1.2. Identifikasi Masalah
a. Pada waktu guru menyampaikan materi pelajaran tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja K3, siswa mengalami berbagai kesulitan yang
berhubungan dengan bagaiman cara untuk memahami materi yag telah disampaikan.
b. Kurang aktifnya siswa untuk mendapatkan pengalaman, keterampilan, dan kesan yang kuat dari pembelajaran sehingga siswa hanya mampu
menghafal informasi dari guru, karena siswa tidak berperan sebagai pelaku aktif dalam proses belajar mengajar.
c. Peserta didik kurang memperhatikan penjelasan dari guru tantang pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada saat melakukan
praktik kerja di bengkel.
1.3. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini menjadi jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan maka peneliti perlu membatasi
beberapa masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu : a. Penelitian ini dimaksudkan untuk melihat pengaruh penerapan metode
simulasi dan penggunaan multimedia terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja K3.
b. Diterapkan pada
kompetensi dasar
melaksanakan prosedur
keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Penelitian dilaksanakan untuk siswa kelas X program keahlian Teknik Kendaraan Ringan TKR di SMK Tunas Harapan Pati yang
mengikuti mata pelajaran keselamatan dan kesehatan kerja.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian tersebut maka timbul permasalahan yaitu : a. Sejauh mana penerapan metode simulasi sebagai metode
pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar pada kompetensi dasar melaksanakan prosedur keselamatan dan
kesehatan kerja pada kelas X Program Studi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan di SMK Tunas Harapan Pati. b.
Apakah ada perbedaan hasil belajar pada kompetensi dasar melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang
diberi pembelajaran dengan menggunakan metode simulasi, metode simulasi dan multimedia, dan metode ceramah pada
kelas X Program Studi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMK Tunas Harapan Pati.
1.5. Tujuan