II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS A.
Landasan Teori 1.
Tanaman Ubi Kayu 1.1 Deskripsi Tanaman Ubi Kayu
Umbi-umbian Singkong dengan nama latin Manihot esculenta merupakan tumbuhan jenis umbi akar atau akar pohon yang panjang
fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya
berwarna putih atau kekuning-kuningan. Ketela pohon, atau yang lebih dikenal dengan Singkong atau ubi kayu,
merupakan pohon tahunan tropika dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Umbi singkong tidak tahan disimpan meskipun di tempatkan di lemari
pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi
manusia.
1.2 Klasifikasi Tanaman Ubi Kayu
Ubi kayu atau singkong berasal dari Brazilia. Dalam sistematika tumbuhan, ubi kayu termasuk ke dalam kelas Dicotyledoneae. Ubi
kayu berada dalam famili Euphorbiaceae yang mempunyai sekitar 7.200 spesies, beberapa diantaranya adalah tanaman yang mempunyai
nilai komersial, seperti karet Hevea brasiliensis, jarak Ricinus comunis
dan Jatropha curcas, umbi-umbian Manihot spp, dan tanaman hias Euphorbia spp Ekanayake et al., 1997.
Bagian tubuh tanaman singkong terdiri atas batang, daun, bunga,
umbi, dan kulit umbi. a.
Batang Batang tanaman singkong berkayu, beruas
–ruas, dengan ketinggian mencapai lebih dari 3 m. Warna batang bervariasi,
ketika masih muda umumnya berwarna hijau dan setelah tua menjadi keputih
–putihan, kelabu, atau hijau kelabu. Batang berlubang, berisi empulur berwarna putih, lunak, dengan struktur
seperti gabus. b.
Daun Susunan daun singkong berurat, menjari dengan cangap 5
–9 helai. Daun singkong, terutama yang masih muda mengandung racun
sianida, namun demikian dapat dimanfaatkan sebagai sayuran dan dapat menetralisir rasa pahit sayuran lain, misalnya daun papaya
dan kenikir.