PENGARUH TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP PENURUNAN KERUSAKAN SEL OTAK PADA TIKUS STRAIN WISTAR DIABETIKUM
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP PENURUNAN
KERUSAKAN SEL OTAK PADA TIKUS STRAIN WISTAR
DIABETIKUM
Oleh:
EKA FAFA SURYANDARI
07020009
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010
HASIL PENELITIAN
PENGARUH TEH HITAM (Camallia Sinensis) TERHADAP PENURUNAN
KERUSAKAN SEL OTAK PADA TIKUS STRAIN WISTAR
DIABETIKUM
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
EKA FAFA SURYANDARI
07020009
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 12 Oktober 2010
Pembimbing I
dr. Moch. Bahrudin, Sp.S
Pembimbing II
dr. Hawin Nurdiana, M.Kes
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Dr. Irma Suswati, M.Kes
i
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Eka Fafa Suryandari ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 12 Oktober 2010
Tim Penguji
dr. Moch. Bahrudin, Sp.S
,Ketua
dr. Hawin Nurdiana, M.Kes
,Anggota
dr. Diah Hermayanti, Sp.PK
,Anggota
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir
ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkanpada junjungan rasullah Muhammad SAW yang telah membimbing
umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama
Islam.
Karya Tulis Akhir dengan judul “Pengaruh Teh Hitam (Camellia Sinensis)
Terhadap Penurunan Kerusakan Sel Otak Pada Tikus Putih Strain Wistar
Diabetikum” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. dr. Meddy Setiawan, SpPD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran
4. dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran
5. dr. Moch. Bahrudin, Sp.S, Selaku pembimbing I yang telah meluangkan
banyak waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan
penelitian ini.
6. dr. Hawin Nurdiana, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi informasi dalam berbagai hal serta
memberi semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.
7. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK, selaku penguji yang telah memberi tambahan
ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
8. dr. Soebarkah Basuki, Sp. PA, selaku pembaca hasil penelitian yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan dalam pengamatan hasil penelitian.
iii
9. dr. Dian Yuliartha Lestari, yang telah membimbing dalam pengamatan
preparat, saya berterima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu
kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan, serta kami mengharapkan
agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat untuk bidang
kedokteran.
Malang, Oktober 2010
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Ibunda Hj. Khibtiyah, Ayahanda H. Sugeng Mulyo dan adik-adikku Sigit,
Fifit, dan Gaga, yang telah memberiku semua hal yang ku butuhkan
selama ini, baik materi maupun dukungan kasih sayang dan do’a atas
setiap langkah ku yang yang tak pernah ternilai harganya.
2. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku dosen wali yang telah memberikan
bimbingan, nasehat, dan arahan
selama menempuh perkuliahan di
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Mas Aris Sandy beserta staf Lab. Kimia UMM, terima kasih
banyak
atas segala bantuan, dukungan dan ilmu yang telah diberikan.
4. Mas Joko, Mbak Tia, Mbak Emi, Mbak Dila, Mbak Fat, Mas Miftah dan
seluruh staf laboratorium Terpadu FK UMM terima kasih banyak atas
bantuan dan dukungannya.
5. Seluruh staf Tata Usaha FK UMM (Pak Yono, Bu Rom, dan Mas Jamil).
Terima kasih buat bantuannya selama ini.
6. I Made Sulendra, ST, belahan jiwa yang senantiasa memberikan semangat,
perhatian, do’a dan kasih sayang hingga terselesaikannya tugas akhir ini,
terima kasih.
7. Keluarga di Bali yang selalu memberikan dukungan dan do’a sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
8. CTC (Cyanocobalamin Tutorial Center) : Shinta, Fari, Fahra, Harmas,
Amanda, Dwi, Nugroho, Yudis, terima kasih sudah memberiku semangat
dan do’a.
9. Buat inung, Hakim,Putri, Ayu, dan temen-temen PKM Ifit, febri, dan
Vivin yang sudah banyak membantu n memberikan support dalam
penyelesaian karya tulis ini.
10. Adik-adik kos ku Nining, Ana, Dessy, dan Arini terima kasih sudah
memberiku dukungan, semangat, dan do’a.
v
11. Teman-teman angkatan 2007 Fakultas Kedokteran UMM, terima kasih
atas dukungan dan do’a sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, kritik dan
saran kami harapkan demi kesempurnaan, serta kami mengharapkan agar usulan
penelitian ini dapat berguna bagi kita semua.
Malang, Oktober 2010
Penulis
vi
ABSTRAK
Suryandari, Eka Fafa. 2010. Pengaruh Teh Hitam (Camellia Sinensis) terhadap
Penurunan Kerusakan Sel Otak Pada Tikus Putih Strain Wistar
Diabetikum. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Moch. Bahrudin,
Sp.S. (2) dr. Hawin Nurdiana, M.kes
Latar Belakang : Diabetes melitus meningkatkan terjadinya resiko kerusakan
sel otak. Theaflavin dan EGCG dari teh hitam mampu menghambat kerusakan
sel otak.
Tujuan : membuktikan pengaruh teh hitam terhadap penurunan kerusakan sel
otak pada tikus putih strain wistar diabetikum.
Metode : Eksperimen Laboratoris, dengan rancangan The posttest Control
Group Desain. Sampel tikus putih strain wistar yang dibagi 4 kelompok. I:
kontrol negatif, II : kontrol positif hanya injeksi alloxan, III : diberi alloxan dan
teh hitam 3,6 mL, dan IV : diberi alloxan dan teh hitam 7,2 mL. Analisis data
menggunakan one way Anova, uji tukey 1%, uji korelasi, dan uji regresi linier.
Hasil Penelitian dan Diskusi : Gambaran mikroskopik dari uji One way Anova,
didapatkan pengaruh yang signifikan (nilai sig = 0,000 < p(0,01)) antar
kelompok terhadap cell swelling (CS), Pyramidal edema (PE) dan sel normal.
Pada uji tukey 1% didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok I dan
II sedangkan pada kelompok III dan IV berbeda tetapi tidak bermakna. Dari uji
korelasi didapatkan korelasi positif (nilai person correlation = + 0,934) antara
cell swelling, dan pyramidal edema, korelasi negative (nilai person correlation
= -0,984) antara cell swelling, pyramidal edema dengan sel normal . Dan juga
didapatkan hubungan kuat antara penurunan kerusakan sel otak dengan
pemberian masing-masing dosis teh hitam.
Kesimpulan : Pemberian teh hitam (Camellia sinensis) berpengaruh terhadap
penurunan kerusakan otak tikus putih strain wistar diabetikum.
Kata Kunci : Teh hitam, kerusakan sel otak, tikus putih, diabetikum.
vii
ABSTRACT
Suryandari, Eka Fafa. 2010. The Effect of Black Tea (Camellia sinensis) on the
Decreasing Occurrence in Brain Cell Damage on Diabetic White
Mouse Strain Wistar. Thesis, Medical Faculty, University of
Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr. Moch. Bahrudin, Sp.S.
