Landasan Pemikiran Kurikulum Pendidikan Tinggi Peran Kurikulum di dalam Sistem Pendidikan Tinggi

dijamin secara internal oleh masing-masing PT. Penjaminan mutu atau kualitas internal tidak hanya dilakukan oleh PT saja, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mensyaratkan bahwa PT harus melakukan penjaminan mutu secara konsisten dan benar agar menghasilkan lulusan yang baik dan profesional. Setelah melalui proses pembelajaran yang baik, diharapkan akan dihasilkan lulusan PT yang berkualitas. Beberapa indikator yang sering digunakan untuk menilai keberhasilan lulusan PT adalah 1 IPK; 2 lama studi; dan 3 predikat kelulusan yang disandang. Untuk dapat mencapai keberhasilan, perguruan tinggi perlu menjamin agar lulusannya dapat terserap di pasar kerja. Keberhasilan PT untuk dapat mengantarkan lulusannya agar diserap dan diakui oleh pasar kerja dan masyarakat inilah yang akan juga membawa nama dan kepercayaan PT di mata calon pendaftar yang akhirnya bermuara pada peningkatan kualitas dan kuantitas pendaftar input. Output yang baik dapat didasarkan pada hasil lulusan yang baik, yang dapat dinilai dari capaian IPK, lama studi dan predikat kelulusan yang disandang. PT juga bertugas untuk menjamin lulusannya agar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja yang ada di masyarakat. Output yang baik dan sesuai dengan kebtuhan masyarakat akan mengantarkan nama PT menempati predikat yang baik dimata masyarakat, sehingga hal tersebut dapat menjadi tolok ukur kepercayaan masyarakat terhadap PT.

2.2.3 Landasan Pemikiran Kurikulum Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Buku Kurikulum Perguruan Tinggi 2014:1-3 Kurikulum sebelum tahun 2000 disusun setiap 5 tahun sekali untuk jenjang S1 dan 3 tahun sekali untuk jenjang D3. Selain tradisi pergantian setiap 5 tahun sekali atau 3 tahun sekali, pergantian kurikulum juga didasarkan pada rencana strategis berisi visi dan misi Pendidikan Tinggi yang berubah dan permasalahan internal suatu Pendidikan Tinggi. Pada situasi global saat ini perkembangan IPTEKS sangat pesat sehingga berdampak pula pada tuntutan dunia kerja. Proses pada Pendidikan Tinggi harus disesuaikan dengan tuntutan dunia kerja, dimana lulusan dari Pendidikan Tinggi merupakan salah satu sumber tenaga kerja. Perkembangan IPTEKS tersebut seharusnya menjadi alasan untuk melakukan perubahan kurikulum Pendidikan Tinggi di Indonesia.

2.2.4 Peran Kurikulum di dalam Sistem Pendidikan Tinggi

Menurut Hamalik dalam buku Kurikulum dan Pembelajaran Ruhimat, 2013:10 kurikulum dalam pendidikan formal mempunyai 3 peranan yang penting yaitu: a. Peranan Konservatif, kurikulum dijadikan sebagai alat untuk meneruskan warisan budaya yang masih relevan dengan masa sekarang. b. Peranan Kreatif, kurikulum dituntut untuk terus berkembang sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan yang akan datang. c. Peranan Kritis dan Evaluatif, secara kritis nilai-nilai dan budaya yang hidup dimasyarakat selalu mengalami perubahan. Oleh karena itu pewarisan nilai- nilai dan budaya yang akan diwariskan melalui kurikulum harus disesuaikan dengan kondisi sekarang yang ada dimasyarakat. Sedangkan peran evaluatif menjadikan kurikulum berperan untuk menilai serta memilih nilai-nilai dan budaya yang akan diwariskan kepada masyarakat khususnya pelajar. Hal ini dilakukan agar nilai-nilai dan budaya yang akan diwariskan sesuai dengan keadaan masyarakat pada masa sekarang dan masa depan. Dalam Buku Kurikulum Perguruan Tinggi 2014:1-7 jika dikaitkan dengan sistem pendidikan tinggi, maka kurikulum dapat berperan sebagai: 1 Sumber kebijakan manajemen pendidikan tinggi untuk menentukan arah penyelenggaraan pendidikannya; 2 Filosofi yang akan mewarnai terbentuknya masyarakat dan iklim akademik; 3 Petron atau pola pembelajaran, yang mencerminkan bahan kajian, cara penyampaian, dan penilaian pembelajaran; 4 Atmosfer atau iklim yang terbentuk dari hasil interaksi manajerial PT dalam mencapai tujuan pembelajarannya; 5 Rujukan kualitas dari proses penjaminan mutu; serta 6 Ukuran keberhasilan PT dalam menghasilkan lulusan yang bermanfaat bagi masyarakat.

2.3 Program Studi

Dokumen yang terkait

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003)

0 3 17

“Hubungan antara Sikap Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi tentang Profesi Guru dengan Prestasi Belajar (Studi Kasus pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Jember Angkatan 2003),

0 5 17

Pengaruh Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) Terhadap Mutu Pembelajaran di SMK Negeri 2 Depok

2 15 132

Program Studi Pendidikan Dokter

0 0 39

Pembiayaan Pendidikan dan Profesional Guru

0 0 14

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kesejahteraan Guru dan Prestasi BelajarTerhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

0 1 13

Dionisius S. Situmorang,Victor G. Simanjuntak, AndikaTriansyah Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi FKIP Untan Pontianak Email :dionisiussahalatuagmail.com Abstract - HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU PENJA

0 0 8

WORKSHOP KURIKULUM KONSTRUKSI KURIKULUM PROGRAM STUDI BIOLOGI/PENDIDIKAN BIOLOGI/BIOTEKNOLOGI

0 2 16

PERANAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM MEMBANGUN ETIKA POLITIK DI INDONESIA Drs. I Made Kartika, M.Si Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Dwijendra Denpasar E-mail : kartika_kwikyahoo.co.id

0 5 10

EVALUASI PROGRAM PEMBINAAN PRESTASI BELA DIRI SHOTO-KAI KABUPATEN NAGEKEO Bernabas Wani Pendidikan Jasmanai Kesehatan dan Rekreasi STKIP Citra Bakti Email: bernabas.wanigmail.com

0 0 7