Peraturan Permainan Kasti Halrint

5. Ruang Hinggap kasti Halrint Gambar 1.8 Ruang Hinggap kasti Halrint Permainan kasti Halrint menggunakan ruang hinggap yang terbuat dari puzzle warna yang mempunyai ukuran panajang 60 cm dan lebarnya 60 cm. Puzzle di gunakan sebagai ruang hinggap yang berwarna biru agar dapat menarik perhatian siswa dalam permainan.

2.12.1 Peraturan Permainan Kasti Halrint

Peraturan permainan kasti Halrint hampir sama dengan peraturaturan permainan kasti pada umumnya, namun dalam permainan kasti Halrint ini peraturannya sudah disederhanakan sesuai dengan karakteristik siswa anak sekolah dasar. 1 Aturan permainan a. Pemain di bagi menjadi dua regu atau kelompok masing- masing kelompok jumlahnya sama. Kelompok yang menang menjadi pemain dan kelompok yang kalah maka harus berjaga. b. Pemain harus berlari melewati 4 ruang hinggap yang masing- masing ruang hinggap 2, 3 dan 4 terdapat simpai warna yang harus dilaluinya. c. Pemain dalam melewati simpai kuning maka harus melompat menggunakan kedua kaki, dan memasuki simpai merah maka harus melompat menggunakan satu kaki, apabila dalam melewati simpai warna tersebut pemain salah langkah, maka pemain tersebut dinyatakan mati. 2 Cara memukul bola a. Pukulan harus diarahkan ke dalam lapangan. b. Pukulan harus dilambungkan kedalam lapangan baru pemain boleh berlari menuju ke ruang hinggap. c. Sesudah melakukan pukulan, kayu pemukul tidak boleh terlempar jauh saat pemain berlari, pemukul harus langsung di letakan di tempat semula. 3 Sasaran lemparan a. Sasaran lemparannya adalah pemain yang sudah melakukan pukulan saat menuju ke ruang hinggap b. Pemain yang sedang berpindah ruang hinggap yang satu ke ruang hinggap berikutnya c. Pemain yang berusaha kembali ke ruang bebas setelah berlari dari ruang hinggap. 4 Pergantian partai a. Apabila pemain dalam memainkan permainan tradisional kasti Halrint terkena gebokan atau lemparan maka pemain langsung dinyatakan mati dan langsung melakukan pergantian partai. b. Apabila pemain dalam suatu anggota kelompok dinyatakan 3x mati 5 Pemain dinyatakan mati a. Apabila pemain dalam melewati rintangan simpai warna melakukan kesalahan atau tidak sesuai dengan ketentuan lompatannya maka dinyatakan mati. b. Apabila pemain gagal memukul bola. 6 Perolehan nilai atau point Apabila dalam satu tim atau kelompok seluruh anggotanya telah berhasil melewati ruang hinggap dan mencapai ruang bebas maka tim tersebut memperoleh poin 1. 7 Ketentuan pemenang Kelompok atau tim dapat dinyatakan pemenang apabila memperoleh point tertinggi dalam waktu 15 x 2 menit dari permainan. 8 Jumlah pemain a. Permainan tradisional kasti Halrint dimainkan dua tim b. Setiap tim minimal terdiri dari 7 pemain 9 1 siswa berperan sebagai pemukul awal Perlengkapan pemain a. Pemain memakai seragam olahraga

b. Pemain menggunakan nomor dada sebagai tanda. 2.1.11.3 Indikator Permainan Kasti Halrint

a. Bersifat Menarik Permainan kasti Halrint bersifat menarik karena permainan ini merupakan hasil dari permainan modifikasi dan permainan ini belum pernah diterapkan di SD Negeri 1 Wirasaba.

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ENDANG REJO TAHUN 2015/2016

0 6 93

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN POLO DARAT UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS V SD YPPK UBRUB DISTRIK WEB KABUPATEN KEEROM PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

0 18 172

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAK TAKRAW TEKNIK DASAR SEPAK SILA MENGGUNAKAN BOLSERKA PADA SISWA KELAS V DAN VI SD YAYASAN PENDIDIKAN PERSEKOLAHAN KATOLIK SANTO LUKAS KOLAM DISTRIK MUTING KAB

2 63 108

MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENDANGAN BUSUR PENCAK SILAT SISWA KELAS VII SMP CERDAS MURNI DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 6 24

MENINGKATKAN GERAK DASAR TENDANGAN SAMPING PADA PEMBELAJARAN PENCAK SILAT MELALUI MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN 2 SINDANGHAYU.

0 1 44

Pengembangan Model Pembelajaran Pencak Silat Dengam Menggunakan Lingkaran Bertanda Pada Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang Tahun 2011.

1 1 1

PENGGUNAAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS X IPA 3 SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENDANGAN DEPAN DALAM PENCAK SILAT MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

8 22 18

SURVEI PROSES PEMBELAJARAN SEPAKBOLA DI SD YPK WAAN KAMPUNG WAAN DISTRIK MUTING KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA TAHUN 2014 2015 -

0 1 50