pencaharian pesanggem, luas penguasaan lahan pesanggem, pola usaha tani pesanggem dan pendapatan rumah tangga pesanggem.
Penelitian-penelitian terdahulu
lebih berfokus pada upaya penanggulangan kemiskinan, ada pula yang lebih membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kemiskinan pesanggem. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kemiskinan dilihat faktor pendapatan, pendidikan, pengangguran dan tingkat ketergantungan.
2.5. Kerangka Pemikiran
Kemiskinan di Pulau Jawa lebih meluas bila dibandingkan dengan pulau- pulau lainnya di Indonesia. Sebagai alasan dapat dihubungkan dengan
penduduknya yang lebih padat dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya. Pertumbuhan yang cepat menghendaki pemenuhan hidup yang meningkat pula.
Tingkat pertumbuhan kesempatan kerja akan meningkat seiring dengan peningkatan pemenuhan kebutuhan hidup. Dalam keadaan terbatasnya lapangan
pekerjaan, maka akan sulit bagi sebagian angkatan kerja untuk memperoleh pekerjaan. Keadaan ini menyebabkan meningkatnya tingkat pengangguran yang
dapat menyebabkan kemiskinan. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di
Indonesia yaitu sebesar 39.140.812 jiwa pada tahun 2004, dengan kepadatan penduduk sebesar 1.194,96 jiwakm. Daerah dengan kepadatan penduduk terbesar
berada di dekat Jakarta serta Bandung yang merupakan ibukota provinsi Jawa
Barat dengan jumlah penduduk terbesar ketiga di Indonesia. Kepadatan penduduk ini disebabkan oleh meningkatnya migrasi penduduk yang umumnya tidak
memiliki ketrampilan memadai sehingga mereka bekerja secara tidak layak dan memperoleh penghasilan yang rendah sehingga tidak mencukupi kebutuhan hidup
di kota yang relatif lebih mahal dibandingkan di pedesaan. Keadaan ini akan meningkatkan jumlah penduduk miskin.
Penelitian ini akan membahas faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan. Faktor-faktor yang akan diteliti yaitu faktor pendapatan, pendidikan,
pengangguran dan tingkat ketergantungan. Bagan dibawah ini untuk mempermudah alur penelitian.
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan
Rekomendasi kebijakan dalam rangka program kegiatan pengentasan
kemiskinan Pendidikan
pengangguran Beban Ketergantungan
Hidup Pendapatan
Tenaga Kerja
Lahan Investasi
Dummy KotaKab
Keadaan Masyarakat di Jawa Barat
Miskin
2.6. Hipotesis Penelitian
a. Hipotesis penelitian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah sebagai berikut :
1. Lahan berpengaruh positif terhadap pendapatan. 2. Tenaga kerja berpengaruh positif terhadap pendapatan.
3. Investasi berpengaruh positif terhadap pendapatan. 4. Variabel dummy kota berpengaruh positif terhadap pendapatan.
b. Hipotesis penelitian untuk faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan adalah sebagai berikut.
1. Pendapatan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan. 2. Pendidikan berpengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan.
3. Jumlah pengangguran berpengaruh positif terhadap tingkat kemiskinan. 4. Tingkat ketergantungan berpengaruh positif terhadap tingkat
kemiskinan.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data