb ih 20 meter, untungnya t idak ada korban jiwa dala m kecelakaan tersebut. Makna yang ingin d isampa ikan penc ipta adalah baga ima na seharus nya me nge ndarai kendaraan dengan benar tanpa mengkons ums i minuman keras saat ma upun sebelum berkendara karena akan menyebabkan resiko yang berbahaya bagi pengendara dan orang la in.


(57)

40

Foto 6

( Foto Dokumentas i Penc ipta, 13/ 10/ 2010 17 : 03 )

Tragedi kecelakaan ya ng sempat me ngge mparkan masyarakat bali khus usnya masyarakat kawasan GWK dengan adanya perist iwa kecelakaan maut yang mene la n 7 korban dengan keadaan mat i d ite mpat sungguh me mb uat mata masyarakat tertuj u kesana. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 01.30 siang har i tersebut diakibatkan ole h sebuah truck pengangkut pasir yang hila ng kendali disebabkan oleh rem blo m sehingga me nabrak seluruh pengendara motor dihadapanya dan merobohkan 9 toko dipinggir ja la n. Traged i kecelakaan tersebut terjadi pada bulan Oktober 2010. Makna yang ingin d isampa ikan penc ipta


(58)

41 berhati- hat ilah saat me nge ndarai kendaraan d i ja lan ya ng ar us la lu lintas nya padat dan kondisi ja lan yang terja l, karena akan me mpengaruhi k inerja kendaraan.


(59)

42

Foto Street Art se bagai s umbe r acuan

Foto 7

(foto dikut ip dari http ://sabet.tv/gro up/ mura lartwork)

Foto 8


(60)

43

BAB III

PROSES PENCIPTAAN

Bab ini me nje laskan tenta ng baga imana proses kreatifitas d idala m proses penciptaan karya seni luk is, dimula i denga n kepekaan berola h estetik, me madukannya denga n kema mpua n dala m me nyus un e le men se ni r upa atau me ngko mposis ikan e le me n tersebut, serta me mber ikan se ntuhan- sent uha n war na yang nant inya ma mpu menjadikan karya seni lukis ya ng me milik i nila i estetis sesuai denga n kepr ibadian p enc ipta dan yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademis.

Penciptaan sebuah karya seni lukis d iperlukan sebuah proses, di mana pada proses penciptaan karya seni luk is ini penc ipta memer lukan re ntang waktu yang c ukup la ma dengan beraga m penga la man yang d ipero leh, serta persiapan dan pemik iran yang cuk up mata ng se hingga sebuah karya seni dapat diwuj udkan. Secara garis besar proses penciptaan karya seni terd ir i dar i beberapa tahapan ya itu : Ta hap Penjelajahan (eksplora si), tahap Improvisasi, dan tahap pembentuka n (F or ming ) sebagaima na ya ng d iura ikan o le h Hawk ins terjema han Hadi dala m Bend i Yudha (2005 : 35) yang menterjema hkan metode tersebut me liput i: eksplorasi, improvisas i , dan for ming. Eksplorasi yang d imaksud dala m ha l ini adala h sebagai lan gkah awa l dar i s uatu penc iptaan kar ya seni. Ta hap ini termasuk ber fikir, ber imaj inasi, merasakan dan merespon objek yang dijadikan sumber penciptaan.


(61)

44 Tahap improvisas i, tahap ini me mber ikan kesempatan ya ng lebih besar bagi ima j inas i, se leksi da n menc ipta dari pada tahap eksplorasi. Karena dalam tahap improvisas i terdapat kebebasan yang ba ik, sehingga jumla h keterlibatan dir i dapat ditingkatkan. Dala m tahap ini me mungk inkan unt uk me lakukan berbagai maça m percobaan-percobaan (eksperime n) denga n berbagai se lek si mater ia l dan pene mua n bent uk - bentuk artist ik untuk me ncapai integr itas dari hasil percobaan yang te la h dilakukan.

