44 Universitas Sumatera Utara
BAB V SYURGA DUNIA
Konsep besar yang ingin digambarkan dalam perancangan kaasan wisata yang berisi Hotel
Cottage serta Botanical Garden ini adalah „Paradise‟ atau lebih tepatnya „Path to Paradise‟. Ide penggunaan konsep Paradise tersebut
menggunakan konsep tempat wisata pada umumnya namun sedikit yang menjadi ciri khas dari Konsep Path to Paradise ini adalah dengan pencapaian yang
dilakukan untuk mencapai Paradise di sini.
Penngunaan konsep ini dilakukan berdasarkan pemerhatian yang dilakukan pada tempat wisata pada umumnya. Seperti tempat wisata pada
umumnya yang menawarkan kelebihan pada tempatnya, disini rancangan yang dilakukan menawarkan keindahan, yang bukan saja ada terpusat pada satu
kawasan saja namun memiliki kesinambungan antara satu kawasan dengan kawasan yang lainnya dengan penggunaan konsep besar kanal yang diterapkan
pada keseluruhan kawasan pada lahan proyek sehingga konsep Path To Paradise ini dapat tercapai diamana pengunjung dapat menikmati keindahan yang
ditawarkan sejak mulai sehingga sampai di tujuan utama yaitu Paradise tersebut.
Tentunya tujuan perancangan ini selain meningkatkan jumlah kunjungan dan minat wisatawan lokal maupun Internasional untuk berkunjung, dengan
adanya rancangan ini sistem ekonomi masyarakat serta taraf hidup masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara juga meningkat. Dengan kata lain selain membantu mempromosikan budaya,
kekayaan, serta kelebihan Negara Indonesia sama ada dimata arganegaranya sendiri maupun di mata mancanegara, pengadaan rancangan ini juga membantu
dalam sistem perekonomian Negara maupun rakyatnya.
Pendekatan teori Arsitektutr yang digunakan dalam perancangan Botanical garden serta HotelCottage pada rancangan adalah dengan penggunaan
Arsitektur Post Modern. Di dalam Arsitektur , Post Modern merujuk pada suatu proses atau kegiatan dan dapat dianggap sebagai sebuah langgam, yakni langgam
post modern. Berdasarkan hasil karya Arsitektur yang berlaku, terdapat tiga tipe langgam Arsitektur Post Modern yang muncul yaitu Modern, Neo Modern dan
Dekonstruksi.
Dalam pembagiannya yaitu yang pertama modern, adalah pengkondisian dari post modern, munculnya ornamen dekorasi dan ornamen kuno dengan
melakukan transformasi terhadap kuno tersebut,serta penyertaan warna dan tekstur menjadi elemen arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan bentuk
dan ruang. Seterusnya adalah Neo Modern, dimana Neo Modern tidak menampilkan
ornamen serta dekorasi lama namun arsitekturnya dimunculkan dengan memperlihatkan kecanggihan yang mutakhir terutapa dengan teknologi yang
digunakannya, menonjolkan tampilan geometri serta menampilkan bentuk-bentuk tri matra sebagai hasil dari teknik proyeksi.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Dan yang terakhir adalah dekonstruksi. Dekonstruksi dalam penerapannya
menggunakan geometri dalam tampilannya namun dengan geometri 3d. serta menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur kurang
berperan dalam penggunaannya.
Langgam arsitektur yang digunakan pada rancangan Botanical Garden dan HotelCottage ini adalah termasuk pada langgam modern dimana penggunaan
ornament dekorasi dan ornament kuno dengan transformasi yang dilakukan hal ini dapat terlihat jelas pada hasil rancangan dimana nilai kebudayaan Nias sangat
diperhatikan penggunaannya namun tidak menghilangkan kemajuan modern itu sendiri. Kesimpulannya rancangan ini merupakan rancangan terkini namun tetap
menggunakan Nias sebagai jati diri dari rancangan tersebut.
Berdasarkan rancangan aal masterplan telah dilakukannya pembagian fungsi besar yang direncanakan pembagian fungsi yang dilakukan pada tahap
awal perancangan masterplan ini berdasarkan kebutuhan pada kawasan masterplan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.1 Pembagian Fungsi kawasan
Ada beberapa tahapan yang dilakukan dalam memulai proses perancangan dari Siteplan kawasan yang pertama adalah pembagian zona berdasarkan fungsi.
Dikarenakan lokasi site yang terletak berdekatan denngan laut serta hutang mangrove maka perletakan HotelCottage serta Botanical Garden diletakkan
pada dua zona besar yaitu Zona Laut dan Zona Mangrove.
