Klasifikasi Ikan Motan Thynnichthys thynnoides Morfologi Ikan Motan T. thynnoides Ekosistem Rawa Banjiran

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Klasifikasi Ikan Motan Thynnichthys thynnoides

Ikan motan T. thynnoides di Indonesia tersebar di Sumatera dan Kalimantan Kottelat et al., 1993. Ikan ini termasuk dalam famili Cyprinidae yang merupakan famili terbesar dalam kelompok ikan dengan jumlah lebih dari 2000 spesies Moyle Cech, 2004. Famili Cyprinidae ditemukan dominan pada hulu Sungai Kapuas Harteman, 1998. Klasifikasi ikan motan T. thynnoides menurut Kottelat et al. 1993: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Kelas : Pisces Subkelas : Teleostei Ordo : Cypriniformes Subordo : Cyprinoidea Famili : Cyprinidae Subfamili : Cyprininae Genus : Thynnichthys Spesies : Thynnichthys thynnoides Bleeker, 1852 Nama lokal : Motan, Lambak, Ringan, Lumoh, Pingan, Menangin.

B. Morfologi Ikan Motan T. thynnoides

Ikan motan memiliki jumlah sisik garis rusuk sebanyak 58-60 buah. Di antara garis rusuk dan sirip punggung terdapat 13 baris sisik Saanin, 1968. Ikan motan memiliki rumus sirip dorsal 38 dan rumus sirip anal 35. Bentuk tubuh ikan ini memanjang dan tidak terlalu pipih, kepala agak kecil dengan moncong pendek dan terletak di ujung, posisi mulut terminal, serta mata berukuran kecil. Ikan yang segar memiliki warna tubuh keperakan dengan punggung lebih gelap. Ikan ini memiliki titik hitam kecil di dekat posterior operculum Taki, 1974. Kottelat et al. 1993 menyatakan bahwa ikan ini memiliki 58-60 sisik pada gurat sisi, 13 sisik antara sirip punggung dan gurat sisi, 8-10,5 jari-jari bercabang pada sirip punggung, jari-jari terakhir halus dan tidak mengeras. Gambar 1. Ikan motan Thynnichthys thynnoides Sumber: Koleksi Nurdawati

C. Ekosistem Rawa Banjiran

Proses hidrologi memengaruhi komponen biotik dan abiotik dalam suatu ekosistem Timchenko, 1994. Salah satu contohnya adalah yang terjadi di Sungai Desnia. Danau rawa banjiran Sungai Desnia memengaruhi kualitas air dan kondisi ekosistem sungai Malafeyev Grib, 1994. Di bagian hulu Sungai Yazoo yang merupakan suatu ekosistem rawa banjiran di Mississipi, hidrologis sungai dan iklim setempat berhubungan dengan stok ikan Jackson Ye, 2000. Produksi ikan di rawa banjiran sangat bergantung pada waktu, luas, dan durasi penggenangan Halls et al., 2000. Gosselink Turner 1978 menyatakan bahwa faktor hidrologis merupakan salah satu faktor yang memengaruhi keragaman ruang. Pada musim hujan, air akan menggenangi daratan. Akibat penggenangan lahan dan terbawanya nutrien dari daratan ke perairan, habitat dan sumber makanan berkembang sangat besar. Hal ini memengaruhi pertumbuhan ikan di rawa banjiran. Sumber makanan yang melimpah menjadikan pertumbuhan ikan menjadi cepat Moyle Cech, 2004. Periode musim hujan adalah periode utama untuk mencari makan, tumbuh, dan meremajakan Lowe-McConnell, 1987. Oleh karena itu, daerah rawa banjiran menjadi salah satu daerah penangkapan ikan oleh nelayan Welcomme, 1979 in Utomo, 2002. Akan tetapi, ikan tropis tidak hanya tumbuh cepat pada musim hujan. Di lembah Sungai Amazon, ikan dapat mengubah kebiasaan makan menjadi omnivor saat musim kemarau untuk tetap bertahan hidup Moyle Cech, 2004. Karakteristik vegetasi dengan dinamika penggenangan menjelaskan banyak hal tentang potensi produksi perikanan di ekosistem rawa banjiran yang mengalami masukan allocthonous bahan organik, seperti nutrien bagi tumbuhan darat Vannote et al., 1980; Junk et al., 1989 in Jackson Ye, 2000. Gordon et al. 2004 menyatakan bahwa salah satu keuntungan penggenangan ketika musim hujan adalah peningkatan ketersediaan nutrien di rawa banjiran. Pemrosesan detritus allocthonous yang sebaik produksi autocthonous dirangsang oleh penggenangan dan menjadi dasar prinsip energi untuk mendukung populasi ikan Bayley, 1989; 1995; Thorp Delong, 1994; Sparks, 1995 in Jackson Ye, 2000. Pada daerah rawa lebak, vegetasi air menyumbang 52 dari total produktivitas primer Forsberg, 1993 in Sulistiyarto, 1998. Penggenangan juga dapat memasukkan runtuhan kayu besar yang saat itu menyediakan substrat bagi invertebrata Benke et al., 1985 in Jackson Ye, 2000. Lowe-McConnell 1987 menyatakan bahwa invertebrata yang melimpah tersebut merupakan sumber makanan bagi ikan di rawa banjiran.

