4.3. Perkembangan Tenaga Kerja
Perkembangan tenaga kerja di Jawa Barat pada periode tahun 2001-2005 mengalami peningkatan yaitu dari 14.499.420 orang pada tahun 2001 menjadi
14.629.276 orang pada tahun 2005. Dari kontribusi tenaga kerja berdasarkan sektor ekonomi terlihat bahwa penyerapan tenaga kerja paling tinggi terjadi di
sektor Pertanian, kurang lebih sebesar 30 persen dari jumlah pekerja yang ada di Jawa Barat. Sektor non-pertanian memiliki kontribusi dalam penyerapan tenaga
kerja kurang lebih sebesar 70 persen yang terbagi dari beberapa sektor, yaitu sektor pertambangan dan galian, industri, listrik, gas dan air, konstruksi,
perdagangan, komunikasi, keuangan dan lain-lain. Kendala yang terjadi dalam tenaga kerja adalah rendahnya kualitas tenaga kerja di Jawa Barat, sekitar 50
persen tenaga kerja di Jawa Barat berpendidikan Sekolah Dasar SD, yang berarti bahwa banyak dari pekerja di Jawa Barat yang menempati posisi sebagai pekerja
yang tidak berpendidikan. Tabel 4.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Persentase Kontribusi Tenaga Kerja
Berdasarkan Sektor Ekonomi di Jawa Barat Tahun 2001-2005 Sektor Ekonomi
Tahun Tenaga Kerja orang
Pertanian Non Pertanian
2001 14.499.420 32,67
67,33 2002 14.417.739
31,81 68,19
2003 14.345.796 34,57
65,43 2004 14.618.934
30,34 69,66
2005 14.629.276 30,06
69,94
Sumber : BPS, 2001-2005
Tabel 4.4. Persentase Tenaga Kerja Jawa Barat Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tahun 2001-2005
Tingkat Pendidikan 2001 2002 2003 2004
2005 Tdkblm sekolah
4,46 3,56
1,89 2,26
2,67 Tdkblm sekolah SD
14,00 14,70
11,1 11,80
11,80 SD 45,50
45,40 48,3
45,90 44,90
SLTP 15,29 15,16
16,1 17,97
17,3 SLTA 16,22
16,55 18,1
17,02 18,14
Diploma 2,36 2,43
1,95 2,41
2,50 Universitas 2,26
2,31 2,48
2,75 2,77
Sumber : BPS, 2001-2005
4.4. Perkembangan Investasi
Perkembangan investasi pada periode tahun 2001-2005 berfluktuasi. Peningkatan nilai investasi terjadi pada tahun 2001 yaitu pada PMA di tahun 2001
sebesar 7,68 persen menjadi 19,26 persen di tahun 2002, sedangkan pada PMDN di tahun 2001 sebesar 8,39 persen menjadi 9,32 persen di tahun 2002. Pada
periode tahun 2002-2003, nilai investasi mengalami penurunan baik pada PMA maupun pada PMDN. Pada tahun 2005 peningkatan terjadi pada PMA sedangkan
pada PMDN mengalami penurunan sebesar 9,43 persen yaitu pada tahun 2004 sebesar 20,02 persen menjadi 10,59 persen pada tahun 2005. Peningkatan
investasi akan membawa dampak yang baik terhadap peningkatan penyerapan tenaga kerja di Jawa Barat.
Tabel 4.5. Nilai Investasi di Jawa Barat Periode Tahun 2000-2005 Tahun PMA
PMDN 2001 7,89
8,39 2002 19,26
9,32 2003 7,21
6,92 2004 8,84
20,02 2005 11,65
10,59
Sumber : BPS, 2001-2005
4.5. Perkembangan Tingkat Pengangguran