Gambar 5.2 Pembagian Zona Besar terhadap site
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Pembagian zona pertama yang dilakukan adalah pada kawasan
HotelCottage. Kawasan HotelCottage diletakkan pada bagian atas dari siteplan yaitu berada pada Zona Laut warna Merah dengan kelebihan agar dapat
memanfaatkan keindahan laut yang ada pada site serta sebagai salah satu kelebihan dari rancanngan HotelCottage ini.
Pada zona Mangrove warna ungu merupakan letak rancangan botanical garden dengan daya taik utama mangrove track sebagai salah satu wahana yang
disediakan.
Gambar 5.3 Zona Hotel Cottage
Melihat pada lahan maka perancang membagi zona kawasan Hotel dan Cottage menjadi empat bagian zona kecil dimana Zona pertama orange
merupakan Hotel, Zona kedua adalah suite cottage kuning yang ketiga beach
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara family cottage merah muda yang diposisikan semi lingkaran pada sisi kiri dan
kanan dan zona terakhir yaitu yang keempat biru adalah beach cottage yang terletak pada kawasan berair. gambar 5.3
Perletakkan ini dilakukan dalam upaya untuk memperluas view dari setiap zona. Perletakkan yang melingkar memperbolehkan setiap bangunan melihat luas
sama ada kearah laut maupun melihat keindahan alam lainnya. Perletakkan yang dilakukan lebih memperluas view yang didapat merupakan salah satu
pertimbangan yang dilakukan dalam perletakkan zona ini.
Gambar 5.4 Skema view yang di rancang
Sedangkan pada area tengah diletakkan fasilitas pendukung seperti kolam renang untuk kemudahan bersantai bagi pengunjung serta fasilitas parkir pada
area bagian hadapan dari hotel oren serta sebagai ruang terbuka hijau pada bangunan hotel nantinya.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.5 Suasana exterior kawasan hotel cottage
Pembagian zona kedua pula yaitu pada Zona besar Mangrove pula, bagian rumah kaca diletakkan didalam antara mangrove track. Pembagiang rumah kaca
terbagi dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah Garden of Collection yang terletak pada bagian awal pintu masuk, yang kedua Garden of Nature yang
terletak pada bagian tengan antara rumah kaca pertama dan ketiga. Serta rumah kaca terakhir adalah Garden of Floral yang diletakkan pada ujung mangrove track.
Gambar 5.6 pembagian Zona Botanical Garden
Mangrove yang terdapat dimanfaatkan menjadi mangrove track sebagai akses lain mencapai keseluruh tempat pada Botanical garden ini sedangkan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara fasilitas penunjang lain diletakkan pada bagian ujung dari mangrove track
tersebut. Fasilitas parkir diletakkan pada bagian awal pintu masuk serta pada bagian akhir mangrove track. Pada bagian ujung dari mangrove track ini
ditempatkan fasilitas umum lainnya seperti amphitheter, retail-retail souvenir, serta food court sebagai fasilitas penunjang.
Gambar 5.7 Fungsi kawasan
Dari segi rancangan sirkulasi pula, rancangan ini telah memikirkan sirkulasi yang sedemikian mungkin agar mempermudah baik dari sisi pengunjung
walaupun keperluan lainnya. Pada bagian jalan raya yang dirancang telah diletakkan pedestrian sebagai akses bagi pejalan kaki pada rancangan ini.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Selain itu keseluruhan kawasan juga menggunakan kanal sebagai sirkulasi
kedua selain meneruskan konsep utama masterplan yang menggunakan kanal sebagai sirkulasi selain penggunaan kenderaan bermotor yang ingin diterpkan
dalam perencanaan masterplan. Bagi membedakan akses masuk ke dalam kawasan hotel maupun botanical gerbang masuk telah didesain sebagai penanda
kawasan. Hal ini dikarenakan banyaknya jalan yang terdapat padda lahan sehinggga tidak membuat kemungkinan terjadinya memasuki kawasan lain dari
tujuan.
Gambar 5.8 kanal sebagai sirkulasi kedua
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.9 Konsep Sirkulasi
Gambar 5.10 Pintu Gerbang Hotel Cottage
Gambar 5.11 Pintu Gerbang Botanical Garden
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Struktur bangunan yang digunakan adalah dengan menggunakan sistem
struktur baja dengan bentukan lengkung pada bagian hotel. Sedangkan pada botanical garden menggunakan struktur beton pada bangunan luar dimana kaca
ditanam didalamnya manakala tetap menggunakan struktur baja pada bagian luar dari bangunan.
