butir item tersebut memiliki r
hitung
0,349. Item yang tidak valid tersebut tidak disertakan dalam skala pengendalian diri pada penelitian ini. Jadi item yang akan
digunakan pada penelitian ini sebanyak 62 item yang merupakan penjabaran dari aspek-aspek pengendalian diri. Uraian hasil uji coba dapat dilihat pada lampiran.
3.6.2 Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan Sugiyono, 2008:268. Dengan stabilitas konsisten suatu instrumen, maka
hasil dari data tersebut dapat dipercaya. Arikunto 2006:178 menambahkan bahwa “Reliabilitas menunjuk suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat p engumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”.
Teknik uji reliabilitas yang digunakan adalah rumus alpha: r11 = [
1
k k
] [1-
t b
2 2
] Purwanto 2010:181
Keterangan : r11
: reliabilitas instrumen k
: banyaknya butir pertanyaanbanyaknya soal
2 b
: jumlah varians butir 12
: varians total Hasil perhitungan r hitung dibandingkan dengan r
tabel
pada taraf signifikan 5. jika r
hitung
dari pada r
tabel
maka instrumen tersebut dapat dikatakan reliable. Adapun klasifikasi reliabilitas instrumen menurut Arikunto 2006:178 adalah
sebagai berikut:
Tabel 3.4 Klasifikasi Reliabilitas
Reliabilitas Klasifikasi
0,9 rh 1
0,7 rh 0,8
0,5 rh 0,6
0,3 rh 0,4
0,0 rh 0,2
Sangat tinggi Tinggi
Cukup
Rendah Sangat rendah
Arikunto,2006:178 Pengukuran reliabilitas skala pengendalian diri terhadap 30 responden,
diperoleh koefisien reliabilitas r
11
sebesar 0,929. Taraf signifikan 5 dengan 30 responden memiliki nilai r
tabel
sebesar 0,361. Hasil perhitungan reliabilitas skala pengendalian diri diperoleh r
11
r
tabel
0,929 0,361. Pada tabel 3.4 menunjukkan bahwa uji coba skala pengendalian diri memiliki reliabilitas sangat
tinggi, maka instrumen tersebut reliabel dan dapat digunakan untuk pengambilan data penelitian.
3.6.3 Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan merupakan salah satu langkah yang sangat penting dalam penelitian. Dengan menggunakan teknik analisis data dapat membuktikan
hipotesis dan menarik sebuah kesimpulan dari masalah yang akan akan diteliti. Analisis deskriptif persentase digunakan untuk mengetahui gambaran umum
tingkat pengendalian diri penerima manfaat sebelum pretest dan sesudah posttest diberikan perlakuan. Adapun rumus yang digunakan adalah :
= Keterangan
: Persentase yang dicari n : Jumlah skor yang diperoleh
N : Jumlah skor yang diharapkan Dalam mendeskripsikan tingkat pengendalian diri yang memiliki rentang
skor 1-4, dibuat interval kriteria dengan cara: Data maksimal = 44 x 100 = 100
Data minimal = 14 x 100 = 25
Range = 100 - 25 = 75
Panjang kelas interval = Range: Panjang Kelas = 75 : 4 = 18,75 Dengan panjang kelas interval 18,75 dan prosentasi skor terendah adalah
25 maka dapat ditentukan kriteria sebagai berikut
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Tingkat Pengendalian Diri Interval
Kriteria
81,25 ≤ 100 Sangat Tinggi
62,50 ≤ 81,25 Tinggi
43,75 ≤ 62,50 Rendah
25,00 ≤ 43, 75 Sangat Rendah
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode non parametric, dengan menggunakan uji Wilcoxon. Pada penelitian ini tidak
menggunakan rumus uji wilcoxon karena subjek penelitian hanya terdiri dari sepuluh orang melainkan menggunakan tabel penolong untuk uji wilcoxon.
Sugiyono 2007:133 menambahkan bahwa bila sampel pasangan lebih dari 25, maka distribusinya akan mendekati normal sehingga digunakan rumus z dalam
pengujiannya.
Tabel 3.6 Tabel Penolong untuk Uji Wilcoxon No
X
A1
X
B1
Beda Tanda Jenjang
X
B1
– X
A1
Jenjang +
-
Jumlah T =
Keterangan: No
: Kode responden X
A1
: Hasil pretest tiap responden X
B1
: Hasil posttest tiap responden Beda X
B1
– X
A1
: Selisih hasil posttest dan pretest Tanda Jenjang
: Tingkatan jenjang baik yang positif maupun negatif T
: Jumlah jenjang atau rangking yang kecil Sugiyono, 2007: 133
Dari hasil hitung jumlah jenjang terkecil T dibandingkan dengan tabel wilcoxon terlampir. Jika hasil analisis lebih besar atau sama dengan tabel
wilcoxon T
hitung
≥ T
tabel
, maka layanan bimbingan kelompok terbukti memberikan pengaruh positif terhadap pengendalian diri yang dimiliki oleh
subjek penelitian.
61
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan membahas tentang hasil analisis data penelitian dan pembahasan hasil penelitian mengenai upaya meningkatkan pengendalian diri
penerima manfaat melalui layanan bimbingan kelompok di Balai Rehabilitasi Semarang II. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November hingga Desember
2012.
4.1 Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, akan dipaparkan hasil dari proses penelitian yang telah dilakukan. Hasil dari proses penelitian yang akan
dipaparkan meliputi gambaran tingkat kemampuan pengendalian diri penerima manfaat sebelum mendapatkan layanan bimbingan kelompok, gambaran tingkat
kemampuan pengendalian diri penerima manfaat setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok, peningkatan kemampuan pengendalian diri penerima
manfaat setelah mengikuti layanan bimbingan kelompok dan pelaksanaan layanan bimbingan kelompok.
4.1.1 Gambaran Pengendalian Diri Penerima Manfaat Sebelum
Mendapatkan Layanan Bimbingan Kelompok
Gambaran kondisi pengendalian diri yang dimiliki oleh penerima manfaat PM sebelum diberikan layanan bimbingan kelompok dapat diketahui melalui
hasil perhitungan pre-test dengan menggunakan instrumen skala pengendalian