Model Ekonometrika Identifikasi dan Pendugaan Model

III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa data kemiskinan, data pendapatan, pendidikan, pengangguran, tenaga kerja, lahan dan investasi. Data yang menunjang penelitian diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, perpustakaan IPB dan perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Data yang digunakan merupakan data dari 25 kabupatenkota di Jawa Barat untuk tahun 2004.

3.2. Model Ekonometrika

Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model persamaan simultan, yang dapat ditulis sebagai berikut : Yi= α + α 1 E i + α 2 L i + α 3 I i + α 4 Dk i + ε 1 3.1 M i = β + β 1 Y i + β 2 Pd i + β 3 U i + β 4 Dep i + ε 2 3.2 dimana : M i : Tingkat kemiskinan di kotakabupaten i persen Y i : Tingkat Pendapatan di kotakabupaten i miliar Rp E i : Jumlah tenaga kerja di kotakabupaten i orang Pd i : Tingkat pendidikan di kotakabupaten i persen U i : Tingkat Pengangguran di kotakabupaten i orang Dep i : Tingkat Ketergantungan di kotakabupaten i persen L i : Luas Lahan di kotakabupaten i Ha I i : Investasi di kotakabupaten i juta Rp Dk i : Variabel dummy dengan nilai 1 untuk kota dan 0 untuk kabupaten ε 1 , ε 2 : Galat 1 Model analisis di atas terdiri dari persamaan pendapatan dan persamaan tingkat kemiskinan, dua variabel endogen dan tujuh variabel eksogen.

3.3. Identifikasi dan Pendugaan Model

Identifikasi model digunakan untuk menentukan metode pendugaan dari persamaan struktural yang sudah dibangun. Untuk mengetahui persamaan struktural teridentifikasi atau tidak, dapat menggunakan order condition. Order condition yaitu jika suatu persamaan teridentifikasi, maka jumlah variabel eksogen diluar persamaan tersebut harus lebih banyak dari atau sama dengan jumlah peubah endogen dalam persamaan tersebut dikurangi 1. Rumus order conditon dapat ditulis debagai berikut : K - M G-1 3.3 dimana : K : Jumlah semua variabel yang terdapat dalam model persamaan simultan. M : Jumlah semua variabel di dalam persamaan yang akan di identifikasi. G : Jumlah persamaan. Tabel 3.1. Order Condition kondisi ordo Persamaan K-M , =, G-1 Kesimpulan 3.3 9-5 2-1 overidentified 3.4 9-5 2-1 overidentified Hasil dari pengujian order conditon menghasilkan kesimpulan dapat diidentifikasi untuk persamaan dalam model. Berdasarkan hasil identifikasi model bahwa kedua model dapat dikatakan overidentified, maka metode yang digunakan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel yang digunakan dengan analisis regresi berganda adalah dengan menggunakan metode 2SLS Two-Stage Least Square .

3.4. Uji Evaluasi Hasil