Narmada,  India,  terbesar  pada  tahun  pertama  sampai  tahun  ke  tiga  hidupnya Bhatnagar, 1979.
Panjang  maksimum  ikan  motan  T.  thynnoides  di  rawa  banjiran  Sungai Kampar Kiri lebih besar daripada panjang maksimum ikan motan T. polylepis di
Waduk  Koto  Panjang  Riau  Suryaningsih,  2000.  Hal  serupa  juga  terjadi  pada ikan  selais  Ompok  hypophthalmus  di  rawa  banjiran  Sungai  Kampar  Kiri
Simanjuntak, 2007 yang panjang maksimumnya lebih besar dari yang ditemukan di  Sungai  Batang  Hari.  Ukuran  panjang  yang  lebih  besar  tersebut  dapat
mengindikasikan bahwa ekosistem rawa banjiran Sungai Kampar Kiri sangat baik dalam mendukung pertumbuhan ikan motan.
20 40
60 80
100 120
140 160
180 200
Juni Juli
Agustus September
Oktober November Desember
Bulan Pengamatan N
il a
i T
e n
g a
h P
a n
ja n
g T
o ta
l m
m
Mentulik Simalinyang
Gambar 7 Nilai tengah panjang total ikan motan T. thynnoides di Mentulik dan Simalinyang pada setiap bulan pengamatan
D. Hubungan Panjang dan Bobot Ikan Motan T. thynnoides
Hubungan  panjang  dan  bobot  ikan  motan  di  Mentulik  dan  Simalinyang menunjukkan tipe pertumbuhan yang berbeda Lampiran 2. Perbedaan ini diduga
dipengaruhi  oleh  perbedaan  kelompok  ukuran  yang  disebabkan  oleh  perbedaan kondisi lingkungan antara Mentulik dan Simalinyang Sparre  Venema, 1999.
Hubungan  panjang  dan  bobot  ikan  motan  di  Mentulik  mengikuti  suatu persamaan  W  =  6x10
-6
L
3,0314
Gambar  8.  Nilai  b  sebesar  3,0314  menunjukkan tipe  pertumbuhan  ikan  motan  di  Mentulik  bersifat  isometrik.  Dengan  kata  lain,
laju pertumbuhan panjang ikan motan di Mentulik sama dengan laju pertumbuhan bobotnya. Hal ini didukung setelah dilakukan uji t pada selang kepercayaan 95
terhadap nilai b Lampiran 3.
W= 6x10
-6
L
3,0314
R
2
= 0,9074
10 20
30 40
50 60
70 80
50 100
150 200
250
Panjang total mm B
o b
o t
g
Gambar 8. Hubungan panjang dan bobot ikan motan T. thynnoides di daerah Mentulik
Berbeda  dengan  tipe  pertumbuhan  di  Mentulik,  ikan  motan  di  Simalinyang memiliki  tipe  pertumbuhan  yang  bersifat  allometrik  positif.  Dari  persamaan
hubungan panjang dan bobot yaitu W = 2x10
-6
L
3,3281
Gambar 9 dapat diketahui bahwa  laju  pertumbuhan  bobot  ikan  motan  di  Simalinyang  lebih  besar  dari  laju
pertumbuhan  panjangnya.  Pernyataan  ini  didukung  oleh  hasil  uji  t  pada  selang kepercayaan 95 terhadap nilai b Lampiran 4.
Nugroho  1992  menyatakan  bahwa  tipe  pertumbuhan  ikan  motan  di  sistem aliran  Sungai  Batang  Hari,  Jambi,  bersifat  allometrik  negatif.  Pada  spesies  yang
berbeda,  ikan  motan  T.  polylepis  di  Waduk  Koto  Panjang,  Riau,  bersifat allometrik  negatif  Suryaningsih,  2000.  Sementara  itu,  di  daerah  Jammu,  India,
ikan  Cyprinid  lain  yaitu  Schizothorax  plagiostomus  memiliki  tipe  pertumbuhan isometrik  dengan  nilai  b  sebesar  2,9288  Bhagat    Sunder,  1983.  Nilai  b  yang
berbeda  pada  suatu  spesies  dipengaruhi  oleh  tingkat  perkembangan  ontogenik seperti perbedaan umur, tingkat kematangan gonad, dan jenis kelamin Dulčić et
al.,  2003  in  Purnomo    Kartamihardja,  2005,  serta  dipengaruhi  juga  oleh  letak geografis,  kondisi  lingkungan  seperti  musim,  tingkat  kepenuhan  lambung,
penyakit,  dan  parasit  Bagenal    Tesch,  1978  in  Purnomo    Kartamihardja, 2005.
W= 2x10
-6
L
3,3281
R
2
= 0,9242
20 40
60 80
100 120
140
50 100
150 200
250
Panjang total mm B
o b
o t
g
Gambar 9. Hubungan panjang dan bobot ikan motan T. thynnoides di daerah Simalinyang
Panjang  dan  bobot  ikan  motan  di  Mentulik  dan  Simalinyang  memiliki hubungan yang sangat erat. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien korelasi nilai r di
Mentulik  dan  Simalinyang  yang  masing-masing  sebesar  0,95  dan  0,96.  Ikan siumbut Labiobarbus leptocheilus di Sungai Musi juga memiliki hubungan yang
erat antara panjang dan bobotnya, baik pada ikan jantan maupun pada ikan betina Kusumasari, 2007.
E. Kelompok Ukuran Ikan Motan T. thynnoides