Segmentation, Targetting, Poositioning PB. Sugih Mukti Lingkungan Jauh

4.1.7 Pemanfaatan Limbah

Limbah yang dihasilkan dari proses produksi terdri dari dua jenis yakni sekam dan dedak. Limbah ini dapat dimanfaatkan untuk industri lain. Perusahaan biasanya menjual kedua limbah ini kepada peternakan ayam yang sudah menjalin kerjasama. Sekam digunakan sebagai pelindung agar telur dalam peti tidak mudah pecah. Sedangkan dedak digunakan untuk pakan ayam.

4.2. Segmentation, Targetting, Poositioning PB. Sugih Mukti

4.2.1 Segmentasi Segmetation Perusahaan Untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan bersaingnya, perusahaan perlu memilih pasar sasaran yang akan dilayaninya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki perusahaan. Dalam memasarkan produknya PB. Sugih Mukti memilih segmen pemasarannya yaitu mayarakat dari kalangan menengah ke atas dengan penghasilan minimal Rp 1-2 juta ke atas. Mengingat kualitas dan harga beras yang dijual di atas harga beras curah. 4.2.2 Sasaran Targetting Perusahaan Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang segmen pasarnya, tahap selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen dan memutuskan berapa banyak yang akan dibidik. Sasaran perusahaan dalam memasarkan produknya yaitu konsumen langsung yaitu untuk konsumsi rumah tangga dan perusahaan penggecer beras. 4.2.3 Posisi Potioning Perusahaan Setelah dilakukan penetuan pasar sasaran, langkah selanjutnya adalah penetuan pasar. Penetuan posisi positioning merupakan tindakan untuk merancang penawaran dan citra perusahaan agar menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berbeda dalam benak pelanggan dan sasarannya. Penentuan posisi pasar menunjukan bagaimana produk atau merek dibedakan dari para pesaingnya. Saat ini positioning perusahaan yaitu sebagai perusahaan beras yang memproduksi beras berkualitas, tanpa bahan kimia tambahan dan bersih dari berbagai kotoran.

4.3. Analisis Lingkungan Perusahaan

Analisis lingkungan perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi lingkungan perusahaan baik secara internal maupunn secara eksternal. Hasil dari analisis lingkungan perusahaan ini akan menghasilkan faktor- faktor lingkungan internal dan eksternal yang berpengaruh dalam perumusan strategi.

