ELEMEN KURIKULUM LPTK PEDOMAN KURIKULUM LPTK_Dikti_11 April_12.05_GABUNG

BAB III ELEMEN KURIKULUM LPTK

DAN PENGELOMPOKKAN MATA KULIAH A. Elemen Kurikulum LPTK Tugas mendidik berbeda dari tugas menjadi operator yang cukup bekerja dengan daftar log kegiatan. Untuk menjadi pendidik, para pendidik harus sadar atas kemengapaan dari setiap tindakan, dengan merujuk kepada: tujuan yang merupakan capaian hasil belajar yang mencakup wilayah cipta, rasa, karsa, karya Ki Hajar Dewantara atau kognitif, afektif, psikomotor Bloom Taxonomy, 1956, dan learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be Delors, 1996. Atau ditelaah dari kategori dimensi kecerdasan yang makin berkembang, kecerdasan numerik, spasial, intra personal, inter personal, kinestetik dan lingkungan. Keutuhan sosok pendidik tidak sepenuhnya dapat diwadahi oleh satu atau dua bidang kajian tetapi menyusup ke dalam keseluruhan proses. Seperti Joyce dan Weil 1986 memberi label instructional effect dan nurturant effect. Konsep learning to live together dapat melalui pemaparan informasi maupun proses bagaimana pembiasaan perilaku dalam kehidupan di lembaga penyiapan guru dilakukan. Berbeda dari konsep elemen di dunia keilmuan lain misal Ilmu Kimia pengorganisasian elemen kurikulum mengandung ruh sosial, pskilogis yang insani. Secara cerdas Howard Gardner 2006 melengkapi pemikiran untuk menghadapi masa depan dengan membuat kategorisasi pengembangan sebagai berikut. • Diciplined mind, melalui proses inkuiri yang intensif untuk mengembangkan ilmu dan teknologi. • Synthesizing mind, yang tidak hanya pandai mengumpulkan informasi tetapi menyeleksi dan mengolahnya untuk memecahkan berbagai masalah. Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 37 • Creating mind, mengembangkan gagasan yang kaya, melihat dengan jeli solusi berbagai permasalahan secara kreatif. • Respectful mind, kecakapan menghargai keragaman budaya. • Ethical mind, dikembangkan agar dapat memperlakukan manusia dan lingkungan secara etis. Agar setiap pengalaman belajar dan isi mata kuliah benar-benar berada dalam konteks pekerjaan yang ditekuni, dalam konteks ini profesi guru, dengan meminjam pemikiran Gardner 2006, maka dalam mata kuliah seyogyanya dikembangkan kemampuan yang terkait dengan kecerdasan: a keilmuan, b mensintesis, c berkreasi, d menghargai, dan e etik. Kemampuan tersebut secara akumulatif akan membangun keutuhan kepribadian, jelasnya kepribadian peserta didik calon guru dengan segala perangkat hard skills dan soft skill-nya. Dengan demikian Kurikulum Pendidikan Guru di dalam membentuk sosok utuh kompetensi guru benar-benar harus menyiapkan perangkat pengalaman belajar yang relevan dan terukur dengan kompetensi utuh. Kurikulum yang disusun bukan semata-mata penyiapan mata kuliahkelompok mata kuliah, yang dikembangkan melalui pendidikan akademik maupun profesi, baik dalam program pendidikan guru terintegrasi maupun konsekutif. Demikian pula kurikulum harus secara konsisten menerapkan competency-based instruction yang bertumpu pada spesifikasi pengalaman belajar yang harus dialami para calon guru, tidak cukup hanya dengan penyediaan materi pembelajaran, yang dapat membangun secara serasi penguasaan hard skills dan soft skills oleh para calon guru. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Guru sebagai satu keutuhan, yang menjamin terbentuknya sosok utuh kompetensi Guru, sebagaimana tertuang dalam program pendidikan akademik dan pendidikan profesi guru. Kompetensi guru sebagai agen pembelajaran yang meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial tidak identik dengan dan tidak dapat langsung dijadikan sebagai struktur kurikulum, dan oleh karena Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 38 itu perlu dikerangkai ke dalam kerangka keutuhan kompetensi guru yang mengandung kompetensi akademik dan profesional. Dengan demikian kurikulum inti pendidikan guru terdiri atas a Mata Kuliah Umum dengan tujuan penguasaan kompetensi dasar umum, yang kandungannya meningkatkan keimanan dan ketakwaan, yang didampingi penumbuhan kemandirian berpikir, cerdas, terampil, menghormati keragaman budaya, menjunjung tinggi etika dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa dan tanah air, yang spesifikasinya bisa disusun oleh Tim Khusus di tingkat Ditjen Dikti, b Mata Kuliah Keahlian dengan tujuan penguasaan kompetensi akademik substansi kajian subject specific knowledge atau content knowledge, c Mata kuliah Kependidikan dengan tujuan penguasaan kompetensi akademik kependidikan, dan d Profesi. Keutuhan kurikulum LPTK terdiri dari elemen-elemen yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, dilengkapi dengan elemen spesifik yang menjadi karakteristik penyiapan calon guru profesional. Elemen-elemen kurikulum LPTK sebagai berikut. a. Nasionalisme dan landasan kepribadian; b. Penguasaan akademik kependidikan c. Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau olahraga; d. Kemampuan dan keterampilan berkarya; e. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai; f. Penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Penjelasan dari tiap-tiap elemen kompetensi tersebut adalah sebagai berikut: Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 39

