juga berarti bahwa apakah variabel bebas Stres Kerja X
1
dan Konflik Kerja X
2
masing-masing berpengaruh terhadap variabel terikat Kinerja Karyawan Y.
3.7.5. Koefisien Determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dapat
dikatakan bahwa ketepatan model dapat diukur dengan nilai koefisien determinasi R
2
yang bermakna besarnya pengaruh variabel-variabel bebas X
1
dan X
2
terhadap variabel terikat Y. Dalam penelitian ini koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan variabel stres kerja dan
kepuasan kerja dalam menjelaskan variabel kinerja.
V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan
Penelitian ini merupakan studi yang betujuan untuk mengetahui pengaruh stres kerja dan konflik kerja terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh karyawan tetap dari perusahaan Surat Kabar Harian Umum Lampung Post yang berjumlah 168 karyawan, dengan sampel berjumlah 119
responden. Berdasarkan hasil pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Ada pengaruh negatif dan signifikan antara stres kerja terhadap
kinerja karyawan Surat Kabar Harian Umum Lampung Post. Artinya semakin tinggi stres kerja para karyawan maka semakin rendah kinerja
para karyawan. Ini sesuai dengan hipotesis H
1
bahwa Stres Kerja berpengaruh negatif terhadap Kinerja Karyawan. Hal ini seperti yang
dijelaskan oleh Nur 2013 yang menunjukkan bahwa secara parsial berpengaruh negatif terhadap kinerja karyawan artinya semakin tinggi
tingkat stres kerja karyawan yang dimiliki akan memberikan dampak yang negatif dalam peningkatkan kinerja karyawan.
2. Ada pengaruh positif dan signifikan antara konflik kerja terhadap
kinerja karyawan Surat Kabar Harian Umum Lampung Post. Artinya