Forming, tahap ini adalah s uatu proses perwujudan (eksekusi) dari bebagai percobaan yang te lah d ilakukan. Kebutuha n me mbuat komposis i t umb uh dari hasrat ma nus ia unt uk me mber i bentuk terhadap sesuatau yang te lah d ite muka n. Tahap ini merupakan proses penyus unan dengan me nggab ungkan s imbo l- simbol yang dihas ilkan dar i berbagai percobaan yang berdasarkan pada pertimbangan har moni, kerumitan, inte ns itas, dan la in sebagainya.

3.1 Proses Pe nje lajahan (E kspl orasi )

Proses penjelajahan merupakan proses ya ng pa ling awa l d ilakukan unt uk me mbuat sebuah karya seni luk is. Proses ini dilak ukan untuk me mberi pertimbangan dala m persiapan me luk is. Pertimbangan ini mencakup penga matan dan pengga lia n ide atau ga gasan tentang te ma yang he ndak diangkat. Dala m proses ini sega la faktor yang mencangkup ide penciptaan karya dipik irkan dengan matang, adapun proses penjajagan ya ng d ilakukan penc ipta sebagai berikut :


(62)

45 a. Penga matan objek secara langs ung, pada tahap ini penc ipta me lakukan penga matan objek yang dilakuka n secara langs ung kelokasi, ya ng biasanya pencipta menge lilingi daerah De npasar, Badung, Tabanan hingga Negara. Dalam perjala nan tersebut penc ipta me ncari tra ged i kecelakaan maupun pacsa tragedi kecelakaan tersebut. Tidak jarang pencipta menyaksika n lans ung incident kecelakaan tersebut, hingga munc ul ra ngsa nga n penc ipta unt uk me mvis ua lkannya kedala m karya seni luk is.

b. Penga matan me la lui karya seni, pada proses ini penc ipta me lakuan penga matan ter hadap karya-karya luk is la in yang d ibuat o leh se niman la innya, ya ng d ij umpa i di muse um- museum, rua ng pub lik, ga lery ma upun kamp us ya ng ada di Ba li hingga luar neger i. Ha l ini d ilakukan oleh penc ipta unt uk me ncari ide yang da pat mendukung te ma garapan, atau sebagai perbandingan karya penc ipta dengan karya pelukis la innya. Mela lui proses ini penc ipta banyak me ndapat masukan-masuka n berupa ide- ide dan teknik- teknik baru yang berguna dala m proses kreatif penc ipta.

c. Penga matan me la lui foto- foto ya ng terdapat me la lui b uku- buku, maja lah dan kata log pameran, untuk me mperkaya imaj inas i ya ng dit uangkan dala m ide, yang akhir nya dit uangkan kedalam karya seni.


(63)

46

3.2 Pe rcobaan (Eksperi men)

Percobaan / eksperime n ini adala h suat u tahap di mana penc ipta mencoba me ngo lah has il dar i eksploras i tersebut dan menerje mahkannya ke dala m sketsa dikertas samb il me mpert imbangkan je nis e le ment apa yang akan d ipakai, serta penga mbila n iko n yang tepat guna terwuj udnya pesan yang ingin d isampa ikan d i dalam luk isan na nt i.

Proses percobaan dilakukan pencipta berupa mencoba bereksperimen dengan mencoba berbagai macam a lat dan teknik, guna menunjang karya seni luk is yang berkualitas. Sketsa- sketsa yang terpilih t idak mut lak ditra ns fer la ngs ung unt uk diwuj udkan ke dalam karya, me lainkan me la lui pert imbangan-pertimbangan menyangkut ide, estetik, dan artist ik, sketsa- sketsa tersebut dit injau dan dise leksi ke mbali bahkan adakalanya t idak terpakai sama sekali dan dianggap gaga l sebagai suat u rancanga n karena tidak sesuai denga n ga gasan ya ng ada.

Langkah berik utnya dari proses rancanga n ini j uga d ilakukan dengan me ngko mbinas ikan sketsa- sketsa yang dip ilih atau d ise leksi sebelumnya unt uk dijadika n rancangan ya ng nant inya akan dipakai sebagai pedoman dala m merea lisasikan suat u ga gasan yang ada. Upaya - upaya seperti ini sa ngat me nar ik dan perlu d icoba untuk d iterapkan sebagai sala h satu bagian dar i proses eksperimentasi, karena sketsa -sketsa sebelumnya dapat member ikan berbagai alternat if ya ng dapat me mber ikan doronga n dan ra ngsangan imaj inat if unt uk me ndapatkan ide- ide cemerlang dan kreatif.


