2.4. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian Intania 2002 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan adalah
1 umur, 2 tingkat pendapatan, 3 jumlah beban keluarga, 4 pendapatan, 5 pengalaman dan 6 pelayanan pengelolaan kegiatan. Untuk hasil analisis umur
maka partisipasi juga semakin tinggi, namun hal ini terjadi pada rentan umur sampai dengan umur 60 tahun.
Faktor–faktor yang berhubungan dengan efektifitas komunikasi dalam kelompok Program Pengentasan Kemiskinan Perkotaan P2KP menurut Nur
2004 adalah faktor internal, faktor eksternal, dukungan pemimpin formal, pendidikan formal, pengalaman berusaha dan motivasi anggota kelompok dengan
tingkat pemecahan masalah yang dihadapinya, namun yang berhubungan nyata dengan pola komunikasi dalam kelompok P2KP adalah dukungan pemimpin
formal. Menurut penelitian Rahmawati 2006, faktor-faktor yang berpengaruh
nyata terhadap peluang suatu rumah tangga berada dalam kemiskinan antara lain jumlah anggota rumah tangga yang termasuk tenaga kerja, umur, pendidikan,
jenis kelamin dan pendapatan. Berdasarkan analisis tersebut, jika kepala rumah tangga berjenis kelamin wanita maka peluang rumah tangga menjadi miskin
menjadi lebih berkurang. Penelitian Allen dan Thompson 1990 menunjukkan bahwa faktor-faktor
yang mempengaruhi kemiskinan adalah ras, umur, tipe kepala keluarga, ukuran keluarga, daerah, pendidikan, pendapatan, lama bekerja dan struktur industri.
Model kemiskinan ini menggunakan model logit dan dari semua variabel bebas yang dimasukkan, hanya variabel tipe kepala keluarga yang tidak signifikan pada
taraf nyata 0,05. Hal yang sama juga diungkapkan dalam penelitian McDowell 1995
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan adalah faktor umur, pendidikan, ras, tipe keluarga, ukuran keluarga, pendapatan, lama bekerja,
struktur industri dan interaksi. Model kemiskinan ini juga menggunakan model regresi logistik dan semua variabel bebas signifikan terhadap taraf nyata satu
persen. Penelitian Wiraswara 2005 menunjukkan pertumbuhan ekonomi tidak
berpengaruh terhadap angka kemiskinan di Indonesia. Dari hasil penelitian ini terdapat variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap kemiskinan di
Indonesia. Variabel-variabel tersebut adalah angka melek huruf, keterjangkauan rumah tangga terhadap listrik dan dummy kabupatenkota di Jawa. Ketiga variabel
ini menurut data tahun 2002 memiliki kemampuan untuk mengurangi angka kemiskinan. Angka kemiskinannya lebih tinggi dari kabupatenkota di luar Jawa
dan persentase penduduk melek huruf kabupatenkota di Jawa lebih rendah dari kabupaten di kabupatenkota di luar Jawa. Kabupatenkota di Jawa lebih unggul
dalam persentase rumah tangga yang terjangkau listrik. Widiyanti 2001 dari hasil penelitiannya tentang telaah terhadap
partisipasi, pendapatan dan tingkat kemiskinan peserta program perhutanan sosial dapat disusun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kemiskinan pesanggem
orang yang menggarap lahan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah jenis mata
pencaharian pesanggem, luas penguasaan lahan pesanggem, pola usaha tani pesanggem dan pendapatan rumah tangga pesanggem.
Penelitian-penelitian terdahulu
lebih berfokus pada upaya penanggulangan kemiskinan, ada pula yang lebih membahas faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat kemiskinan pesanggem. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah penelitian ini berfokus pada faktor-faktor yang mempengaruhi
kemiskinan dilihat faktor pendapatan, pendidikan, pengangguran dan tingkat ketergantungan.
2.5. Kerangka Pemikiran