Tabel 16. Analisis faktor eksternal PB. Sugih Mukti
Faktor Eksternal Peluang
Ancaman Ekonomi
1. Cianjur sebagai salah satu
kota Lumbung Padi. 1.
Kenaikan BBM Teknologi
1. Kemajuan teknologi cyber
Sosial budaya 1.
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengonsumsi beras
sebagai bahan pangan yang pokok.
2. Tersedianya angkatan kerja.
Pemasok 1.
Bahan baku mudah diperoleh. Pesaing
1. Persaingan
perusahaan yang sejenis.
Produk subtitusi 1.
Banyaknya produk
subtitusi
Sumber: Data Primer PB. Sugih Mukti, 2010.
4.4. Alternatif Strategi Pemasaran PB. Sugih Mukti
4.4.1 Analisis Matriks IFE Setelah diperoleh faktor-faktor strategi internal perusahaan yang
meliputi kekuatan dan kelemahan, maka dilakukan pemberian kuesioner mengenai pemberian peringkat ratting terhadap variabel-variabel
kekuatan dan kelemahan selanjutnya pembobotan dengan menggunakan metode paired comparison matrix.
Setelah diperoleh hasil peringkat dan pembobotan oleh para responden, maka tahapan selanjutnya yakni mencari nilai rata-rata
peringkat dan pembobotann dari masing-masing variabel tersebut dengan cara menjumlahkan seluruh hasil peringakatan dan pembobotan dari
seluruh responden untuk masing-masing variabel kemudian dibagi dengan jumlah responden. Hasil peringkat dan pembobotan tersebut dapat dilihat
pada Lampiran 3. Dilanjutkan dengan mencari nilai bobot skor rata-rata dari masing-masing variabel. Tabel 17 merupakan hasil analisis matriks
IFE pada PB. Sugih Mukti.
Tabel 17. Analisis Matriks IFE PB. Sugih Mukti
Faktor-Faktor Strategis Internal Rating
Rata- rata
Bobot rata-rata
Skor Bobot
Kekuatan
Letak perusahaan yang strategis. 3.3
0.1204 0.3972
Kualitas beras terjaga. 4
0.1389 0.5555
Tidak menggunakan bahan tambahan kimia yang berbahaya pewangi dan pewarna.
3.3 0.1134
0.3743 Hubungan yang terjalin baik antara seluruh pihak
yang berkepentingan. 3.3
0.1389 0.4583
Teknologi yang digunakan sudah canggih. 3.7
0.1111 0.4111
Kelemahan
Tidak terdapat papan nama perusahaan yang jelas. 1.7
0.0995 0.1692
Sistem promosi yang masih kurang . 1
0.1042 0.1042
Belum terdapat pembagian pekerjaan. 2
0.0926 0.1851
Sistem keuangan masih dilakukan secara manual, terutama dalam hal pembukuan.
2 0.0810
0.1621 Total
1 2.8169
Sumber: Data Primer PB. Sugih Mukti, 2010. Kekuatan dan kelemahan PB. Sugih Mukti digambarkan pada
Tabel 17. Kekuatan utama perusahaan adalah variabel kekuatan yang memiliki nilai skor bobot rata-rata terbesar, yakni variabel kualitas beras
yang terjaga. Dengan nilai bobot skor rata-rata terbesar yakni 0,5555. Variabel kualitas terjaga menjadi kekuatan utama bagi PB. Sugih Mukti
karena jika perusahan memproduksi beras dengan kualitas yang baik maka konsumenpun akan merasa puas terhadap produk yang telah dibeli dari
perusahaan. Sehingga konsumenpun akan melakukan pembelian ulang terhadap produk perusahaan. Sekaligus konsumen tersebut akan
merekomendasikan produk kepada rekannya yang lain Hal ini merupakan peluang yang mungkin dapat ditangkap oleh perusahaan untuk
mengembangkan usahanya. Sedangkan kelemahan perusahaan adalah variabel kelemahan yang
memiliki nilai bobot skor rata-rata terendah, yakni sistem promosi yang masih kurang dengan nilai bobot skor rata-rata 0,1042. Padahal sistem
promosi merupakan salah satu faktor yang penting untuk memperkenalkan produk perusahaan pada calon konsumen secara lebih luas yang
dampaknya kegiatan promosi ini akan dapat meningkatkan volume
permintaan terhadap produk perusahaan. Kurangnya kegiatan promosi dikarenakan perusahan lebih fokus terhadap kualitas dan kuatitas produk,
serta kurangnya anggaran untuk kegiatan promosi. Sehingga kegiatan promosi kurang menjadi perhatian perusahaan.
