mengambil keputusan sebesar 25 , dan pada aspek kendali perilaku sebesar 23
Untuk memperkuat hipotesis penelitian bahwa terdapat perubahan tingkat pengendalian diri penerima manfaat setelah mengikuti layanan bimbingan
kelompok digunakan uji statistik analisis wilcoxon. Analisis wilcoxon tentang upaya meningkatkan pengendalian diri yang dimiliki oleh penerima manfaat
melalui layanan bimbingan kelompok di Balai Rehabilitasi Mandiri Semarang II menunjukkan hasil jumlah jenjang = 55 dan t tabel = 8, sehingga jumlah jenjang
t tabel. Hasil tersebut menunjukkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan kata lain, hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan pengendalian diri yang
dimiliki oleh subjek penelitian menunjukkan perubahan setelah pemberian layanan bimbingan kelompok.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatakan pengendalian diri yang dimiliki oleh penerima manfaat, namun dalam pelaksanaan penelitian
memiliki keterbatasan penelitian, keterbatasan tersebut meliputi beberapa hal selama kegiatan penelitian berlangsung, sebagai berikut:
1. Keterbatasan waktu
Keterbatasan waktu yang dimaksud adalah keterbatasan waktu pelaksanaan bimbingan kelompok. Penerima manfaat memiliki berbagai kegiatan
yang telah disediakan oleh pihak balai rehablitasi mandiri. Terutama kegiatan praktik bengkel kerja PBK yang menyita waktu setengah hari. Untuk mengatasi
kondisi ini peneliti dengan anggota kelompok menyepakati waktu pelaksanaan bimbingan kelompok usai shalat isyak dan sebelum apel malam.
2. Kondisi Anggota
Selama pelaksanaan bimbingan kelompok berlangsung, kondisi kesehatan anggota kelompok tidak dapat diprediksi karena kondisi cuaca yang sering hujan
lebat ketika malam hari, sehingga banyak anggota yang merasa kedinginan, kondisi ini peneliti minimalisir dengan memberikan minuman hangat dan sedikit
makanan ringan dan permainan ringan, sehingga dapat membuat kondisi nyaman kembali.
3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini kurang representatif karena salah satu penerima manfaat yang memiliki tingkat pengendalian diri sangat tinggi tidak
diikut sertakan dalam subjek penelitian, sehingga anggota kelompok tidak sepenuhnya heterogen.
101
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan pengendalian diri yang dimiliki oleh penerima manfaat melalui layanan bimbingan kelompok di
Balai Rehabilitasi Mandiri Semarang, secara umum dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat dijadikan sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan pengendalian diri yang dimiliki oleh penerima manfaat yang tinggal di balai rehabilitasi mandiri. Adapun secara rinci dapat disimpulkan
beberapa hal sebagai berikut: 5.1.1
Gambaran pengendalian diri yang dimiliki oleh subjek penelitian sebelum mereka mengikuti kegiatan bimbingan kelompok termasuk dalam kriteria
rendah 50. Beberapa subjek penelitian menunjukkan perilaku yang susah untuk diajak bekerjasama, susah untuk mematuhi peraturan yang
disediakan oleh pihak balai rehabilitasi, gemar melanggar aturan dan mencuri waktu luang untuk melakukan kegiatan yang dilarang oleh pihak
balai rehabilitasi, seperti minum-minuman keras, keluar tengah malam, pulang melebihi batas waktu yang ditentukan dan bersikap kurang sopan
terhadap pekerja sosial maupun petugas balai rehabilitasi. 5.1.2
Gambaran pengendalian diri setelah diberikan layanan bimbingan kelompok sebanyak delapan kali menunjukkan perubahan. Tingkat
99