17 675. Menurut Slameto 1991 :104, persepsi merupakan suatu proses yang
menyangkut. Jadi persepsi disini adalah tanggapan. Menurut Rakhmat 2011:50, persepsi adalah pengalaman tentang
objek peristiwa
hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan, sedangkan menurut Bimo Walgito, persepsi adalah suatu proses yang didahului oleh proses
penginderaan yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui
alat indera.
Persepsi mencakup
penerimaan inputs,
pengorganisasian, dan penerjemahan stimulus yang telah diorganisasikan dengan cara yang dapat mempengaruhi pelaku dalam membentuk sikap
baru, sehingga orang cenderung memberikan penafsiran terhadap perilaku orang lain sesuai dengan keadaan individu sendiri. Dalam penelitian ini
setelah siswa SMA Negeri 1 Blora mendapatkan penjelasan yang lebih mendalam tentang Sunan Pojok, diharapkan siswa tersebut dapat
memberikan penafsiran dan pandangan yang positif terhadap Sunan Pojok sebagai penyebar agama Islam di Blora dan seorang wali lokal. Dengan
demikian siswa dapat mengetahui bagaimana riwayat Sunan Pojok serta bagaimana agama Islam masuk dan berkembang di Blora.
2. Faktor yang berperan dalam persepsi
Seperti penjelasan diatas bahwa dalam persepsi, Individu mengaitkan stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut berarti bagi
individu yang bersangkutan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa stimulus atau rangsangan merupakan salah satu faktor yang berperan
18 dalam persepsi Walgito, 2010:54. Berkaitan dengan persepsi, maka dapat
dijabarkan faktor-faktor yang berperan dalam persepsi, yaitu : a. Objek yang dipersepsi
Dengan alat indera atau reseptor individu dapat mengidentifikasi objek melalui stimulus-stimulus yang ditimbulkan. Stimulus dapat
datang dalam persepsi, stimulus dapat datang dari luar ekstern dan datang dari dalam individu sendiri intern yang berlangsung mengenai
syaraf sebagai reseptor. Namun demikian stimulus sebagian datang dari luar individu yang bersangkutan.
Dalam mempersepsikan objek, setiap orang akan mempunyai persepsi yang berbeda-beda. Objek yang dipersepsi tidak dapat berdiri
sendiri, tetapi mempunyai kecenderungan untuk melihat segala segala sesuatu menurut totalitas yang tersusun dan visualisasi dalam konteks
dan letak keberadaannya. Keseluruhan konteks atau latar belakang sosial, budaya, ekonomi, dan agama tempat munculnya stimulus
tertentu akan mempengaruhi persepsi peda stimulus-stimulus tersebut Mahmud, 1989: 45.Dalam penelitian ini objek yang akan dipersepsi
oleh siswa SMA Negeri 1 Blora adalah Sunan Pojok sebagai penyebar agama Islam di Blora.
b. Alat Indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf Alat indera atau reseptor berfungsi sebagai alat untuk menerima
stimulus. Dalam persepsi dibutuhkan adanya objek atau stimulus yang mengenai alat indera dengan perantaraan syaraf sensorik, stimulus-
19 stimulus tersebut kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat kesadaran
proses psikologis. Sebagai alat untuk mengadakan respons diperlukan syaraf motorik, Selanjutnya, dalam otak terjadilah sesuatu proses
hingga individu itu dapat mengalami persepsi proses psikologis. Oleh karena itu proses penginderaan tidak terlepas dari persepsi.
c. Perhatian Perhatian merupakan langkah pertama atau langkah persiapan
dalam rangka mengadakan persepsi. Perhatian juga merupakan pemusatan atau konsentrasi individu dari seluruh aktivitas yang
ditujukan kepada objek atau sekumpulan objek yang diteliti. Jadi perhatian yaitu penyeleksian terhadap stimulus. Attention may be
defined either as the selective characteristic of the mental of life Drever dalam Walgito, 20010: 78.
Oleh karena perhatian merupakan penyeleksian terhadap stimulus, maka apa yang diperhatikan akan betul-betul disadari oleh individu
akan betul-betul dimengerti oleh individu yang bersangkutan. Perhatian dan kesadaran mempunyai hubungan yang positif, karena makin
diperhatikan objek oleh individu, maka makin disadari objek dan makin jelas dimengerti oleh individu. Introspective defined, attention is
clearness in conciousness Harriman dalam Walgito, 2010: 78. Jadi apa yang diperhatikan akan benar-benar disadari dan terletak dalam
pusat kesadaran.
Apabila seseorang
atau individu
kurang memperhatikan objek, maka hal-hal yang lain letaknya di luar pusat
20 kesadaran. Objek makin jauh dari kesadaran, maka objek tersebut akan
makin kurang diperhatikan dan kurang disadari. Secara skematis hal itu dapat dijelaskan yang tersebut di bawah ini:
Gambar 1
Bagan I Daerah perhatian
Sumber : Bimo Walgito, 2010: 78
Keterangan gambar : Daerah I pertama : merupakan bagian yang sepenuhnya disadari dan yang
benar-benar diperhatikan. Daerah II kedua : merupakan daerah peralihan intermediate field, daerah
ini daerah yang kurang diperhatikan sepenuhnya oleh individu yang bersangkutan.
Daerah III ketiga : merupakan daerah yang sama sekali tidak diperhatikan individu, oleh karena itu tidak disadari Walgito, 2002:
78. Menurut Konsep diferensial semantik menjelaskan ada tiga dimensi
yang terkait dengan persepsi, yaitu evaluasi baik-buruk, potensi kuat- III
II I
21 lemah, dan aktivitas aktif-pasif. Menurut Rakhmat 2011:54, faktor-faktor
fungsional yang menentukan dalam persepsi, yaitu berasal dari kebutuhan, pengalaman, masa lalu dan hal lain yang termasuk faktor personal, selanjutnya
Rakhmat mengemukakan bahwa faktor penentu persepsi bukan jenis dan bentuk stimulus, melainkan karakteristik orang yang memberikan respons
pada stimuli tersebut. Persepsi meliputi kognisi pengetahuan, yang mencakup penafsiran tentang objek, tanda orang dari sudut pandang
pengalaman yang bersangkutan.
3. Proses terjadinya persepsi