(64)

47 Berik ut ini ada lah beberapa contoh sketsa- sketsa yang me njadi gagasan pencipta.

Ske tsa 1

Judul : Semiot ika Ukuran : 30 x 42 cm

Bahan : Penc il, Cat Air pada majalah Tahun : 2010


(65)

48

Ske tsa 2

Judul : Mercy Ukuran : 30 x 42 cm

Bahan : Penc il pada Kertas Tahun : 2011


(66)

49

Ske tsa 3

Judul : Supra ft sho gun Ukuran : 30 x 42 cm

Bahan : Penc il pada Kertas Tahun : 2010


(67)

50

Ske tsa 4

Judul : Dia lekt ika Ukuran : 30 x 42 cm

Bahan : Penc il pada Kertas Tahun : 2011


(68)

51

Ske tsa 5

Judul : Send ir i Ukuran : 30 x 42 cm

Bahan : Penc il pada Kertas Tahun : 2011


(69)

52

3.3 Pe mbe ntukan (F ormi ng)

Tahap ini adalah tahap pembentukan ya ng mana dar i gagasan awa l itu pencipta coba terapkan dan diterje mahkan d i dala m sketsa dan kemudia n me milih dari sketsa yang terbaik menurut penc ipta kemudia n diwuj udkan, na mun dala m ha l ini penc ipta kerap kali me lakuka n pero mbakan- perombakan demi pencapaian estetik baik it u dari segi war na dan besarnya bidang yang akan dipakai.

Dala m me lakukan proses pembentukan ha l pertama ya ng d ilakukan pencipta adalah me ncari objek yang akan diluk is pencipta dan d irekam me la lua i alat dokumentas i ya it u kamera, setela h it u objek dicetak sesuai ke inginan pencipta. Penc ipta t idak me nj ip lak secara mut lak objek foto tersebut me lainkan me nsket terlebih dahulu kedala m med ia buku ga mbar ha l- ha l ya ng me nar ik bagi pencipta.

Tahap berikut nya me milih sketsa yang sekira nya cocok unt uk dip indahkan kedala m med ia kanvas dengan me nggunakan c harcoal ya ng b iasanya pencipta goreskan secara globa l dengan penekanan charcoa l yang t ip is agar mudah d ihapus dan t idak mer ubah warna dasar pada lukisa n na nt inya, j ika pencipta me ngala mi kesala han saat mensketsa, biasanya penc ipta me nggunakan sapu bulu segaba i penghapus kemud ian setela h it u se lesa i penc ipta per lu me lihat leb ih te lit i la gi, ha l- hal ya ng sekira nya t idak sesua i dengan keingina n penc ipta, misa lnya pada komposisi, proporsi dengan objek yang pencipta contoh. Tidak me nut up kemungk ina n na nt inya terjadi impr ovisa si pada sketsa awal atau pun foto- foto yang penc ipta dapatkan itu denga n apa nant inya ya ng penc ipta akan tuangkan d ikanvas, karena adanya suatu pertimba nga n pada dalam pr ins ip


(70)

-53 prins ip penyusunan se ni luk is dan e le ment- ele me nt vis ua l yang ada, namun ta npa me ngubah maksud sketsa awal tersebut.

Setelah sekira nya d ianggap selesai, maka tahap berikut nya me mberikan warna. Pencipta biasanya me mula i taha pan warna dari proses pengerjaan

