3. Lalai memenuhi syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang- undangan yang mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang
bersangkutan negligent Inilah alasan limitatif yang dibenarkan undang-undang. Diluar alasan tersebut,
tidak mempunyai bobot untuk membatalkan putusan yang dikasasi. Pemohon kasasi harus mampu menunjuk secara nyata, bahwa dalam putusan perkara yang
dikasasi terdapat hal-hal yang melampaui batas kewenangan hakim dalam mengadili perkara. Atau dalam pertimbangan dan amar putusan terdapat cacat
yang mengandung kesalahan penerapan hukum atau misjudge. Atau pemeriksaan perkara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditentukan undang-undang
ngeligent. Diluar alasan yang ketiga tersebut tidak ada artinya, sekalipun disusun memori yang panjang, kalau isinya mengurai fakta, pembuktian, hal-hal baru dan
sebagainya, berarti alasan kasasi berada diluar jangkauan kewenangan peradilan tingka kasasu. Alasan-alasan yang seperti ini kewenangan mutlak pengadilan
judex facti.
e. Tanda Terima dan Penyampaian Salinan Memori Kasasi
Menurut Pasal 47 ayat 2 setelah panitera pengadilan yang bersangkutan menerima memori kasasi, penerimaan dibarengi dengan tindak lanjut, berupa:
1. Memberikan tanda terima 2. Menyampaikan salinan memori kasasi kepada pihak lain
3. Menyampaikan salinan selambat-lambatnya 30 hari
Mengenai penyampaian salinan memori kasai kepada pihak lawan. Tindakan ini sebenarnya lebih dititikberatkan pada masalah “kewajiban” panitera dari pada
masalah formal. Ditinjau dari segi sudut formal, penyampaian salinan memori kasasi boleh dikatakan tidak merupakan syarat mutlak keabsaan pemeriksaan
ditingkat kasasi. Namun demikian, panitera “wajib” menyampaikan. Tenggang waktu penyampaiannya paling lambat 30 hari dari tanggal penerima memori
kasasi.
f. Hak Pihak Lawan Mengajukan Kontra Memori
Sehubungan dengan ketentuan menyampaikan salinan memori kasasi kepada pihak lawan, terbit “hak” pihak lawan mengajukan kontra memori, bertujuan
untuk memberikan kesempatan kepadanya untuk menyangkal isi memori kasasi yang diajukan pemohon. Jika pihak lawan ingin kontra memorinya diperhatikan
oleh mahkamah agung dalam pemeriksaan tingkat kasasi, harus diajukan dalam batas tenggang waktu tertentu, yakni 14 hari dari tanggal penerimaan salinan
memori kasasi. Hanya kontra memori yang diajukan dalam tenggang waktu 14 hari dari tanggal penerimaan salinan memori yang sah sebagai kontra memori.
Lewat dari itu kontra memori tidak mempunyai nilai. Sebaliknya apabila kontra memori diajukan dalam tenggang waktu yang ditentukan. Mahkamah Agung
dapat mengambil isiny sebagai dasar pertimbangan kasasi.
27
j Pengiriman Berkas Ke Mahkamah Agung
Tentang pengiriman berkas ke mahkamah agung diatur dalam pasal 48 ayat 1. Bertitik tolak dari ketentuan pasal ini. Panitera yang bersangkutan yang
bertindak melaksanakan pengiriman berkas. Bukan permohonan kasasi. Dengan demikian pengiriman berkas bersifat resmi melalui jalur administrasi kedinasan.
Hal-hal yang harus dikirimkan terdiri dari berkas perkara dilengkapi dengan permohonan kasasi, memori kasasi, kontra memori kasasi. Yang dimaksud dengan
berkas perkara ialah berkas perkara semula, lengkap dengan putusan termasuk putusan pengadilan tingkat banding. Tenggang waktu pengiriman paling lambat
30 hari dari tanggal batas tenggang waktu penyampaian kontra memori kasasi. Perhitungan itu didasarkan atas batas waktu penyampaian kontra memori.
k Pencabutan Memori Kasasi
Upaya hukum permohonan kasasi adalah hak yang diberikan undang-undang kepada para pihak yang berperkara. Permohonan kasasi bukan kewajiban hukum.
Oleh karena itu, tergantung kepada kehendak mereka apakah hak itu dipergunakan atau tidak, hak itu masih tetap melekat sampai putusan kasasi menjatuhkan
putusan. Perlu diatur patokan dan tata cara pencabutan, seperti:
27 Ibid, hlm 359
a. Pencabutan menggugurkan hak untu kasasi kemabali