belajar kooperatif sangat menguntungkan antar siswa yang memiliki kemampuan rendah, sedang maupun yang tinggi. Ketika permainan
tongkat. Tongkat tersebut diberikan kepada salah satu siswa, kemudian tongkat bergulir dari satu siswa ke siswa yang lain dengan diiringi musik.
Ketika musik berhenti, siswa yang mendapatkan tongkat wajib mempresentasikan hasil diskusinya. Kegiatan tersebut diulang terus-
menerus sampai sebagian besar kelompok mendapat giliran untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Penerapan cooperative learning tipe
talking stick diharapkan dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar TIK siswa.
Sesuai dengan uraian diatas, maka akan diadakan penelitian dengan judul “Penerapan Cooperative Learning Tipe Talking Stick
Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII MTs Negeri Mranggen”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :
1. Keaktifan siswa dalam pembelajaran TIK belum merata, hanya siswa-
siswa yang pintar yang aktif dalam pembelajaran. 2.
Model pembelajaran yang digunakan kurang efektif dalam mengembangkan potensi diri para siswa.
3. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran TIK masih rendah, masih
banyak siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka dapat dikemukakan rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apakah penerapan cooperative learning tipe talking stick dapat
meningkatkan keaktifan siswa kelas VII MTs Negeri Mranggen? 2.
Apakah penerapan cooperative learning tipe talking stick dapat meningkatkan hasil belajar TIK siswa kelas VII MTs Negeri
Mranggen?
1.4 Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terarah, ada pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
cooperative learning tipe talking stick. 2.
Keaktifan siswa yang dimaksud dalam penelitian ini meliputi, activities visual, activities mental, activities oral, dan activities
emotional.
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan keaktifan antara siswa
yang menggunakan cooperative learning tipe talking stick dan siswa yang menggunakan model konvensional
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar antara
siswa yang menggunakan cooperative learning tipe talking stick dan siswa yang menggunakan model konvensional
1.6 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1.6.1 Bagi Siswa
Diharapkan membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan dan hasil belajar melalui cooperative learning tipe talking stick.
1.6.2 Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan untuk menerapkan cooperative learning tipe talking stick dalam rangka meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. 1.6.3
Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi sekolah dengan adanya informasi yang diperoleh
sehingga dapat dijadikan sebagai bahan kajian bersama agar dapat meningkatkan kualitas sekolah.
1.7 Penegasan Istilah
Menjaga agar tidak terjadi perbedaan penafsiran dan memudahkan dalam memahami serta mendapatkan pengertian yang jelas tentang judul
“Penerapan Cooperative Learning Tipe Talking Stick Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas VII MTs
Negeri Mranggen”, maka diperlukannya adanya penjelasan yang terperinci, yaitu :
1.7.1 Penerapan
Menurut KBBI, penerapan adalah mempraktekkan, proses atau
cara. Jadi penerapan yang dimaksud adalah proses mempraktekkan. 1.7.2
Cooperative Learning
Menurut Slavin dalam Isjoni 2009: 12 cooperative learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen untuk menyelesaikan tugas kelompok yang
diberikan, setiap anggota kelompok saling berkerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran.
1.7.3 Cooperative Learning Tipe Talking Stick
Menurut Suprijono 2012:109 cooperative learning tipe talking stick merupakan salah satu tipe dari pendekatan struktural dalam model
pembelajaran kooperatif dengan permainan tongkat, tongkat yang digunakan untuk menunjuk siswa dalam mempresentasikan hasil
diskusinya, sehingga siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang dipelajari.
1.7.4 Keaktifan
Menurut KBBI, keaktifan adalah kesibukan atau kegiatan. Jadi keaktifan yang dimaksud adalah kegiatan siswa selama proses
pembelajaran berlangsung.
1.7.5 Hasil Belajar
Menurut Sudjana 2006:22, hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
Berdasarkan uraian diatas, sehingga dalam penelitian ini adalah proses menerapkan langkah-langkah pembelajaran cooperative learning
tipe talking stick sebagai upaya meningkatkan keaktifan dan hasil belajar TIK siswa kelas VII MTs Negeri Mranggen.
1.8 Sistematika Penulisan
Secara garis besar, sistematika skripsi ini dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir skripsi.
Bagian awal skripsi ini terdiri dari halaman judul, pernyataan keaslian karya tulis, pengesahan, motto dan persembahan, kata pengantar,
abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian Isi terdiri dari 5 bab yaitu:
Bab I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan penegasan istilah. Bab II Kajian Teori, berisi tentang kajian
– kajian teoritis, penelitian yang relevan, kerangka berpikir dan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian, berisi tentang jenis penelitian, setting penelitian, prosedur penelitian, populasi dan sampel, teknik
pengumpulan data, teknik analisis data. Bab IV Hasil dan Pembahasan, berisi berisi tentang deskripsi data,
analisis data, dan pembahasan. Bab V Penutup, berisi tentang simpulan dan saran
Bagian akhir skripsi ini terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran –
lampiran.
11
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.1.1 Belajar
Purwanto 2011:38 memaparkan bahwa belajar adalah proses dari dalam individu yang berinteraksi dengan lingkungan untuk mendapatkan
dari dalam perilakunya. Skinner dalam Dimyati dan Mudjiono 1994: 8 berpendapat
bahwa belajar adalah suatu perilaku pada saat belajar maka responnya menjadi lebih baik. Hal ini berarti dengan belajar maka individu akan
mengalami perubahan tingkah laku. Sadirman 2011:20 memamparkan bahwa belajar merupakan
perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya. Driver dan Bell dalam Suyono dan Harianto 2011: 12
memaparkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan aktif menyusun makna melalui setiap interaksi dengan lingkungan, membangun hubungan
antara konsepsi yang telah dimiliki dengan fenomena yang sedang dipelajari.
Beberapa teori diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh seseorang mempunyai tujuan