tingkat penguasaan yang relatif sama sehingga dapat mencapai keberhasilan belajar.
2.1.4.2 Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim, dkk dalam Isjoni 2009:27 terdapat tiga tujuan intruksional penting yang dapat diapai dengan pembelajaran
kooperatif yaitu hasil belajar akademik, penerimaan terhadap keberagaman, pengembangan ketrampilan sosial.
a. Hasil belajar akademik
Pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik. Banyak ahli berpendapat
bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep yang sulit.
b. Penerimaan terhadap keberagaman
Efek penting yang kedua adalah penerimaan yang luas terhadap orang yang berbeda menurut ras, budaya, kelas sosial, kemampuan
maupun ketidakmampuan. c.
Pengembangan ketrampilan sosial Model kooperatif bertujuan untuk mengajarkan kepada siswa
ketrampilan kerjasama dan kolaborasi. Jadi tujuan pembelajaran sebagai alat bantu siswa dalam
memahami konsep pembelajaran yang sulit. Adanya pembelajaran kooperatif diharapkan siswa tidak mempunyai kesulitan dalam belajar.
Hal ini akan mendorong siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik. Selain pembelajaran kooperatif juga mengharuskan siswa dapat
berkerja sama dengan berbagai keragaman, meliputi ras, budaya, kelas sosial, kemampuan atau ketidakmampuan. Hal terakhir yakni siswa
mengembangkan ketrampilan sosialnya yakni ketrampilan kerjasama dan kolaborasi dalam memecahkan suatu masalah yang diberikan oleh
guru.
2.1.4.3 Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
Roger dan David Johnson dalam Suprijono 2009: 58 menyatakan ada lima unsur dasar yang membedakan cooperative
learning dengan kerja kelompok. Kelima unsur tersebut yaitu : 1.
Positive interdependence saling ketergantungan positif Unsur ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran
kooperatif ada dua pertanggungjawaban kelompok. Pertama, mempelajari bahan yang ditugaskan kepada kelompok. Kedua,
menjamin semua anggota kelompok secara individu mempelajari bahan yang ditugaskan tersebut.
2. Personal responsibility tangggung jawab perseorangan
Pertanggung jawaban ini muncul jika dilakukan pengukuran terhadap keberhasilan kelompok. Tujuan pembelajaran kooperatif
adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang kuat. Tanggungjawab perseorangan adalah kunci untuk menjamin
semua anggota yang diperkuat oleh kegiatan belajar bersama.
Artinya, setelah mengikuti kelompok belajar bersama, anggota kelompok harus dapat menyelesaikan tugas yang sama.
3. Face to face promotive interaction interaksi promotif
Unsur ini penting karena dapat menghasilkan saling ketergantungan positif. Ciri
–ciri interaksi promotif adalah saling membantu secara efektif dan efisien, saling memberikan informasi
dan sarana yang diperlukan, memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien, saling mengingatkan, saling membantu
dalam merumuskan dan mengembangkan argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap masalah yang
dihadapi, saling percaya, dan saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama.
4. Interpersonal skill komunikasi antar anggota
Mengkoordinasikan kegiatan siswa dalam pencapaian tujuan siswa harus adalah saling mengenal dan mempercayai,
mampu berkomunikasi secara akurat dan tidak ambisius, saling menerima dan saling mendukung, serta mampu menyelesaikan
konflik secara konstruktif. 5.
Group processing pemrosesan kelompok Pemrosesan mengandung arti menilai. Melalui pemrosesan
kelompok dapat diidentifikasi dari urutan atau tahapan kegiatan kelompok dan kegiatan dari anggota kelompok. Siapa di antara
anggota kelompok yang sangat membantu dan siapa yang tidak
membantu. Tujuan pemrosesan kelompok dalam meningkatkan efektivitas anggota dalam memberikan kontribusi terhadap kegiatan
kolaboratif untuk mencapai tujuan kelompok. Ada dua tingkat pemrosesan yaitu kelompok kecil dan kelas secara keseluruhan.
Jadi unsur-unsur pembelajaran kooperatif adalah siswa saling bergantung positif yakni semua anggota kelompok harus
bekerja sama dan mengerjakan tugas dari guru. Siswa mempunyai tanggung jawab individu yakni setiap siswa dapat membantu secara
efketif dan efisien, siswa mempunyai sikap penerimaan terhadap setiap anggota kelompok dan pemrosesan kelompok yakni guru
menilai kegiatan berkelompok. Berdasarkan pengertian, tujuan, dan unsur-unsur model
pembelajaran kooperatif yang dipaparkan diatas dapat ditarik kesimpulan yakni penggunaan model pembelajaran kooperatif untuk
mengajar tujuan agar siswa mampu bekerjasama dengan siswa lain dalam mencapai tujuan bersama. Adapun keuntungan penggunaan
model pembelajaran kooperatif adalah: 1.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya dan membahas suatu masalah.
2. Mengembangkan bakat kepimpinan dan mengajarkan
ketrampilan berdiskusi 3.
Memungkinkan guru untuk lebih memperhatikan sebagai individu serta kebutuhannya dalam belajar
4. Siswa lebih aktif bergabung dengan siswa lain dalam pelajaran,
lebih aktif berpatisipasi dalam berdiskusi. 5.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai dan menghormati antar siswa, dimana siswa
telah saling berkerjasama dalam kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
2.1.4.4 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif