Senyawa Hidrokarbon Sumber Bahan Baku Deterjen Klasifikasi Deterjen

139 activator pemutih untuk hasil yang lebih baik pada temperature air yang rendah Colorant Mempertahankan warna Pigments or dyes Corrosion inhibitors Melindungi bagian mesin yang berupa logam dan lapisan penutup Natrium silikat Enzymes Protein diklasifikasikan berdasarkan jenis kotoran yang akan dibersihkan oleh detergen Amylase starch soils Lipase

b. Senyawa Hidrokarbon Sumber Bahan Baku Deterjen

Deterjen merupakan bahan pembersih yang termasuk sabun, namun kebanyakan dihubungkan dengan deterjen sintetik. Deterjen mempunyai sifat tidak membentuk endapan dengan ion-ion logam divalen dalam air sadah. Hingga sekarang bahan-bahan pencuci yang ramah lingkungan telah dikembangkan, namun harganya mahal. Salah satu alternatif bahan yang murah adalah memanfaatkan minyak goreng bekas sebagai bahan baku detergen yang ramah lingkungan. Minyak goreng bekas mengandung Free Fatty Acid FFA atau asam lemak bebas Ketaren 1996. Kandungan asam lemak bebas inilah yang kemudian akan diesterifikasi dengan methanol menghasilkan metal ester. Sedangkan kandungan trigliseridanya ditransesterifikasi dengan methanol, yang juga menghasilkan metal eter dan gliserol. Kemudian metal ester tersebut disulfonasi membentuk surfaktan yang menjadi bahan baku pembuatan detergen atau pembersih Rahman dan Lelono 2013. Detergen merupakan garam natrium dari asam sulfonat. Rantai hidrokarbon, R di dalam molekul detergen adalah rantai hidrokarbon yang lurus atau rantai hidrokarbon yang bercabang. 140 Gambar 41. Rantai hidrokarbon yang lurus atau rantai hidrokarbon yang bercabang. 141

c. Klasifikasi Deterjen

Menurut kandungan gugus aktifnya maka detergen diklasifikasikan sebagai berikut : 1 Detergen jenis keras Detergen jenis keras sukar dirusak oleh mikroorganisme meskipun bahan tersebut dibuang akibatnya zat tersebut masih aktif. Jenis inilah yang menyebabkan pencemaran air. Contoh: Alkil Benzena Sulfonat ABS. Proses pembuatan ABS ini adalah dengan mereaksikan alkil benzena dengan belerang trioksida, asam sulfat pekat atau oleum. Reaksi ini menghasilkan alkil benzena sulfonat. Jika dipakai dodekil benzena maka persamaan reaksinya adalah C 6 H 5 C 12 H 25 + SO 3 C 6 H 4 C 12 H 25 SO 3 H Dodekil Benzena Sulfonat Reaksi selanjutnya adalah netralisasi dengan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Dodekil Benzena Sulfonat 2 Detergen jenis lunak Detergen jenis lunak, bahan penurun tegangan permukaannya mudah dirusak oleh mikroorganisme, sehingga tidak aktif lagi setelah dipakai . Contoh: Lauril Sulfat atau Lauril Alkil Sulfonat. LAS. Proses pembuatan LAS adalah dengan mereaksikan Lauril Alkohol dengan asam Sulfat pekat menghasilkan asam Lauril Sulfat dengan reaksi: C 12 H 25 OH + H 2 SO 4 C 12 H 25 OSO 3 H + H 2 O 142 Asam Lauril Sulfat yang terjadi dinetralisasikan dengan larutan NaOH sehingga dihasilkan Natrium Lauril Sulfat. Awalnya deterjen dikenal sebagai pembersih pakaian, namun kini meluas dalam bentuk produk-produk seperti:  Personal cleaning product, sebagai produk pembersih diri seperti sampo, sabun cuci tangan, dll.  Laundry, sebagai pencuci pakaian, merupakan produk deterjen yang paling populer di masyarakat.  Dishwashing product, sebagai pencuci alat-alat rumah tangga baik untuk penggunaan manual maupun mesin pencuci piring.  Household cleaner, sebagai pembersih rumah seperti pembersih lantai, pembersih bahan-bahan porselen, plastik, metal, gelas, dll.

d. Proses Pembuatan Deterjen