33
2. Syarat Pemberian Kredit
Syarat-syarat dalam pembiayaan konsumen bagi kosumen individu antara lain adalah:
27
a. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTP.
b. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk KTP suamiistri calon konsumen.
c. Fotokopi Kartu Keluarga KK.
d. Pas Foto.
e. Daftar gaji, apabila calon konsumen seorang pegawai aatau karyawan.
3. Bentuk Perjanjian Kredit
Perjanjian kredit dapat dilakukan secara lisan atau tertulis yang terpenting memenuhi syarat-syarat Pasal 1320 KUH Perdata. Namun dari sudut pembuktian,
perjanjian yang dilakukan secara lisan sulit untuk dijadikan sebagai alat bukti, karena hakekat pembuatan perjanjian adalah sebagai alat bukti bagi para pihak
yang membuatnya. Dalam dunia modern yang kompleks ini perjanjian lisan tentu sudah tidak dapat disarankan untuk digunakan meskipun secara teori
diperbolehkan karena perjanjian secara lisan sulit dijadikan sebagai alat pembuktian bila terjadi masalah dikemudian hari. Untuk itu setiap transaksi
apapun haruslah dibuat secara tertulis yang digunakan sebagai alat bukti Perjanjian Pembiayaan Konsumen dibuat secara tertulis dan isinya telah
ditetapkan secara sepihak oleh Perusahaan Pembiayaan yang kemudian dituangkan dalam bentuk formulir-formulir, dibuat secara massal dan
diberlakukan bagi semua Konsumen. Dengan demikian Perjanjian Pembiayaan Konsumen termasuk dalam Perjanjian StandarPerjanjian Baku karena Konsumen
27
Sunaryo, op. cit., hal. 109
34 tidak dapat mengubah, menambah dan mengganti seluruh atau sebagian isi
perjanjian
B. Tinjauan Umum Tentang Kredit Bermasalah
1. Pengertian Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah atau yang biasa disebut kredit macet adalah suatu keadaan dimana seorang nasabah tidak mampu membayar lunas kredit bank tepat
pada waktunya.
28
a. Terjadi keterlambatan pembayaran bunga danatau kredit induk , lebih dari
90 hari semenjak tanggal jatuh temponya; Dalam kredit bermasalah ini kemungkinan ada Kreditur yang
terpaksa melakukan Tindakan Hukum, atau kalau tidak akan menderita kerugian dalam jumlah yang jauh lebih besar dari jumlah yang diperkirakan dapat ditolerir.
Oleh karena itu Bank harus mengalokasikan perhatian, tenaga, dana, waktu, dan usaha secukupnya guna menyelesaikan kredit bermasalah itu Dalam dunia
perbankan, suatu kredit dapat dikategorikan dalam kredit bermasalah apabila:
b. Tidak dilunasi sama sekali; atau
c. Diperlakukan negosiasi kembali atas syarat pembayaran kembali kredit
dan bunga yang tercantum dalam Pemberian kredit.
2. Penyebab Terjadinya Kredit Bermasalah
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kredit bermasalah, yaitu:
28
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit, Jakarta: Djambatan, 1995, hal. 92