(2) dr. Hawin Nurdiana, M.Kes
Background : Diabetes mellitus increase the risk of brain cell damage. Theaflavin
and EGCG of black tea prevents brain cell damage.
Purpose : To prove that the effect of black tea on the decreasing occurrence in
brain cell damage on diabetic white mouse strain wistar.
Method : This research was a laboratory experiment with the Posttest Control
Group Design. Mice (sample) were divided into 4 groups. I: negative control, II:
positive control with alloxan injection only, III: given alloxan and 3.6 mL black
tea, and IV: given alloxan and 7.2 mL black tea. The data analysis employed one
way Anova, 1% Tukey test, correlation test, and linear regression test.
Research Finding : Microscopic picture from One Way Anova, appears
significant influences (sig. value = 0,000 < p (0,001)) between treatment of Cell
Swelling (CS), Pyramidal Edema (PE) and normal cells. From Tukey 1% test,
there was meaning differences between the 1st group and 2nd group, whereas 3rd
group and 4th group are insignificant different. From correlation test, there was a
positive correlation (person correlation value = +0,934) between Cell Swelling
(CS), and Pyramidal Edema (PE); and there was negative correlation (person
correlation value = -0,984) between Cell Swelling (CS), and Pyramidal Edema
(PE) and normal cells. There was also strong relation between the decreasing
occurrence in brain cell damage and the intake of black tea for each dose.
Conclusion : Black Tea (Camellia sinensis) intake resulted in the decreasing in
brain cell damage on diabetic white mouse strain wistar.
Key words : Black Tea, Brain Cell damage, White Mouse, Diabetic
viii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
i
LEMBAR PENGUJI ……………………………………………………... .
ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
iii
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………...
iv
ABSTRAK ………………………………………………………………... .
vi
ABSTRACT ……………………………………………………………………… ....
vii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
ix
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
5
1.3.1 Tujuan umum ...............................................................
5
1.3.2 Tujuan khusus ..............................................................
5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................
5
1.4.1 Manfaat akademis ........................................................
5
1.4.2 Manfaat klinis ..............................................................
5
1.4.3 Manfaat masyarakat .....................................................
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teh ..........................................................................................
6
2.1.1 Taksonomi ....................................................................
6
2.1.2 Morfologi tanaman .......................................................
7
2.1.3 Teh hitam .....................................................................
7
2.1.3.1 Definisi ...........................................................
7
2.1.3.2 Cara pembuatan teh hitam .............................
7
2.1.3.3 Manfaat teh hitam ..........................................
9
2.1.3.4 Kandungan teh hitam .....................................
10
2.2 Otak .......................................................................................
11
2.2.1 Fisiologis otak ..............................................................
11
2.2.2 Histologis otak ..............................................................
12
2.2.3 Gambaran otak yang mengalami kerusakan .................
15
2.2.4 Hubungan antara diabetes melitus terhadap
peningkatan kerusakan sel otak ....................................
17
2.2.5 Mekanisme teh hitam dalam menurunkan
kerusakan sel otak ........................................................
BAB 3
BAB 4
21
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA
3.1 Kerangka Konsep ..................................................................
23
3.2 Hipotesa .................................................................................
24
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................
25
4.2 Lokasi Penelitian ...................................................................
25
4.3 Populasi dan Sampel ..............................................................
25
BAB 5
4.3.1 Populasi ........................................................................
25
4.3.2 Sampel ..........................................................................
25
4.3.3 Besar sampel ................................................................
25
4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ....................................
26
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................
27
4.4.1 Variabel bebas ..............................................................
27
4.4.2 Variabel terikat .............................................................
27
4.4.3 Variabel kontrol ...........................................................
27
4.4.4 Definisi operasional .....................................................
27
4.5 Alat dan Bahan ......................................................................
28
4.5.1 Alat ...............................................................................
28
4.5.2 Bahan ...........................................................................
29
4.6 Alur Penelitian .......................................................................
30
4.7 Prosedur Penelitian ................................................................
31
4.7.1 Adaptasi hewan percobaan ...........................................
31
4.7.2 Penentuan dosis ............................................................
31
4.7.3 Penyiapan larutan uji ....................................................
32
4.7.4 Pengambilan darah tikus ..............................................
32
4.7.5 Percobaan ......................................................................
32
4.8 Analisa Data ..........................................................................
35
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................
37
5.1.1 Hasil pengamatan gula darah ........................................
37
5.1.2 Hasil Pengamatan praparat histologis otak tikus ..........
39
5.1.3 Prosentase cell swelling, Pyramidal edema dan
Sel normal .....................................................................
43
5.2 Analisa data ............................................................................
45
BAB 6
PEMBAHASAN ………………………………………………...
47
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ............................................................................
51
7.2 Saran ......................................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
Halaman
Perbandingan Antara Cara Pengolahan Teh hitam system
Orthodox dengan sistem CTC ......................................................
8
2.2
Kandungan Teh Hitam ..................................................................
10
2.3
Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis …………………………… ..
17
4.1
Konversi Dosis Antar Spesies ......................................................
31
5.1
Prosentase cell swelling, pyramidal edema dan sel normal ..........
43
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Tanaman Teh ................................................................................
6
2.2
Struktur Otak Manusia ..................................................................
12
2.3
Korteks Serebri .............................................................................
14
2.4
Daerah Sentral Korteks Serebri ....................................................
14
2.5
Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis ..............................................
16
2.6
Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan terjadinya
Dimensia Vaskuler .......................................................................
18
2.7
Gambaran Kortek serebri yang Mengalami Nekrosis ..................
20
5.1
Diagram batang rerata hasil pengukuran kadar glukosa darah
puasa dan kadar glukosa darah 2 jam PP……………………… ...
5.2
Tampak Sel Astrosit normal (A) dan sel Pyramidal normal
(B) pada kelompok I sebagai kontrol negatif…………………... . .
5.3
5.6
41
Tampak pyramidal normal (A dan B) pada kelompok III yang
diberi teh hitam 3,6 mL/200 gr…………….. .............................. .
5.5
40
Tampak pyramidal Edema (A dan B) dan Cell swelling (C)
pada kelompok II sebagai kontrol positif …………………….. .. .
5.4
38
41
Tampak pyramidal normal (A dan B) pada kelompok IV yang
diberi teh hitam 7,2 mL/200 gr ……………. ................................
42
Prosentase cell swelling, pyramidal edema dan sel normal ..........
44
DAFTAR SINGKATAN
ACh
: Acetycholine
APP
: Amyloid Precursor Protein
BuChe
: Butyrylcholinesterase
CS
: Cell Swelling
CTC
: Chrusing – Tearing – Curling
CV
: Coefficient Variation
EC
: Epicatechin
ECG
: Epicatechin Gallate
EGC
: Epigallo Catechin
EGCG
: Epigallo Catechin Gallat
GOD – PAP : Glucose Oxydase Dismustase Paperoxydase Aminoantipoyrin
Phenol
IV
: Intravena
LTP
: Lawrie Tea Processor
PE
: Pyramidal Edema
SC
: Subcutan
2 jam PP
: 2 jam post pandrial
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Hasil Pengamatan Glukosa Sebelum Perlakuan…………………
56
2.