4.3.1 Analisis Lingkungan Internal

Lingkungan internal meliputi faktor-faktor di dalam perusahaan yang dapat memberikan informasi mengenai kekuatan dan kelemahan perusahaan. Adapun faktor-faktor internal yang dianalisis meliputi aspek pemasaran, keuangan dan akuntansi, produksi dan operasi, dan sumber daya manusia. 4.3.1.1 Pemasaran Aspek pemasaran terkait dengan bauran pemasaran, yaitu aspek produk, harga, distribusi, dan promosi. Berikut merupakan analisis bauran pemasaran Perusahaan Beras Sugih Mukti: a Produk Produk beras yang dihasilkan PB. Sugih Mukti pada dasarnya terdiri dari dua jenis beras yakni jenis beras pandanwangi dan setra ramos. Kedua jenis beras ini menjadi beras andalan dan khas dari Cianjur. Kedua jenis beras ini memiliki ciri-ciri yang berbeda. Beras pandanwangi memiliki ciri, berbau wangi pandan yang menyengat, serta bentuknya agak bulat lonjong. Sedangkan beras setra ramos mempunyai ciri, bau wanginya tidak begitu menyengat dan bentuk panjang agak pipih. Kualitas beras yang baik dapat dilihat dari, beras bersih dari berbagai kotoran batu, cangkang gabah, dan beras yang berwarna hitam, bentuknya tidak patah-patah, tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya. PB. Sugih Mukti berusaha agar produk yang dihasilkannya berkualitas baik dan tidak menggunakan bahan tambahan kimia yang berbahaya. Hal ini dilakukan perusahaan agar mampu memberikan kepuasan bagi pelanggannya dan mampu bersaing dengan para pesaingnya. b Harga Penetapan harga yang dilakukan perusahaan berdasarkan penetapan harga sesuai harga berlaku di pasar beras. Hal ini dilakukan karena harga beras mengikuti harga pasar yang berlaku yang cukup bersaing. Sistem pembayaran yang digunakan adalah dengan dua cara yakni, pertama pembayaran secara langsung tunai. Dibayar bersamaan ketika barang dikirim. Kedua pembayaran secara kredit yaitu pembayaran yang hanya dilakukan pada pelanggan tertentu yang mempunyai hubungan kerabat yang dekat dengan pemilik perusahaan. Pada Tabel 10 di bawah ini adalah penetapan harga beras pada PB. Sugih Mukti. Tabel 10. Daftar harga produk beras PB. Sugih Mukti 2010 Kualitas No. Jenis Beras Hargakg 1 Kepala Pandan Wangi Asli Rp 11.000,- 2 Super Pandan Wangi Asli Rp 10.000,- 3 Kepala Pandan Wangi Campur Rp 9.000,- 4 Super Pandan Wangi Campur Rp 8.500,- 5 Kepala Setra Ramos Rp 5.800,- 6 Super Setra Ramos Rp 5.600,- Sumber: PB. Sugih Mukti, Desember 2009. c Distribusi Distribusi merupakan kegiatan untuk menyalurkan, mengirimkan, serta menyampaikan beras kepada konsumen. Saluran distribusi yang dilakukan perusahaan ditempuh dengan cara dua saluran distribusi. Pertama, saluran nol-tingkat di mana beras yang dihasilkan oleh perusahaan langsung dijual kepada konsumen akhir. Kedua, saluran satu tingkat di mana beras yang dihasilkan dijual kepada pengecer untuk dijual kembali kepada konsumen akhir. Teknik distribusi yang dilakukan adalah dengan mengantarkan beras yang telah dipesan oleh konsumen atau perusahaan pemesan. Sampai saat ini beras yang diproduksi telah didistribusikan ke beberapa kota besar yakni Jakarta dan sekitarnya, Bogor, Bandung dan pernah menerima pesanan dari Bangka Belitung. Untuk distribusi produk tersebut perusahaan memiliki dua armada transportasi yaitu mobil pick up L300 untuk pengiriman di bawah 2 ton dan truk untuk pengriman di atas 2,5 ton. Adapun resiko pengiriman ditanggung oleh perusahaan. Letak