Metode Analisis Data PENYELESAIAN SENGKETA ATAS KREDIT MACET DALAM PERJANJIAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH (Studi Kasus Pada PT. Bank Negara Indonesia. Tbk, Kantor Cabang Pembantu Universitas Lampung)
Upaya dari pihak kreditor sebelum benar-benar terjadi kredit macet, pihak kreditor akan melakukan upaya untuk meminimalisir kredit macet tersebut.
Upaya dari pihak kreditor untuk meminimalisir akan terjadinya kredit macet ketika debitur wanprestasi adalah melalui pengikatan agunan yang
telah dibeli melalui KPR yaitu melalui Hak Tanggungan HT dan melalui Akta Jual Beli AJB.
Namun apabila sudah terjadi kredit macet makan akan dilakukan upaya lain untuk mengatasi kredit macet yaitu upaya secara administrasi
perkreditan dan upaya penyelesaian melalui hukum. Upaya penyelesaian melalui administrasi perkreditan meliputi Rescheduling, Reconditioning,
Restructuring, Kombinasi dan Penyitaan Jaminan. Sedangkan upaya penyelesaian melalui hukum yaitu melalui Panitia Urusan Piutang Negara
PUPN dan Direktorat Jenderal Piutang dan Lelang Negara DJPLN, Badan Peradilan dan melalui Arbitrase atau Badan Alternatif Penyelesaian
Sengketa. Upaya dari pihak debitur adalah dengan mengajukan berbagai proses
untuk penjadwalan kembali agar di perpanjang waktu pembayaran Kredit Pemilikan Rumahnya.
Upaya dari pihak developer atau pengembang adalah dengan melakukan Buy Back Guarantee. Setelah pihak developer melakukan upaya Buy Back
Guarantee, pihak developer tidak dirugikan dan rumah yang dijualnya kembali lagi seperti awal sebelum dijual kepada debitur yang melakukan
kredit macet tersebut