Hasil Pengamatan Glukosa Setelah Pemberian Alloxan………..
57
3.
Hasil Pengamatan Glukosa Setelah Pemberian Teh Hitam……..
58
4.
Hasil Pengamatan Sel Preparat Otak…………………………….. 59
5.
Analisa Data………………………………………………………. 64
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. (2002). Clinical Practice Recommendations
2002. USA, Johnson & Johnson Company
B, Albert, 2002, Molecular Biology of The Cell, Garland Science, New York.
Dalimartha, Setiawan,1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 1, Puspa
Swara, Depok.
Damjanov, Ivan, 2000, Buku teks & Atlas Berwarna Histopatologi, Widya
Medika, Jakarta.
Djari, Ponco. (2005). Pengaruh Pemberian Antioksidan Likopen, Karoten dan
Vitamin C dalam Melawan Sinar UV. Artikel penelitian Bag. Biokimia
UMM, UMM Press.
Dorland. (2000). Kamus Kedokteran, Jakarta, EGC.
Duus, Peter, 1996, Diagnosis Topik Neurologi-Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala,
EGC, Jakarta.
Eroschenko, Victor P, 2003, Atlas histologi di Fiore, EGC, Jakarta.
Gauthier, Serge, 1996, Clinical Dignosis and Management of Alzheimer’s
Disease. Martin Dunitz, United Kingdom.
Goleman, D, 1995, Emotional intelligence: Why it can matter more than IQ
Bantam Books, New York.
Guyton dan Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, EGC, Jakarta.
Helmi A, Vivi D, Almahdy A , 2007, Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap
Vetus Diabetes, Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas MIPA Universitas
Andalas :32 -40.
Hidayatul, Nur, 2008, Teh Cegah Alzheimer,Indonesian Journal of Tropical
medicine,12, pp. 103-108.
Ide, Pangkalan, 2008, Gaya Hidup Penghambat AlzeimerPT. Alex Media
Koputindo, Jakarta.
Japardi, Iskandar, 2002, Neuropatologi infark serebri, diakses 19 agustus 2010,
http://library.usu.ac.id/dowload/fk/bedah-iskandar%20japardi29.pdf
Kimball, John W, 2008, Apoptoisis,(http://users.ren.com), diakses : 15 maret
2009.
Kumalaningsih, Sri, 2007, Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas, PT.
Trubus Swadaya, Depok.
Kusumaningtyas,2008, Secangkir Teh Perlambat Kerusakan Sel dan Otak,
(http://www.kompas.com), diakses: 17 September 2009.
Lamongga, Fitriani, 2008, Apoptosis, diakses 19 agustus 2010,
http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/2061/1/09EO1457.pdf
Muray, Granner, Mayes, Rodwell. (1990). Biokimia Harper, Translated by
Hartono Andry from Harper’s Biochemistry 22th ed, Jakarta, EGC.
Notoatmojo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,
Jakarta.
Pratiknya, Ahmad Watik, 1993, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran
dan Kesehatan, Grafindo, Jakarta.
Price, Wilson, 2005, Patofisiologi, EGC, Jakarta.
Prusiner, Stanley, 2005, Amyloid Plaques and Neurofibrillary Tangles,
(http://www.ahaf.org), diakses: 14 Februari 2008.
Radford,
Graff,
Neill
R,
2000,
Alzheimer’s
(http://www.dcmsonline.org), diakses: 14 Mei 2008.
Disease,
Rubin, Allan, 2006, A Possible Link between Alzheimer's Disease and DiabetesPart XXVII of a XXVII Article on AD, (http://www.therubins.com)
diakses: 27 Juli 2008.
Rubin, Harold, 2007, Insulin and AD- Part XXVIII of a XXVIII Series on AD,
(http://www.therubins.com), diakses: 27 Juli 2009.
Rohdiana, Dadan, 2009, Teh Ini Menyehatkan, Alfabeta, Bandung.
Setiawan, Bambang, 2005, Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes
Mellitus. Indonesian Journal of tropical medicine, 12, pp. 86-90.
Sandy, Ika Maya, 2009, Pengaruh Tingginya Kadar Gula Pada Tikus Strain
Wistar Diabetik (Injeksi Alloxan) Terhadap Peningkatan Nekrosis Neuron
Otak. Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang:14-28.
Setyamidjaja, Djohana, 2000, Teh Budi Daya dan Pengolahan Pascapanen,
Kanisius, Yogyakarta.
Shafrir,Eleazar, 2007, Animal Models of Diabetes, Taylor dan Francis Group,
United States.
Stephanie A, Amiel. (2000). The Clinical Spectrum of Hypoglycemia Damage to
the Central Nervous System - Workshop on Hypoglycemia and the Brain
(Online), (http://www.jdrf.org, diakses: 1 November 2008).
Subehi, Mohammad, 2008, PT. Trubus Swadaya, Depok.
Supranto, J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, PT Rineka, Jakarta.
Swamson, Jerry W, 2006, Diabetes and Alzheimer's: Insulin Resistance Increases Risk,
(http://www.mayoclinic.com), diakses: 30 Juli 2008.
Windoro, 2007, Penderita Kencing Manis Lebih
(http://www.kompas.com), diakses: 17 Maret 2008.
Mudah
Pikun,
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan, dunia teknologi yang pada
awalnya banyak melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan
menggunakan bahan sintetis, sekarang memusatkan perhatian pada bahan-bahan alam dan
berusaha
mengembangkannya
senatural
mungkin,
sehingga
tidak
merusak
dan
menghilangkan substrat yang terkandung di dalamnya. Hal ini terjadi karena semakin
banyaknya ditemukan berbagai fakta baru bahwa tidak sedikit dari bahan-bahan yang diteliti
dan telah dikonsumsi secara umum dari penemuan - penemuan terdahulu, memberikan
manfaat pada kehidupan manusia khususnya di bidang kesehatan (Rohdiana, 2009). Dalam
bidang medis, salah satu yang terpenting adalah mulai berkembangnya cara pengobatan
dengan bahan alam yang lebih dikenal dengan fitofarmaka sebagai alternatif lain dari
pengobatan kimiawi (Kumalaningsih, 2007).
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Salah satunya
adalah teh. Pada umumnya, teh tumbuh di daerah subtropis dengan ketinggian antara 400 1200 m diatas permukaan laut. Suhu cuaca antara 25° - 35°C. Di Indonesia pemanfaatan teh
sebagai minuman sudah tidak menjadi hal yang asing lagi. Ada 4 jenis teh dilihat dari cara
pemrosesannya, yaitu teh putih, teh hijau, teh oolong, dan teh hitam (Setyamidjaja, 2000).
