dilaksanakan terhadap pelaksanaan tugas umum pemerintah dan pembangunan agar sesuai dengan rencana dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
2.5.3 Pengawasan Masyarakat
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh warga masyarakat yang disampaikan secara lisan atau tertulis kepada aparatur pemerintah yang
berkepentingan berupa sumbangan pikiran, saran, gagasan atau keluhan baik secara langsung atau tidak langsung melalui media.
2.5.4 Pengawasan Legislatif
Adalah pengawasan yang dilakukan oleh lembaga perwakilan rakyat terhadap kebijaksanaan dan pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintah dan
pembangunan. Sistem pengawasan ini yang nantinya akan digunakan untuk
menganalisis bagaimana sistem pengawasan dalam pembinaan disiplin PNS di Kota Semarang, yang nantinya akan di fokuskan kepada pengawasan
melekat dan pengawasan dari masyarakat.
2.6 Teori Fungsi Hukum dan Sistem Hukum
2.6.1 Teori Fungsi Hukum
Purnadi dan Soerjono Soekanto, tujuan hukum adalah kedamaian hidup antar pribadi yang meliputi ketertiban ekstern antar pribadi dan
ketenangan intern pribadi.
2.6.1.1 Hukum berfungsi sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat
Hukum sebagai petunjuk bertingkah laku untuk itu masyarakat harus menyadari adanya perintah dan larangan dalam hukum sehingga
fungsi hukum sebagai alat ketertiban masyarakat dapat direalisir. 2.6.1.2
Hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin Hukum yg bersifat mengikat, memaksa dan dipaksakan oleh alat
negara yang berwenang membuat orang takut untuk melakukan pelanggaran karena ada ancaman hukumanya penjara, dll dan dapat
diterapkan kepada siapa saja. Dengan demikian keadilan akan tercapai. 2.6.1.3
Hukum berfungsi sebagai alat penggerak pembangunan Fungsi hukum ini terbentuk karena ia mempunyai daya mengikat
dan memaksa dapat dimamfaatkan sebagai alat otoritas untuk mengarahkan masyarakat ke arah yang maju.
2.6.1.4 Hukum berfungsi sebagai alat kritik
Fungsi ini berarti bahwa hukum tidak hanya mengawasi masyarakat semata-mata tetapi berperan juga untuk mengawasi pejabat
pemerintah, para penegak hukum, maupun aparatur pengawasan sendiri. Dengan demikian semuanya harus bertingkah laku menurut ketentuan
yang berlaku dan masyarakat pun akan merasakan keadilan. 2.6.1.5
Hukum berfungsi sebagai sarana untuk menyelesaikan pertingkaian Perselisihan atau konflik selalu ada atau terjadi di masyarakat.
Hukum dapat tampil untuk menyelesaikan konflik. Pernyataan ini tentu saja dengan kesadaran bahwa masih ada pranata atau mekanisme lain yang
juga dapat tampil untuk menyelesaikan konflik. Karena berbagai hal, sering hukum tampil amat menonjol untuk menyelesaikan konflik. Oleh
karena itu, tidak berlebihan pernyataan Lee S. Weinberg dan Judith W. Weinberg bahwa menyelesaikan konflik merupakan fungsi kunci dan
paling mendasar hukum.
2.6.2 Teori Sistem Hukum