terhadap Sunan Pojok, dalam hal ini yaitu Sunan Pojok sebagai penyebar agama Islam di Blora.
Manusia merupakan instrumen dalam penelitian kualitatif. Peneliti dalam penelitian kualitatif bertindak sebagai perencana, pelaksana
pengumpulan data, analisis, penafsir, dan pada tahap akhir akan menjadi pelapor hasil penelitiannya. Ciri-ciri manusia sebagai instrumen penelitian
mencakup tiga hal yaitu segi responsif, dapat menyesuaikan diri, menekankan keutuhan, mendasarkan diri atas pengetahuan, memproses
dan mengikhtiarkan, dan memanfaatkan kesempatan mencari respons yang tidak lazim dan idiosinkratik Moleong, 2004: 168.
E. Validitas Data
Kriteria keabsahan data atau validitas data adalah keadaan yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Mendemonstrasikan nilai yang benar. 2. Menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan.
3. Memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang konsistensi dari prosedurnya dan kenetralan dari temuan
keputusan-keputusannya. Pada dasarnya keabsahan data hubungannya adalah sederhana, yaitu
dimana peneliti dapat membujuk agar pesertanya termasuk diri peneliti bahwa hasil-hasil penelitiannya dapat dipercaya. Untuk menetapkan
keabsahan data, diperlukan beberapa teknik pemeriksaan, dalam pemeriksaan keabsahan data digunakan 4 empat kriteria, yaitu pertama
derajat kepercayaan
credibility, keteralihan
transferbility, ketergantungan dependability, dan kepastian confirmbility.
Kriteria derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas nonkualitatif. Kriteria ini berfungsi sebagai : pertama,
melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai; kedua, mempertunjukkan derajat kepercayaan
hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kriteria kedua, keteralihan
menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku atau diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar
penemuan yang diperoleh pada sampel yang secara representatif mewakili populasi itu. Kriteria ketergantungan lebih luas dari pada reliabilitas, hal
ini disebabkan karena peninjauannya dari segala-galanya, yaitu yang ada pada
reliabilitas ditambah
dengan faktor-faktor
lainnya yang
bersangkutan.Kriteria ketergantungan bukan lagi dari orangnya, melainkan ada pada datanya sendiri.
Teknik pemeriksaan keabsahan data mencakup beberapa hal yang dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perpanjangan keikutsertaan Dalam penelitian kualitatif, peneliti bertindak sebagai instrumen
penelitian Moleong, 2004:327.Dengan demikian keikutsertaan peneliti sangat berperan dalam pengumpulan data.Keikutsertaan peneliti ini
tidak dapat ditentukan dan tidak dapat berlangsung dalam waktu yang
relatif singkat, sehingga perpanjangan keikutsertaan peneliti sangat diperlukan pada latar penelitian.Perpanjangan keikutsertaan ini berarti
peneliti tinggal dilapangan sampai batas kejenuhan pengumpulan data dapat tercapai. Hal ini dilakukan karena beberapa hal seperti di bawah
ini : a. Membatasi gangguan-gangguan dari peneliti pada konteks.
b. Mengkompensasikan pengaruh dari kejadian-kejadian yang tidak biasa atau hanya sekedar pengaruh sesaat.
c. Membatasi kekeliruan bias. Perpanjangan keikutsertaan, mempunyai arti yang penting untuk
berorientasi dengan situasi, juga guna memastikan apakah konteksnya sudah dipahami dan dihayati.Selain itu perpanjangan keikutsertaan juga
dimaksudkan intuk membangun kepercayaan subjek terhadap peneliti, begitu juga sebaliknya serta usaha untuk membangun kepercayaan
tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama. 2. Ketekunankeajegan pengamatan
Keajegan pengamatan berarti mencari secara konsisten penafsiran dengan berbagai cara dalam kaitannya dengan proses analisis yang
konstan atau tentatif. Ketekunan pengamatan dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan
dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.Ketekunan
pengamatan hendaknya dilakukan secara berkesinambungan terhadap
faktor-faktor yang menonjol, kemudian ditelaah secara rinci sampai pada suatu titik tertentu Moleong, 2004: 329.
3. Triangulasi Triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan yaitu pemeriksaan mealui sumber lainnya. Denzin dalam
Moleong membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode,
penyidik, dan teori. Sedangkan triangulasi mode digunakan peneliti sebagai pengecekan terhadap derajat kepercayaan peneliti mengenai
beberapa sumber data yang sama.
F. Teknik Analisis Data