Teh hitam adalah daun teh yang mengalami proses fermentasi paling lama sehingga
warnanya sangat pekat dan aromanya paling kuat. Teh hitam merupakan jenis teh
yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia (khususnya oleh bangsa Inggris).
Daun teh hitam mengandung senyawa bioaktif Polyfenol. Bioaktif Polyfenol mengandung
senyawa Flavonoid, Tannin, Kafein, Asam Fenalat dan
Theaflavin. Selain itu, juga
mengandung Vitamin BI, B2, C, E dan K. Serta kaya Mineral Fluor, Mangan, Kalsium,
Potassium dan Kalium. Di dalam senyawa Flavonoid itu sendiri terdapat senyawa Catechin
yang terdiri dari Epicatechin (EC), Epicatechin Gallate (ECG), Epigallo Catechin (EGC),
Epigallo Catechin Gallat (EGCG) dan Quercetin (Rohdiana, 2009).
Senyawa Catechin yang terkandung dalam teh inilah yang disebut - sebut sebagai
senyawa yang mampu melawan penyakit degeneratif. Senyawa katekin merupakan
antioksidan, antikanker, antimutagenik, dan antidiabetes. Pada teh hitam jumlah senyawa
Catechin cukup signifikan. Teh hitam mengandung Catechin yang lebih tinggi
dibandingkan teh hijau. Selain itu teh hitam memiliki senyawa yang tidak dimiliki oleh teh
jenis lain. Senyawa tersebut adalah Theaflavin. Theaflavin merupakan hasil oksidasi
Catechin (proses oksidasi enzimatis) pada pengolahan teh hitam (Kumalaningsih, 2007).
Theaflavin yang terkandung dalam teh hitam bersifat antioksidan tinggi karena mempunya
gugus OH yang lebih banyak dibandingkan Catechin. Semakin banyak gugus OH suatu
senyawa, maka kemampuannya sebagai senyawa antioksidan semakin baik (Rohdiana,
2009).
Teh hitam memiliki manfaat yang bermakna pada Diabetes melitus dan otak. Pada
Diabetes melitus teh hitam dapat meningkatkan aktivitas insulin. Sebuah penilitian pengujian
teh terhadap aktivitas insulin telah dilakukan oleh para peneliti di United States
Departement of Agriculture (USDA) hasilnya menunjukkan bahwa teh hitam mempunyai
kemampuan meningkatkan aktifitas insulin paling tinggi bila dibandingkan dengan teh hijau
maupun teh oolong. Sedangkan pada otak, Polifenol teh hitam, khususnya Epigallo Catechin
Gallat (EGCG) yang ada pada Catechin dapat melindungi otak. Riset sebelumnnya yang
dilakukan oleh tim peneliti University of Newcastle, mendapati teh dan polifenol teh
(terutama polifenol teh hitam) dapat beraktivitas melindungi saraf, yang dapat membantu
memperbaiki penyakit-penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson
(Kusumaningtyas, 2008).
EGCG dan Theaflavin adalah kandungan penting dari teh hitam. Dimana EGCG
mempunyai efek melindungi dan menyelamatkan saraf antara lain dengan meningkatkan
aktivitas pertumbuhan neuron. EGCG ini juga dapat menurunkan aktivitas enzim
butyrylcholinesterase (BuChE) yang pernah ditemukan dalam protein pada otak penderita
Alzheimer (Hidayatul, 2008). Sedangkan Theaflavin sebagai antioksidan tinggi sehingga
dapat melawan radikal bebas sebagai pemicu teradinya kerusakan sel (Rohdiana, 2009).
Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia karena defisiansi sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya (American
Diabetes Association, 1997). Peningkatan insiden Diabetes melitus yang sangat
eksponensial ini tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya komplikasi
kronik Diabetes melitus (Sarwono, 2006). Pada penderita diabetes terjadi peningkatan radikal
bebas dan penurunan antioksidan
tubuh (Setiawan, 2005). Itulah sebabnya penderita
Diabetes melitus beresiko terjadi kerusakan otak akibat terjadi kerusakan mikrovaskular pada
jaringan sarafnya (Ide, 2008). Para ilmuan mengidentifikasi beberapa teori yang terletak
pada abnormalitas insulin dan kadar gula darah di pembuluh darah pada penderita diabetes
dapat meningkatkan resiko kerusakan otak (Swansom, 2006). Pada penelitian sebelumnya
terbukti bahwa tingginya kadar gula darah berpotensi terhadap peningkatan nekrosis neuron
otak setelah tikus dalam keadaan diabetes selama 28 hari (4 minggu) . Pada gambaran
histologis kerusakan otak tersebut digambarkan adanya pembengkakan sel (cell swelling)
dan pyramidal edema (Sandy, 2009).
Seiring dengan meningkatnya angka kejadian komplikasi mikrovaskuler di otak pada
penderita Diabetes melitus, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bagaimana
pengaruh teh hitam dapat menurunkan kerusakan sel otak.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah
teh hitam dapat menurunkan kerusakan otak tikus putih strain wistar
diabetikum ?
1.3. Tujuan
1.3.1.
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh teh hitam terhadap
penurunan kerusakan sel otak pada tikus putih strain wistar diabetikum.
1.3.2.
Tujuan Khusus
1. Membuktikan adanya penurunan jumlah cell swelling pada otak tikus diabetikum
dengan pemberian teh hitam.
2. Membuktikan adanya penurunan jumlah pyramidal edema pada otak tikus diabetikum
dengan pemberian teh hitam.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran
2. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh
teh hitam terhadap penyakit degeneratif lainnya.
1.4.2 Manfaat Klinis
Sebagai acuan untuk pencegahan kerusakan otak pada penderita Diabetes
melitus.
1.4.3 Manfaat Masyarakat
Memberi informasi kepada masyarakat tentang efek teh hitam (Camellia
sinensis) terhadap penurunan kerusakan otak pada penderita Diabetes melitus.
PENGARUH TEH HITAM (Camellia sinensis) TERHADAP PENURUNAN
KERUSAKAN SEL OTAK PADA TIKUS STRAIN WISTAR
DIABETIKUM
Oleh:
EKA FAFA SURYANDARI
07020009
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010
HASIL PENELITIAN
PENGARUH TEH HITAM (Camallia Sinensis) TERHADAP PENURUNAN
KERUSAKAN SEL OTAK PADA TIKUS STRAIN WISTAR
DIABETIKUM
KARYA TULIS AKHIR
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
EKA FAFA SURYANDARI
07020009
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2010
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 12 Oktober 2010
Pembimbing I
dr. Moch. Bahrudin, Sp.S
Pembimbing II
dr. Hawin Nurdiana, M.Kes
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Dr. Irma Suswati, M.Kes
i
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Eka Fafa Suryandari ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 12 Oktober 2010
Tim Penguji
dr. Moch. Bahrudin, Sp.S
,Ketua
dr. Hawin Nurdiana, M.Kes
,Anggota
dr. Diah Hermayanti, Sp.PK
,Anggota
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis akhir
ini dengan bantuan dari berbagai pihak. Shalawat dan salam senantiasa
tercurahkanpada junjungan rasullah Muhammad SAW yang telah membimbing
umat manusia dari zaman gelap menuju jalan yang terang benderang yakni agama
Islam.
