Tugas yang diberikan kepada kelompok eksperimen berupa soal-soal uraian terstruktur pada setiap akhir bab. Sedangkan metode pengajaran yang diberikan
kepada kelompok kontrol adalah tanya jawab, ceramah dan diskusi. Dengan adanya pemberian tugas, siswa akan mempelajari lebih dahulu
materi yang berkaitan dengan tugas agar bisa menyelesaikannya baik. Dalam proses belajar ini, siswa akan menemui hal-hal baru yang belum disampaikan oleh
guru, sehingga siswa akan aktif untuk belajar dan mencari sendiri
penyelesaiannya. Jika tidak menemukan jalan keluar dalam menyelesaikan soal- soal yang diterimanya, siswa diharapkan akan mengingat atau mencatatnya untuk
ditanyakan kepada guru. Dengan demikian siswa akan siap menerima materi yang disampaikan guru sehingga diharapkan dengan mudah memahami materi dan
menanyakan hal-hal yang belum dipahaminya. Yang menjadi titik tolak pemikiran dalam penelitian ini adalah:
1. Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh metode dan teknik penyampaian materi pelajaran.
2. Adanya kesiapan siswa dalam menerima materi yang diajarkan akan memperlancar proses belajar mengajar.
3. Siswa akan belajar apabila diberikan tugas oleh guru. Dari uraian di atas, diduga prestasi belajar antara kelompok dengan
menggunakan metode pemberian tugas lebih baik dari kelompok dengan menggunakan metode ceramah.
C. Hipotesis
Yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ha :
1. Ada perbedaan prestasi belajar antara metode pemberian tugas
dengan metode ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat- Alat Ukur Jurusan Teknik Kendaraan Ringan TKR Kelas X
SMK 17 Agustus 1945 Semarang. 2. Metode pemberian tugas lebih baik dibandingkan pembelajaran
dengan metode ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat- Alat Ukur Jurusan Teknik Kendaraan Ringan TKR Kelas X
SMK 17 Agustus 1945 Semarang.
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Penentuan Subyek dan Tempat Penelitian 1. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian, Arikunto, 1992:102. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua siswa Teknik
Kendaraan Ringan TKR Kelas X yang berjumlah 75 siswa, yaitu terdiri dari Teknik Kendaraan Ringan TKR Kelas X
1
berjumlah 38 siswa dan Teknik Kendaraan Ringan TKR Kelas X
2
berjumlah 37 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti, penelitian yang menggunakan sampel dinamakan penelitian sampel. Tujuan penelitian sampel
adalah untuk menggeneralisasikan hasil penelitian, yakni mengangkat kesimpulan penelitian sebagai sesuatu yang berlaku bagi populasi Arikunto, 2006:131. Jika
jumlah subjeknya kurang dari 100 maka diambil seluruhnya dan jika lebih besar dapat diambil antara 10 – 15 atau 20 – 25 atau lebih tergantung setidak-
tidaknya dari: a. Kemampuan peneliti dari waktu, tenaga dan dana.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena ini menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecil resiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian yang resikonya besar, tentu saja jika sample besar, hasilnya akan lebih baik.
Berdasarkan sistem informasi akademik tentang jumlah total siswa Kelas X TKR1 dan X TKR2 SMK 17 Agustus 1945 yang berjumlah 75 siswa sehingga
dalam penelitian ini menggunakan sampel total total sampling.
3. Teknik Penentuan Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol didasarkan pada ciri – ciri sampel antara lain :
a. Menggunakan kurikulum yang sama b. Diampu oleh guru yang sama
c. Buku yang digunakan relatif sama d. Diajar dengan jumlah jam pelajaran yang sama.
Rincian kelompok eksperimen dan kelompok komtrol dapat dilihat dari jumlah siswa kelas X Teknik Kendaraan Ringan TKR yang terbagi menjadi 2
kelas yaitu kelas X TKR
1
sebagai kelompok eksperimen, sedangkan kelas X TKR
2
sebagai kelompok kontrol.
4. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah gejala yang bervariasi dan menjadi objek penelitian Arikunto, 2006:116 Jenis variabel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. a. Variabel bebas Variabel X
Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel terikat, Variabel bebas penelitian X adalah Pemberian Tugas.
b. Variabel terikat Variabel Y Variabel terikat adalah variabel yang akan dipengaruhi oleh variabel bebas,
Variabel terikat penelitian Y ini adalah Prestasi Belajar.