perusahaan yang berada di lintasan Kota Jakarta dan Bandung memberikan kemudahan dalam mendistribusikan produknya. d Promosi Sampai saat ini perusahaan belum melakukan suatu kegiatan promosi yang signifikan. Selama ini perusahaan dikenal hanya melalui mulut ke mulut Hal ini dikarenakan keterbatasan anggaran perusahaan untuk alokasi promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan hanya sebatas menggunakan logo pada kemasan beras seperti pada Gambar 5. Gambar 5. Logo Kemasan Beras PB. Sugih Mukti 4.3.1.2 Keuangan dan Akuntansi Dalam menjalankan suatu perusahaan, masalah permodalan sangat penting. Usaha pengolahan beras ini memerlukan biaya yang cukup tinggi baik untuk pendirian, pembelian barang modal, maupun biaya operasional sehingga diperlukan biaya yang cukup besar. Investasi awal perusahaan untuk mendirikan pabrik adalah sebesar Rp 335.000.000 sedangkan dana yang berasal dari pemilik, yakni sebesar Rp 235.000.000. Sehingga untuk menutupi kekurangan tersebut perusahaan melakukan pinjaman sebesar Rp 150.000.000 dari Bank Jabar setempat. Daftar investasi persahaan dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11. Investasi awal PB. Sugih Mukti Tahun 1995 No Jenis Investasi Harga Rp 1. Penggerak mesin Rp 9.700.000,- 2. Rontogan Rp 4.500.000,- 3. Mesin pemecah kulit padi husking Rp 1.750.000,- 4. Mesin pemisah pesak Rp 500.000,- 4. Mesin penyosoh padi rice polisher Rp 1.750.000,- 5. Mesin Grading Rp 500.000,- 6. Alat-alat pembantu Rp 3.000.000,- 7. Tanah dan Bangunan Rp 83.300.000,- 8. Alat transportasi truk dan pick-up Rp 230.000.000,- TOTAL Rp 335.000.000,- Sumber: PB Sugih Mukti, 1995. Untuk memantau keuangan maka perusahaan melakukan pencatatan akuntansi mengenai laporan keuangan PB. Sugih Mukti. pencatatan dilakukan langsung oleh pemilik perusahaan dan dilakukan dengan sangat sederhana. Pencatatan dengan menggunakan komputer belum dilakukan perusahaan. Adapun alat-alat yang digunakan dalam proses pencatatan ini berupa buku keuangan yang berisi data pengeluaran dan pemasukan perusahaan, faktur penjualan, dan kalkulator. Dari data keuangan perusahaan pada Tabel 12 dapat dilihat bahwa pada umumnya keadaan keuangan perusahaan stabil. Pada bulan Agustus 2009 terjadi peningkatan permintaan yang sangat drastis yakni sebanyak 57 ton, dikarenakan pada bulan tersebut perusahaan menerima pesanan dari salah satu Badan Amil Zakat. Kemudian pada bulan Desember 2009 dan Januari 2010 terjadi lonjakan harga beras. Hal ini disebabkan harga gabah yang terus melonjak. Lonjakan harga beras ini disebabkan beberapa faktor, diantaranya: gagal panen, meningkatnya harga benih, harga pupuk, dan pestisida. Ketika harga gabah meningkat maka permintaan akan beraspun meningkat. Karena pasokan beras menjadi berkurang. Tabel 12. Data keuangan PB. Sugih Mukti bulan April 2009 – Februari 2010 Bulan Penerimaan Rp Kuantitas Beras ton Pembelian Gabah Rp Kuantitas Gabah ton Biaya Operasional Rp April 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Mei 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Juni 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Juli 248.800.000 40 192.000.000 80 6.920.000 Agustus 340.000.000 57 309.000.000 6.920.000 September 248.800.000 40 206.920.000 80 6.920.000 Oktober 248.800.000 40 206.920.000 80 6.920.000 November 248.800.000 40 206.920.000 80 6.920.000 Desember 255.200.000 40 214.920.000 80 6.920.000 Januari 292.800.000 40 248.000.000 80 7.920.000 Februari 292.800.000 40 248.000.000 80 7.920.000 Sumber: PB. Sugih Mukti, 2009-2010. 