Kriteria Pengujian OBJEK DAN METODE PENELITIAN

56

2. Uji Hipotesis secara Simultan Uji F

a. Hipotesis

H : β β = 0, Indeks Nikkei 225 dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Ha: β β ≠ 0, Indeks Nikkei 225 dan Inflasi berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG Dalam penelitian ini pengujian secara simultan menggunakan Uji-F. Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Uji F dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sugiyono, 2007:230 Keterangan: � = Koefisien Determinasi k = Banyaknya koefisien regresi n = Jumlah Sampel Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara bersama sama dapat berperan atas variabel terikat. Jika nilai Fhitung Fkritis, maka � yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas Indeks Nikkei 225 dan Inflasi tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel terikat Indeks Harga Saham GabunganIHSG ditolak dan sebaliknya.

b. Kriteria Pengujian

� ditolak apabila � ℎ� �� � �� a = 0,05. Apabila pada pengujian secara simultan H ditolak, artinya sekurang-kurangnya ada sebuah β ≠ 0. Untuk � = � − � − � − � 57 mengetahui β 1 yang tidak sama dengan nol, maka dilakukan pengujian secara parsial. Sumber Sugiyono dalam Umi Narimawati, 2010:54 Gambar 3.2 Uji Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

3. Penarikan Kesimpulan

Daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan dan berlaku sebaliknya. Jika t hitung jatuh di daerah penolakan penerimaan maka Ho ditolak diterima dan Ha diterima ditolak. Artinya koefisien regresi signifikan tidak signifikan. Kesimpulannya, Indeks Nikkei 225 dan Inflasi mempengaruhi tidak mempengaruhi Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Tingkat signifikannya yaitu 5 α = 0,05 artinya jika hipotesis nol ditolak diterima dengan taraf kepercayaan 95 maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 dan hal ini menunjukkan adanya tidak adanya pengaruh yang meyakinkan signifikan antara dua variabel tersebut. Dalam hal ini ditunjukkan dengan penolakan Ho atau penerimaan alternatif Ha. 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Indeks Nikkei 225

2.1.1.1 Definisi Indeks Nikkei 225

Nikkei 225 adalah indeks saham yang ada di bursa saham Tokyo Tokyo Stock Exchange TSE, Jepang. Pergerakan indeks ini sudah dipublikasikan oleh surat kabar Nihon Keizai sejak tahun 1971 dan merupakan satu dari sebagian kecil faktor yang menggerakkan mata uang Yen Jepang. Saat ini, Nikkei telah berperan sebagai indeks saham yang paling aktif dan diminati oleh pelaku pasar internasional. Mirip dengan indeks Dow Jones di AS dan telah dicatat di bursa- bursa utama dunia seperti Singapore Exchange, Osaka Securities Exchange dan Chicago Mercantile Exchange. Indeks ini dibuat untuk mencerminkan kondisi pasar saham, oleh karena itu pergerakan setiap indeks sektor industri dinilai setara dan tidak ada pembobotan yang lebih untuk sektor-sektor industri tertentu. Lebih dari 60 tahun, indeks Nikkei 225 telah dipakai sebagai barometer keadaan ekonomi Jepang. Nikkei 225 adalah indeks utama untuk produk-produk keuangan pasar ekuitas Jepang yang berdiri pada tahun 1950. Perhitungan harian indeks Nikkei 225 dimulai pada tanggal 7 September 1950 oleh harian Nihon Keizai Shimbun Nikkei. Pada saat yang bersamaan bursa saham Tokyo menggunakan indeks Nikkei 225 sebagai penyesuaian harga rata-rata TSE. indexes.nikkei.co.jp

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Faktor Eksternal Emiten dan Pengaruhnya Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

1 83 92

Analisis Pengaruh The Fed Rate, Indeks Dow Jones Dan Nikkei 225 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

9 83 85

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 70 84

Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

2 25 105

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Perbedaan Kinerja Reksadana Saham Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Dengan Metode Sharpe Dan Treynor Di Bursa Efek Indonesia

0 32 86

Analisis Pengaruh SBI, Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Nikkei 225 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (studi kasus Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011)

0 2 109

PENGARUH INFLASI, BI RATE, KURS USDIDR, INDEKS SHCOMP, DAN INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

0 0 9