Keterampilan menyimak Keterampilan berbicara

17 memiliki satu keterampilan berbahasa saja. Namun, untuk memperoleh keterampilan tersebut harus melalui latihan yang berkesinambungan Mulyati dkk, 2011:2.30. Menurut Tarigan 2008:1 menjelaskan bahwa setiap keterampilan itu erat sekali berhubungan dengan tiga keterampilan lainnya dengan cara yang beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan berbahasa, kita biasa melalui suatu hubungan urutan yang teratur. Berikut adalah pembahasan mengenai keempat keterampilan berbahasa yang telah diungkapkan di atas menurut pendapat para ahli.

1. Keterampilan menyimak

Tarigan menyatakan bahwa menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan. Hakikat menyimak berhubungan dengan mendengar dan mendengarkan. Subyantoro dan Hartono menyatakan bahwa mendengar adalah peristiwa tertangkapnya rangsangan bunyi oleh pancaindra pendengaran yang terjadi pada waktu kita dalam keadaan sadar akan adanya rangsangan tersebut. Sedangkan mendengarkan adalah kegiatan mendengar yang dilakukan dengan sengaja, penuh perhatian terhadap apa yang didengar. Sementara itu, menyimak pengertiannya sama dengan mendengarkan tetapi dalam menyimak intensitas perhatian terhadap apa yang disimak lebih ditekankan lagi. 18 Dari pengertian menyimak di atas, terlihat bahwa kegiatan mendengar dan mendengarkan tercakup dalam kegiatan menyimak. Selain itu, menyimak memiliki tingkatan lebih tinggi dari mendengar dan mendengarkan. Berdasarkan definisi menyimak seperti yang telah diutarakan di atas, dapat diambil simpulan bahwa menyimak adalah kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan yang dsilakukan dengan sengaja, penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi, dan interpretasi untuk memperoleh pesan, informasi, memahami makna komunikasi, dan merespon yang terkandung dalam lambang lisan yang disimak secara baik dan benar. Ini menunjukkan bahwa si penyimak harus aktif, baik mental maupun fisik dalam melakukan kegiatan menyimak karena menyimak merupakan rangkaian kegiatan penggu-naan bahasa dalam berkomunikasi.

2. Keterampilan berbicara

Solchan T.W dkk 2009 Kemampuan untuk menyampaikan pesan secara lisan kepada orang lain. Pesan di sini adalah pikiran, perasaan, sikap, tanggapan, penilaian dan sebagainya. Berbicara juga bermacam-macam berinteraksi dengan sesama, berdiskusi dan berdebat, berpidato, menjelaskan, bertanya, menceritakan, melaporkan, dan menghi-bur. Tujuan berbicara yang berbeda, tentu saja menuntut strategi berbicara yang tidak sama. Lebih jauh lagi Santosa 2008:6.35 mengungkapkan bahwa pada dasarnya berbicara bukan hanya berkaitan dengan masalah pelafalan dan intonasi saja, tetapi juga dengan penyusunan pemaham-an. Untuk dapat berbicara dalam suatu bahasa dengan baik pembicara harus menguasai lafal, tata bahasa, dan kosakata 19 dari bahasa yang digunakannya itu. Selain itu, penguasaan masalah yang akan disampaikan dengan kemampuan memahami bahasa lawan bicara juga diperlukan. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa keteram- pilan berbicara adalah kemampuan untuk mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan dalam rangka berko-munikasi dengan lingkungan.

3. Keterampilan membaca

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI I BATURETNO WONOGIRI

0 12 191

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD NEGERI CIBEUNYING KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 52

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL Peningkatan Keterampilan Menulis Cerita Menggunakan Pendekatan Kontekstual Padasiswa Kelas V SD Negeri 3 Sajen Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten 2012/2013.

0 1 15

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI:PTK di Kelas V SD Negeri Cisangku Kecamatan Curug Kota Serang.

0 1 57

Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Bebas melalui Pendekatan Kontekstual Modeling pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Bulu 02 Semarang.

0 0 1

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA OBJEK LANGSUNG SISWA KELAS V SD NEGERI BANDARJO 01 UNGARAN TAHUN AJARAN 2008/2009.

0 1 141

PENERAPAN MIND MAPPING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN PERSUASI PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 SURUH TASIKMADU KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 17

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KLEPU 04 TAHUN AJARAN 2012-2013.

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DI KELAS V SD NEGERI RANCALOA KOTA BANDUNG

0 0 11