Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Biologi merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep- konsep atau pinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran biologi menekankan pada pemberian pengalaman langsung. Karena itu, siswa perlu dibantu untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses supaya mereka mampu menjelajahi dan memahami dengan seluruh indera, mengajukan hipotesis, menggunakan alat dan bahan secara benar dengan selalu mempertimbangkan keselamatan kerja, mengajukan pertanyaan, menggolongkan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil temuan Budimansyah 2003. Keterampilan proses perlu dikembangkan melalui pengalaman langsung, sebagai pengalaman belajar dan disadari ketika kegiatannya sedang berlangsung. Melalui pengalaman langsung siswa dapat lebih menghayati proses atau kegiatan yang sedang dilakukan Rustaman et al 2003. Edgar Dale dalam Sanjaya 2007 menyatakan bahwa pengetahuan itu dapat diperoleh melalui pengalaman langsung. Semakin langsung objek yang dipelajari, maka semakin kongkrit pengetahuan yang diperoleh siswa. Sebaliknya, semakin tidak langsung pengetahuan itu diperoleh maka semakin abstrak pengetahuan siswa. Berdasarkan observasi awal yang dilakukan di SMP Negeri 1 Parakan di Kabupaten Temanggung diketahui bahwa pembelajaran bioteknologi selama ini adalah dengan metode ceramah dan penugasan kelompok mengamati pembiakan budi daya jamur. Penggunaan metode ceramah membuat siswa kurang dirangsang kreativitasnya dan tidak membuat siswa aktif mengemukakan pendapat, serta tidak dibiasakan mencari dan mengolah informasi Nuryani 2005. Sedangkan Metode penugasan pengamatan budi daya jamur membuat guru tidak bisa mengamati 1 2 aktivitas siswa secara langsung karena hanya dinilai dari hasil laporan penugasan tersebut sehingga penilaian aktivitas siswa belum optimal. Selain itu ada indikator yang belum tercapai yaitu membuat nata de pina sebagai salah satu produk bioteknologi konvensional yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari Hasil observasi di SMP Negeri 1 Parakan, sekolah ini memiliki fasilitas laboratorium yang memadai untuk keperluan praktikum. Alat-alat laboratorium cukup lengkap untuk melaksanakan pembelajaran dengan metode praktikum. Objek yang dikaji dalam bioteknologi adalah fenomena nyata yaitu mikroorganisme dalam menghasilkan barang dan jasa, sehingga dalam pembelajarannya menekankan interaksi antara siswa dengan objeknya. Karena itu peneliti memberikan alternatif pembelajaran yang selama ini belum dilakukan oleh guru biologi yaitu pembelajaran dengan desain praktikum pembuatan nata de pina. Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari serat selulosa yang berbentuk seperti gel agar berwarna putih, massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter xylinum Harjito et al. 2008. Nata de pina merupakan nata yang bahan bakunya dari buah nanas. Pembelajaran dengan praktikum pembuatan nata de pina dipilih karena dianggap sesuai untuk menyampaikan materi bioteknologi karena pembelajaran dengan metode praktikum pembuatan nata de pina siswa langsung dapat mengamati proses-proses yang terjadi dalam bioteknologi. Selain itu siswa juga dapat menghasilkan produk bioteknologi yang dalam praktikum ini berupa nata de pina. Nata de pina merupakan salah satu produk bioteknologi yang dapat dibuat dengan mudah dan tidak memerlukan peralatan yang rumit sehingga dapat dilakukan di laboratorium sekolah. Selain itu, bahan baku dalam pembuatan nata de pina adalah buah nanas. Nanas merupakan buah yang ada pada sepanjang musim sehingga siswa bisa memperolehnya dengan mudah. Selain itu kebanyakan warga mempunyai kebun yang ditanami nanas. Buah nanas merupakan buah yang mudah membusuk sehingga salah satu alternatif untuk menangani hal tersebut adalah dengan mengolah nanas menjadi produk nata. Ekstrak buah nanas sangat cocok untuk medium pertumbuhan bakteri. 3 Pembelajaran dengan praktikum pembuatan nata de pina dapat membantu siswa untuk mengembangkan sejumlah keterampilan proses sains siswa karena dalam praktikum banyak kegiatan ilmiah yang harus dilakukan siswa diantaranya mengamati, mengukur, mengkomunikasikan, merumuskan hipotesis, dan menginterpretasi data, dan menarik kesimpulan. Pembelajaran bioteknologi dengan praktikum pembuatan nata de pina merupakan prinsip pembelajaran sambil bekerja yang memberikan pengalaman langsung bagi siswa. Pengalaman langsung merupakan pengalaman yang diperoleh siswa sebagai hasil dari aktivitas siswa sendiri. Siswa mengalami, merasakan sendiri segala sesuatu yang berhubungan dengan objek yang dipelajarinya. Siswa berhubungan langsung dengan objek yang hendak dipelajari tanpa menggunakan perantara. Karena pengalaman langsung inilah maka ada kecenderungan hasil yang diperoleh siswa menjadi kongkrit Sanjaya 2007. Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung akan lebih efektif, mampu membina sikap, keterampilan, cara berfikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan belajar hafalan saja Sardiman 2007.

B. Rumusan Masalah