Deskripsi Independensi Auditor Deskripsi Variabel Penelitian

4.3.2 Deskripsi Variabel Penelitian

Tujuan analisis deskriptif yaitu untuk mengetahui tentang independensi auditor, kompetensi auditor dan hasil opini auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK RI perwakilan provinsi Jawa Tengah. Terdapat lima 5 kriteria penilaian jawaban responden terhadap setiap item pertanyaan dalam instrumen penelitian. Pendeskripsian dari setiap variabel akan diuraikan secara lebih detail dalam bahasan di bawah ini.

4.3.2.1 Deskripsi Independensi Auditor

Pengukuran independensi auditor Auditor’s Independence dalam penelitian ini berdasarkan tiga indikator, diantaranya lama hubungan dengan klien Audit Tenure, tekanan dari klien dan telaah dari rekan auditor Peer Review. Tabel 4.3 Deskriptif Independensi Auditor Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Independensi 39 62.86 100.00 79.0476 1.33729 8.35139 Valid N listwise 39 Sumber: Lampiran 6 hal 96 Hasil analisis deskriptif di atas menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel independensi auditor adalah sebesar 78,923 dengan standar deviasi sebesar 7,165, sehingga bila hasil tersebut dikonsultasikan dengan tabel kategori, akan diperoleh hasil yang termasuk dalam kategori tinggi. Jadi, secara umum dapat disimpulkan bahwa independensi auditor dalam memberikan opini adalah tinggi. Distribusi independensi auditor ditampilkan dalam rangkuman di bawah ini. Tabel 4.4 Distribusi Independensi Auditor No. Interval Prosentase Frekuensi Prosentase Kriteria 1 10 - 18 Sangat Rendah 2 19 - 26 Rendah 3 27 - 34 1 2,6 Sedang 4 35 - 42 32 82 Tinggi 5 43 - 50 6 15,4 Sangat Tinggi Jumlah 39 100 Sumber: Data yang diolah, 2011 Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa terdapat 1 responden atau 2,6 auditor mempunyai tingkat independensi yang sedang, dan terdapat 6 responden atau 15,4 auditor yang mempunyai tingkat independensi sangat tinggi. Sebagian besar tingkat independensi yang dimiliki auditor pada Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia BPK-RI perwakilan Jawa Tengah berada dalam kategori tinggi, yaitu sebesar 32 responden atau 82 auditor. Tingkat independensi auditor auditor’s independence yang tinggi sebesar 82 dalam penelitian ini dikarenakan sebagian besar auditor selalu bertindak jujur walaupun akan kehilangan klien dan tidak menjadi sungkan dalam melakukan audit atas fasilitas yang diterima dari klien. Selain itu, untuk menghasilkan opini yang baik auditor juga berupaya tetap bersifat independen dan melaporkan semua kesalahan klien yang ditemukan dalam melakukan audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien. Auditor pada BPK-RI perwakilan Jawa Tengah sebagian besar juga membutuhkan telaah dari rekan auditor untuk menilai prosedur auditnya dan tetap bersikap jujur untuk menghindari penilaian kurang dari rekan seprofesi dalam tim. Tingkat independensi yang sedang hanya sebesar 2,6, yaitu ketika audit yang dilakukan buruk dapat menerima sanksi dari klien dan berani melaporkan kesalahan klien walaupun klien dapat mengganti posisi dengan auditor lain. Adapun tingkat independensi yang sangat tinggi prosentasenya sebesar 15,4 dipengaruhi oleh rusaknya independensi akuntan publik sebagai akibat audit fee dari satu klien merupakan sebagian besar dari total pendapatan suatu kantor akuntan.

4.3.2.2 Deskripsi Kompetensi Auditor