41
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu suatu usaha mendeskripsikan data, gambar, dan perilaku orang yang diamati
dengan kata-kata secara teoritis. Moelong 2007:6 mendeskripsikan: Penelitian kualitatif qualitative research sebagai penelitian yang bermaksud untuk
memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penentuan misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan
cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang dialami dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Analisis
pendekatan kualitatif tersebut kemudian dilepaskan yang berisi kutipan-kutipan data sebagai gambaran dalam penyajian laporan.
Ciri ini merupakan ciri keenam metode kualitatif, dimana data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka Moelong
2007:8. Pada penelitian kualitatif, data yang diperoleh berupa kata-kata, gambar, perilaku tidak dituangkan dalam bentuk kuantitatif yang memilki arti lebih kaya
daripada sekedar angka atau frekuensi Margono 2005:36. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian deskriptif
yang bertujuan untuk membuat perencanaan secara sistematis, fakultas, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau detail tertentu Suryabarata
2002:75. Dalam hal ini peneliti bertugas mendeskripsikan variabel, gejala dan keadaan tertentu sebagaimana yang terjadi dilapangan. Pada pelaksanaannya,
peneliti hanya mengumpulkan informasi yang ada tanpa melakukan kegiatan yang dapat mempengaruhi informasi yang ada tanpa melakukan kegiatan yang dapat
mempengaruhi keadaan responden Ismiyanto 2003:3. Sebagaimana Moleng 2009:6:
Pendekatan kualitatif digunakan peneliti dalam menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dan hasil pengamatan
perilaku responden dengan meneliti dan menelaah gejala-gejala yang ada di lapangan secara sistematik. Setelah data-data tertulis atau lisan dan hasil
pengamatan perilaku responden dengan meneliti dan menelaah gejala- gejala yang ada di lapangan secara sistematik. Setelah data-data deskriptif
diperoleh, selanjutnya peneliti akan melakukan analisis, pengambilan makna, atau nilai di balik data-data yang tampak sebagaimana yang
dikemukan Sugiyono data-data diperoleh adalah mengubah informasi tersebut ke dalam kalimat deskripsi yang mampu menggambarkan temuan-
temuan serta hasil analisis mengenai gejala yang ada di lapangan secara sistematis, fakultas dan akurat. Sesuai dengan data yang ingin digali atau
dicari dari sumber data yaitu berupa deskripsi mengenai kompetensi guru dalam pembelajaran seni rupa, maka pendekatan ini dalam penelitian ini
digunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin mengetahui kompetensi guru.
Berdasarkan dari uraian di atas, dapat dijelaskan bahwa bentuk penelitian ini secara lugas didefisinikan sebagai penelitian deskriptif kualitatif yaitu:
penelitian yang berusaha untuk memberikan gambaran-gambaran secara detail dan sistematis yang bertumpu pada proses kompetensi guru dan pembelajaran
yang berlangsung serta berbagai faktor yang mempengaruhinya. Dengan demikian dalam penelitian deskriptif ini, kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
mencari informasi tentang sebuah kegiatan pembelajaran seni rupa dan kompetensi guru tanpa melakukan rekayasa ataupun tindakan untuk
mempengaruhi objek yang diteliti.
Penelitian ini mengkaji tentang pelaksanaan pembelajaran Seni Rupa di SMA N 1 Banjarnegara, SMA N 1 Bawang, dan SMA N 1 Wanadadi di
Kabupaten Banjarnegara. Fokus kajian penelitian ini adalah persiapan dan proses pembelajaran seni rupa yang mencakup rumusan tujuan pembelajaran dan
implementasinya. Penelitian ini mengkaji kompetensi guru seni rupa serta deteminan
kompetensi guru pada SMA Negeri I Banjarnegara, SMA Negeri I Bawang, dan SMA Negeri 1 Wanadadi. Sesuai dengan pokok permasalahan yang dikaji
penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data, gambar, dan perilaku yang diamati. Dengan kata lain,
penelitian ini memaparkan tentang kemampuan kompetensi guru dalam mengajar seni rupa pada SMA Negeri I Banjarnegara, SMA Negeri 1 Bawang, dan SMA
Negeri 1 Wanadadi.
3.2. Lokasi dan Sasaran Penelitian 3.2.1. Lokasi