yakni kemampuan produktif, kritis dan kultural. Dengan demikian ditegaskan, bahwa pendidikan seni rupa adalah berkenaan dengan bagaimana peserta didik
memahami kejadian-kejadian seni, belajar mengamati karya seni, dan belajar berkreasi.
Berdasarkan para ahli di atas dapat ditarik simpulan bahwa konsep pembelajaran seni rupa melalui pendidikan melalui seni. Pendidikan seni sebagai
wahana penyeimbang kegiatan belajar lain yang lebih memerlukan kemampuan berpikir kritis kepada situasi yang rileks. Pendidikan seni dapat digunakan untuk
mengarahkan dan mengembangkan dalam hal penemuan baru inovatif, menghargai perbedaan karya orang lain. Pendidikan seni menjadi pendidikan
kreatif, oleh karena itu pendidikan seni oleh para ahli dinyatakan sebagai bentuk kegiatan pendidikan yang paling efektif bagi pengembangan kreativitas anak.
Berdasarkan tujuan-tujuan yang telah dijelaskan di atas, akan dijelaskan
mengenai lingkup pendidikan seni rupa di sekolah yang meliputi aspek pemahaman atau pengetahuan, apresiasi seni, dan pengalaman kreatif sebagai
berikut:
2.4.1. Pengetahuan Kesenirupaan
Menurut Syafi’i 2006:14, pengalaman belajar yang bersifat pengetahuan kesenirupaan adalah berkenaan dengan telaah kritis terhadap substansi seni. Pada
lingkup ini pengetahuan tentang karakteristik suatu karya seni berbeda dengan jenis seni yang lain sehingga perlu dipahami oleh anak didik.
Pengetahuan kesenirupaan berkenaan dengan sejarah seni rupa yang digunakan untuk memahami, mengkaji, dan menganalisis corak karya seni pada
tiap masa. Selanjutnya, pengetahuan kesenirupaan juga berkenaan dengan definisi konsep tentang jenis-jenis karya seni rupa, unsur dan prinsip desain seni rupa,
pemahaman bahan, alat, dan teknik, aliran-aliran dalam seni rupa, teknik penciptaan karya seni rupa, seniman dan karya yang dihasilkan. Pemberian
pemahaman tentang aspek kesenirupaan dilakukan secara sistematis dan berjenjang.
Menurut Soemarjadi 2001: 42 menyatakan bahwa aspek pengetahuan seni berkenaan dengan pembahasan karakteristik masing-masing cabang seni yang
berkenaan dengan jenis, bahan, alat, teknik, unsur, prinsip desain atau komposisi, corak, dan sejarah perkembangannya.
Berdasarkan para ahli di atas dapat ditarik simpulan bahwa pengetahuan kesenirupaan adalah mempelajari mengenai jenis, unsur, desain yang perlu
diketahui oleh anak didik dan sejarah perkembanganya seni rupa. Pemberian pemahaman tentang aspek kesenirupaan dilakukan secara bertahap.
2.4.2. Apresiasi Seni Rupa
Menurut Soedarso
2006:162 menyatakan bahwa mengapresiasi kurang lebih berarti mengerti dan menyadari sepenuhnya seluk-beluk sesuatu hasil seni
serta menjadi sensitiv terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan menilai karya tersebut dengan semestinya.
Menurut Syafi’i 2006:14 menyatakan bahwa pembelajaran apresiasi dalam seni rupa yaitu berupa kegiatan yang melibatkan perasaan dan emosi dalam
proses penilaian suatu karya seni, baik karya seniman, teman-teman sekelas
ataupun dalam sekolahan. Melalui kegiatan apresiasi terutama, adalah siswa dapat menghargai karya orang lain dan memperoleh pemahaman tentang kejadian.
Dari pendapat di atas dapat ditarik simpulan bahwa apresiasi seni rupa adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya sehingga dapat mengadakan
penilaian atau penghargaan terhadapnya. Dalam hal ini melibatkan perasaan dan emosinya.
2.4.3. Pengalaman Kreatif