4.3.1.3 Produksi dan Operasi Kegiatan produksi dan operasi berjalan efektif dan efisien sehingga dapat menciptakan dan menambah kegunaan barang dan jasa yang dikonsumsi serta untuk memperoleh keuntungan yang diharapkan perusahaan. Adapun proses produksi untuk mengolah gabah menjadi beras yang berkualitas ada beberapa tahap yakni proses pengeringan, perontokan padi, pembersihan gabah kotor, pemecahan kulit husking, pemisahan gabah paddy separation, penyosohan, grading, pembersihan dan pengepakan . Tempat untuk kegiatan operasi telah ditata dengan baik sehingga proses produksi dari satu tahap ke tahap selanjutnya lebih efisien. Perusahaan telah memiliki mesin dan peralatan yang menunjang kegiatan operasionalnya yakni berupa mesin rontogan, sosohan, grading, dan sebagainya. Semua mesin tersebut beroperasi dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak Solar. Perusahaan melakukan berbagai perawatan secara rutin setiap satu bulan sekali. Sehingga walaupun sudah berusia belasan tahun, mesin masih dapat bekerja dengan baik. Saat ini kapasitas produksi perusahaan mencapai 2000 kg beras perhari. 4.3.1.4 Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia merupakan komponen yang sangat penting bagi kemajuan perusahaan. Saat ini perusahaan memiliki 10 orang karyawan dan 1 orang supervisor. Karyawan ini umumnya adalah warga di sekitar lokasi perusahaan. Perekrutan karyawan tidak memerlukan syarat yang sulit, meskipun demikian sebagian besar karyawan sudah berpengalaman minimal 20 tahun bekerja dalam bidang pengolahan beras. Jam kerja karyawan adalah mulai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 16.30 dengan hari kerja 6 hari dalam satu minggu, libur pada hari Jum’at. Dalam menjalankan tugas seorang karyawan, perusahaan belum melakukan pembagian kerja yang jelas. Setiap pekerjaan dapat dilakukan oleh karyawan mana saja sesuai dengan perintah pemilik perusahaan. Upah untuk seluruh karyawan dibayarkan setiap satu minggu sekali yakni pada hari Kamis dengan tingkat upah Rp 50.000,-hari untuk seorang supervisor dan Rp 25.000,- hari untuk karyawan laki-laki dan Rp 16.000,-hari untuk karyawan perempuan. Disamping itu karyawan diberikan biaya transport sebesar Rp 4.000,-hari serta pemberian makan siang dari perusahaan. Selain upah karyawan yang rutin perusahaan pun memberikan beberapa bonus tambahan, diantaranya: THR pada hari raya Idul Fitri dan berwisata bersama pemilik perusahaan setiap satu tahun sekali.kegiatan ini dilakukan agar tercipta hubungan yang baik antara pemilik perusahaan dan karyawan. Berdasarkan analisis internal dapat disimpulkan beberapa poin penting yang menjadi faktor sukses untuk dianalisis dalam matriks IFE. Seperti yang terdapat dalam Tabel 13 di bawah ini. Tabel 13. Analisis IFE PB. Sugih Mukti Faktor Internal Kekuatan kelemahan Pemasaran 1. Lokasi yang strategis. 2. Kualitas beras terjaga. 1. Tidak terdapat papan nama yang jelas. 2. Sistem promosi masih kurang. Keuangan dan akuntansi 1. Sistem keuangan masih dilakukan secara manual. Produksi dan Operasi 1. Teknologi yang digunakan sudah canggih. Sumber Daya Manusia 1. Hubungan yang terjalin baik antara seluruh pihak yang berkepentingan. 1. Belum tedapat pembagian kerja Sumber: PB. Sugih Mukti, 2010.