ba ckgr ound, yang biasanya dibuatkan tekstur ter lebih d ahulu dengan

me nempe lkan t iss u me nggunakan le m fox dan me mberi zinc whit e baru dimula i dengan me mber ikan war na ya it u cat a cr ylic dengan me nggunakan teknik ro ll dan me mber i st encil dengan me nggunakan tr ip lek sebagai ma ll dan spr a y pa int sebagai mater ia l cat dan pada bagian- bagia n terte ntu penc ipta me mberikan kesan le leha n dengan me nggunakan warna yang leb ih redup. Jika d ianggap ba ckground sudah selesa i dila nj utkan dengan me mbuat war na ge lap yang camp urannya antara la in bur nt umber, light bla ck, ver milion, sa p green dan ultr ama r ine kemud ian dicamp ur me nggunakan pa let dan pa let nes agar war na yang tercamp ur me njadi rata. Setelah it u objek utama diwar na i denga n me nggunakan cat minyak ya ng telah d ica mpur tad i, kemud ia n me mb lok- blok bagian pa ling ge lap ter lebih dahulu dan dita mbahkan warna ya ng leb ih terang hingga paling te rang pada akhir tahap pewarnaan dengan me nggunakan kuas ya ng ukura nnya relat if leb ih besar atau me nyes uaika n kebutuha n denga n teknik me nggores seperti drawing. Dis ini pencipta berusaha me mberikan war na dengan mendekati war na aslinya dan tidak jarang j uga penc ipta me na mbahkan atau mengurangi war na agar luk isa n leb ih terkesan harmonis.


(71)

54 Tahap berikut nya adala h tahapan me ncari detail luk isan, yang d i mana proses pengerjaannya leb ih berhat i- hat i dan telit i agar detail lukisa n dapat terlihat. Namun t idak jarang j uga pada objek utama penc ipta j uga me mberikan kesan lele han dengan me nggunakan whit e spir it setelah lukisa n total d iwarna i dan ada beberapa bagian yang me ma ng sengaja t idak dideta il na mun ha nya diwak ilkan ole h goresan ya ng leb ih impres if.

Tahap berikut nya merupakan tahap terakhir dari proses penciptaan sebelumnya. Eva luas i d ilakukan berdasarkan atas rasa estetik dan kemamp uan unt uk me njadikan ide- ide sebagai t uj uan vis ua lnya.Segala unsur dar i subj ect matt er, komposisi, pusat perhatia n, kesatuan serta bentuk - bentuk yang te lah dicapai ditelit i kemba li. Sehingga has il dar i luk isan penc ipta sesuai dengan harapan. Setelah respon ya ng dilak ukan dapat me muaskan hat i penc ipta, maka terakhir penc ipta me mber ikan lapisa n perlindunga n pada luk isan penc ipta disertai dengan me mber ikan na ma atau tanda ta nga n sebaga i bent uk pertanggung jawaban terhadap karya yang d ic iptakan. Terkadang penc ipta j uga mena mbahkan bingka i atau fr a me demi perhit unga n keserasian serta tercapainya keharmo nisan dalam berkarya, dengan demik ia n proses berkarya telah selesai.

Dala m pe nciptaan karya seni luk is ini penc ipta me nggunakan studio/r umah penc ipta sendir i sebagai tempat berkarya. Dala m penc iptaan kar ya luk is ini penc ipta banyak sekali me ndapat kendala - kendala, baik it u faktor interna l ma upun faktor eksternal. Faktor interna l seperti t idak adanya ga irah me lukis ya ng disebabkan susa hnya me nca ri objek ya ng diinginkan penc ipta. Dan faktor eksternal seperti kes ibukan d imasyarakat ya ng t idak bisa d ie lakkan oleh


(72)

55 pencipta, na mun d ibalik kendala - kendala tersebut ada beberapa fa ktor pendukung yang me mbuat penc ipta kemba li se mangat da la m berkarya. Penc ipta sa ngat berterimakasi kepada keluarga dan te ma n- teman yang me mba ntu me mberi dukungan baik it u secara mor il ata upun mater ia l sehingga penc ipta dapan me nye lesa ikan karya pencipta tepat pada waktunya.

Dibawah ini j uga dita mp ilkan secara periodik beberapa contoh bahan dan alat serta tahapan- tahapan yang d ilakukan dala m proses perwujudan karya seni sebagai berikut :


(1)

94 5.2.3 Unt uk le mbaga I inst itut Seni I ndones ia hendaknya me ngusa hakan buku- buku tenta ng se ni r upa terbaru baik it u berupa katalog ma upun maja lah yang akan bisa merangsang kebangk ita n berkarya dan juga sebaga i penunjang proses belajar mengajar d i I nst it ut Seni Indonesia De npasar.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Arsana, Nyoman dan Supono. 1983, Da sa r -da sa r Seni Lukis, Departemen Pendid ikan dan Kebudayaan : Denpasar.

