c. Kewarganegaraan; dan
d. Bahasa Indonesia.
4 Kurikulum pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud pada ayat 1
dilaksanakan melalui kgiatan kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler. 5
Mata kuliah sebagaimana dimaksud pada ayat 3 dilaksanakan untuk program sarjana dan program diploma.
2.2.2 Sistem Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Buku Kurikulum Perguruan Tinggi 2014:1-1 pada dasarnya setiap satuan pendidikan memiliki sistem untuk menhasilkan lulusan yang
berkualitas. Sistem pendidikan tinggi di Indonesia memiliki empat tahapan pokok, yaitu: 1 Input; 2 Proses; 3 Output; dan 4 Outcomes. Input Peerguruan
Tinggi PT adalah lulusan SMA, MA, dan SMK sederajat yang mendaftarkan diri untuk berpartisipasi mendapatkan pengalaman belajar dalam proses pembelajaran
yang telah ditawarkan.
Input yang baik dapat didasarkan pada kualitas lulusan pada jenjang satuan pendidikan sebelumnya SMA, MA, dan SMK. Kualitas lulusan yang baik dapat
berupa nilai yang tinggi pada setiap mata pelajaran yang telah ditempuh, selain itu adanya sikap dan motivasi belajar calon mahasiswa untuk terus berprestasi dalam
pembelajaran di perguruan tinggi akan berpengaruh terhadap capaiannya setelah menjadi mahasiswa.
Setelah mendaftarkan diri dan resmi menjadi mahasiswa, tahapan selanjutnya adalah menjalani proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang baik
memiliki unsur yang baik dalam beberapa hal, yaitu: 1 capaian pembelajaran learning outcomes yang jelas; 2 organisasi PT yang sehat; 3 pengelolaan PT
yang transparan dan akuntabel; 4 ketersediaan rancangan pembelajaran PT dalam bentuk dokumen kurikulum yang jelas dan sesuai kebutuhan pasar kerja;
5 kemampuan dan keterampilan SDM akademik dan nonakademik yang handal dan profesional; 6 ketersediaan sarana
–prasarana dan fasilitas belajar yang memadai.
Dari keenam unsur tersebut PT dapat menciptakan iklim akademik yang mendukung dalam proses pembelajaran sehingga akan menghasilkan masyarakat
akademik yang profesional. Ketercapaian iklim dan masyarakat akademik akan
dijamin secara internal oleh masing-masing PT. Penjaminan mutu atau kualitas internal tidak hanya dilakukan oleh PT saja, pemerintah melalui Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan mensyaratkan bahwa PT harus melakukan penjaminan mutu secara konsisten dan benar agar menghasilkan lulusan yang baik
dan profesional. Setelah melalui proses pembelajaran yang baik, diharapkan akan dihasilkan
lulusan PT yang berkualitas. Beberapa indikator yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan lulusan PT adalah 1 IPK; 2 lama studi; dan 3 predikat
kelulusan yang disandang. Untuk dapat mencapai keberhasilan, perguruan tinggi perlu menjamin agar lulusannya dapat terserap di pasar kerja. Keberhasilan PT
untuk dapat mengantarkan lulusannya agar diserap dan diakui oleh pasar kerja dan masyarakat inilah yang akan juga membawa nama dan kepercayaan PT di mata
calon pendaftar yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas pendaftar input.
Output yang baik dapat didasarkan pada hasil lulusan yang baik, yang dapat dinilai dari capaian IPK, lama studi dan predikat kelulusan yang disandang. PT
juga bertugas untuk menjamin lulusannya agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang ada di masyarakat. Output yang baik dan sesuai dengan kebtuhan
masyarakat akan mengantarkan nama PT menempati predikat yang baik dimata masyarakat, sehingga hal tersebut dapat menjadi tolok ukur kepercayaan
masyarakat terhadap PT.
2.2.3 Landasan Pemikiran Kurikulum Pendidikan Tinggi