Memori Kasasi Harus Memuat Alasan yang Dibenarkan Pasal 30 Tanda Terima dan Penyampaian Salinan Memori Kasasi

undang. Batas tenggang waktunya adalah 14 hari dari tanggal permohonan kasasi dicatat dalam buku register permohonan kasasi. Pengajuan memori kasasi dalam batas tenggang waktu merupakan syarat formal yang mutlak. Sama ancamannya dengan kasus tidak mengajukan memori kasasi. Dengan kata lain, terlambat mengajukan memori kasasi dalam batas tenggang waktu yang ditentukan, identik dengan tidak mengajukan memori kasasi. Jadi memori kasasi yang diajukan terlambat dari batas tenggang waktu sama artinya, tidak mengajukan memori kasasi. Akibatnya pun sama. Permohonan kasasi tidak dapat diterima karena dianggap tidak memenuhi syaraf formal. Kalau diinventarisasi ketentuan formal yang berderajat sebagai syarat mutlak dalam permohonan kasasi dapat diurut sebagi berikut: 1. Permohonan dilakukan oleh para pihak atau kuasa yang secara khusus untuk itu. 2. Tenggang waktu mengajukan permohonan, 14 hari dari tanggal pemberitahuan permohonan 3. Pembayaran biaya kasasi 4. Pengajuan memori kasasi 5. Tenggang waktu pengajuan memori kasasi 14 hari dari tanggal pengajuan permohonan kasasi

d. Memori Kasasi Harus Memuat Alasan yang Dibenarkan Pasal 30

Masalah lain yang tidak kurang pentingnya, adalah isi memori kasasi. Sekalipun mengenai isi memori kasasi tidak merupakan syarat formal, tapi merupakan syarat materil untuk pengabulan permohonan kasasi, ada perlunya untuk diketahui, terutama bagi mereka yang ingin mengajukan permohonan kasasi. Bagi yang ingin hendak mengajukan permohonan kasasi, sebaiknya menurut apa yang dinyatakan pasal 47 ayat 1 memori kasasi memuat alasan- alasan. Alasan-alasan yang berbobot untuk pembatalan putusan yang dikasasi, merujuk kepada pasal 30 UU No. 14 tahun 1985 yakni: 1. Tidak berwenang atau melampaui batas wewenang transgression 2. Salah menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku misjudge 3. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang- undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan negligent Inilah alasan limitatif yang dibenarkan undang-undang. Diluar alasan tersebut, tidak mempunyai bobot untuk membatalkan putusan yang dikasasi. Pemohon kasasi harus mampu menunjuk secara nyata, bahwa dalam putusan perkara yang dikasasi terdapat hal-hal yang melampaui batas kewenangan hakim dalam mengadili perkara. Atau dalam pertimbangan dan amar putusan terdapat cacat yang mengandung kesalahan penerapan hukum atau misjudge. Atau pemeriksaan perkara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditentukan undang-undang ngeligent. Diluar alasan yang ketiga tersebut tidak ada artinya, sekalipun disusun memori yang panjang, kalau isinya mengurai fakta, pembuktian, hal-hal baru dan sebagainya, berarti alasan kasasi berada diluar jangkauan kewenangan peradilan tingka kasasu. Alasan-alasan yang seperti ini kewenangan mutlak pengadilan judex facti.

e. Tanda Terima dan Penyampaian Salinan Memori Kasasi

Menurut Pasal 47 ayat 2 setelah panitera pengadilan yang bersangkutan menerima memori kasasi, penerimaan dibarengi dengan tindak lanjut, berupa: 1. Memberikan tanda terima 2. Menyampaikan salinan memori kasasi kepada pihak lain 3. Menyampaikan salinan selambat-lambatnya 30 hari Mengenai penyampaian salinan memori kasai kepada pihak lawan. Tindakan ini sebenarnya lebih dititikberatkan pada masalah “kewajiban” panitera dari pada masalah formal. Ditinjau dari segi sudut formal, penyampaian salinan memori kasasi boleh dikatakan tidak merupakan syarat mutlak keabsaan pemeriksaan ditingkat kasasi. Namun demikian, panitera “wajib” menyampaikan. Tenggang waktu penyampaiannya paling lambat 30 hari dari tanggal penerima memori kasasi.

f. Hak Pihak Lawan Mengajukan Kontra Memori