MOBILISASI PENDAMPING PROFESIONAL CADANGAN DAN DARI HASIL PROMOSI

54 | SOP Pembinaan dan Pengendalian Pendamping Profesional Pendamping Desa dimaksud sudah sembuh maka dapat kembali bekerja, dan sebaliknya jika Pendamping Lokal Desa dan Pendamping Desa bersangkutan masih sakit maka Satker P3MD Provinsi dapat menetapkan Surat Keputusan PHK dengan didahului pemberitahuan sebelumnya. Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat 1 Apabila selama satu bulan masih dapat melaksanakan tugas minimal 13 tiga belas hari kerja, maka Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dimaksud akan tetap mendapatkan honorarium secara penuh, dan bantuan biaya operasional diperhitungkan berdasarkan jumlah kehadiran. 2 Apabila selama satu bulan dalam melaksanakan tugas kurang dari 13 tiga belas hari kerja, maka honorarium dan bantuan biaya operasional Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat akan diperhitungkan sesuai dengan jumlah kehadiran; 3 Apabila dalam bulan kedua Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dimaksud berdasarkan keterangan dokterrumah sakit dinyatakan masih sakit, maka Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dimaksud dibebastugaskan tanpa honorarium dan bantuan biaya operasional. 4 Jika pada bulan ketiga Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat dimaksud sudah sembuh maka dapat kembali bekerja, dan sebaliknya jika Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat bersangkutan masih sakit maka Satker P3MD Provinsi dapat menetapkan Surat Keputusan PHK dengan didahului pemberitahuan sebelumnya d Supervisor dari Pendamping Profesional yang sakit sebagaimana dijelaskan di atas berkewajiban untuk mengendalikan kinerja program di lokasi tugas bersama-sama dengan rekan satu tim di lokasi penugasan atau antar kecamatan di kabupaten setempat. e Satker P3MD Provinsi akan menerbitkan surat persetujuanpenolakan ijin karena sakit maupun pemberian dispensasi ijin karena sakit selama 1 satu bulan berdasarkan rekomendasi dari supervisor Pendamping Profesional yang bersangkutan. f Prosedur pengajuan dispensasi ijin karena sakit adalah sebagai berikut:  Ijin karena sakit diajukan secara tertulis paling lambat 1 hari setelah tidak hadir di lokasi tugas.  Setiap surat ijin karena sakit harus dilampiri surat keterangan dokter  Satker P3MD Provinsi wajib menerbitkan surat persetujuan terhadap ijin karena sakit apabila dapat dibuktikan surat keterangan dokter adalah benar adanya.  Pengajuan perpanjangan ijin karena sakit dengan menggunakan cuti tahunan diajukan paling lambat 1 satu hari menjelang ijin karena sakit berakhir.  Satker P3MD Provinsi menerbitkan surat persetujuan tambahan ijin karena sakit apabila dapat dibuktikan surat keterangan dokter adalah benar adanya, dan dapat dibuktikan Pendamping Profesional yang 55 | SOP Pembinaan dan Pengendalian Pendamping Profesional bersangkutan masih memiliki sisa cuti tahunan.  Satker P3MD Provinsi menerbitkan surat persetujuan tambahan ijin karena sakit tanpa pemberian honorarium dan bantuan biaya operasionalselama 1 satu bulan apabila dapat dibuktikan bahwa Pendamping Profesional yang bersangkutan tidak memiliki sisa cuti tahunan dan berdasarkan surat keterangan dokterrumah sakit dinyatakan Pendamping Profesional bersangkutan harus dirawat atau dibebaskan tugas dan pekerjaan.  Satker P3MD Provinsi berkewajiban menerbitkan Surat PHK terhadap Pendamping yang menderita sakit apabila pada bulan ketiga masih sakit berdasarkan surat keterangan dokterrumah sakit. 3. Cuti Melahirkan Setiap Pendamping Profesional Perempuan berhak atas Cuti Melahirkan maksimal 3 tiga bulan berturut-turut mulai dari pra maupun pasca melahirkan, yang bersangkutan tetap memperoleh hak atas pembayaran honorarium tanpa bantuan biaya operasional. Prosedur cuti melahirkan adalah sebagai berikut: a. Pendamping Profesional mengajukan permohonan cuti melahirkan secara tertulis kepada Satker P3MD Provinsi dengan tembusan Supervisornya dan pejabat yang mengurusi pendampingan, sekurang- kurangnya 14 empat belas hari sebelum pelaksanaan cuti. b. Satker P3MD Provinsi akan menerbitkan surat persetujuan cuti berdasarkan rekomendasi dari supervisornya. c. Pendamping bersangkutan wajib masuk kerja setelah Cuti Melahirkan berakhir. 4. Cuti Ibadah Haji, Umroh. Pendamping Profesional yang mengajukan Cuti Ibadah Haji dan Umroh wajib menggunakan cuti tahunannya secara penuh yaitu 12 dua belas hari. Untuk cuti Ibadah Haji diberi dispensasi tambahan cuti selama 25 dua puluh lima hari dengan tetap menerima honorarium tanpa bantuan biaya operasional, sedangkan Cuti Ibadah Umroh diberi dispensasi tambahan cuti selama 7 tujuh hari dengan tetap menerima honorarium secara penuh, sedangkan bantuan biaya operasional diperhitungkan sesuai jumlah kehadiran. Prosedur pengajuan Cuti Ibadah Haji dan Umroh adalah sebagai berikut: a. Pendamping Profesional mengajukan permohonan cuti dalam rangka melaksanakan ibadah haji umroh secara tertulis kepada Satker P3MD Provinsi dengan dengan tembusan Supervisornya dan pejabat yang mengurusi pendampingan, sekurang-kurangnya 14 empat belas hari sebelum pelaksanaan cuti dengan dilampiri foto copy dokumen terkait. b. Pendamping Profesional melaksanakan serah terima pekerjaan kepada mitra kerja satu tim dan supervisor atasan langsung. c. Pendamping Profesional bersangkutan wajib masuk kerja setelah masa ijin cuti ibadah HajiUmroh selesai. 5. Ijin Biasa Ijin karena keperluan tertentu di luar cuti tahunan, ijin karena sakit, cuti