menunjang pemahaman dan kehidupan sehari-hari danatau untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai pelajar dan untuk pertimbangan
dalam pengambilan keputusan danatau tindakan tertentu Prayitno, 1998:36. Gazda 1978 dalam Amti dan Prayitno, 2008:309 menjelaskan bahwa
„layanan bimbingan kelompok disekolah merupakan kegiatan informasi kepada sekelompok siswa untuk membantu mereka menyususun rencana dan keputusan
yang tepat. Dengan kata lain layanan bimbingan kelompok difokuskan pada pemberian informasi untuk membantu siswa dalam menyusun rencana atau
mengambil sebuah keputusan. Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan layanan bimbingan
kelompok sebagai kegiatan kelompok yang memanfaatkan dinamika kelompok sebagai media untuk membahas topik umum dengan panduan seorang narasumber
atau pemimpin kelompok.
2.3.2 Tujuan Bimbingan Kelompok
Setiap kegiatan yang disusun secara sistematis dan terencana memiliki tujuan dan harapan demikian halnya dengan layanan bimbingan kelompok.
Bimbingan kelompok diorganisasikan untuk mencegah berkembangnya problem Gibson dan Mitchell, 2011: 52. Secara tidak langsung hal ini menjelaskan,
bahwa layanan bimbingan kelompok memiliki fungsi pencegahan. Fungsi pencegahan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
tercegahnya atau terhindarnya peserta didik dari berbagai permasalahan yang mungkin timbul yang akan dapat mengganggu, menghambat ataupun
menimbulkan kesulitan
dan kerugian-kerugian
tertentu dalam
proses perkembangannya Prayitno, 1998:26.
Pelayanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk memungkinkan siswa secara bersama-sama memperoleh fungsi utama bimbingan yang didukung oleh
layanan konseling kelompok ialah fungsi pengentasan Sukardi dan Kusmawati, 2008:78. Fungsi pengentasan yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan terentaskannya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami oleh peserta didik. Fungsi pengentasan digunakan untuk menggantikan
istilah fungsi kuratif atau teraupetik yang berasumsi pengobatan atau perbaikan. Hal ini bertujuan untuk menghargai posisi konseli sebagai pengguna jasa layanan
bimbingan dan konseling dari anggapan masyarakat bahwa mereka memiliki penyakit kejiwaan atau dalam kondisi yang tidak normal. Sesuai dengan pendapat
Prayitno 1998:26, pemberian label atau asumsi bahwa peserta didik atau klien konseli adalah orang yang ”sakit” atau ”tidak baik” atau ”rusak” sama sekali
tidak boleh dilakukan. Berdasarkan fungsinya layanan bimbingan kelompok dapat dikelompokkan
memiliki dua tujuan. Pertama, layanan bimbingan kelompok sebagai upaya pencegahan preventif terhadap problematika yang sering dijumpai oleh
penerima manfaat. Kedua, layanan bimbingan kelompok sebagai upaya untuk menjaring atau menyeleksi anggota kelompok tertentu untuk memperoleh layanan
yang lebih optimal melalui layanan konseling kelompok atupun layanan konseling individual.
Topik pembahasan dalam bimbingan kelompok berbeda dengan layanan dalam bimbingan dan konseling lainnya. Secara khusus bimbingan kelompok
bermaksud membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual hangat dan menjadi perhatian peserta Prayitno, 2004:3. Pembahasan topik-
topik dalam layanan bimbingan kelompok dapat melalui dua jenis kelompok, yaitu kelompok bebas dan kelompok tugas. Kelompok bebas membahas topik
bahasan yang diusulkan oleh anggota kelompok dan disepakati oleh pemimpin kelompok dan anggota kelompok tersebut. Dengan kata lain kelompok bebas
memberikan kesempatan kepada anggota kelompok untuk menentukan topik bahasan, sementara kelompok tugas topik bahasan merupakan penugasan dari
pemimpin kelompok yang bertujuan untuk mempersatukan anggota kelompok. Kedua jenis kelompok tersebut bebas dan tugas merupakan media untuk
mempermudah pelaksanaan kegiatan bimbingan kelompok. Meskipun dalam kelompok tugas masing-masing anggota terikat terhadap penyelesaian
pembahasan topik yang diangkat, namun tujuan penyelesaian tugas tidak boleh mengesampingkan tujuan umum pendekatan kelompok yaitu untuk menciptakan
kehidupan kelompok yang dinamis melalui pengembangan sikap, keterampilan, dan keberanian sosial yang bertenggang rasa. Perbedaan dalam kedua jenis
kelompok tersebut terletak pada “darimana datangnya materi bahasan “namun
secara umum memiliki tujuan yang sama. Dari berbagai penjelasan tentang tujuan diselenggarakan layanan bimbingan
kelompok dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk membantu individu guna memperoleh informasi, wawasan dan pengalaman
yang digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil sebuah keputusan atau perubahan sikap dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
2.3.3 Komponen Bimbingan Kelompok