D. Hubungan Panjang dan Bobot

Dokumen yang terkait

Reproduksi Ikan Selais, Ompok hypophthalmus (Bleeker) Berkaitan Dengan Perubahan Hidromorfologi Perairan Di Rawa Banjiran Sungai Kampar Kiri

1 9 156

Kebiasaan Makanan Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides, Bleeker 1852) di Perairan Rawa Banjiran Sungai Kampar Kiri, Riau.

0 10 55

Reproduksi Ikan Selais, Ompok hypophthalmus (Bleeker) Berkaitan Dengan Perubahan Hidromorfologi Perairan Di Rawa Banjiran Sungai Kampar Kiri

0 2 73

Ekologi Ikan Motan (Thynnichthys thynnoides Blkr.) di Danau Lubuk Siam Kabupaten Kampar, Riau.

1 10 1

Ekologi Ikan Pantau (Rasbora lateristriata Bleeker) Di sungai Kampar, Kabupaten Kampar, Riau.

0 1 5

KEBIASAAN MAKANAN IKAN MOTAN, Thynnichthys thynnoides, Bleeker, 1852 DI RAWA BANJIRAN SUNGAI KAMPAR KIRI, RIAU [Food habits of Thynnichtys thynnoides Bleeker,1852 in floodplain river of Kampar Kiri, Riau]

0 0 7

VARIASI SPASIO-TEMPORAL JENIS MAKANAN IKAN MOTAN, Thynnichthys polylepis DI RAWA BANJIRAN SUNGAI KAMPAR KIRI, RIAU [Spatio-temporal variation in the diet of Thynnichtys polylepis in floodplain river of Kampar Kiri, Riau]

0 0 9

ASPEK PEMIJAHAN IKAN MOTAN, Thynnichthys tl1ynnoides, BLEEKER 1852 (FAMILI CYPRINIDAE) DIRAWABANJIRAN SUN GAl KAMPAR KIRI, RIAU [Spawning aspects of Tltynnichthys thynnoides Bleeker 1852 (Family Cyprinidae) in the floodplain ofKampar Kiri River, Riau]

0 0 9

ASPEK REPRODUKSI IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis Bleeker, 1860) DI RAWA BANJIRAN SUN GAl KAMPAR KIRI, RIAU [Reproductive aspects of Thynnichthys polylepis Bleeker, 1860 in floodplain river ofKampar Kiri, Riau)

0 0 7

DI RAWA BANJIRAN SUNG AI KAMPAR KIRI, RIAU

0 0 8