4.4.2 Analisis Matriks EFE Matriks EFE digunakan untuk mengetahui faktor-faktor eksternal
perusahaan berkaitan dengan ancaman dan peluang yang dianggap penting. Setelah diperoleh faktor-faktor strategi eksternal perusahaan yang
meliputi peluang dan ancaman, tahap selanjutnya seperti tahapan dalam analisis IFE. Adapun hasil perhitungannya dapat dilihat pada Lampiran 4.
Setelah itu dicari nilai bobot skor rata-rata untuk masing-masing variabel peluang dan ancaman. Tabel 18 merupakan hasil analisis dari matriks EFE
pada PB. Sugih Mukti.
Tabel 18 Analisis matriks EFE PB. Sugih Mukti
Faktor Eksternal Rating
Rata-rata Bobot
Rata- rata
Skor Bobot
Peluang
Sebagian besar masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan pangan yang
pokok. 4
0.1166 0.4664
Cianjur sebagai salah satu Kota Lumbung padi di Jawa Barat.
4 0.1314
0.5257 Bahan baku yang mudah diperoleh.
3.7 0.1582
0.5852 Tersedianya angkatan kerja.
3.3 0.0955
0.3153 Kemajuan teknologi cyber.
2 0.0776
0.1551
Ancaman
Persaingan perusahaan yang sejenis. 4
0.1521 0.6085
Banyaknya produk subtitusi roti, gandum, dll. 3
0.1241 0.3724
Kenaikan biaya produksi dan operasi yang dipengaruhi oleh kenaikan BBM.
3 0.1462
0.4385 Total
1 3.4672
Sumber: Data Primer PB.Sugih Mukti, 2010. Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap perusahaan
ditunjukan pada Tabel 18. Peluang utama bagi PB. Sugih Mukti adalah bahan baku yang mudah diperoleh dengan skor nilai 0,5852. Cianjur
memiliki persawahan yang cukup luas sehingga banyak penduduknya yang bermata pencaharian sebagai petani padi yang setiap kali musim
panen para petani tersebut menjual padi-padinya kepada perusahaan. Selain itu Perusahaan memiliki mitra kerjasama yang baik dengan
beberapa tengkulak padi. Sehingga dalam keadaan sulit untuk mendapatkan pasokan padi, perusahaan masih memperoleh pasokan padi
dari para tengkulak tersebut. Hal ini menrupakan peluang yang dapat menjadi pendukung bagi perusahaan untuk mengembangkan usahanya.
Sedangkan ancaman utama bagi perusahaan, yakni semakin tingginya persaingan perusahaan yang sejenis dengan nilai skor bobot
rata-rata yakni 0,6085 Hal ini merupakan ancaman utama bagi perusahaan, karena jika semakin tingginya persaingan dalam perusahaan yang sejenis,
perusahaan akan semakin sulit untuk memasuki pangsa pasar.oleh karena itu, perusahaan harus dapat bersaing kompetitif agar dapat bertahan di
industri. Secara keseluruhan, nilai rata-rta tertimbang dari matrik EFE adalah 3,4672 yang berarti kondisi eksternal lebih besar dari rata-rata
sebesar 2,5 di mana posisi perusahaan adalah kuat secara eksternal. 4.4.3 Analisis Matriks IE
Setelah diperoleh total skor dari matriks IFE sebesar 2,8169 dan nilai skor dari matriks EFE sebesar 3,4613, hasil skor tersebut dapat
menunjukan posisi perusahaan melalui matriks IE. Adapun matriks IE untuk PB. Sugih Mukti ditunjukan pada Gambar 6. Gambar tersebut
menunjukan bahwa posisi PB. Sugih Mukti berada pada Kuadran II grow and build
yaitu memiliki kemampuan internal yang sedang dan eksternal yang kuat. Perusahaan yang masuk kedalam kuadran ini sebaiknya
dikelola dengan strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau strategi integratif integrasi kebelakang,
integrasi ke depan, dan integrasi horisontal.
Total Nilai IFE Yang Diberi Bobot
Kuat Rataan Lemah
3,0-4,0 2,0-2,99 1,0-1,99 4,0
3,0 2,0 1,0
Tinggi 3,0-4,0
Total Nilai
Bobot
3,0
EFE
Sedang 2,0-3,0
2,0 Rendah
1,0-2,0 1,0
Gambar 6. Anaisis Matriks IE Sumber:PB. Sugih Mukti,2010
4.5. Analisis Strategi Pengembangan Usaha PB. Sugih Mukti