20
2.1.3 Kedudukan Pegawai Negeri
Kedudukan pegawai negeri didasarkan pada Undang-Undang No. 43 Tahun 1999 yaitu :
Pegawai negeri berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara
professional, jujur, adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan, dan penyelenggaraan tugas negara,
pemerintahan, dan pembangunan.
Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang No. 43 Tahun 1999
Rumusan kedudukan pegawai negeri didasarkan pada pokok-pokok pikiran bahwa pemerintah tidak hanya menjalankan fungsi umum pemerintahan, tetapi
juga harus mampu melaksanakan fungsi pembangunan atau dengan kata lain pemerintah bukan hanya menyelenggarakan tertib pemerintahan, tetapi juga harus
mampu menggerakkan dan memperlancar pembangunan untuk kepentingan rakyat banyak.
Pegawai negeri mempunyai peran amat penting sebab pegawai negeri merupakan usur aparatur negara untuk menyelenggarakan pemerintahan dan
pembangunan dalam rangka mencapai tujuan negara. Kelancaran pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan nasional terutama tergantung pada kesempurnaan
aparatur negara yang pada pokoknya tergantung juga dari kesempurnaan pegawai negeri.
Dalam konteks hukum publik, pegawai negeri sipil bertugas membantu presiden sebagai kepala pemerintahan dalam menyelenggarakan pemerintahan,
21
tugas melaksanakan peraturan perundang-undangan, dalam arti kata wajib mengusahakan agar setiap peraturan perundang-undangan ditaati oleh masyarakat.
Dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan pada umumnya, kepada pegawai negeri diberikan tugas kedinasan untuk dilaksanakan sebaik-baiknya.
Selanjutnya setelah dibahas tentang kedudukan pegawai negeri sipil akan dibahas pengertian tentang kedudukan, fungsi, dan tujuan pegawai negeri sipil
khusus tenaga pendidik. Mengenai Kedudukan, Fungsi, dan Tujuan diatur menurut Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 Bab II sebagai berikut :
Pasal 2 Ayat 1 Guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 4 Kedudukan sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 ayat 1 berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran berfungsi untuk meningkatkan
mutu pendidikan nasional.
Pasal 6 Kedudukan guru dan dosen sebagai tenaga profesional bertujuan
untuk melaksanakan sistem pendidikan nasional dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional, yaitu berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Pasal 2 Ayat 1, Pasal 4, Pasal 6 Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005
22
Dapat disimpulkan kedudukan, fungsi, dan tujuan pegawai negeri sipil khususnya tenaga pendidik adalah sebagai unsur aparatur negara, abdi negara dan
abdi masyarakat dituntut untuk melaksanakan tugasnya dengan baik karena pegawai negeri sipil khususnya tenaga pendidik harus mempunyai kesetiaan,
ketaatan penuh terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Pemerintah sehingga dapat memusatkan segala perhatian dan pikiran serta
mengerahkan segala daya upaya dan tenaganya untuk menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan secara berdaya guna dan berhsil guna.
2.1.4 Hak dan Kewajiban Pegawai Negeri 2.1.4.1 Hak-hak Pegawai Negeri