35
membiarkan terjadinya pelanggaran karena mengangap hal tersebut merupakan perbuatan yang bisa ditolelir;
2 Kurang responnya aparat terhadap sanksi yang tegas terhadap pegawai
negeri sipil; 3
Lemahnya pengawasan atasan langsung; 4
Tingkat kesadaran pegawai negeri sipil.
2.2.2 Sistem Pengawasan Pegawai Negeri Sipil
Ada dua sistem pengawasan terhadap pegawai negeri sipil yaitu sistem pengawasan melekat dan sistem pengawasan secara fungsional, untuk sistem
pengawasan melekat ini dilakukan oleh unsur pimpinan yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, yang dimaksud
dengan sistem pengawasan melekat ini adalah sistem pengawasan yang dilakukan secara terus menerus atau kontinu baik mulai dari unsur pimpinan sampai kepala
bagian kepada pegawai negeri sipil di Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus, jadi untuk sistem pengawasan melekat ini memang hasilnya
dapat maksimal karena sifatnya terus-menerus dan langsung dapat mengenai sasaran. Untuk sistem pengawasan secara fungsional dilakukan oleh Inspektorat
dan Badan Kepegawaian Daerah. Bentuk pengawasan ini sendiri hanya bersifat temporer dan tidak kontinu sehingga hasil yang di dapatkan kurang maksimal.
Bagan 2.1 Kerangka Berfikir
Dengan kerangka berfikir diharapkan para pembaca lebih memahami isi
dan makna dari proposal skripsi yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini :
36
Pancasila UUD 1945
UU No. 43 Tahun 1999 Tentang Pokok-pokok Kepegawaian PP Nomor 30 Tahun1980. Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
Sipil. PP Nomor 53 Tahun 2010. Tentang Peraturan Disiplin Pegawai Negeri
Sipil.
Hambatan Intern
Hambatan Ekstern
o Penegakan Pegawai Negeri Sipil
o Faktor-faktor penghambat peningkatan
kedisiplinan Pegawai Negeri Sipil o
Langkah yang telah dilakukan dalam peningkatan kedisiplinan Pegawai
Negeri Sipil
Good governance
Dinas Pendidikan, pemuda dan olahraga
Kabupaten Kudus
Unit Pelaksanaan tekhnis
Guru
Upaya Penegakan Disiplin PNS di Dinas Pendidikan,
pemuda dan olahraga Kabupaten Kudus
Menciptakan Pemerintahan yang baik, demokratis, dan
masyarakat yang sejahtera
37
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Dasar Penelitian
Metode penelitian digunakan penulis dengan maksud untuk memperoleh data yang lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Adapun
metode penelitian yang akan penulis gunakan adalah Metode Kualitatif dengan pendekatan Yuridis Sosiologis.
Penelitian ini adalah penelitian hukum menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Yuridis Sosiologis. Penelitian kualitatif adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata- kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat
diamati. Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik utuh. Jadi dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan
individu atau organisasi kedalam variabel atau hipotesis, tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan Bogdan dan
Taylor dalam Moleong, 1990:3.
Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data-data serta argumen yang berkualitas dan juga menggunakan metode yang sesuai dengan tujuan penelitian,
Penelitian ini menyusun desain secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan lapangan. Penelitian kualitatif tidak bertujuan untuk mengkaji atau
membuktikan kebenaran suatu teori tetapi teori yang sudah ada dikembangkan dengan menggunakan data yang dikumpulkan. Dengan dasar tersebut, maka
penelitian ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang penegakan peraturan disiplin pegawai negeri sipil khusus tenaga pendidik di Dinas
Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kudus. Sehingga dari data primer