Bend i Yudha, I Made. 2005, Dwi Tungga l da la m Dime ns i Lontar : Tesis PPs ISI Yogyakarta.

Bonito Olivia, Achille. 2010, Ar t Beyond The Yea r Two Thousa nd, BIASA Artspace litt le Librar y : Yo gyakarta.

Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitche ll, L.G. 2002. Biologi. jilid 1. d iterjema hkan oleh R. Lestar i dkk. (edisi ke - edis i ke- 5). Penerbit Er la ngga. ISBN 979- 688- 468-2 : Jakarta.

Chernys hevsky, N.G. 2005, Hubunga n E stet ik Seni dengan Rea lit as, Ult imus : Bandung.

Darwis 97. 2008, Safet y. htt p: //da rwis97.wor dpress.com/2008/06/29/kecelakaa n -la lu-linta s/

Dermawa n. T, Agus, Sumarj i dan Sr i Warso Wahono. 1985, Apresia si Seni, Badan Pelaksana Pembanguna n Proyek Ancol : Jakarta.

Djela nt ik, A.A.M. 1999, E st et ika Sebua h P engant a r, Masyarakat Seni Pertunj ukan Indones ia (MSPI) : Jakarta.

E nsiklopedia Na siona l Indonesia. 2004, PT Delta Pamungkas : Jakarta.

Fakih, Mansour. 1997, Seni Rupa P enya da ra n Moelyono, Yayasan Be ntang Budaya : Yogyakarta.

Kor an Jaka rta. Edisi Cetak : 1011 – 19 April 2011 : Jakarta.

Liquite x. 2007, The Acr ylic Book, Liquitex Art ist Mater ia l : Jakarta. Pringgodigno, A.G, 1977, E nsiklopedia U mum, Kanis ius : Yogyakarta.


(3)

Sidik, Fadjar dan Aming Prayitno. 1979, Desa in E lement er, STSRI, ASRI : Yogyakarta.

Soetomo, Greg. 2003, Kr isis Seni Kr isis Kesa da ra n, Kanis ius : Yo gyakarta. Sony Kartika, Dharsono. 2004, Seni Rupa Moder n, Rekayasa Sains : Yo gyakarta. Suryahad i. 1994, P engembangan Kr eat ifit a s mela lui Seni Rupa, Departemen Pendid ikan dan Kebudayaan : Yogjakarta.

Susanto, Mikke. 2002, Diksi Seni Rupa, Kanis ius : Yo gyakarta.

Susanto, Mikke. 2011, Diksi Rupa , DictiArt Lab & Djagad Art House : Yogyakarta.

The Art Book, 1994, Phaidon Press Limited : S ingapore.

The Liang Gie. 2004, F ilsafat Seni, Pusat Be lajar I lmu Ber guna (PUBI B) : Yogyakarta.

Tim Pusat Pe mb inaa n dan Pe mbangunan Ba hasa. 1998, Kamus Besa r Ba ha sa Indonesia, Departemen Pendid ikan dan Kebudayaan : Jakarta.

Vanessa Artlink. 2009, Rea l[ i] t i, Edelwe is : Jakarta Http : Anta r a News.com 23 Juli 2010.

Http : Ber it a . Ka pa n La gi.com, 29 Desember 2008.

Http : fa hr i99.wor dpr ess.com/2006/.../semiot ika -ta nda -dan-makna /


(4)

(5)

Foto bersama mahasiswa TA FSRD ISI Denpasar.

Foto pencipta bersama Prof.DR. I Wayan Rai S, M.A, Drs. I Ketut Murdana, M.Sn, Dra. Ni Made Rinu, M.Si, Drs. D.A Tirta Ray, M.Si, Drs. I Wayan Gulendra, M.Sn dan Bapak


(6)

Foto suasana Pameran TA “Life Style” di Bentara Budaya Bali

Foto Dr. Jean Couteau saat Diskusi Pameran Seni Rupa & Desain ISI Denpasar “Life Style”