Metode Penelitian Desain Penelitian

32

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Pengertian dari Objek Penelitian menurut Sugiyono 2011: 32 adalah sebagai berikut: “Objek penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan definisi di atas, objek dalam penelitian ini adalah Indeks Nikkei 225, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG.

3.2 Metode Penelitian

Definisi Metode Penelitian menurut Sugiyono 2009: 4 adalah sebagai berikut: Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan, dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

3.2.1 Metode Penelitian

Definisi Metode Analisis Deskriptif menurut Sugiyono 2009: 35 adalah sebagai berikut: “Metode deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih variabel yang berdiri 33 sendiri tanpa membuat perbandingan dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain”. Sedangkan pengertian metode verifikatif menurut Mashuri 2008 dalam Narimawati Umi 2010:29 adalah sebagai berikut: “Metode verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif verifikatif. Metode deskriptif ditujukan untuk mengetahui perkembangan Indeks Nikkei 225, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG. Sedangkan metode verifikatif untuk mengetahui besarnya pengaruh Indeks Nikkei 225 dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG.

3.2.2. Desain Penelitian

Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif. Definisi Desain Penelitian menurut Nazir 2009: 84 adalah sebagai berikut: “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”. Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati, dkk. 2010: 30 adalah sebagai berikut: 1 Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya menetapkan judul penelitian. 34 2 Mengidentifikasikan permasalahan yang terjadi. 3 Menetapkan rumusan masalah. 4 Menetapkan tujuan penelitian. 5 Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. 6 Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variable penelitian yang digunakan. 7 Menetapkan sumber data, teknik penentuan sample dan teknik pengumpulan data. 8 Melakukan analisis data. 9 Melakukan pelaporan hasil penelitian. Berikut penjelasan dari langkah-langkah desain penelitian yang dibuat penulis: 1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya dapat ditetapkan judul yang akan diteliti. Pada penelitian ini permasalahan yang terjadi adalah ketidaksesuaian antara teori yang ada dengan fakta-fakta yang ada dilapangan. 2. Mengidentifikasi masalah perubahan Indeks Nikkei 225, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. 3. Menetapkan rumusan masalah. Rumusan masalah yang terdapat pada penelitian ini adalah bagaimana perkembangan Indeks Nikkei 225, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. Kemudian besarnya pengaruh Indeks 35 Nikkei 225 dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. 4. Menetapkan tujuan penelitian. Tujuan penelitian dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan Indeks Nikkei 225, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. Kemudian untuk mengetahui besarnya pengaruh Indeks Nikkei 225 dan Inflasi terhadap Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. 5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori. Hipotesis pada penelitian ini adalah Indeks Nikkei 225 X 1 dan Inflasi X 2 memiliki pengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Y. 6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indeks Nikkei 225 X 1 sebagai variabel bebas, Inflasi X 2 sebagai variabel bebas, dan Indeks Harga Saham Gabungan Y sebagai variabel terikat. Kemudian skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio. 7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data sekunder yaitu laporan per bulan yang terdapat pada situs resmi Bursa Efek Indonesia BEI http:www.idx.co.id , www.bi.go.id , www.yahoo.finance.com 8. Melakukan analisis data. 36 Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan analisis verifikatif kuantitatif untuk Indeks Nikkei 225, Inflasi dan Indeks Harga Saham Gabungan IHSG pada Bursa Efek Indonesia BEI. 9. Melakukan pelaporan hasil penelitian. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.1 Desain Penelitian Tujuan Penelitian Desain Penelitian Metode yang digunakan Jenis Data Unit Analisis T-1 Deskriptif Sekunder Bursa Efek Indonesia BEI T-2 Deskriptif T-3 Deskriptif T-4 Verifikatif Kegunaan desain penelitian adalah untuk memperoleh keterangan mengenai cara membuat penelitian dan bagaimana proses perencanaan serta pelaksanaan penelitian dilakukan. Maka dapat digambarkan desain penelitian dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut: Gambar 3.1 Desain Penelitian X 1 X 2 Y 37 Keterangan: X 1 = Indeks Nikkei 225 X 2 = Inflasi Y = Indeks Harga Saham Gabungan IHSG

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi, dan Suku Bunga SBI Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2014

3 67 113

Analisis Faktor Eksternal Emiten dan Pengaruhnya Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

1 83 92

Analisis Pengaruh The Fed Rate, Indeks Dow Jones Dan Nikkei 225 Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013

9 83 85

Analisis Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Indeks Harga Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

6 70 84

Analisis Pengaruh Makro Ekonomi Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

2 25 105

Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar Rupiah Dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia (BEI)

2 18 83

Analisis Pengaruh Harga Minyak Dunia, Nilai Tukar, Inflasi dan Suku Bunga SBI terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009

2 39 90

Analisis Perbedaan Kinerja Reksadana Saham Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Dengan Metode Sharpe Dan Treynor Di Bursa Efek Indonesia

0 32 86

Analisis Pengaruh SBI, Kurs Rupiah, Harga Emas Dunia, Indeks Hang Seng dan Indeks Nikkei 225 terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) (studi kasus Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2008-2011)

0 2 109

PENGARUH INFLASI, BI RATE, KURS USDIDR, INDEKS SHCOMP, DAN INDEKS NIKKEI 225 TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) (Studi Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017)

0 0 9