1. Nasionalisme Landasan kepribadian, yaitu elemen

kompetensi yang sepatutnya dimiliki para calon guru berkaitan dengan karakter dan kepribadian bangsa Indonesia yang antara lain ditandai dengan jiwa kebangsaan nasionalisme, cinta tanah air dan berprilaku sesuai dengan prinsip dan nilai Pancasila.

2. Penguasaan Akademik Kependidikan, yaitu elemen

kompetensi yang harus dimiliki para calon guru dalam hal penguasaan kompetensi akademik kependidikan, antara lain penguasaan makna dan filsafat pendidikan, penguasaan dimensi perkembangan kepribadian peserta didik, kemampuan pendekatan perkembangan psikologis dalam pembelajaran peserta didik, kemampuan memahami dan mengembangkan dimensi belajar dan pembelajaran, penguasaan teknologi, informasi dan komunikasi dalam pembelajaran, serta penguasaan asesmen berbasis perkembangan perserta didik. Melalui penguasaan akademik kependidikan inilah akan dihasilkan profil pendidik yang unggul dalam kompetensi pedagogik.

3. Penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, danatau

olahraga. Elemen ini berkaitan dengan kemampuan pendidik dalam hal penguasaan substansi bidang keahlian sesuai dengan program studi masing-masing. Penguasaan tersebut disertai dengan kemampuan pendidik dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, memiliki jiwa seni dan kesamaptaan jasmani.

4. Kemampuan dan keterampilan berkarya. Elemen ini

berkaitan dengan kemampuan unjuk kerja sebagai seorang pendidik yang kompeten, terampil, komunikatif, sadar mutu, yang ditandai dengan kemampuan melaksanakan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 40

5. Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat

keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai. Elemen ini berkaitan dengan karakter pendidik yang kuat sebagai hasil dari olah hati, olah pikir, olah raga, dan olah rasakarsa. Karakter yang kuat tercermin pada nilai utama karakter jujur, cerdas, tangguh dan peduli.