Karya Tulis Akhir dengan judul “Pengaruh Teh Hitam (Camellia Sinensis)
Terhadap Penurunan Kerusakan Sel Otak Pada Tikus Putih Strain Wistar
Diabetikum” ini dilaksanakan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program sarjana Fakultas Kedokteran.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. dr. Irma Suswati, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kedokteran
2. dr. Meddy Setiawan, SpPD, selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran.
3. dr. Fathiyah Safitri, M.Kes, selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran
4. dr. Thontowi Djauhari NS, M.Kes, selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran
5. dr. Moch. Bahrudin, Sp.S, Selaku pembimbing I yang telah meluangkan
banyak waktu untuk membimbing dan mengoreksi demi kesempurnaan
penelitian ini.
6. dr. Hawin Nurdiana, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberi informasi dalam berbagai hal serta
memberi semangat dalam menyelesaikan penelitian ini.
7. dr. Diah Hermayanti, Sp.PK, selaku penguji yang telah memberi tambahan
ilmu dan kritik demi kesempurnaan penelitian ini.
8. dr. Soebarkah Basuki, Sp. PA, selaku pembaca hasil penelitian yang telah
memberikan ilmu dan bimbingan dalam pengamatan hasil penelitian.
iii
9. dr. Dian Yuliartha Lestari, yang telah membimbing dalam pengamatan
preparat, saya berterima kasih yang sebesar-besarnya.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, untuk itu
kritik dan saran kami harapkan demi kesempurnaan, serta kami mengharapkan
agar karya tulis ini dapat berguna bagi kita semua, serta bermanfaat untuk bidang
kedokteran.
Malang, Oktober 2010
Penulis
iv
UCAPAN TERIMA KASIH
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga
kepada :
1. Ibunda Hj. Khibtiyah, Ayahanda H. Sugeng Mulyo dan adik-adikku Sigit,
Fifit, dan Gaga, yang telah memberiku semua hal yang ku butuhkan
selama ini, baik materi maupun dukungan kasih sayang dan do’a atas
setiap langkah ku yang yang tak pernah ternilai harganya.
2. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG, selaku dosen wali yang telah memberikan
bimbingan, nasehat, dan arahan
selama menempuh perkuliahan di
Fakultas Kedokteran, Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Mas Aris Sandy beserta staf Lab. Kimia UMM, terima kasih
banyak
atas segala bantuan, dukungan dan ilmu yang telah diberikan.
4. Mas Joko, Mbak Tia, Mbak Emi, Mbak Dila, Mbak Fat, Mas Miftah dan
seluruh staf laboratorium Terpadu FK UMM terima kasih banyak atas
bantuan dan dukungannya.
5. Seluruh staf Tata Usaha FK UMM (Pak Yono, Bu Rom, dan Mas Jamil).
Terima kasih buat bantuannya selama ini.
6. I Made Sulendra, ST, belahan jiwa yang senantiasa memberikan semangat,
perhatian, do’a dan kasih sayang hingga terselesaikannya tugas akhir ini,
terima kasih.
7. Keluarga di Bali yang selalu memberikan dukungan dan do’a sehingga
dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
8. CTC (Cyanocobalamin Tutorial Center) : Shinta, Fari, Fahra, Harmas,
Amanda, Dwi, Nugroho, Yudis, terima kasih sudah memberiku semangat
dan do’a.
9. Buat inung, Hakim,Putri, Ayu, dan temen-temen PKM Ifit, febri, dan
Vivin yang sudah banyak membantu n memberikan support dalam
penyelesaian karya tulis ini.
10. Adik-adik kos ku Nining, Ana, Dessy, dan Arini terima kasih sudah
memberiku dukungan, semangat, dan do’a.
v
11. Teman-teman angkatan 2007 Fakultas Kedokteran UMM, terima kasih
atas dukungan dan do’a sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih belum sempurna, kritik dan
saran kami harapkan demi kesempurnaan, serta kami mengharapkan agar usulan
penelitian ini dapat berguna bagi kita semua.
Malang, Oktober 2010
Penulis
vi
ABSTRAK
Suryandari, Eka Fafa. 2010. Pengaruh Teh Hitam (Camellia Sinensis) terhadap
Penurunan Kerusakan Sel Otak Pada Tikus Putih Strain Wistar
Diabetikum. Tugas akhir, Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) dr. Moch. Bahrudin,
Sp.S. (2) dr. Hawin Nurdiana, M.kes
Latar Belakang : Diabetes melitus meningkatkan terjadinya resiko kerusakan
sel otak. Theaflavin dan EGCG dari teh hitam mampu menghambat kerusakan
sel otak.
Tujuan : membuktikan pengaruh teh hitam terhadap penurunan kerusakan sel
otak pada tikus putih strain wistar diabetikum.
Metode : Eksperimen Laboratoris, dengan rancangan The posttest Control
Group Desain. Sampel tikus putih strain wistar yang dibagi 4 kelompok. I:
kontrol negatif, II : kontrol positif hanya injeksi alloxan, III : diberi alloxan dan
teh hitam 3,6 mL, dan IV : diberi alloxan dan teh hitam 7,2 mL. Analisis data
menggunakan one way Anova, uji tukey 1%, uji korelasi, dan uji regresi linier.
Hasil Penelitian dan Diskusi : Gambaran mikroskopik dari uji One way Anova,
didapatkan pengaruh yang signifikan (nilai sig = 0,000 < p(0,01)) antar
kelompok terhadap cell swelling (CS), Pyramidal edema (PE) dan sel normal.
Pada uji tukey 1% didapatkan perbedaan yang bermakna antara kelompok I dan
II sedangkan pada kelompok III dan IV berbeda tetapi tidak bermakna. Dari uji
korelasi didapatkan korelasi positif (nilai person correlation = + 0,934) antara
cell swelling, dan pyramidal edema, korelasi negative (nilai person correlation
= -0,984) antara cell swelling, pyramidal edema dengan sel normal . Dan juga
didapatkan hubungan kuat antara penurunan kerusakan sel otak dengan
pemberian masing-masing dosis teh hitam.
Kesimpulan : Pemberian teh hitam (Camellia sinensis) berpengaruh terhadap
penurunan kerusakan otak tikus putih strain wistar diabetikum.
Kata Kunci : Teh hitam, kerusakan sel otak, tikus putih, diabetikum.
vii
ABSTRACT
Suryandari, Eka Fafa. 2010. The Effect of Black Tea (Camellia sinensis) on the
Decreasing Occurrence in Brain Cell Damage on Diabetic White
Mouse Strain Wistar. Thesis, Medical Faculty, University of
Muhammadiyah Malang. Advisors: (1) dr. Moch. Bahrudin, Sp.S.