5. Rencana Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen, dimana peneliti mengkaji apakah Perbedaan Prestasi Belajar Antara
Metode Pemberian Tugas dengan Metode Ceramah Mata Pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur Jurusan Teknik Kendaraan Ringan TKR Kelas X SMK 17
Agustus 1945 Semarang. Pengambilan sampel dari populasi, sampel dibagi menjadi dua kelompok
yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan pembelajaran dengan metode ceramah dan pemberian tugas sedangkan
kelompok kontrol diberi perlakuan pembelajaran menggunakan metode ceramah, kedua kelompok ini menerima pelajaran yang sama yaitu pokok bahasan Mata
Pelajaran Menggunakan Alat-Alat Ukur Teknik Kendaraan Ringan Kelas X.
6. Pelaksanaan eksperimen
Pelaksanaan eksperimen yang akan dilakukan dapat digambarkan sebagai berikut:
Kelompok X
Post test Eksperimen
Pembelajaran menggunakan metode ceramah dan pemberian Tugas
T Kontrol
Pembelajaran menggunakan metode ceramah
T T : tes hasil belajar pokok bahasan kopetensi keahlian baterai
Adapun langkah – langkah pelaksanaannya adalah sebagai berikut : a. Tahap persiapan
1 Menentukan kelas yang menjadi kelompok perlakuan 2 Membuat instrumen penelitian berupa soal tes obyektif beralasan
3 Melakukan uji coba instrumen 4 Melakukan analisis hasil uji instrumen
5 Melakukan uji homogenitas varian dengan menggunakan nilai raport semester sebelumnya
a Tahap persiapan pembelajaran 1 Pemberian perlakuan kepada kelompok eksperimen yaitu pembelajaran
dengan metode ceramah dan pemberian tugas 2 Pemberian perlakuan pada kelompok kontrol yaitu pembelajaran dengan
metode ceramah b Tahap pengukuran hasil eksperimen
Setelah pembelajaran diberikan, diadakan tes untuk mencapai hasil dari perlakuan yang berbeda, dan tes yang digunakan adalah tes obyektif beralasan.
B. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara yang digunakan untuk
pengumpulan data, Suharsimi Arikunto, 1998:225. Keberhasilan pengumpulan data sangat dipengaruhi oleh metode pengumpulan data. Data yang didapat
digunakan sebagai bahan analisis dan pengujian hipotesis yang telah dirumuskan.
1. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah cara memperoleh data dari barang-barang tertulis, Suharsimi Arikunto, 1998:236. Metode dokumentasi dipakai untuk
mengumpulkan data nama dan nilai siswa sebagai anggota populasi serta untuk menentukan sampel penelitian.
2. Teknik Tes
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok, Suharsimi Arikunto, 1998:139.
Teknik ini digunakan untuk memperoleh data nilai. Tipe tes yang disajikan dalam bentuk tes obyektif beralasan karena :
a. Skoring mudah dan cepat b. Alasan yang diberikan siswa pada tes ini menunjukan apakah siswa benar –
benar memahami suatu konsep atau tidak c. Mencakup materi lebih banyak mendalam
d. Tidak memerlukan lembar jawaban yang relatif banyak
C. Analisis Uji Instrumen Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah, Arikunto, 2006: 168. Uji validitas instrumen
dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh instrumen penelitian mampu
mencerminkan isi sesuai dengan hal dan sifat yang diukur. Artinya, setiap butir instrumen telah benar-benar menggambarkan keseluruhan isi atau sifat bangun
konsep yang menjadi dasar penyusunan instrumen. Ada 2 bentuk validitas yang dapat digunakan dalam penelitian ini, yaitu
Validitas konstruk Construct Validity dan Validitas isi Content Validity. Validitas konstruk Construct Validity adalah validitas yang berkaitan dengan
kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Jack R. Fraenkel validitas konstruk penentuan validitas
konstruk merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria.
Sedangkan Validitas isi Content Validity adalah Validitas yang berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi konsep yang harus diukur. Ini berarti
bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur.
Uji validitas adalah uji tentang kemampuan suatu angket, sehingga benar- benar dapat mengukur apa yang ingin diukur. Sebuah instrumen valid jika mampu
mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data
yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud. Validitas yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi
Content Validity. Pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan meminta pertimbangan ahli
expert judgement yaitu guru mata pelajaran menggunakan alat – alat ukur.
Orang yang memiliki kompetensi dalam suatu bidang dapat dimintakan pendapatnya untuk menilai ketepatan isi butir Tes Hasil Belajar THB.
Pertimbangan juga dapat dimintakan kepada profesional profesional judgement. Yaitu Dosen pengampu mata kuliah alat – alat ukur Penilaian validitas isi juga
dapat dimintakan pertimbangannya kepada beberapa orang yang memiliki kompetensi untuk memberikan penilaian interrater judgement.
D. Analisis data 1. Analisis pendahuluan uji Homogenitas