6. Penguasaan kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai

dengan pilihan keahlian dalam berkarya. Elemen ini berkaitan dengan kemampuan pendidik dalam berkomunikasi dengan masyarakat, baik melalui lisan, tulisan, atau isyarat secara santun, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional. Keenam elemen kurikulum tersebut berkaitan erat dan merupakan koherensi yang utuh untuk mengantarkan para calon guru ke arah sosok guru masa depan yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan. Koherensi keenam elemen kurikulum mengandung makna adanya Keterpaduan unity, keterkaitan connectedness, dan relevansi relevance antar elemen kurikulum yang dikembangkan. Koherensi elemen kurikulum pendidikan guru juga mengandung makna adanya keterkaitan di antara kelompok mata kuliah umum general science dan ke-Indonesiaan, kelompok mata kuliah bidang studi content knowledge atau subject specific knowledge, kelompok mata kuliah yang berkaitan dengan pengetahuan tentang kependidikan dan metode pembelajaran secara umum general pedagogical knowledge, pengetahuan dan keterampilan dalam pengembangan kurikulum curriculer knowledge, pengetahuan dalam menganalisis karakter peserta didik knowledge about learner, pengetahuan dan keterampilan dalam pemilihan dan pengembangan alat penilaian asessment and evaluation, pengetahuan tentang konteks kependidikan knowledege of educational context, disertai dengan pengetahuan dan keterampilan dalam Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 41 memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pembelajaran tehcnological pedagogical content knowledge. Koherensi antar elemen dalam struktur kurikulum ini diharapkan dapat menghasilkan hasil belajar yang sesuai dengan yang dirumuskan dalam capaian pembelajaran setiap program studi. Keenam elemen kurikulum ini juga merupakan dasar bagi pengelompokan mata kuliah, baik mata kuliah yang termasuk kurikulum inti, maupun mata kuliah yang termasuk pilihan elektif. B. Pengelompokkan Mata Kuliah Pengelompokkan rumpun mata kuliah berdasarkan tema kajian, dapat dikembangkan olehLPTK dan menjadi kewenangan LPTK masing-masing. Pengelompokan mata kuliah dapat didasarkan pada karakteristik yang sama dari capaian pembelajaran perkuliahan, atau keterkaitan antar konsep esensial dari setiap content knowledge yang ada dalam capaian pembelajaran perkuliahancourse learning outcomes.Pengelompokan mata kuliah semata-mata hanya untuk kemudahan penatakelolaan matakuliah. Berikut contoh, dan setiap LPTK dapat mengembangakan yang lebih relevan, pengelompokan mata kuliah. 1. Kelompok Mata Kuliah Umum MKU 2. Kelompok Mata Kuliah Dasar Kependidikan MKDK 3. Kelompok Mata Kuliah Bidang Keahlian MKBK 4. Kelompok Mata Kuliah Keterampilan Proses Pembelajaran MKKPP 5. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Pendidikan MKPP Pertama, kelompok mata kuliah umum general science dan keIndonesiaan, yaitu kelompok mata kuliah yang berhubungan dengan elemen kurikulum yang berhubungan dengan Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 42 pengembangan jiwa kebangsaan, cinta tanah air, sosial, kepribadian, dan karakter bangsa. Kelompok mata kuliah umum ini membekali para mahasiswa sebagai calon guru dengan kompetensi dasar umum, yang kandungannya antara lain meningkatkan keimanan dan ketakwaan, keIndonesiaan yang didampingi penumbuhan kemandirian berpikir, cerdas, terampil, menghormati keragaman budaya, menjunjung tinggi etika dan bertanggung jawab atas kesejahteraan bangsa dan tanah air. Termasuk dalam Kelompok Mata Kuliah Umum MKU adalah Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Pendidikan Sosial dan Budaya PSB, Pendidikan Jasmani dan Olah Raga, Matematika atau Statistika atau Logika, dan Kuliah Kerja Nyata KKN. Kedua, Mata Kuliah Dasar Kependidikan MKDK yaitu kelompok mata kuliah dasar akademik kependidikan yang membekali para calon pendidik dengan kompetensi dasar yang berkaitan dengan dasar keilmuan mendidik scientific basis of the art of teaching. Beberapa mata kuliah dapat berupa Filsafat Pendidikan, Psikologi Pendidikan, Bimbingan dan Konseling, Kurikulum dan Pembelajaran, dan Pengelolaan