PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Strategi Pengembagan Usaha Beras (Studi Kasus PB. Sugih Mukti, Kabupaten Cianjur)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kecukupan akan pangan dan gizi adalah salah satu faktor yang sangat penting dalam menentukan kualitas sumber daya manusia. Di sisi lain, kualitas sumber daya manusia juga sangat menentukan dalam peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa dalam era persaingan global seperti saat ini. Oleh karena itu, ketahanan pangan menjadi isu yang sangat strategis dan fundamental dalam perencanaan pembangunan yang berkesinambungan. Beras merupakan salah satu komoditas pangan yang utama karena merupakan makanan pokok bagi hampir seluruh masyarakat Indonesia. Dengan kata lain, masyarakat Indonesia sangat bergantung kepada beras sebagai pemenuhan kebutuhan pangan yang utama. Indonesia merupakan negara konsumen beras terbesar ketiga setelah China dan India. Apabila salah satu dari negara tersebut mengalami penurunan produksi dan harus mengimpor untuk memenuhi kebutuhan domestiknya, maka harga beras dunia akan segera mengalami kenaikan secara signifikan. Permintaan terhadap beras terus mengalami peningkatan sejalan dengan pertambahan populasi penduduk dan kenaikan tingkat pendapatan penduduk, sedangkan produksi beras dalam negeri cenderung lebih kecil dan tidak mampu mengimbangi pertambahan tingkat permintaan beras. Impor beras nasional yang dilakukan oleh Indonesia dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Dari 643 ribu ton pada tahun 1994 menjadi sekitar 3 juta ton pada tahun 1995, hal ini disebabkan oleh musim kemarau yang panjang. Bahkan meningkat drastis hingga 6 juta ton pada tahun 1998 akibat terjadinya krisis moneter atau krisis ekonomi yang mengakibatkan kenaikan secara drastis pada harga input pertanian seperti pupuk dan pestisida yang bahan bakunya sebagian besar diimpor sebagaimana disajikan padaTabel 1. Tabel 1. Impor beras nasional 1994-2009 Tahun Import Beras ribuan kiloton Tahun Import Beras ribuan kiloton 1994 643 2002 3.703 1995 3.104 2003 550 1996 1.090 2004 0 import dilarang 1997 406 2005 0 surplus 16 ton 1998 6.077 2006 150 1999 4.183 2007 500 2000 1.512 2008 2001 1.404 2009 0 diperkirakan Sumber : BPS dan The Rice Report, 2008. Penduduk Indonesia rata-rata mengkonsumsi sekitar 132 kilogram beras per kapita per tahun. Bila penduduk indonesia saat ini 229 juta jiwa maka dalam satu tahun Indonesia mengkonsumsi beras sebanyak 30.3 juta ton www.mediaindonesia.com, 01 Februari 2010. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas beras dianggap masih relevan untuk mengatasi masalah peningkatan permintaan beras dan tingginya impor beras Indonesia. Pemenuhan kebutuhan pangan tidak hanya menyangkut tentang persoalan kuantitas, namun perlu pula kualitas produk yang dapat memenuhi sisi selera konsumen. Tingkat pendapatan penduduk Indonesia akan cukup mempengaruhi permintaan pangan terutama dari sisi kualitas dan jenis pangan tersebut. Dikarenakan semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka kecenderungan untuk mengkonsumsi barang-barang yang secara kualitas lebih baik akan meningkat pula. Khususnya bagi konsumen dengan pendapatan dari kalangan menengah ke atas. Peningkatan pendapatan penduduk tersebut sangat mempengaruhi tingkat kesejahteraan masyarakat, sehingga akan mendorong masyarakat untuk mulai memperhatikan beras tidak hanya sebagai alat pemenuhan kebutuhan pokok secara kuantitas, namun mulai memperhatikan beras dari segi kandungan, rasa, dan aroma secara kualitas beras tersebut. Pada Tabel 2 dapat dilihat beberapa tingkatan beras berdasarkan kualitas dan harga. Tabel 2. Daftar harga, kualitas dan jenis beras Kualitas No. Jenis Beras Hargakg 1 Kepala Pandan Wangi Asli Rp 11.000,- 2 Super Pandan Wangi Asli Rp 10.000,- 3 Kepala Pandan Wangi Campur Rp 9.000,- 4 Super Pandan Wangi Campur Rp 8.500,- 5 Kepala Setra Ramos Rp 6.500,- 6 Super Setra Ramos Rp 6.200,- Sumber : PB. Sugih Mukti, 2010. Salah satu perusahaan beras yang dapat menyediakan produk yang berkualitas seperti dalam Tabel 2 di atas adalah Perusahaan Beras Sugih Mukti, pabrik ini sudah berdiri sejak tahun 1995. Perusahaan ini berlokasi di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Perusahaan beras ini melakukan pengolahan terhadap padi yang diperoleh dari beberapa tengkulak dengan padi kualitas pilihan, sehingga menghasilkan beras yang berkualiatas pula. Selain dijual di Kota Cianjur, beras yang dihasilkan PB.Sugih Mukti ini sebagian besar disalurkan ke pedagang-pedagang besar di beberapa kota besar, seperti : Jakarta, Bogor, Bekasi, Bandung. Bahkan sempat memasuki pasar luar Pulau Jawa yaitu Bangka Belitung. Akan tetapi di sisi lain, perusahaan yang sudah dijalankan hampir 15 tahun ini belum memiliki perencanaan bisnis yang jelas. Semua proses pemasaran masih dilakukan secara sederhana seperti logo yang tercantum pada kemasan dan informasi dari mulut ke mulut. Hal ini menyebabkan perusahaan akan sangat terpengaruh oleh kondisi lingkungan internal maupun eksternal perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan adanya strategi pengembangan usaha bagi perusahaan dengan melihat aspek lingkungan internal dan eksternal perusahaan untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, ancaman, dan peluang sehingga dapat diperoleh formulasi strategi yang dapat dijalankan oleh perusahaan agar tetap bertahan dan berkembang dalam industri ini.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana kondisi lingkungan internal dan eksternal yang dihadapi oleh Perusahaan Beras Sugih Mukti? 2. Bagaimana alternatif strategi pengembangan usaha dan prioritas strategi yang tepat untuk Perusahaan Beras Sugih Mukti?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menganalisis lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang dihadapi oleh Perusahaan Beras Sugih Mukti. 2. Merumuskan alternatif strategi dan prioritas strategi yang tepat untuk PB. Sugih Mukti.

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan pada sebuah perusahaan beras yang berlokasi di Jalan Siliwangi No.08 Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. Adapun ruang lingkup penelitiannya berkisar tentang strategi pengembangan usaha beras PB. Sugih Mukti dengan menggunakan beberapa alat analisis, diantaranya: Matriks IFE, Matriks EFE, Matriks IE, Analisis SWOT dan Matriks QSPM. Penelitian dilakukan selam 4 bulan yaitu bulan Desember 2009-Maret 2010.

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Beras di Indonesia