(2) dr. Hawin Nurdiana, M.Kes
Background : Diabetes mellitus increase the risk of brain cell damage. Theaflavin
and EGCG of black tea prevents brain cell damage.
Purpose : To prove that the effect of black tea on the decreasing occurrence in
brain cell damage on diabetic white mouse strain wistar.
Method : This research was a laboratory experiment with the Posttest Control
Group Design. Mice (sample) were divided into 4 groups. I: negative control, II:
positive control with alloxan injection only, III: given alloxan and 3.6 mL black
tea, and IV: given alloxan and 7.2 mL black tea. The data analysis employed one
way Anova, 1% Tukey test, correlation test, and linear regression test.
Research Finding : Microscopic picture from One Way Anova, appears
significant influences (sig. value = 0,000 < p (0,001)) between treatment of Cell
Swelling (CS), Pyramidal Edema (PE) and normal cells. From Tukey 1% test,
there was meaning differences between the 1st group and 2nd group, whereas 3rd
group and 4th group are insignificant different. From correlation test, there was a
positive correlation (person correlation value = +0,934) between Cell Swelling
(CS), and Pyramidal Edema (PE); and there was negative correlation (person
correlation value = -0,984) between Cell Swelling (CS), and Pyramidal Edema
(PE) and normal cells. There was also strong relation between the decreasing
occurrence in brain cell damage and the intake of black tea for each dose.
Conclusion : Black Tea (Camellia sinensis) intake resulted in the decreasing in
brain cell damage on diabetic white mouse strain wistar.
Key words : Black Tea, Brain Cell damage, White Mouse, Diabetic
viii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN ..........................................................................
i
LEMBAR PENGUJI ……………………………………………………... .
ii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………..
iii
UCAPAN TERIMA KASIH………………………………………………...
iv
ABSTRAK ………………………………………………………………... .
vi
ABSTRACT ……………………………………………………………………… ....
vii
DAFTAR TABEL .........................................................................................
viii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................
ix
DAFTAR SINGKATAN ..............................................................................
x
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................
4
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................
5
1.3.1 Tujuan umum ...............................................................
5
1.3.2 Tujuan khusus ..............................................................
5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................
5
1.4.1 Manfaat akademis ........................................................
5
1.4.2 Manfaat klinis ..............................................................
5
1.4.3 Manfaat masyarakat .....................................................
5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teh ..........................................................................................
6
2.1.1 Taksonomi ....................................................................
6
2.1.2 Morfologi tanaman .......................................................
7
2.1.3 Teh hitam .....................................................................
7
2.1.3.1 Definisi ...........................................................
7
2.1.3.2 Cara pembuatan teh hitam .............................
7
2.1.3.3 Manfaat teh hitam ..........................................
9
2.1.3.4 Kandungan teh hitam .....................................
10
2.2 Otak .......................................................................................
11
2.2.1 Fisiologis otak ..............................................................
11
2.2.2 Histologis otak ..............................................................
12
2.2.3 Gambaran otak yang mengalami kerusakan .................
15
2.2.4 Hubungan antara diabetes melitus terhadap
peningkatan kerusakan sel otak ....................................
17
2.2.5 Mekanisme teh hitam dalam menurunkan
kerusakan sel otak ........................................................
BAB 3
BAB 4
21
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESA
3.1 Kerangka Konsep ..................................................................
23
3.2 Hipotesa .................................................................................
24
METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ............................................................
25
4.2 Lokasi Penelitian ...................................................................
25
4.3 Populasi dan Sampel ..............................................................
25
BAB 5
4.3.1 Populasi ........................................................................
25
4.3.2 Sampel ..........................................................................
25
4.3.3 Besar sampel ................................................................
25
4.3.4 Karakteristik sampel penelitian ....................................
26
4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .......................
27
4.4.1 Variabel bebas ..............................................................
27
4.4.2 Variabel terikat .............................................................
27
4.4.3 Variabel kontrol ...........................................................
27
4.4.4 Definisi operasional .....................................................
27
4.5 Alat dan Bahan ......................................................................
28
4.5.1 Alat ...............................................................................
28
4.5.2 Bahan ...........................................................................
29
4.6 Alur Penelitian .......................................................................
30
4.7 Prosedur Penelitian ................................................................
31
4.7.1 Adaptasi hewan percobaan ...........................................
31
4.7.2 Penentuan dosis ............................................................
31
4.7.3 Penyiapan larutan uji ....................................................
32
4.7.4 Pengambilan darah tikus ..............................................
32
4.7.5 Percobaan ......................................................................
32
4.8 Analisa Data ..........................................................................
35
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian ......................................................................
37
5.1.1 Hasil pengamatan gula darah ........................................
37
5.1.2 Hasil Pengamatan praparat histologis otak tikus ..........
39
5.1.3 Prosentase cell swelling, Pyramidal edema dan
Sel normal .....................................................................
43
5.2 Analisa data ............................................................................
45
BAB 6
PEMBAHASAN ………………………………………………...
47
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan ............................................................................
51
7.2 Saran ......................................................................................
51
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel
2.1
Halaman
Perbandingan Antara Cara Pengolahan Teh hitam system
Orthodox dengan sistem CTC ......................................................
8
2.2
Kandungan Teh Hitam ..................................................................
10
2.3
Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis …………………………… ..
17
4.1
Konversi Dosis Antar Spesies ......................................................
31
5.1
Prosentase cell swelling, pyramidal edema dan sel normal ..........
43
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
2.1
Tanaman Teh ................................................................................
6
2.2
Struktur Otak Manusia ..................................................................
12
2.3
Korteks Serebri .............................................................................
14
2.4
Daerah Sentral Korteks Serebri ....................................................
14
2.5
Perbedaan Apoptosis dan Nekrosis ..............................................
16
2.6
Hubungan Diabetes Mellitus Tipe 2 Dengan terjadinya
Dimensia Vaskuler .......................................................................
18
2.7
Gambaran Kortek serebri yang Mengalami Nekrosis ..................
20
5.1
Diagram batang rerata hasil pengukuran kadar glukosa darah
puasa dan kadar glukosa darah 2 jam PP……………………… ...
5.2
Tampak Sel Astrosit normal (A) dan sel Pyramidal normal
(B) pada kelompok I sebagai kontrol negatif…………………... . .
5.3
5.6
41
Tampak pyramidal normal (A dan B) pada kelompok III yang
diberi teh hitam 3,6 mL/200 gr…………….. .............................. .
5.5
40
Tampak pyramidal Edema (A dan B) dan Cell swelling (C)
pada kelompok II sebagai kontrol positif …………………….. .. .
5.4
38
41
Tampak pyramidal normal (A dan B) pada kelompok IV yang
diberi teh hitam 7,2 mL/200 gr ……………. ................................
42
Prosentase cell swelling, pyramidal edema dan sel normal ..........