Pendidikan. Ketiga, Mata Kuliah Bidang Keahlian MKBK yaitu mata kuliah yang berkaitan dengan kompetensi akademik substansi kajian utama content knowledge yang sesuai dengan jurusan atau program studi masing masing. Termasuk dalam kelompok ini adalah mata kuliah Program Pengenalan Lapangan,Magang, dan PPG. Dalam kelompok ini juga termasuk mata kuliah pilihan elective yang dikembangkan dalam bentuk paket pilihan mata kuliah guna memperkuat dan memperdalam kompetensi utama lulusan yang relevan dengan rumpun bidang studinya yang sejalan dengan visi dan misi program studijurusan. Mata kuliah pilihan juga dapat memberikan kemampuan tambahan yang memungkinkan lulusan memiliki kewenangan tambahan untuk menghadapi situasi lapangan yang beragam. Semua Mata kuliah pilihan dapat Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 43 diambil dalam program studi sendiri danatau di luar program studi serumpun dan dapat berubah fleksibel sesuai kebutuhan. Keempat, Mata Kuliah Keterampilan Proses Pembelajaran MKKPP yaitu kelompok mata kuliah ini yang merupakan elemen kompetensi khusus yang mencakup teori dan praktik pelaksaan proses pembelajaran untuk kelompok peserta didik dan bidang studi tertentu content specific pedagogy. Kelompok mata kuliah ini diarahkan pada kecakapan yang berhubungan praktik pengembangan perangkat pembelajaran di sekolah silabus, RPP, pengembangan materi ajar, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran, media pembelajaran, alat penilaian. Kelompok mata kuliah ini juga mengaplikasikan prinsip, konsep, dan teori yang dibahas di perkuliahan; interaksi pembelajaran di kelas; dan kegiatan pembelajaran lainnya, seperti remedial. Termasuk ke dalam kelompok mata kuliah ini adalah Strategi Pembelajaran Bidang Studi, Media Pembelajaran dan TIK Bidang Studi; Penelitian Bidang Studi; Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran Bidang Studi; dan Belajar dan Pembelajaran Bidang Studi, dan Evaluasi Bidang Studi. Kelima, Mata Kuliah Pengembangan Pendidikan MKPP yaitu mata kuliah yang membekali para calon guru untuk dapat mengembangkan keilmuan dari bidang studi yang ditekuninya berdasarkan praksis praksis pendidikan yang dianalisis dengan bekal metodologi penelitian baik secara kualitatif dan dan kuantitatif, termasuk di dalamnya Inovasi Pendidikan. Contoh kelompk mata kuliah ini adalah: Metodologi Penelitian, Inovasi Pendidikan. Sejalan dengan prinsip koherensi dalam pengembangan kurikulum LPTK dan keterkaitan kurikulum LPTK dengan sekolah university- school basedcurriculum , pengembangan kurikulumnya harus menunjukkan keterkaitan antara mata kuliah pedagogi umum dan khusus dengan praktik pembelajaran di sekolah. Mata kuliah Magang yang disebar dalam 3 atau 4 semester, dapat dipandang Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 44 sebagai pemajanan awal earlier exposure para calon guru pada situasi pembelajaran di kelassekolah. Tahapan yang dilaksanakan adalah 1 tahapan observasi terhadap praktik pembelajaran di kelas dan aspek-aspek yang terkait dengan pengelolaan dan implementasi kurikulum sekolah; 2 tahapan mengkaji aspek praktis kurikulum sekolah dan penerapnanya di kelas yang dikaitkan dengan perkuliahan kedua kelompok mata kuliah tersebut; 3 tahap penyusunan rancangan pembelajaran dan implementasinya berdasarkan keterkaitan antara yang diperoleh diperkuliahan dengan yang dipelajari di sekolah; dan 4 melaksanakan praktik pembelajaran di kelas internship atau practicum. Seluruh beban studi untuk program pendidikan S-1 adalah antara 144 - 158 sks. Secara garis besar, struktur kurikulum S-1 terdiri atasKurikulum Inti core curriculum yang dimaksudkan untuk mengembangkan kompetensi utama lulusan sekitar 85 dari keseluruhan sks yang harus diambil oleh mahasiswa danKurikulum Pilihan elective curriculum yang dimaksudkan untuk memperkuat kompetensi utamakompetensi penunjang sekitar 15 dari keseluruhan sks yang harus diambil oleh mahasiswa. Kewenangan tambahan diluar mata kuliah utama dan mata kuliah pilihan sebanyak 24 sks. Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 45 Pedoman Pengembangan Kurikulum LPTK 46

BAB IV PROSEDUR PENGEMBANGAN KURIKULUM