Perubahan pola berenang yang diamati berupa: perubahan gerakan pada

19 hasil postulat Koch dan uji karakteristik inilah yang digunakan sebagai bakteri pada pengujian selanjutnya. Parameter yang diukur Parameter yang diukur dalam setiap tahapan berbeda, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Parameter yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

1. Perubahan pola berenang yang diamati berupa: perubahan gerakan pada

kolom air berenang di permukaan, melayang atau di dasar akuarium, perpindahan badan lemah atau agresif, bentuk cara berenang berulang, berputar dan tidak beraturan dan gerakan operculum. Pengamatan dilakukan selama 5 menit. 2. Tingkah laku makan diamati dengan mengamati respon ikan terhadap pakan yang diberikan. Data yang dikumpulkan termasuk jumlah pakan yang dimakan, jumlah pakan yang tidak dimakan, waktu menangani setiap pakan waktu dari pakan pertama dimakan hingga dia mencari atau memakan pakan lainnya kembali. 3. Perubahan anatomi organ luar dan organ dalam. Perubahan yang diamati pada anatomi luar berupa kondisi mata, warna tubuh, pendarahan atau kelainan lainnya, sedangkan perubahan anatomi dalam berupa perubahan warna, bentuk dan konsistensi organ otak dan ginjal ikan. 4. Pengamatan Mean Time to Death MTD dilakukan untuk mengetahui rerata waktu kematian ikan uji yang terinfeksi S. agalactiae dihitung menurut Kamiso 2001 dalam Murdjani 2002 dengan rumus : Keterangan; MTD : Mean Time to Death rerata waktu kematian a : waktu kematian jam b : jumlah ikan mati setiap waktu pengamatan 5. Pengamatan gambaran darah diawali dengan pengambilan darah ikan dengan jarum suntik dari vena caudalis. Pengukuran parameter gambaran darah antara lain diferensial leukosit, total leukosit serta total eritrosit dilakukan 20 mengikuti prosedur Blaxhall dan Daisley 1973 . Secara terperinci prosedur pengamatan gambaran darah dijelaskan dalam Lampiran 1. 6. Pengukuran indeks fagositik dilakukan dengan metode Anderson dan Siwicki 1995. Secara terperinci prosedur pengukuran dijelaskan dalam Lampiran 1. 7. Pengukuran titer antibodi dengan uji mikrotiter aglutinasi. Secara terperinci prosedur pengukuran dijelaskan dalam Lampiran 1. 8. Pengukuran patologi klinik darah : kadar hemoglobin diukur menurut metode Sahli dengan Sahlinometer Wedemeyer dan Yasutake, 1977 , kadar hematokrit diukur menurut metode Anderson dan Siwicki 1995 ; kadar glukosa darah juga diamati dalam setiap perlakuan, mengikuti metoda Wedemeyer dan Yasutake 1977. Secara terperinci prosedur pengukuran patologi klinik darah dijelaskan dalam Lampiran 1. 9. Pengamatan histopatologi ikan dilakukan untuk mengetahui kerusakan jaringan ikan yang terinfeksi S. agalactiae yaitu jaringan pada organ mata, otak dan ginjal ikan.

10. Tingkat kelangsungan hidup relatif Relative Percent SurvivalRPS selama