Bahan Baku Pembuatan Hand Soap Proses pembuatan hand soap

166

2. Uraian Materi

a. Bahan Baku Pembuatan Hand Soap

1 NaCl Natrium klorida garam merupakan bahan berbentuk kristal putih, tidak berwarna dan bersifat higroskopik rendah. Penambahan NaCl selain bertujuan untuk pembusaan sabun, juga untuk meningkatkan konsentrasi elektrolit agar sesuai dengan penurunan jumlah alkali pada akhir reaksi sehingga bahan-bahan pembuat sabun tetap seimbang selama proses pemanasan.NaCl merupakan komponen kunci dalam proses pembuatan sabun. Kandungan NaCl pada produk akhir sangat kecil karena kandungan NaCl yang terlalu tinggi di dalam sabun dapat memperkeras struktur sabun. NaCl yang digunakan umumnya berbentuk air garam brine atau padatan kristal. NaCl digunakan untuk memisahkan produk sabun dan gliserin. Gliserin tidak mengalami pengendapan dalam brine karena kelarutannya yang tinggi, sedangkan sabun akan mengendap. NaCl harus bebas dari besi, kalsium, dan magnesium agar diperoleh sabun yang berkualitas. Gambar 47. Struktur NaCl 167 2 Aquades Aquadestilata aquades adalah air dari hasil penyulingan, kandungannya murni H 2 O, sedangkan air mineral tidak murni H 2 O. Aquades tidak sama dengan air mineral. Bahkan tidak ada kandungan mineralnya. 3 Pewarna Pewarna ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk menghasilkan produk sabun yang beraneka warna. Bahan pewarna yang digunakan adalah bahan pewarna untuk kosmetik grade. 4 Pewangi Pewangi ditambahkan pada proses pembuatan sabun untuk memberikan efek wangi pada produk sabun. Pewangi yang sering digunakan dalam pembuatan sabun adalah dalam bentuk parfum dengan berbagai aroma buah-buahan, bunga, tanaman herbal dan lain-lain. 5 Texapon 6 Citrunzur 7 Na 2 SO 4 8 Peserfatif 9 Sulfitin

b. Proses pembuatan hand soap

Tahap-tahap pembuatan hand soap sebagai berikut: 1 Persiapan Bahan Tahapan pertama yang harus dilakukan dalam membuat hand soap adalah mempersiapkan bahan baku. Bahan baku yang diperlukan adalah texafon, NaCl, citrunzur, Na 2 SO 4 , peserfatif, sulfitin, aquades, pewarna dan parfum. 168 2 Penimbangan Bahan Bahan-bahan yang telah disiapkan kemudian ditimbang sesuai dengan formula yang telah ditentukan. Penimbangan bahan-bahan harus dilakukan seteliti mungkin. Jika keliru dalam menimbang berdampak pada terjadinya perbedaan karakteristik, sehingga karakteristik produk hand soap yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar. 3 Pencampuran Blending Proses pencampuran dilakukan dengan mencampur texafon dan NaCl terlebih dahulu hingga kental terlihat putih seperti pasta, kemudian campurkan aquades. Citrunzur, Na 2 SO 4 , dan peserfatif campur sendiri yang kemudia dicampurkan ke campuran 1. surfilin, pewarna dan parfum dicampur sendiri kemudian campurkan ke campuran 2. 4 Pengadukan Selama proses pencampuran berlangsung, pengadukan harus dilakukan secara kontinyu. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menghasilkan sediaan hand soap yang homogen. Apabila tidak dilakukan pengadukan secara kontinyu beberapa bahan yang dicampurkan menjadi tidak merata dan menggumpal. Hal tersebut akan mempengaruhi tampilan hand soap. Selama pengadukan akan timbul busa yang sangat banyak. 5 Aging Larutan hand soap denganbusa yang sangat banyak didiamkan selama 24 jam untuk menghilangkan busa. Aging diakhiri setelah tidak terlihatnya busa pada larutan hand soap yang telah didiamkan. Hand soap yang sudah jadi berupa larutan kental dan jika dipakai untuk mencuci tangan akan terasa lembut, wangi dan cukap banyak busa. 169 6 Pengemasan Pengemasan dilakukan dengan menggunakan bahan kemasan plastik atau botol berlabel dengan ukuran berat 0,5-1kg yang siap untuk dipasarkan.

c. Pengenalan alat-alat yang dapat digunakan dalam proses pembuatan