Konsep pencahayaan yang diterapkan memikirkan sumber cahaya yang ingin dimaksimalkan penggunaannya sehingga penggunaan material kaca sering
digunakan pada rancangan. Material kaca ini mampu membantu dalam memaksimalkan pemasukan cahaya yang dibutuhkan. Hal ini juga dilakukan agar
menurangkan tingkat pemakaian listrik dengan cahaya yang mampu masuk hampir kesetiap ruangan
Gambar 5.12 Konsep Pencahayaan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.13 Skema Pencahayaan pada bangunan
Melihat letak site yang dikelilingi oleh laut maka pengudaraan yang terjadi sangat baik. Pemanfaatan udara yang dilakukan juga menitikberatkan perletakkan
site ini. Perletakkan kaca yang besar digunakan untuk memaksimalkan sumber udara yang masuk sehingga mengakibatkan ruang menjadi sejuk.
Gambar 5.14 Konsep Pengudaraan
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.15 Skema Pengudaraan pada bangunan
Konsep tampak bangunan akan memperjelaskan penggunaan Arsitektur post modern seperti yang dijelaskan sebelumnya. Perancangan yang modern
dengan penggabungan arsitektur kolonial serta penerapan Arsitektur lokal Nias jelas terlihat pada perancangan tampak pada bangunan hotel maupun Botanical
garden. Desain tampak merupakan salah satu yang terpenting hal ini dikarenakan tampak adalah salah satu yang utama dilihat dati bangunan. Tampak yang menarik
akan lebih menarik perhatian.
Gambar 5.16 Tampak Depan Hotel
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.17 Tampak Depan Rumah Kaca Botanical Garden
Rancangan yang dilakukan lebih menekankan pembentukan atap. Atap yang dirancang merupakan atap tradisional Nias yang dikembangkan
sehingga menghasilkan rancangan atap nias yang lebih menarik.
Gambar 5.18 Rancangan Atap
Bentukan massa hotel dibentuk separuh melingkar dengan view mengarah ke laut demi pemanfaatan view yang ada pada daerah laut tadi. Sedangkan massa
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara rumah kaca pada botanical garden dibuat menyerupai objek dalam acara lompat
batu yang terkenal sebagai warisan budaya di Nias yaitu „Lompat batu‟ itu sendiri. Bentukan massa dibuat sedemikian rupa agar menegaskan lagi jati diri Nias
sebagai sebuah wilayah yang kaya akan kebudayaannya dan dapat dijadikan sebagai landmark kawasan.
Gambar 5.19 Denah Lantai Ground Hotel Pembahasan mengenai tata letak ruang Hotel pada lokasi site Lampiran
1. Pada lantai Ground bangunan Hotel dibagi benjadi dua bagian bagian utama adalah bagian yang bersifat public diamana fasilitas restoran dan coffe shop
diletatakkan pada bagian ini. Dengan pengadaan fasilitas kanal sebagai akses sirkulasi kedua, restoran ini dapat diakses langsung melalui pintu yang ada hal ini
di karenakan kanal yang dirancang langsung masuk ke dalam hotel. Sedangkan pada bagian kiri lebih didominasi area service dimana ruang kebutuhan service
seperti panel dan yang lainnya diletakkan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.20 Denah Lantai 2 Hotel
Pada lantai 2 hotel area kamar lebih mendominasi. Perletakkan kamar
suite diletakkan pada bagian depan dan belakang denah hotel. Hal ini dikarenakan untuk lebih memperluas vie yang akan didapatkan dengan perletakkan tersebut.
Kelebihan dari kamar suite adalah dimana setiap ruangan kamar dapat menikmati rooftop yang di sediakan khusus untuk pengunjung yang menginap di kamar suite.
Gambar 5.21 Denah Lantai 3-4 Hotel Pada lantai 3 dan 4 dimana merupakan lantai tipikal diletakkan kamar tipe
standard an suite dimana kamar standar diletakkan pada bagian depan yang mendapatkan view kea rah plaza utama sedangkan kamar suite diletakkan pada
bagian belakang untuk mendapatkan view laut.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.22 Denah Skematik Hotel
Pembahasan mengenai ruang pada cottage. Lampiran 2 Pada rencana cottage pula terdapat tiga tipe cottage yang pertama Beach Cottage dimana
cottage ini diletakkan langsung diatas air menjadikan cottage dengan fasilitas air yang dirancang. Yang kedua adalah Suite cottage. Cottage ini diletakkan pada
bagian darat terletak pada bagian kiri dan kanan hotel yang mengarah kearah laut. Sedangkan tipe ketiga adalah Beach Family Cottage. Cottage ini disediakan untuk
kapasitas keluarga yang terletak pada bagian kiri dan kanan hotel yang mengarah ke laut dengan kelebihan mendapat akses langsung ke kanal yang terletak di area
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara belakang cottage. Kesemua cottage yang dirancang memiliki fasilitas kolam
peribadi sebagai fasilitas tambahan yang ditawarkan.