4.3.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal meliputi faktor didalam perusahaan yang dapat memberikan informasi mengenai peluang dan ancaman bagi perusahaan. Adapun faktor-faktor eksternal yang dianalisis meliputi lingkungan jauh dan lingkungan industri.

a. Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh merupakan situasi dan kondisi yang berada di luar perusahaan secara langsung atau tidak langsung dapat mempengaruhi perusahaan. 1 Lingkungan Politik Dalam menjalankan suatu bisnis, tidak lepas dari suatu intervensi pemerintah sebagai pembuat peraturan, undang-undang dan kebijakan lainnya. Aturan tersebut dibuat untuk mendisiplinkan cara pelaku bisnis agar tidak bertentangan dengan kepentingan dan kesejahteraan umum. Sedangkan situasi yang kondusif diharapkan oleh suatu perusahaan untuk kelancaran usaha mereka. Peraturan pemerintah menerapkan bahwa setiap perusahaan yang didirikan harus memiliki izin pendirian usaha atau disebut dengan Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP. PB. Sugih Mukti telah memiliki izin mendirikan usahanya dari Departemen Perdagangan dan Koperasi dengan nomor SIUP: 35373452PK107E82 sehingga dengan demikian setiap tahunnya perusahaan harus membayar pajak sebesar yang telah ditentukan. 2 Lingkungan Ekonomi Lapangan pekerjaan penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 62.99 . Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto PDRB yaitu sekitar 42,80 persen. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan dan jasa yaitu sekitar 14,60 persen. dan pengiriman Tenaga Kerja Indonesia TKI 30 persen. Luas persawahan secara keseluruhan di Kabupaten Cianjur mencapai 63.299 hektar, dengan produksi 688.749 ton untuk padi unggul nasional, dan 28.307 ton untuk padi Pandan Wangi. Menjadikan Kabupaten Cianjur sebagai pemasok penting komoditi beras untuk kota-kota besar di kawasan tersebut. Oleh karena itu Cianjur dikenal sebagai salah satu kota lumbung padi di Jawa barat. Disamping itu keadaan ekonomi nasional pun berpengaruh terhadap perusahaan. Keadaan ekonomi yang baik akan mendorong perkembangan suatu industri, sementara keadaan ekonomi yang kacau akan berimbas pada kenaikan BBM. Jika hal itu terjadi maka akan berpengaruh terhadap kenaikan biaya operasional perusahaan dan biaya transportasi. Mengingat semua mesin yang digunakan perusahaan menggunakan BBM solar sebagai energi penggerak. 3 Lingkungan Teknologi Teknologi merupakan faktor yang terpenting untuk kemajuan perusahaan. Hal ini harus didukung dengan pengetahuan yang mendalam mengenai penggunaan teknologi yang dipakai. Perkembangan teknologi yang dilakukan oleh PB. Sugih Mukti ini antara lain dibidang komunikasi. Perkembangan komunikasi yang telah digunakan perusahaan adalah penggunaan telepon. Telepon dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan dalam melakukan transaksi, khususnya pembelian dan pemesanan. Perkembangan teknologi lainnya yang telah dilakukan perusahaan dalam hal produksi antara lain dengan menggunakan mesin rontogan, paddy separator, policher, dan mesin grading. Diharapkan dengan adanya beberapa mesin tersebut dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi beras perusahaan. Selain itu, kemajuan teknologi cyber yang semakin mudah untuk diakses memberikan peluang dan kemudahan bagi perusahaan untuk kegiatan promosi dengan biaya murah. Akan tetapi teknologi ini masih dalam tahap dipelajari belum dapat direalisasikan oleh perusahaan. 4 Lingkungan Sosial dan Demografi • Lingkungan Sosial Menteri Pertanian Mentan Suswono dalam Harian Media Indonesia pada hari Senin, 01 Februari 2010 yang bertajuk ”Konsumsi beras Indonesia terbesar di ASEAN”. Menyatakan bahwa Indonesia masih menjadi negara terbesar dalam mengonsumsi beras di ASEAN dengan angka 132 kilogram Kg perkapita pertahun. Ia mengatakan jumlah penduduk saat ini mencapai 229 juta jiwa. Dengan tingkat konsumsi beras sebanyak itu, Indonesia menempati urutan pertama mengonsumsi beras terbanyak setidaknya di negara-negara ASEAN www.mediaindonesia.com.01 Februari 2010. • Demografi Kabupaten Cianjur, menurut sensus 2000, berpenduduk 1.931.480 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 982.164 jiwa dan perempuan 949.676 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 2,23 persen. Sedangkan jika ditinjau dari angkatan kerja, Kabupaten Cianjur memiliki jumlah angkatan kerja yang sangat tinggi. Menurut Kepala Seksi Penempatan dan Perluasan Kerja Dinas Sosial Tenaga Kerja Kependudukan dan Catatan Sipil mengatakan,” Jumlah angkatan kerja di Kabupaten Cianjur selama tahun 2005 tecatat hampir 903.334 orang.” Keadaan seperti ini sangat mempermudah perusahaan dalam mendapatkan karyawan, jika suatu saat PB. Sugih Mukti memperbesar skala usahanya www.cianjurkab.go.id. 07 Januari 2010.

b. Lingkungan Industri