akan di mulai jadi semua guru, guru sejarah dan yang lainnya selalu mengajarkan kepada kita bagaimana
upacara yang sebenarnya Wawancara Anisa Nindia Hayati, siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 3 Slawi pada
tanggal 8 Mei 2013.
4. Kendala yang dihadapi dan upaya yang dilakukan guru dalam
meningkatkan sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Slawi
Selain ingin mengetahui tentang peran guru dalam meningkatkan sikap nasionalisme kepada para siswa. Peneliti juga ingin meniliti berbagai
kendala-kendala guru sejarah dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa
Dalam penelitian ini, peneliti menemukan kendala yang di hadapi guru. Berdasarkan hasil data yang diperoleh dari pengamatan dan
wawancara, sebagai berikut: a.
Dalam kesuskesan meningkatkan sikap nasionalisme kepada para siswa, peran guru harus di dukung oleh berbagai macam kalangan salah
satu nya oleh keluarga atau orang tua siswa. Adanya latar belakang keluarga siswa yang berbeda membuat karakter siswa juga berbeda,
dalam hal ini peran keluarga sangat penting untuk membentuk siswa yang bernasionalis. seperti yang di ungkapkan Ibu Nurnaeni kepada
peneliti, bahwa guru tidak serta merta akan sukses memberikan nilai- nilai nasionalisme di dalam pembelajaran akan tetapi perlu adanya
peran keluarga di dalamnya. Perlu adanya pengawasan yang lebih selain
dari pihak sekolah yang memberikan pengawasan pada saat di dalam sekolah tetapi siswa di rumah juga harus di berikan pengawasan dan
bimbingan orang tua dalam membentuk siswa yang berbudi pekerti. b.
Pergaulan siswa SMA Negeri 3 Slawi dengan siswa sekolah lain akan mempengaruhi perilaku siswa yang bersangkutan. Faktor lingkungan
pergulan siswa menjadi masalah yang sering di hadapi oleh guru sejarah, hal ini di karenakan adanya pergaulan yang tidak
memcontohkan kepada perbuatan-perbuatan yang nasionalisme. peran guru dalam memberikan nilai-nilai nasionalisme akan terhalang oleh
faktor lingkungan siswa itu sendiri jadi siswa akan terpangaruh kepada lingkungan mereka bergaul.
Hal in di perkuat oleh wawancara dengan Ibu Nurnaeni, guru sejarah sebagai berikut:
Kesulitannya itu mungkin ya pergaulan anak-anak ya, kadang anak-anak kan punya teman sekolah lain misalnya
kaya anak-anak sekolah swasta kan banyak tuh yang pada berantem, ya tapi untuk saat ini anak-anak baik kok tidak
ada yang berantem dan semoga insya Allah jangan sampailah anak-anak didik saya seperti itu, semuanya
tergantung pada lingkungan jika lingkunganya jelek ya bisa terpengaruh dan semoga SMA 3 tidak ada dan tidak
pernah siswanya berantem wawancara Nurnaeni, guru sejarah pada tanggal 29 April 2013 .
c. Adanya pengaruh globalisasi atau pengunaan internet menjadi kendala
yang di hadapi guru sejarah dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa. Penggunaan internet oleh para siswa di nilai belum di
maksimalkan secara baik yang mengarah ke hal-hal bersifat positif
melainkan mengarah kepada hal-hal negatif. Berikut hasil wawancara dengan Ibu Nurnaei, Guru sejarah sebagai berikut :
Maraknya penggunaan internet belakang ini juga ada postifnya ada negatifnya ya bagi siswa, bahanya internet
kan banyak ada siswa yang buka gambar-gambar yang belum saatnya, ya gambar porno lah itu kan merusak siswa
karena belum saatnya mereka melihat seperti itu dan juga bisa lihat video nya juga, disitu juga akan ada baju-baju
terbaru yang ga menutupi aurat, anak-anak juga bisa terpangaruh karena nge trend seperti itu wawancara
Nurnaeni, guru sejarah pada tanggal 29 April 2013 .
Pengaruh globalisasi dapat merusak karakter siswa yang pada dasarnya masih mencari jati dirinya. Dampak negatif dari globalisasi itu
sendiri dapat membuat siswa lupa akan budaya bangsa, nilai-nilai kehidupan atau adat-adat bangsa Indonesia.
Kendala-kendala yang di hadapi oleh guru sejarah dalam meningkatkan sikap nasionalisme siswa, guru sejarah mempunyai
upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalah di atas. Upaya-paya yang dilakukan oleh guru sejarah yaitu guru sejarah selalu melakukan
pendekatan kepada para siswa agar selalu meninggalkan perbuatan yang merusak moral, sebagai generasi penerus bangsa siswa sebaiknya di
arahkan oleh guru agar menjadi manusia yang bermoral yang kelak akan menjadi pemimpin bangsa.
Guru sejarah dalam pembelajaran selalu memberikan nilai-nilai nasionalisme yang terkandung dalam pelajaran sejarah, seperti
menceritakan perjuangan para pahlawan. Hal ini bertujuan agar para siswa selalu mencontohkan sifat-sifat para pahlawan dan menjadikan
teladan bagi siswa agar selalu memberikan sesuatu yang baik yang bermanfaat bagi bangsanya.
Guru sejarah selain memberikan nilai-nilai nasionalisme kepada para siswa, guru sejarah juga memberikan nilai-nilai agama tujuannya
agar para siswa selalu mengingat kepada Tuhan agar tidak melanggar norma-norma yang ada dan agar siswanya menjadi makhluk yang
religius. Berikut wawancara dengan Ibu Nurnaeni, sebagai berikut : Saya selalu ngomong kepada anak-anak ya bahwa
perbuatan seperti itu g baik merusak moral karena mereka itu generasi bangsa, dan saya ajarkan cerita cerita tentag
pahlawan agar mereka tahu sifat-sifat yang baik yang diajarkan pahlawanan terus saat saya mengajar saya sering
mengingatkan pada anak bahwa harus sholat denga sholat kan kita ingat Allah jadi jangan sampai melanggar norma-
norma yang di inginkan dan saya juga ngasih contoh yang baik, cerita-cerita yang baik dan ceritaya itu nyata ga dari
katanya-katanya karena saya guru sejarah harus nyata ceritanya wawancara Nurnaeni, guru sejarah pada tanggal
29 April 2013.
Selain selalu memotivasi para siswanya agar selalu melakukan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari, guru sejarah menjadikan
anak yang pintar sebagai contoh teladan di dalam kelas. Tujuan dari Ibu Nurnaeni ini agar para siswa SMA Negeri 3 Slawi selalu bersaing
secara sehat dalam hal akademik maupun non akademik. Dengan demikian para siswa akan terus belajar untuk meraih sukses di dalam
maupun di luar sekolah. Berikut wawancara dengan Ibu Nurnaeni, sebagai berikut:
Ya saya selalu memotivasi siswa agar selalu berubuat ke arah yang postif misalnya kalau ada anak yang pinter saya
kasih anak itu sebagai contoh agar anak-anak yang lain itu
mencontoh anak tersebut bukannya malah iri kepada anak tersebut maka saya katakan kalian harus mendekatinya
dan pokoknya jangan sampai merugikan orang lain wawancara Nurnaeni, guru sejarah pada tanggal 29 April
2013.
B. Pembahasan
1. Sikap nasionalisme siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3 Slawi