Gambar 5.23 Denah Beach Cottage
Gambar 5.24 Suite Cottage
Gambar 5.25 Family Beach Cottage
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Berdasarkan Potongan A-A Gambar 5.26 dapat dilihat kanal yang
dirancang meleati hotel dan dapat dilihat pada Potongan B-B Gambar 5.26 kanal tersebut menembusi hotel sehingga menyatu dengan kanal pada bagian belakang
hotel yang mengarah kearah laut. Berdasarkan detail yang tertera Gambar 5.26 dapat dilihat letak roof garden pada lantai dua hotel.
Gambar 5.26 Potongan dan Detail Hotel
Berdasarkan denah botanical garden Gambar 5.27 dapat dilihat setiap rumah kaca pada botanical garden memiliki 6 lantai dengan pintu masuk utama
terletak pada lantai 2. Pada bagian lantai ground diletakkan taman utama yang mendiami pelbagai jenis tanaman berdasarkan koleksinya masing masing seperti
yang telah dirancang serta ruang fungsi servis pada bagian baah tangga. Lantai 3 dan empat 4 merupakan sebuah restoran dimana pada bagian restoran ini
pengunjung dapat secara langsung melihat kebaah dengan penggunaan material kaca sebagai dindingnya. Sedangkan lantai 5 di gunakan sebagai mini labirin yang
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara merupakan wahana lain yang di sediakan dari botanical garden ini. Sedangkan
pada pada lantai paling atas diletakkan coffe shop. Sebagai akses sirkulasi dalam bangunan penggunaan ramp dirancang melingkar sehingga ke bagian atas lantai 6
bangunan Gambar 5.27. Rancangan ruang pada Botanical Garden Lampiran 3.
Gambar 5.27 Denah Rumah Kaca Botanical Garden
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.28 Potongan dan Detail Rumah Kaca Botanical Garden
Berdasarkan potongan Gambar 5.28 dapat dilihat perletakan lantai rumah kaca dengan lebih jelas dimana pintu masuk utama terletak pada bagian lantai 2
serta ketinggian rumah kaca ini yang melebihi 60 meter agar memberikan perasaan gagah bagi yang melihatnya. Rumah kaca ini dapat dilihat terletak diatas
suatu lingkaran yang berdiameter 60 dengan mangrove dan kanal yang mengelilinginya. Hal ini dikarenakan permanfaatan mangrove yang ada di
kawasan lahan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.29 Interior rumah kaca botanical garden
Gambar 5.30 Hasil Rancangan
Selain tampak yang menarik, bagian terpenting lainnya dalam suatu bangunan adalah elektrikal dan rencana sanitasi. Rencana elektrikal merupakan
penejelasan bagaimana listrik dari PLN didistribusikan ke dalam ruangan yang terdapat dalam bangunan.
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Gambar 5.31 Skema Pendistribusian listrik pada Hotel
Pada umumnya suatu bangunan yang memiliki aliran listrik diawali dari PLN lalu d distribusikan ke MBC. Pada MBC in arus akan terbagi menjadi dua
bagian yaitu aliran listrik langsung dan generator. Penggunaan MBC adalah sebagai pemindahan arus listrik pada saat terjadinya pemadaman listrik. Dari sini
aliran listrik akan di distribusikan ke panel induk kemuadian ruang control per lantai sebelum disalurkan ke setiap ruangan.
Gambar 5.32 Sistem Listrik dan Ac pada Hotel
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara Oleh karena desain rancangan merupakan hotel dan botanical garden,
sistem ac central yang digunakan tidak menyeluruh ke seluruh kawasan hotel hal ini dikarenakan kamar-kamar hotel yang menggunakan sistem AC split seperti
pada kamar hotel pada umumnya. Sedangkan pada botanical garden rumah kaca tidak menggunaan AC sama sekali dikarenakan tidak ada ruanng yang
memerlukan penggunaan Ac pada rancangan ini.
Gambar 5.33 Sistem Pendistribusian air pada bangunan
Perencanaan sistem sanitasi juga penting dalam suatu bangunan. Sedikit kesalahan pada rencana sanitasi dapat mengakibatkan kesalahan yang tidak
mudah diperbaiki pada bangunan. Ketika dalam proses di lapangan ketelitian sangat diperlukan guna mengelakkan kefatalan seperti kebocoran dan
permasalahan lainnya. Rencana sanitasi ini terdiri dari tiga pipa utama yaitu Pipa
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara saluran air bersih Biru, Pipa saluran air kotor coklat dan pipa saluran air berat
Hijau. Pendestribusian air bersih yang digunakan pada rancangan adalah melalui PDAM dan pembuangan dilakukan ke Riol kota atau digunakan sebagai air
penyiraman tanaman.
Gambar 5.34 Sistem Sanitasi pada hotel
Gambar 5.35 Sistem Sanitasi dan Listrik pada rumah kaca Botanical Garden
Universitas Sumatera Utara
69 Universitas Sumatera Utara
BAB VI AKHIRNYA