Ciri- ciri Pendidikan Jasmani Ruang Lingkup Pendidikan jasmani

bertukar pikiran dan mengevaluasi ide dalam kelompok, 5 mengembangkan kepribadian, sikap, dan nilai agar dapat berfungsi sebagai anggota masyarakat, 6 mengembangkan rasa memiliki dan rasa diterima di masyarakat, 7 mengembangkan sifat- sifat kepribadian yang positif, 8 belajar menggunakan waktu luang yang konstruktif, 9 mengembangkan sikap yang mencerminkan karakter moral yang baik. 6 Aspek emosional, yaitu: 1 mengembangkan respon yang sehat terhadap aktivitas jasmani, 2 mengembangkan reaksi yang positif sebagai penonton, 3 melepas ketegangan melalui aktivitas fisik yang tepat, 4 memberikan saluran untuk mengekspresikan diri dan kreativitas, 5 menghargai pengalaman estetika dari berbagai aktivitas yang relevan Samsudin, 2008: 5.

2.1.1.4 Ciri- ciri Pendidikan Jasmani

Dalam proses kegiatan belajar mengajar terdapat hal-hal yang harus diperhatikan. Klasifikasi yang diperoleh dari hasil belajar mengajar antara lain : 1 Kognitif Menurut Bloom yang dikutip Uzer Usman 2010: 34- 35 aspek kognitif terdiri atas beberapa bagian yaitu: 1 Ingatan recall, yang mengacu pada kemampuan mengenal atau mengingat materi yang sudah dipelajari dari teori yang sederhana sampai pada teori- teori yang sukar, 2 Pemahaman, mengacu pada kemampuan memahami makna materi, 3 Penerapan, mengacu pada kemampuan menggunakan atau menerapkan materi yang sudah dipelajari pada situasi baru dan menyangkut penggunaan aturan, prinsip. 2 Afektif Menurut Krathwohl yang dikutip oleh Uzer Usman 2010: 35- 36 aspek afektif terbagi dalam beberapa kategori yaitu : 1 Penerimaan, mengacu pada kesukarelaan dan kemampuan memperhatikan dan memberikan respon terhadap sesuatu yang akan dicapai. 2 Pemberian respon, dalam hal ini siswa ikut serta secara aktif dan tertarik. 3 Karakterisasi, mengacu pada karakter dan gaya hidup seseorang dan hubungannya dengan kepribadian, sosial, dan emosi. 3 Psikomotor Menurut Dave yang dikutip Uzer Usman 2010: 36- 37 aspek psikomotorik terbagi atas beberapa kategori yaitu: 1 Peniruan, terjadi ketika siswa mengamati suatu gerakan dan memberi respon serupa dengan yang diamati, 2 Manipulasi, menekankan pada perkembangan kemampuan mengikuti pengarahan, penampilan, gerakan-gerakan pilihan melalui latihan.

2.1.1.5 Ruang Lingkup Pendidikan jasmani

Ruang lingkup mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan untuk meliputi aspek- aspek sebagai berikut: 1. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan, eksplorasi gerak, ketrampilan lokomotor non- lokomotor, manipulatif, atletik, kasti, rounders, kippers, sepak bola, bola basket, bola voli, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, dan beladiri serta aktivitas lainnya. 2. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh, komponen kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh serta aktivitas lainnya. 3. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasan tanpa alat, ketangkasan dengan alat, senam lantai dan aktivitas lainnya. 4. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, senam aerobic dan aktivitas lainnya. 5. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air, ketrampilan bergerak di air, renang serta aktivitas lainnya. 6. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik karyawisata, pengenalan lingkungan, berkemah, menjelajah dan mendaki gunung. 7. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalam kehidupan sehari- hari, khususnya yang terkait dengan perawatan tubuh agar tetap sehat, merawat lingkungan yang sehat, memilih makanan dan minuman yang sehat, mencegah dan merawat cidera, mengatur waktu istirahat yang tepat dan berperan aktif dalam kegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan aspek tersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek.

2.1.2 Pengertian Model Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 ENDANG REJO TAHUN 2015/2016

0 6 93

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLABASKET MELALUI PERMAINAN POLO DARAT UNTUK PEMBELAJARAN PENJASORKES SISWA KELAS V SD YPPK UBRUB DISTRIK WEB KABUPATEN KEEROM PROVINSI PAPUA TAHUN 2015

0 18 172

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN SEPAK TAKRAW TEKNIK DASAR SEPAK SILA MENGGUNAKAN BOLSERKA PADA SISWA KELAS V DAN VI SD YAYASAN PENDIDIKAN PERSEKOLAHAN KATOLIK SANTO LUKAS KOLAM DISTRIK MUTING KAB

2 63 108

MELALUI VARIASI PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TENDANGAN BUSUR PENCAK SILAT SISWA KELAS VII SMP CERDAS MURNI DELI SERDANG TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 6 24

MENINGKATKAN GERAK DASAR TENDANGAN SAMPING PADA PEMBELAJARAN PENCAK SILAT MELALUI MODEL KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS V SDN 2 SINDANGHAYU.

0 1 44

Pengembangan Model Pembelajaran Pencak Silat Dengam Menggunakan Lingkaran Bertanda Pada Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunung Pati Kota Semarang Tahun 2011.

1 1 1

PENGGUNAAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS X IPA 3 SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TENDANGAN DEPAN DALAM PENCAK SILAT MELALUI PENGGUNAAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VIII E SMP NEGERI 16 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015.

8 22 18

SURVEI PROSES PEMBELAJARAN SEPAKBOLA DI SD YPK WAAN KAMPUNG WAAN DISTRIK MUTING KABUPATEN MERAUKE PROVINSI PAPUA TAHUN 2014 2015 -

0 1 50