44
DAFTAR SINGKATAN
ACh
: Acetycholine
APP
: Amyloid Precursor Protein
BuChe
: Butyrylcholinesterase
CS
: Cell Swelling
CTC
: Chrusing – Tearing – Curling
CV
: Coefficient Variation
EC
: Epicatechin
ECG
: Epicatechin Gallate
EGC
: Epigallo Catechin
EGCG
: Epigallo Catechin Gallat
GOD – PAP : Glucose Oxydase Dismustase Paperoxydase Aminoantipoyrin
Phenol
IV
: Intravena
LTP
: Lawrie Tea Processor
PE
: Pyramidal Edema
SC
: Subcutan
2 jam PP
: 2 jam post pandrial
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1.
Hasil Pengamatan Glukosa Sebelum Perlakuan…………………
56
2.
Hasil Pengamatan Glukosa Setelah Pemberian Alloxan………..
57
3.
Hasil Pengamatan Glukosa Setelah Pemberian Teh Hitam……..
58
4.
Hasil Pengamatan Sel Preparat Otak…………………………….. 59
5.
Analisa Data………………………………………………………. 64
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association. (2002). Clinical Practice Recommendations
2002. USA, Johnson & Johnson Company
B, Albert, 2002, Molecular Biology of The Cell, Garland Science, New York.
Dalimartha, Setiawan,1999, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid 1, Puspa
Swara, Depok.
Damjanov, Ivan, 2000, Buku teks & Atlas Berwarna Histopatologi, Widya
Medika, Jakarta.
Djari, Ponco. (2005). Pengaruh Pemberian Antioksidan Likopen, Karoten dan
Vitamin C dalam Melawan Sinar UV. Artikel penelitian Bag. Biokimia
UMM, UMM Press.
Dorland. (2000). Kamus Kedokteran, Jakarta, EGC.
Duus, Peter, 1996, Diagnosis Topik Neurologi-Anatomi, Fisiologi, Tanda, Gejala,
EGC, Jakarta.
Eroschenko, Victor P, 2003, Atlas histologi di Fiore, EGC, Jakarta.
Gauthier, Serge, 1996, Clinical Dignosis and Management of Alzheimer’s
Disease. Martin Dunitz, United Kingdom.
Goleman, D, 1995, Emotional intelligence: Why it can matter more than IQ
Bantam Books, New York.
Guyton dan Hall, 1997, Fisiologi Kedokteran, Edisi 9, EGC, Jakarta.
Helmi A, Vivi D, Almahdy A , 2007, Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap
Vetus Diabetes, Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas MIPA Universitas
Andalas :32 -40.
Hidayatul, Nur, 2008, Teh Cegah Alzheimer,Indonesian Journal of Tropical
medicine,12, pp. 103-108.
Ide, Pangkalan, 2008, Gaya Hidup Penghambat AlzeimerPT. Alex Media
Koputindo, Jakarta.
Japardi, Iskandar, 2002, Neuropatologi infark serebri, diakses 19 agustus 2010,
http://library.usu.ac.id/dowload/fk/bedah-iskandar%20japardi29.pdf
Kimball, John W, 2008, Apoptoisis,(http://users.ren.com), diakses : 15 maret
2009.
Kumalaningsih, Sri, 2007, Antioksidan Alami Penangkal Radikal Bebas, PT.
Trubus Swadaya, Depok.
Kusumaningtyas,2008, Secangkir Teh Perlambat Kerusakan Sel dan Otak,
(http://www.kompas.com), diakses: 17 September 2009.
Lamongga, Fitriani, 2008, Apoptosis, diakses 19 agustus 2010,
http://repository.usu.ac.id/bitsream/123456789/2061/1/09EO1457.pdf
Muray, Granner, Mayes, Rodwell. (1990). Biokimia Harper, Translated by
Hartono Andry from Harper’s Biochemistry 22th ed, Jakarta, EGC.
Notoatmojo, Soekidjo, 2005, Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Cipta,
Jakarta.
Pratiknya, Ahmad Watik, 1993, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kedokteran
dan Kesehatan, Grafindo, Jakarta.
Price, Wilson, 2005, Patofisiologi, EGC, Jakarta.
Prusiner, Stanley, 2005, Amyloid Plaques and Neurofibrillary Tangles,
(http://www.ahaf.org), diakses: 14 Februari 2008.
Radford,
Graff,
Neill
R,
2000,
Alzheimer’s
(http://www.dcmsonline.org), diakses: 14 Mei 2008.
Disease,
Rubin, Allan, 2006, A Possible Link between Alzheimer's Disease and DiabetesPart XXVII of a XXVII Article on AD, (http://www.therubins.com)
diakses: 27 Juli 2008.
Rubin, Harold, 2007, Insulin and AD- Part XXVIII of a XXVIII Series on AD,
(http://www.therubins.com), diakses: 27 Juli 2009.
Rohdiana, Dadan, 2009, Teh Ini Menyehatkan, Alfabeta, Bandung.
Setiawan, Bambang, 2005, Stres Oksidatif dan Peran Antioksidan pada Diabetes
Mellitus. Indonesian Journal of tropical medicine, 12, pp. 86-90.
Sandy, Ika Maya, 2009, Pengaruh Tingginya Kadar Gula Pada Tikus Strain
Wistar Diabetik (Injeksi Alloxan) Terhadap Peningkatan Nekrosis Neuron
Otak. Tidak dipublikasikan, Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang:14-28.
Setyamidjaja, Djohana, 2000, Teh Budi Daya dan Pengolahan Pascapanen,
Kanisius, Yogyakarta.
Shafrir,Eleazar, 2007, Animal Models of Diabetes, Taylor dan Francis Group,
United States.
Stephanie A, Amiel. (2000). The Clinical Spectrum of Hypoglycemia Damage to
the Central Nervous System - Workshop on Hypoglycemia and the Brain
(Online), (http://www.jdrf.org, diakses: 1 November 2008).
Subehi, Mohammad, 2008, PT. Trubus Swadaya, Depok.
Supranto, J, 2007, Teknik Sampling Survey & Eksperimen, PT Rineka, Jakarta.
Swamson, Jerry W, 2006, Diabetes and Alzheimer's: Insulin Resistance Increases Risk,
(http://www.mayoclinic.com), diakses: 30 Juli 2008.
Windoro, 2007, Penderita Kencing Manis Lebih
(http://www.kompas.com), diakses: 17 Maret 2008.
Mudah
Pikun,
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin meningkatnya perkembangan ilmu pengetahuan, dunia teknologi yang pada
awalnya banyak melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan
menggunakan bahan sintetis, sekarang memusatkan perhatian pada bahan-bahan alam dan
berusaha
mengembangkannya
senatural
mungkin,
sehingga
tidak
merusak
dan
menghilangkan substrat yang terkandung di dalamnya. Hal ini terjadi karena semakin
banyaknya ditemukan berbagai fakta baru bahwa tidak sedikit dari bahan-bahan yang diteliti
dan telah dikonsumsi secara umum dari penemuan - penemuan terdahulu, memberikan
manfaat pada kehidupan manusia khususnya di bidang kesehatan (Rohdiana, 2009). Dalam
bidang medis, salah satu yang terpenting adalah mulai berkembangnya cara pengobatan
dengan bahan alam yang lebih dikenal dengan fitofarmaka sebagai alternatif lain dari
pengobatan kimiawi (Kumalaningsih, 2007).
