d. Kepribadian personality dan identitas identity, yaitu memiliki harga
diri self estreem, rasa bangga pride dan rasa sayang depotion terhadap kepribadian dan identitas bangsanya yang tumbuh dari dan
sesuai dengan sejarah dan kebudayaan. e.
Prestasi achievement, yaitu cita-cita untuk mewujudkan kesejahteraan walfare serta kebesaran dan manusia the greatnees
and the gloryfication dari bangsanya Kartodirjo dalam Aman, 2011:41.
2. Sejarah Nasionalisme Indonesia
Nasionalisme merupakan kekuatan penting sebagai tenaga penggerak yang begitu hebat dalam sejarah abad ini. Tidak
mengeherankan jika abad XX sering disebut sebagai abad nasionalisme. Jika kita mengkaji sejarah gerakan nasionalisme, tampaklah bahwa
nasionalisme adalah konsep yang reaktif. Di eropa barat, nasionalisme menjalankan peranan yang progresif karena ia menghancurkan feodalisme
dan menghancurkan sebuah konsep universalitas gereja, karena gereja sangat bertalian dengan feodalisme. Nasionalisme dengan demikan,
merupakan suatu gerakan politik untuk membatasi kekuasaan pemerintah pada masa itu dan menjamin hak-hak setiap warga negara
Utomo,1995:21.
Negara-negara asia khusunya Indonesia, tumbuhnya nasionalisme dalam pengertian modern merupakan bentuk reaksi atau antitesis
terhadap kolonialisme, yang bermula dari cara eksploitasi yang
menimbulkan pertentangan kepentingan yang permanen antara penjajah dan yang dijajah. Nasionalisme Indonesia adalah gejala historis yang
tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kekuasaan kolonialisme bangsa barat. Dalam konteks situasi kolonial ini, nasionalisme Indonesia
merupakan suatu jawaban terhadap syarat-syarat politik, kkonomi, dan sosial yang khusus ditimbulkan oleh situasi kolonial Utomo,1995:21.
Pergerakan kebangsan Indonesia yang muncul pada dekade pertama abad ke-20 merupakan suatu fenomena baru dalam sejarah
bangsa indonesia. Dalam hal tertentu pergerakan kebangsaan itu dapat dianggap sebagai lanjutan perjuangan yang masih bersifat pra-nasional
dalam menentang praktek-praktek kolonialisme dan imperialisme Belanda pada masa-masa sebelumnya. Proses pencarian bentuk dari
pergerakan kebangsaan pada permulaan abad ke-20 sesungguhnya tidak dapat dilepaskan dari kondisi yang lahir akibat politik balas budi.
Pelaksanaan politik itu secara tidak langsung telah mendorong munculnya elite baru berpendidikan barat yang sadar akan nasib
bangsanya akibat kolonialisme. Merekalah yang kemudian mencita- citakan lenyapnya segala bentuk diskriminasi ras, perbedaan sosial,
ekonomi dan politik. Kesadaran itu telah mendorong elite baru itu mendirikan organisasi sebagai alat perjuangan Utomo,1995:23.
Lahirnya organisasi-organisasi sebagai fenomena baru dalam sejarah Indonesia yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan pergerakan
kebangsaan Indonesia juga tidak timbul semata-mata karena peristiwa-
peristiwa kondisi di Indonesia, tetapi hal itu tidak terlepas dari peristiwa- peristiwa atau kondisi
–kondisi yang lahir di bagian dunia lain Utomo,1995:24.
Organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Indische Partij dan diikuti dengan organisasi lain yang lahir merupakan awal dari sejarah
Indonesia untuk mewujudkan cita-cita perjuangan bangsa Indonesia. Organisasi yang teratur dam modern diperlukan guna mewujudkan ide-ide
nasionalisme. Organisasi yang memberikan andil cukup besar dalam mempertegas dan mendewasakan konsep nasionalisme yang sesungguhnya
adalah perkumpulan mahasiswa Indonesia di Belanda yang bernama Perhimpunan Indonesia PI. Organisasi ini mulanya bernama Indische
Vereneging dan sebagaimana Budi Utomo di Indonesia, organsiasi ini semula hanyalah perkumpulan sosiokultural. Tetapi sejak tahun 1925
organisasi ini telah yang telah mengutamakan masalah politik dan sebagai identitas nasional yang baru. Mereka memakai nama Perhimpunan
Indonesia, serta memberikan nama Indonesia Merdeka pada majalah mereka Utomo,1995:30.
Nasionalisme yang dianut oleh bangsa Indonesia melahirkan pendirian untuk menghormati kemerdekaan bangsa lain sebagaimana
tertuang dalam pembukaan UUD 1945 “bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa”, oleh karena itu dalam
nasionalisme Indonesia terkandung sikap anti penjajah. Semangat yang demikian dengan sendirinya tidak menumbuhkan keinginan bangsa
Indonesia untuk menjajah bangsa lain. sebaliknya bangsa Indonesia ingin bekerja sama dengan bangsa lain untuk mewujudkan perdamainan dunia,
menuju masyarakat maju, sejahtera, dan andil bagi semua umat manusia di dunia. Dengan demikian, nasionalisme Indonesia juga memberikan
penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia sebagai mahluk ciptaan Tuhan Yang Maha kuasa Utomo,1995:30.
Wahana kehdupan religius diwujudkan dengan memeluk agama dan menganut kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, dilindungi
oleh negara, dan sewajarnya mewarnai kehidupan kebangsaan. Kemudian meminjam istilah Seopomo dalam pidatonya di hadapan sidang BPUPKI
yaitu konsep negara integralistik, nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang integralistik, dalam arti faham yang tidak membeda-
bedakan masyarakat atau warga negara atas golongan-golongan atau yang lainnya, melainkan mengatasi segala golongan dan segala perorangan
untuk persatuan semua lapisan masyarakat. Keanekaragaman itu sendiri tetap diakui. Singkatnya nasionalisme Indonesia merupakan semangat
yang dapat mempersatukan bangsa Indonesia dalam perbedaan dan berbeda dalam persatuan atau Bhineka Tunggal Ika Utomo,1995:31.
3. Sikap Nasionalisme