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman hayati. Salah satunya
adalah teh. Pada umumnya, teh tumbuh di daerah subtropis dengan ketinggian antara 400 1200 m diatas permukaan laut. Suhu cuaca antara 25° - 35°C. Di Indonesia pemanfaatan teh
sebagai minuman sudah tidak menjadi hal yang asing lagi. Ada 4 jenis teh dilihat dari cara
pemrosesannya, yaitu teh putih, teh hijau, teh oolong, dan teh hitam (Setyamidjaja, 2000).
Teh hitam adalah daun teh yang mengalami proses fermentasi paling lama sehingga
warnanya sangat pekat dan aromanya paling kuat. Teh hitam merupakan jenis teh
yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia (khususnya oleh bangsa Inggris).
Daun teh hitam mengandung senyawa bioaktif Polyfenol. Bioaktif Polyfenol mengandung
senyawa Flavonoid, Tannin, Kafein, Asam Fenalat dan
Theaflavin. Selain itu, juga
mengandung Vitamin BI, B2, C, E dan K. Serta kaya Mineral Fluor, Mangan, Kalsium,
Potassium dan Kalium. Di dalam senyawa Flavonoid itu sendiri terdapat senyawa Catechin
yang terdiri dari Epicatechin (EC), Epicatechin Gallate (ECG), Epigallo Catechin (EGC),
Epigallo Catechin Gallat (EGCG) dan Quercetin (Rohdiana, 2009).
Senyawa Catechin yang terkandung dalam teh inilah yang disebut - sebut sebagai
senyawa yang mampu melawan penyakit degeneratif. Senyawa katekin merupakan
antioksidan, antikanker, antimutagenik, dan antidiabetes. Pada teh hitam jumlah senyawa
Catechin cukup signifikan. Teh hitam mengandung Catechin yang lebih tinggi
dibandingkan teh hijau. Selain itu teh hitam memiliki senyawa yang tidak dimiliki oleh teh
jenis lain. Senyawa tersebut adalah Theaflavin. Theaflavin merupakan hasil oksidasi
Catechin (proses oksidasi enzimatis) pada pengolahan teh hitam (Kumalaningsih, 2007).
Theaflavin yang terkandung dalam teh hitam bersifat antioksidan tinggi karena mempunya
gugus OH yang lebih banyak dibandingkan Catechin. Semakin banyak gugus OH suatu
senyawa, maka kemampuannya sebagai senyawa antioksidan semakin baik (Rohdiana,
2009).
Teh hitam memiliki manfaat yang bermakna pada Diabetes melitus dan otak. Pada
Diabetes melitus teh hitam dapat meningkatkan aktivitas insulin. Sebuah penilitian pengujian
teh terhadap aktivitas insulin telah dilakukan oleh para peneliti di United States
Departement of Agriculture (USDA) hasilnya menunjukkan bahwa teh hitam mempunyai
kemampuan meningkatkan aktifitas insulin paling tinggi bila dibandingkan dengan teh hijau
maupun teh oolong. Sedangkan pada otak, Polifenol teh hitam, khususnya Epigallo Catechin
Gallat (EGCG) yang ada pada Catechin dapat melindungi otak. Riset sebelumnnya yang
dilakukan oleh tim peneliti University of Newcastle, mendapati teh dan polifenol teh
(terutama polifenol teh hitam) dapat beraktivitas melindungi saraf, yang dapat membantu
memperbaiki penyakit-penyakit degeneratif, seperti penyakit Alzheimer dan Parkinson
(Kusumaningtyas, 2008).
EGCG dan Theaflavin adalah kandungan penting dari teh hitam. Dimana EGCG
mempunyai efek melindungi dan menyelamatkan saraf antara lain dengan meningkatkan
aktivitas pertumbuhan neuron. EGCG ini juga dapat menurunkan aktivitas enzim
butyrylcholinesterase (BuChE) yang pernah ditemukan dalam protein pada otak penderita
Alzheimer (Hidayatul, 2008). Sedangkan Theaflavin sebagai antioksidan tinggi sehingga
dapat melawan radikal bebas sebagai pemicu teradinya kerusakan sel (Rohdiana, 2009).
Diabetes melitus adalah suatu kelompok penyakit metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia karena defisiansi sekresi insulin, aksi insulin atau keduanya (American
Diabetes Association, 1997). Peningkatan insiden Diabetes melitus yang sangat
eksponensial ini tentu akan diikuti oleh meningkatnya kemungkinan terjadinya komplikasi
kronik Diabetes melitus (Sarwono, 2006). Pada penderita diabetes terjadi peningkatan radikal
bebas dan penurunan antioksidan
tubuh (Setiawan, 2005). Itulah sebabnya penderita
Diabetes melitus beresiko terjadi kerusakan otak akibat terjadi kerusakan mikrovaskular pada
jaringan sarafnya (Ide, 2008). Para ilmuan mengidentifikasi beberapa teori yang terletak
pada abnormalitas insulin dan kadar gula darah di pembuluh darah pada penderita diabetes
dapat meningkatkan resiko kerusakan otak (Swansom, 2006). Pada penelitian sebelumnya
terbukti bahwa tingginya kadar gula darah berpotensi terhadap peningkatan nekrosis neuron
otak setelah tikus dalam keadaan diabetes selama 28 hari (4 minggu) . Pada gambaran
histologis kerusakan otak tersebut digambarkan adanya pembengkakan sel (cell swelling)
dan pyramidal edema (Sandy, 2009).
Seiring dengan meningkatnya angka kejadian komplikasi mikrovaskuler di otak pada
penderita Diabetes melitus, maka penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bagaimana
pengaruh teh hitam dapat menurunkan kerusakan sel otak.
1.2. Rumusan Masalah
Apakah
teh hitam dapat menurunkan kerusakan otak tikus putih strain wistar
diabetikum ?
1.3. Tujuan
1.3.1.
Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh teh hitam terhadap
penurunan kerusakan sel otak pada tikus putih strain wistar diabetikum.
1.3.2.
Tujuan Khusus
1. Membuktikan adanya penurunan jumlah cell swelling pada otak tikus diabetikum
dengan pemberian teh hitam.
2. Membuktikan adanya penurunan jumlah pyramidal edema pada otak tikus diabetikum
dengan pemberian teh hitam.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
1. Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran
2. Sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan pengaruh
teh hitam terhadap penyakit degeneratif lainnya.
1.4.2 Manfaat Klinis
Sebagai acuan untuk pencegahan kerusakan otak pada penderita Diabetes
melitus.
1.4.3 Manfaat Masyarakat
Memberi informasi kepada masyarakat tentang efek teh hitam (Camellia
sinensis) terhadap penurunan kerusakan otak pada penderita Diabetes melitus.